Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Ramai protes dan keberatan atas pemblokiran rekening, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah membuka separuh dari puluhan juta rekening dormant atau tidak aktif yang sebelumnya diblokir.

Pembukaan kembali dilakukan karena laporan keberatan atau permintaan aktivasi ulang atas pemblokiran yang dilakukan PPATK jumlahnya cukup banyak.

Lebih lengkap mengenai kebijakan pemblokiran rekening yang tidak digunakan untuk transaksi atau dorman oleh PPATK, simak dialog KompasTV bersama Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Golkar, Soedeson Tandra; pengamat kebijakan publik dari PH&H Public Policy Interest Group, Agus Pambagyo; dan pemilik nasabah yang diblokir, Mohamad Ghoffar.

Sahabat KompasTV, bagaimana komentarmu soal polemik ini? Tulis di kolom komen ya!

Baca Juga Geger! Warga Keluhkan Rekening DIblokir PPATK: Itu Khusus Tabungan... | KOMPAS PETANG di https://www.kompas.tv/nasional/608730/geger-warga-keluhkan-rekening-diblokir-ppatk-itu-khusus-tabungan-kompas-petang

#ppatk #rekeningbank #blokir #dpr #pemerintah

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/608792/full-gaduh-ppatk-blokir-rekening-warga-begini-kata-dpr-pengamat-ada-yang-keliru-kompas-petang
Transkrip
00:00Kami bahas terkait kebijakan pemblokiran rekening yang tidak dipakai untuk transaksi atau dorban oleh PPATK bersama sejumlah narasumber.
00:06Bergabung saat ini, anggota Komisi 3 DPR dari fraksi Partai Golkar Sudeson Tantra,
00:11kemudian pengamal kebijakan publik dari PHNH Public Policy Interest Group Agus Pambagio,
00:16dan pemilik nasabah yang diblokir, Mohamad Goffar.
00:18Selamat sore semuanya dengan Tifal, apa kabar?
00:21Selamat sore Tifal, baik.
00:23Baik, Mas Goffar, suara saya terdengar Mas Goffar?
00:25Selamat sore semuanya, Mas Goffar.
00:27Ya, Mas Tantra.
00:30Selamat sore.
00:31Mas Goffar, suara Tifal terdengarkah Mas Goffar?
00:35Dengar tadi.
00:36Kami coba perbaiki dulu komunikasi kami dengan Mas Goffar, mungkin kita akan bisa mendengar cerita lebih lanjut soal ini.
00:41Cuman begini, Pak Deson, melihat hal yang semacam ini, menurut Anda awalnya diatur, diblokir,
00:48terus kemudian ada protes, kemudian dibuka lagi sebagian.
00:52Apa yang keliru dari kebijakan ini menurut Anda?
00:55Ya, terima kasih.
00:56Ya, selamat sore.
00:58Selamat sore, terima kasih.
01:00Jadi, kalau saya melihat bahwa kebijakan ini kan kebijakan yang terburu-buru dan keliru, ya.
01:09Kalau saya melihat apa yang dikerjakan oleh PPATK ini kan akhirnya membuat gaduh.
01:17Ya, seharusnya PPATK itu kembali ke tupoksinya aja.
01:23Ya, karena dia itu kan pusat pelaporan analisis transaksi keuangan.
01:30Hal-hal yang bersifat teknis itu seharusnya dikerjakan ke bank yang pembuka.
01:37Kebijakan-kebijakan itu misalnya ada rekening-rekening yang ya tarulah tidak digunakan.
01:46Nah, bank itu diinstruksikan untuk kemudian ya memberikan misalnya seperti questionnaire kepada para nasabah-nasabah itu.
01:57Kan di bank itu kan ada satu prinsip yang namanya know your customer, ya kan?
02:05Sehingga ini barang ini kan kalau bikin kegaduhan, itu bisa saja mengancam.
02:11Oke, tahan dulu di situ. Sorry, Bang Deson.
02:14Sorry, kita sudah terhubung lagi dengan Mas Goffar.
02:16Mas Goffar, saya pastikan suara saya dengar ya, Mas?
02:21Mas Goffar, suara saya terdengar jelas, Mas Goffar?
02:27Mas Goffar, ini adalah salah satu warga berprofesi sebagai pedagang
02:31dan tadi ditemui oleh tim liputan kami di lapangan mengaku sempat terblokir rekeningnya.
02:36Mas Goffar, suara tifal terdengar, Mas Goffar?
02:39Ya, terdengar, Kak.
02:40Oke, boleh cerita dulu.
02:42Jadi Anda tahu rekening terblokir itu awalnya dari mana?
02:48Dari saya sendiri, Kak.
02:50Kan tadinya begini sama saya.
02:54Apakah melakukan transaksi di rekening saya itu?
03:00Mempindah dana ke Primo.
03:04Terus pas mau diambil ataupun dipindah ke rekening lain, itu tidak bisa.
03:10Berapa itu transfernya?
03:14230.000, mau dipasir 250.000 sama saya.
03:19Oke, tulisannya saat proses transaksi langsung gagal atau apa tulisannya, Mas?
03:23Langsung gagal.
03:24Oke, dan itu uang 250.000 itu tujuannya memang buat ditabung atau ada keperluan mendadak yang harus dilakukan?
03:34Iya, ada keperluan mendadak, Kak.
03:36Soalnya, wah sangat kecewa waktu itu.
03:39Apalagi itu dari jam 12, dari jam 00.
03:44Saya nungguin sampai jam 6 pagi, sampai jam 8 pun harus ke cabang-cabang terdekat.
03:53Oke, dan jawabannya apa dari pihak bank?
03:59Jawabannya dari pihak CS, itu bilangnya begitu.
04:05Kalau terkait bank, pembelokiran bank, itu karena tidak melakukan transaksi selama 3 bulan atau 90 hari begitu, Kak.
04:19Oke, tapi sebelumnya Anda nggak pernah dengar ya kalau ada penonaktifan atau pembelokiran rekening kalau udah lama nggak diaktifasi atau nggak ada aktivitas transaksi di situ?
04:30Tidak pernah, Kak.
04:31Karena tidak ada pemberitahuan melalui email ataupun SMS dari nomor saya yang masih aktif, itu, Kak.
04:39Oke, uangnya ditransfer 250.000, di dalam rekening itu jumlah uangnya berapa banyak?
04:45Kalau boleh tahu?
04:46Jumlah uangnya itu ada 270, Kak.
04:55Awalnya 45, 45 mau dipasihkan sama saya 270, kan ada sisanya, mau dikirimin 250-nya, gitu.
05:06Oke, nah Pak Agus, ini kan ada kesan nih, warga tidak tahu satu hal dan dari DPR menilai bahwa ini terburu-buru.
05:14So, Anda menangkap proses pembuatan kebijakan ini bermasalah apa sebetulnya?
05:20Tapi jawabnya nanti, kita jeda sebentar.
05:22Kami segera kembali.
05:22Masih beri susi bersama para narasumber, Mas Goffar, saya harus pertegas dulu biar tidak keliru.
05:36Jadi saat Anda tidak tahu Anda nggak bisa transaksi, lalu Anda hubungi pihak bank, pihak bank bilang apa?
05:43Bahwa tiga bulan rekening Anda nggak bisa dipakai ya?
05:45Atau tidak ada aktivitas transaksi di situ, betul?
05:48Mas Goffar?
05:53Iya, Kak.
05:55Pihak bank, boleh diulang lagi, pihak bank bilang apa saat Anda tidak bisa melakukan transaksi transfer itu?
06:02Oh, bilangnya begini, Kak.
06:05Kalau selama tiga bulan tidak dilakukan transaksi, itu akan di blokir otomatis, begitu, Kak.
06:14Oke, dan apa yang Anda lakukan setelah itu?
06:18Iya, diaktifin, Kak.
06:21Nyuruh ke CS-nya itu, Kak.
06:23Pak, oke.
06:25Pak Agus, dengan dua perspektif ini, adakah yang keliru, adakah hal yang salah dalam pengambilan kebijakannya?
06:32Gini, bangsa ini tuh aneh sekali ya.
06:36Ini tidak ada hal yang baru.
06:38Dari dulu, kalau kita punya akun tidak dipakai, kan dormen pasti, dormen.
06:43Nanti mau pakai, hidupin aja.
06:45Nah, persoalannya, saya nggak tahu isu dari mana.
06:49Bilang kalau tiga bulan tidak dipakai, diputus dananya ditahan oleh pemerintah.
06:53Itu kan menyesatkan gitu loh.
06:55Dan saya herannya, juru bicara pemerintah tidak bicara sama sekali menjelaskan kepada publik.
07:02Kita ini sekarang ini sebetulnya yang mengelola negara ini siapa gitu ya.
07:07Ini nggak ada yang baru.
07:09Ya, kalau itu dormen kita nggak pakai, ya kita ke bank itu bisa jalan lagi.
07:13Bahkan online juga bisa, kadang-kadang tergantung banknya.
07:16Nah, sekarang kan kalau, kan lagi isunya, tabungan kita di blok, nggak bisa dipakai.
07:22Loh, tabungan kan memang kalau tabungan, ya apalagi yang ditabung bulanan, kan akan hidup terus.
07:29Kok ya bisa, gossipnya itu dimatikan dan tidak ada yang menjelaskan kepada publik ini sebenarnya apa yang terjadi.
07:37PPATK kan pakai undang-undang 8, 2010 udah jelas.
07:41Ya, dan memang sekarang sedang membersihkan itu.
07:44Ya, bersihkan saja tugasnya PPATK.
07:46Tapi kenapa ada isu seperti itu yang menyesatkan publik kita ini dungu betul-betulan.
07:51Saya bingung ini gimana sih?
07:53Kalau alasannya untuk menghindari ada transaksi judi online dan semacamnya, keliru nggak?
07:57Ya, sudah nggak apa-apa.
07:59Lakukan saja kan semua akun kita, kalau tidak dipakai lama kan didormat.
08:05Nanti begitu kita bilang nggak bisa tinggal ke bank, jalan lagi nggak ada masalah.
08:08Kenapa jadi belok kemana-mana gitu loh.
08:10Itu yang saya bingung.
08:11Oke.
08:12Kalau itu judi online apa, ya tugas PPATK.
08:16Kalau kasusnya seperti Mas Goffar ini, Anda melihatnya berarti memang sudah keliru, tidak ada hal yang benar dari kebijakan yang diambil?
08:25Iya, sama saja.
08:27Ketika saya nggak tahu ceritanya awalnya seperti apa, tapi ketika akun itu diam, tidak dipakai, itu pasti dorman.
08:35Mau 3 bulan, 6 bulan.
08:37Nah ketika seseorang mentransfer ke rekeningnya yang aktif, terus dibilang itu dorman, ditahan, nah itu harus dijelaskan.
08:45Oke.
08:45Nah bagaimana kebijakan yang ditarapkan oleh presiden untuk membersihkan akun-akun itu, ya itu dijelaskan.
08:52Kita katanya punya jurubicara yang bejibun 50 orang itu mana, kok nggak ada yang menjelaskan.
08:58Oke.
08:58Atau presiden punya segnek, gitu loh.
09:01Oke, sejauh ini saya paham bahwa DPR lagi reses Bang Deson, tapi sejauh ini apakah ada pembicaraan informal dengan PPATK meluruskan hal ini?
09:09Atau nanti setelah reses ada rencana buat ketemu PPATK meluruskan hal ini?
09:14Ya, jadi begini, kan sudah setelah kepala PPATK dipanggil presiden, kan kemudian sudah dibuka, ya kan?
09:24Sebagian.
09:25Sebagian.
09:26Nah, ini tentu kita juga akan memantau dan tidak tertutup kemungkinan bahwa sebagai mitra dari Komisi 3,
09:36Tentu kita bisa saja memanggil kepala PPATK untuk berdiskusi, untuk menanyakan lebih lanjut timbulnya kebijakan seperti ini
09:47yang tentu saya ulangi lagi, ya menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
09:55Ini kan, sebenarnya kalau kita mengikuti prosedur ini kan PPATK itu bisa menggunakan cara-cara yang lebih soft.
10:03Oke.
10:04Ya kan, misalnya bank-bank pembuka itu diberi tugas saja.
10:08Baik.
10:09Mengenai rekening-rekening yang dicurigai ini.
10:12Oke.
10:12Kemudian bank-bank itu memanggil mereka atau mengirim questionnaire kepada mereka untuk menanyakan informasi lebih lanjut.
10:24Oke.
10:25Halnya mengenai asal-usul keuangan dan sebagainya.
10:28Baik, itu butuh penjelasan lebih lanjut mengingat terakhir di Tanya Wartawan di Istana tidak banyak hal yang disampaikan juga oleh Kepala PPATK.
10:36Pak Deson, terima kasih.
10:38Mas Agus, terima kasih.
10:39Mas Gova juga terima kasih sudah berdiskusi bersama kami.
10:41Selamat sore semuanya.
10:42Oke.
10:43Selamat sore.
10:43Bye.
10:44...
10:44...
10:45...
10:47...
10:50...
10:51...
10:51...
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan