JAKARTA, KOMPAS.TV - Publik mempertanyakan batas kesanggupan negara, ketika sebagian warga masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar untuk bertahan hidup.
Kreator konten Sherly Annavita menilai, permintaan maaf dan komitmen percepatan dari pemerintah patut diapresiasi. Namun menurutnya, fokus utama seharusnya tertuju pada korban yang hingga kini masih kesulitan mendapatkan logistik dasar.
Sherly menegaskan, dalam konteks kemanusiaan, penerimaan bantuan asing seharusnya tidak dipersoalkan. Ia menilai penolakan donasi asing di tengah kondisi darurat justru membingungkan publik. Padahal di sisi lain, pemerintah membuka investasi asing dari luar negeri.
Menanggapi hal tersebut, Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan, Timothy Ivan Triyono, menyatakan pemerintah menampung seluruh aspirasi masyarakat. Ia menegaskan isu ini bukan soal kebanggaan nasional, melainkan mekanisme penanganan yang terukur.
Menurutnya, ada langkah konkret Presiden hadir dan pemerintah ini sama sekali tidak meninggalkan masyarakat.
"Pak Presiden, Pak Menteri Keuangan, DPR pun sudah memastikan bahwa semua anggarannya siap. Basarnas, BNPB, TNI, Polri, semuanya sudah menyatakan kesanggupan kita siap melakukan percepatan. BUMN juga bergerak mempercepat pemulihan listrik, pemulihan telekomunikasi. Kementerian PU juga mempercepat perbaikan infrastruktur," ujarnya.
Bagaimana menurut Anda? Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/gpfCUD4N9m8?si=MJC44UO2FnPcsGGq
#banjir #aceh #sumatera
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/637209/sherly-pertanyakan-tolak-donasi-tapi-terima-investasi-asing-ini-kata-stafsus-ksp-rosi
00:00Ketika ini sudah 16 hari terjadi masih seperti ini percepatan tentu kita hargai permintaan maaf dari pemerintah bukan untuk masyarakat pada umumnya tapi justru untuk para korban ini tentu adalah sesuatu yang baik.
00:15Tapi dalam hal ini ketika setiap harinya mereka masih berupaya untuk mendapatkan logistik dasar untuk bertahan hidup maka pertanyaannya adalah apa batas korban ini harus menunggu sampai akhirnya donasi asing ini dibuka.
00:30Karena kalau kita bicara tentang nyawa maka ini bicara tentang kemanusiaan dan ketika bicara tentang kemanusiaan rasa-rasanya kondisi seperti ini sudah cukup alasan untuk kita menerima bantuan asing.
00:47Karena saya ditutup mas dalam hal ini mas Ivan bahwa kalaupun memang ada pride yang harus dijaga justru adalah ketika pemerintah tidak lagi menerima utang atau investasi asing dari luar negeri.
01:02Karena sebetulnya kita mampu kita punya semua sumber daya alam yang bisa kita kelola sendiri tapi justru ketika bencana seperti ini kita justru menolak donasi asing.
01:11Ini justru logical fail sih di kita semua.
01:13Tapi mas Ivan sudah bilang loh bahwa bukan urusannya soal masalah kebanggaan atau pride loh mbak.
01:17Ya artinya ini perlu dijelaskan ke publik kenapa ini masih belum diterima sedangkan kondisi di lapangannya ini masih belum baik-baik saja.
01:24Masih ada dorongan untuk bencana status bencana nasional mas.
01:27Itu akan dipikirkan lagi dan keran bantuan asing akan tampaknya akan dibuka dalam waktu dekat?
01:33Ya tentu kita mengapresiasi kita menampung aspirasi-aspirasi dari masyarakat.
01:39Tetapi kan begini berkaitan dengan misalkan anggaran penanganan bencana.
01:44Pak Presiden, Pak Menteri Keuangan, DPR pun sudah memastikan bahwa semua anggarannya siap gitu ya.
01:50Lalu untuk pengiriman bantuan Basarnas, BNPB, TNI, Polri semuanya sudah menyatakan kesanggupan kita siap melakukan percepatan gitu ya.
02:00Lalu juga semua BUMN juga bergerak untuk memberikan bantuan.
02:06BUMN juga bergerak mempercepat pemulihan listrik, pemulihan telekomunikasi.
02:11Kementerian PU juga mempercepat perbaikan infrastruktur.
02:13Itu kan langkah konkret, langkah nyata bahwa Presiden hadir, pemerintah hadir dan pemerintah ini sama sekali tidak meninggalkan masyarakat.
02:22Bahkan Pak Presiden juga sudah memerintahkan bahwa keselamatan warga itu menjadi prioritas.
02:26Singkatnya ada kekhawatiran nggak sih sebetulnya dari pemerintah kalau bantuan asing itu masuk ke Indonesia?
02:30Sama sekali tidak ada kekhawatiran bagi kita ya.
02:33Tapi kan kita masih merasa mampu, kita bisa begitu.
02:36Saya ambil contoh ya misalkan di Aceh, fasilitas kesehatan itu sudah banyak yang beroperasi.
02:41Artinya pemerintah terus melakukan percepatan, Kementerian Kesehatan juga turun tangan melakukan percepatan berkaitan dengan dampak penyakit.
02:49Kementerian Kesehatan juga turun melakukan deteksi Dini, screening terhadap masyarakat terdampak korban.
02:55Supaya ada penyakit-penyakit yang mungkin timbul akibat bencana bisa dimitigasi, bisa diobati terlebih dahulu.
03:03Mbak Serli, ada kemampuan itu dan tidak ada kekhawatiran sebetulnya?
03:07Kekhawatiran dari siapa mas? Ini perlu dijelaskan, Serli Fikir, ke publik.
03:10Karena dalam hal ini ketika pemerintah merasa yakin, maka hilirnya adalah seharusnya masyarakat langsung mendapatkan ketenangan,
03:25bahwa masyarakat langsung mendapatkan apa yang hari ini mereka butuhkan.
03:29Dan dalam hal ini harapannya adalah sepakat bahwa kolaborasi dari semua stakeholder ini terjadi,
03:37bukan lagi karena ego sektoral.
03:40Dan dalam hal ini Serli bertanya dari lubuk hati yang terdalam,
03:45apakah dengan menerima donasi asing itu membuat harga diri Indonesia misalnya jatuhkah?
03:49Atau justru itu memberikan indikasi bahwa pemerintah Indonesia tidak mampu misalnya,
03:56bukankah dengan kondisi dan atas dasar kemanusiaan, ini adalah siapapun bisa membantu.
04:03Dan rasa-rasanya ketika donasi asing ini masih ditahan, justru kita semua bertanya,
04:08sebutlah misalnya Bupati Aceh.
04:10Mualim sudah menyebutkan bahwa kita sebetulnya menerima.
04:15Artinya ada harapan sebetulnya masyarakat di daerah seperti apa,
04:19tapi pemerintahnya masih meyakini bahwa mampu.
04:22Berarti ini kan ada miskomunikasi.
04:25Dan ke depan tentu dalam hal ini tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada seluruh perangkat daerah TNI Polri
04:33yang sudah bekerja keras dan Serli pribadi melihat itu juga berkolaborasi dengan BNPB termasuk yang di daerah.
04:39Maka hari ini bukan hanya tentang bagaimana terlihat di publiknya,
04:43tapi bagaimana bantuan itu benar-benar sampai ke masyarakat karena masyarakat hari ini meregang nyawa.
04:47Mari kita ingat lagi sila kelima Pancasila,
04:50keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
04:52Mas Ivan terima kasih,
04:53Mas Yaeli terima kasih,
04:54terima kasih juga untuk Anda yang sudah menyaksikan Rosy.
Jadilah yang pertama berkomentar