JAKARTA, KOMPASTV - Menkeu Purbaya meresmikan pengawasan canggih Artificial Intelligence (AI) yang dinamai Trade AI.
"Dulu pelayanan biaya cukai lambat sekarang malah AI-nya yang diminta jangan terlalu cepat. Kita juga mengenalkan layanan digital, semua untuk tujuan yaitu harus jalan lebih aman lebih cepat lebih transparan transformasi digital di kepameran bukan pilihan ini adalah suatu keharusan kita harus menjaga kepercayaan publik kita harus menjaga daya ekonomi," kata Menkeu Purbaya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (12/12/2025).
Alat yang dimaksud bisa mendeteksi bahan berbahaya dan radioaktif tanpa meminta kontainer.
"Perusahaan bisa lakukan get in staffing muat hingga gate out dengan mudah kepatuhan naik jadi celah mengakkan semakin kecil dan semakin ting selanjutnya kita juga sudah menyiapkan trade ini adalah sistem berbasis kecerdasan artificial untuk memperkuat pengawasan impor bisa mendeteksi under-invoicing, over-invoicing hingga potensi pencucian uang," jelasnya.
Sahabat KompasTV, bagaimana pendapat kalian terkait berita ini, tulis di kolom komentar ya!
Produser: Yuilyana
Thumbnail Editor: Novaltri
#menkeupurbaya #petikemas #beacukai
Baca Juga 5 Kesalahan Saat Baru Memiliki Kartu Kredit di https://www.kompas.tv/ekonomi/637012/5-kesalahan-saat-baru-memiliki-kartu-kredit
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/637018/menkeu-purbaya-resmikan-alat-pemindai-peti-kemas-canggih-antisipasi-importir-licik
00:05Alhamdulillah kita bisa berkumpul tajuk berat hari ini.
00:08Alhamdulillah kita sedang berhanda.
00:11Tapi penting, Bia Cupai meresmikan pemindai versi kemas baru pada hadirnya.
00:17Saya ingin adanya perubahan.
00:20Menurusan Bia Cupai bikin deg-degan, sekarang yang deg-degan justru obon penyeluh.
00:26Ini kata Bia Cupai.
00:26Betul.
00:27Betul.
00:31Dulu pelayanan Bia Cupai yang lain ambas, sekarang malah AI-nya yang diminta jangan terlalu cepat.
00:38Kita cipa mengenalkan pelayanan digital rumah Bia Cupai.
00:42Semua kesertujuan, yaitu harus kembalangan lebih aman, lebih cepat, lebih transparan.
00:49Alhamdulillah digital di kepameran bukan pilihan.
00:53Ini adalah suatu keharusan.
00:54Kita harus menjaga kepercayaan publik, kita harus menjaga kebanyakan ekonomi, dan kita harus menerami penyelupan penyelupan penyelupan yang lebih modern.
01:04Terima kasih.
01:05Terima kasih.
01:06Terima kasih.
01:08Terima kasih.
01:10Terima kasih.
01:12Terima kasih.
01:14Terima kasih.
01:44Terima kasih.
02:14Terima kasih.
02:16Terima kasih.
02:18Terima kasih.
02:46Terima kasih.
02:48Terima kasih.
03:16Terima kasih.
03:18Terima kasih.
03:20Terima kasih.
03:22Terima kasih.
03:24Terima kasih.
03:26Terima kasih.
03:28Terima kasih.
03:30Terima kasih.
03:32Terima kasih.
03:34Terima kasih.
03:36Terima kasih.
03:38Terima kasih.
04:04Terima kasih.
04:06Terima kasih.
04:08Terima kasih.
04:10Terima kasih.
04:12Terima kasih.
04:14Terima kasih.
04:16Terima kasih.
04:18Terima kasih.
04:20Terima kasih.
04:22Terima kasih.
04:24Terima kasih.
04:26Terima kasih.
04:28Terima kasih.
04:30Terima kasih.
04:32Terima kasih.
04:34Terima kasih.
04:36Terima kasih.
04:38Terima kasih.
04:40Terima kasih.
04:42Terima kasih.
04:43Kota menjadi naik was, ini akan menjadi lebih adaptif, jadi berpaksa sejata lebih siap menghadapi modus kejahatan perdagangan nasional.
04:54Kita lebih bisa mengawasi dengan mudah, bagaimana kegantan lapangan, karena ketika berjalan lebih sedikit.
05:01Pada setiap yang sama, layanan kepada masyarakat dan dunia usaha harus makin cepat, makin berhanak, dan makin berintegrasi, makin integritas.
05:12Itu komitmen juga dengan kepentingan keuangan.
05:17Karena ada jaman juga, kalau tidak bisa beres, awas.
05:21Jadi, kita sedang melakukan perbaikan dengan setiap yang saya harapkan nanti,
05:26Maret tahun depan, gambar lebih juga akan jauh berbeda.
05:30Dan kemarin-kemarin, nanti kalau di nomornya sudah siap,
05:33saya akan kendang video kemuliaan bagaimana cantiknya, sistem yang dikembangkan lebih baik.
05:39Terima kasih semuanya.
05:43Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
05:45Bapak Ibu yang kami hormati, selanjutnya adalah sesi tanya-jawab.
05:53Akan kami persilahkan kepada rekan-rekan media untuk mengajukan pertanyaan kepada narasumber,
05:57dan kami informasikan bahwa pertanyaan yang diajukan hanya seputar tema pada konferensi pers hari ini.
06:03Baik, hadirat sekalian.
06:04Silahkan dikasih baiknya, Mas.
06:16Baik, Pak. Selamat siang semuanya.
06:20Saya, Aul Garustina, dari Ibu Tanan FTPP.
06:23Ada beberapa pertanyaan, Pak.
06:24Yang pertama, saya, Pak.
06:26Ini sebenarnya berapa sifat nilai investasi yang dikeluarkan untuk pemindai peti kemas dari sistem AI ini?
06:33Lalu, yang kedua, seberapa besar potensi pengurangan praktis penyelurupan dengan teknologi pemindai terbaru ini?
06:41Dan nanti intikatus keberhasilannya ini akan seperti apa, Pak?
06:45Jumlah di-emobrasi. Terima kasih.
06:47Tapi, saya jawab yang DRADA yang dulu ya.
06:50DRADA itu software-nya dikembangkan secara internal.
06:54Jadi, nggak ada investasi yang bisa sampai sekarang.
06:58Kita pakai sumber yang, sumber resources yang ada,
07:03hardware yang ada, software-nya yang ada yang paling, ya paling saya biarkan yang biasa.
07:08Tapi untuk ke depan, penyelamatan lebih dalam lagi supaya lebih canggih di Surah Indonesia.
07:14Kita pergerakan, kita perlu investasi sekitar 45 miliar rupiah lagi untuk mengembangkan sistem IT-nya.
07:23Pembelasiannya seperti apa?
07:25Agak usah kalau sekarang.
07:26Pemarin kita sudah ngecek berapa 150 ya?
07:30140.
07:31145 PIB.
07:35Dari situ di-check dengan cepat,
07:37dapat tambahan sekitar,
07:39kalau di-AI-nya besar sekitar, mungkin.
07:45Sudah sekian miliar.
07:47Tapi ketika kita coba cek lagi di lapangan segala macam,
07:50kita dapat 1,2 miliar tambahan.
07:52Jadi, lumayan itu.
07:53Tapi saya pikir sih masih terlalu kecil.
07:55Jadi,
07:57tapi nggak apa-apa.
07:58Kalau nggak,
07:59first run,
08:00wah, maksudnya kan income yang free, seperti itu.
08:02Jadi, ya, terlihatannya proyek ini akan memungkinkan saya ke depan.
08:06Kalau semakin lama, semakin canggih harusnya semakin besar.
08:08Kemudian sekarang,
08:09terlalu unik untuk bilang
08:10berapa peruang
08:12yang sebetulnya ada dari penemuan lain.
08:14Tapi akhirnya,
08:15dari situ saya dapat 1 miliar.
08:18Teringan mudah.
08:22Baik.
08:22Bapak Radio,
08:24cepat tanya yang kedua.
08:31Bapak Ijin,
08:32ini kan karena AI,
08:33tingkat akurasinya
08:35berapa persen sih, Pak?
08:37Karena yang pernah saya
08:39merasakan juga,
08:40waktu itu,
08:41AI di Kementerian Kesehatan,
08:43alat kesehatan gitu,
08:44ternyata tingkat akurasinya
08:45tidak mencapai 100 persen.
08:48Sejauh mana sih nantinya
08:50ini bisa
08:51benar-benar memonitoring
08:53apa yang ada di dalam Peti Kementerian Kementerian Kesehatan itu?
Jadilah yang pertama berkomentar