Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Dua pekan sudah banjir menerjang Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Artinya, selama itu pula para korban banjir harus bertahan dengan segala keterbatasan. Karena itu, perbaikan infrastruktur menjadi begitu penting saat ini.

Bagaimana progres perbaikan infrastruktur daerah terdampak banjir di Aceh-Sumatera?

Simak dialog KompasTV bersama relawan sekaligus Ketua Tim Aceh 1 Misi Hidrometeorologi Sumatera dari MER-C, Irma Ramdani, serta Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

Baca Juga [FULL] Bahas Hutan Sumatera Hilang 1,2 Juta Hektar, Deforestasi Tanggung Jawab Siapa? - ULAS KOMPAS di https://www.kompas.tv/nasional/636980/full-bahas-hutan-sumatera-hilang-1-2-juta-hektar-deforestasi-tanggung-jawab-siapa-ulas-kompas

#banjirsumatera #banjiraceh #bnpb

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/636997/full-dua-pekan-banjir-sumatera-infrastruktur-masih-lumpuh-ini-kata-relawan-mer-c-bnpb
Transkrip
00:00Saudara, dua pekan sudah banjir menerjang Aceh, Sumatera Utara dan juga Sumatera Barat.
00:05Artinya, selama itu pula korban banjir harus bertahan dengan segala keterbatasan.
00:11Karena itu perbaikan infrastruktur begitu penting saat ini.
00:14Kita akan bahas soal ini bersama dengan sejumlah narasumber.
00:17Ada relawan yang juga ketua tim Aceh 1, Misi Hidrometeorologi Sumatera dari MERSI,
00:23Irma Ramdhani, dan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,
00:28Abdul Muhari. Selamat pagi, Dr. Irma dan juga Pak Aam.
00:33Selamat pagi.
00:36Saya ke Dr. Irma dulu.
00:38Dr. Irma, untuk saat ini Dr. Irma masih berada di mana dan apa yang kemudian menjadi fokus dari MERSI di sana?
00:46Kami masih melakukan pelayanan di Pus Kesehatan di Klinik Abah di Aceh Tamiang.
00:55Di Aceh Tamiang. Kemudian Dr. Irma, beberapa waktu lalu ini bagaimana kondisi klinik dan juga sekarang?
01:03Ini kabarnya sudah dipulihkan layanan kesehatannya, dokter?
01:06Ya, jadi sejak kami turun ke Aceh Tamiang pada hari Jumat, Jumat yang lalu,
01:18jadi memang layanan kesehatan bisa dikatakan lumpuh.
01:23Jadi puskesmas yang ada di sana, tidak ada yang beroperasi, rumah sakit pun lumpuh dengan lumpur,
01:32sisa-sisa lumpur. Dan mulai hari Sabtu, kami memutuskan untuk mengaktifkan,
01:41jadi ada sebuah klinik yang dapat digunakan, yang dapat digunakan untuk melakukan pertolongan terhadap masyarakat di sana
01:51yang masih layak ya. Jadi klinik tersebut, yaitu klinik Abah, memang terdampak dari banjir,
02:00jadi tergenang banjir sampai dengan 2 meter, tapi pemiliknya memiliki langsung melakukan pembersihan.
02:10Jadi saat kami datang pada hari Sabtu itu, kita bisa langsung melakukan pelayanan.
02:21Jadi Alhamdulillah satu-satunya fasilitas kesehatan yang memang tersedia dan bisa kita manfaatkan.
02:30Jadi pada hari Sabtu, kita langsung buka layanan untuk masyarakat yang ada di sekitar sana.
02:37Berarti dok ini, silahkan dok.
02:42Jadi sampai hari ini, setiap hari itu kunjungan kurang lebih 200 orang ya,
02:50jadi dari sejak kita per hari, sejak kita buka pelayanan tersebut.
02:56Berarti dok ini satu-satunya yang ada di Aceh Tamiang, atau seperti apa?
03:00Apakah ada fasilitas layanan kesehatan lain yang juga sudah beroperasi dok?
03:07Jadi mulai kemarin rumah sakit Tamiang sudah mulai beroperasi.
03:12Jadi di hari-hari pertama kemarin, dari hari Jumat, Sabtu, Minggu,
03:19posko-pos kesehatan klinik Abah merupakan satu-satunya fasilitas kesehatan yang fix,
03:28yang berdiri di sana, yang dapat beroperasi.
03:31Dan memang posko-posko kesehatan yang mobile sudah mulai dipetakan oleh Dinas Kesehatan.
03:41Jadi semua relawan dilakukan pemetaan oleh Dinas Kesehatan untuk menempati pos-pos kesehatan yang dibuat oleh Dinas Kesehatan.
03:52Tapi memang untuk pos yang diaktifkan oleh Mercy adalah satu-satunya yang fix,
04:02dalam arti di dalam gedung, pelayanan di dalam gedung.
04:06Oke. Kemudian kalau untuk di sana sendiri, dok, seperti apa kondisinya?
04:10Apakah sudah memadai semuanya dari mulai jumlah dokter maupun juga alat-alat dan juga obat-obatannya?
04:16Kalau untuk relawan yang ikut bergabung di pos kesehatan yang berada di klinik Abah,
04:28kami dibantu oleh relawan dari Unair, dari Paboy, dan dari Perdatin.
04:34Jadi untuk tenaga kesehatan, insya Allah sementara tercukupi untuk pelayanan dalam gedung.
04:44Mungkin bisa nanti ke depan bisa ditambah lagi agar bisa beroperasional 24 jam
04:50untuk membuka layanan rawat inap terbatas.
04:55Dan untuk yang jadi permasalahan memang di air ya.
04:59Jadi air yang tersedia di klinik tersebut adalah air sumur
05:08yang di mana debit airnya masih tidak mencukupi untuk kita melakukan pelayanan 24 jam.
05:16Untuk kebutuhan relawan untuk cuci mandi mungkin juga sangat terbatas.
05:21Dan untuk listrik, jadi memang di sana juga terkendara listrik.
05:29Kemarin kita mengoperasikan dua genset yang bergantian.
05:33Tapi memang stok BBM yang dijatahkan ya.
05:39Karena untuk membeli solar itu agak susah juga ya di sana.
05:44Jadi kebutuhan solar untuk mengoperasikan dua genset bergantian itu 24 jam.
05:52Tidak bisa kita lakukan 24 jam.
05:56Jadi pelayanan yang kami lakukan sampai jam 10 malam beberapa hari yang kemarin.
06:03Tapi menurut informasi dari semalam listrik sudah mulai nyala.
06:11Mudah-mudahan akan terus ya listrik ini bisa segera nyala 24 jam.
06:19Sehingga pelayanan bisa kita lakukan maksimal.
06:23Baik, saya ke Pak Aam.
06:25Pak Aam ini ada kendala yang dialami oleh rekan-rekan relawan di Aceh, Tamiang.
06:30Khususnya ini berkaitan dengan listrik dan juga air bersih.
06:34Kalau untuk di wilayah Aceh, di provinsi Aceh sendiri.
06:37Pak Aam ini seperti apa?
06:38Kemudian pasokan listriknya.
06:39Ini kan disebutkan sudah ada yang puli, ada yang kemudian masih gulap kulita.
06:43Seperti apa kondisi sebenarnya Pak Aam?
06:45Baik, kalau untuk listrik, Mas Premal,
06:52memang di beberapa tempat itu masih terus diperbaiki
06:57karena terlalu cukup banyak pol-pol atau tiang-tiang listrik yang mengalami kerusakan.
07:05Juga sudah disampaikan oleh Menteri SDM dan di RUT PLN
07:10dalam beberapa kali kesempatan press conference,
07:13memang masih membutuhkan waktu untuk bisa memulihkan jaringan listrik secara penuh.
07:21Kami sendiri, saya sudah hari ke-13 di Aceh,
07:25selalu mobile ke titik-titik daerah-daerah terdampak.
07:29Ini memang proses yang kita lakukan terus kita akselerasi.
07:34Tetapi khusus untuk Aceh, Tamiang itu sejak 5 hari yang lalu kita sudah mengirimkan genset 66 KWH
07:47dan hari berikutnya 5 hari yang lalu itu sudah di-install,
07:53di-pasang di rumah sakit RSUD Aceh, Tamiang.
07:57Kemudian bersamaan dengan pemasangan genset itu kita menambah lagi personil TNI Polri
08:06untuk bisa merevitalisasi atau memfungsikan kembali layanan di RSUD Aceh, Tamiang.
08:15Dan ini sudah kita bersihkan RSUD Aceh, Tamiang
08:18karena ini adalah layanan umum masyarakat yang memang harus segera kita pulihkan
08:22tetapi tentu saja tahapannya energinya harus tersedia dulu.
08:27Nah masalah energi ini bisa kita selesaikan, kita bawa dengan heli dari Banda Aceh,
08:35ini selesai, gensetnya ada, kemudian ruangan-ruangan bangunannya kita bersihkan,
08:41ini juga sudah selesai hingga 3 hari yang lalu,
08:44dan alhamdulillah dua hari yang lalu itu sudah mulai menerima pasien
08:49meskipun menerima pelayanan dasar
08:54tetapi tentu saja Kementerian Kesehatan ini terus menambah jumlah material-material
09:00atau alat perangkap yang dibutuhkan
09:03karena saat ini juga untuk operasional full rumah sakit
09:06ini hal-hal teknis, misalkan barang medis habis pakainya,
09:12kaos tangannya, jarum suntiknya, dan lain-lain
09:15ini masih terus kita dorong
09:18supaya RSUD ini bisa pulih
09:22supaya warga saudara-saudara kita yang di sana
09:24bisa mendapatkan layanan kesehatan yang lebih optimal, Mas Bray mana?
09:30Kemudian Pak Aam, selain di Aceh, Tamiang, mungkin khusus di Provinsi Aceh ini
09:35mana yang kemudian masih menjadi fokus
09:36baik dari segi infrastruktur
09:39kemudian dari segi layanan kesehatan
09:41dan juga mungkin listrik dan juga air bersih, Pak Aam.
09:51Pak Aam.
09:52Untuk air bersih ini masih...
09:57Halo.
10:00Ya, silakan Pak Aam.
10:01Halo. Mas Bray mana?
10:03Ya, silakan Pak.
10:04Ya, untuk infrastruktur khusus untuk jalur transportasi
10:09ini kami benar-benar sedang mengejar perbaikan
10:13tiga jembatan yang sangat krusial di jalur timur Aceh
10:19yaitu di jembatan Meredu, jembatan di Biren
10:23yang ini merupakan titik penghubung antara bandar Aceh dan Medan.
10:30Ini dua jembatan saat ini sudah dalam persentase 80% jembatan belinya,
10:37jembatan sementaranya, bukan jembatan konkretnya.
10:40Tapi jembatan beli ini apabila sudah selesai 100%,
10:44maka itu akan bisa dilewati oleh kendaraan berjahat 4.
10:48Nah, kalau ini sudah selesai di akhir minggu ini,
10:52kami akan optimis bahwa revitalisasi pemulihan atau percepatan
10:58dari upaya tanggap darurat, distribusi logistik yang mungkin tidak lagi hanya permakanan,
11:04tetapi juga non-permakanan, barang-barang medis, barang-barang lainnya,
11:07itu akan lebih cepat dan lebih efektif.
11:11Ini saat ini rata-rata perbaikan tiga jembatan ini sudah di angka 75%,
11:17ada yang 80%, ada yang 60%.
11:19Kami harapkan weekend ini sudah, akhir minggu ini sudah selesai.
11:23Kemudian untuk PDAM, Mas Bremana, ini masih PR besar,
11:28karena terlalu banyak saluran-saluran jaringan air bersih yang tergerus sewaktu banjir.
11:34Nah, solusinya sementara untuk jangka pendek,
11:38kami sudah menurunkan tidak kurang dari 240 mobil tanki.
11:46Memang mobil tanki ini tidak semuanya bisa menjangkau daerah-daerah
11:51yang akses daratnya terbatas, Mas Bremana.
11:54Nah, tapi untuk Aceh-Tamiang, kita sudah tambah 10 unit lagi mobil tanki dari Medan
12:02yang nantinya kita harapkan secara harian ini bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan air bersih
12:10tidak hanya di FASKES dan FASUM dan FASOS,
12:14tetapi juga nanti akan berputar di titik-titik kantong-kantong pengusian masyarakat.
12:19Mas Bremana.
12:20Oke, baik listrik dan juga air ini masih menjadi kendala,
12:23nanti jembatan sudah lumayan ya Pak ya, ada progresnya di Meredo dan juga Biren.
12:28Kemudian saya ke Dr. Ima lagi.
12:29Dokter, saat ini kalau di posko ataupun klinik tempat Anda bertugas,
12:36apa yang paling dibutuhkan selain tadi ada misalnya air bersih
12:39dan juga pasokan listrik yang masih terbatas menggunakan Genset?
12:43Ya, jadi untuk obat-obatan memang masih kita butuhkan banyak ya,
12:53jadi karena jumlah pasien yang selalu meningkat setiap harinya,
12:58jadi selalu di atas 200 jadi kebutuhan obat-obatan
13:02dan untuk fasilitas membuka layanan rawat inap terbatas itu
13:08masih kekurangan tempat juga ya,
13:13jadi bed untuk tempat tidur dan lain sebagainya,
13:17karena bed yang dimiliki klinik saat kejadian sudah ikut terendam oleh banjir.
13:26dan mungkin ke depannya belum aktif lagi puskesmas
13:34atau layanan kesehatan lainnya,
13:37memang tenaga kesehatan untuk bisa mengoperasikan
13:40klinik ini bisa rawat inap juga,
13:46kami butuhkan bantuan mungkin dari relawan-relawan yang lain
13:49untuk bisa terus bergabung ya,
13:51agar paskes kesehatan yang tersedia dapat dimaksimalkan fungsinya.
13:59Kemudian Dr. Irma, selain tadi kan ada obat-obatan,
14:02kemudian ada juga butuh relawan,
14:04ada juga ruangan rawat inap,
14:06ini apa saja yang kemudian dibutuhkan oleh para warga yang datang ke sana?
14:10Apa yang biasanya dialami oleh warga
14:12dan biasanya ini kemudian mereka harus dirawat inap karena kenapa, dok?
14:16Pasien-pasien yang mulai terserang panas,
14:24panas tinggi,
14:27dan kemarin ada juga pasien yang memang terkena hipoglikemi ya,
14:33jadi pasien-pasien lansia yang dalam pengungsian,
14:38tidak ada, tidak memakan, tidak meminum,
14:41sehingga kita harus melakukan rehidrasi atau pemberian nutrisi lewat jalur parental,
14:50itu yang kita lakukan perawatan di sana.
14:54Sementara untuk pasien-pasien yang memang membutuhkan operasi,
14:58ya kita stabilisasi terlebih dahulu baru kita kirim ke rumah sakit.
15:02Baik-baik, saya kembali ke Pak Aam.
15:05Pak Aam, ini kan paling tidak berarti kalau di Aceh Tamiang,
15:08baru RSUD Aceh Tamiang,
15:10dan juga tadi posko ataupun klinik tempat dokter Irma bekerja.
15:14Ini dibilang tadi masih kurang soal ruangan rawat inap,
15:19dan juga tenaga kesehatan.
15:21Mungkin bagaimana nih Pak Aam untuk fokus di Aceh Tamiang?
15:24Ya, untuk Aceh Tamiang,
15:31kita mengharapkan RSUD ini bisa 100% melayani masyarakat
15:36di awal atau tengah minggu depan.
15:39Jadi untuk barang-barang medis habis pakainya,
15:42kemudian perangkat alat perangkat lainnya yang dibutuhkan
15:45untuk peralatan dasar melayani pasien,
15:49baik itu layanan dasar maupun layanan lanjutan,
15:52itu akan kita lengkapi supaya ini bisa 100% fungsi layanan berfungsi,
16:00ini paling tidak di awal atau tengah minggu depan.
16:03Itu yang pertama.
16:04Yang kedua, bersama dengan itu,
16:07kita juga bersama KEMKES dan juga Dinas Kesehatan Provinsi Aceh,
16:13untuk poskes mas-poskes mas dan poskes-poskes pendukung lainnya,
16:16itu juga coba kita pulihkan.
16:18Dan BNPB saat ini sedang melihat visibility tempat dan sumbernya,
16:23apakah kita perlu membawa room kit lab atau tidak.
16:26Kalau perlu kita akan lihat lokasinya di mana,
16:29nanti kalau misalkan tidak visible,
16:32atau opsinya ternyata lebih baik dengan merevitalisasi sarana yang sudah ada,
16:38nanti kita akan lihat visibility waktunya,
16:41mana yang lebih cepat untuk bisa memberikan layanan optimal kepada pasien.
16:45Perlu saya sampaikan juga, Mas Bren,
16:48bagaimana untuk RSUD di 18 kabupaten kota terdampak di Aceh,
16:56itu 16-nya itu sudah berfungsi.
17:00Hanya dua lagi yang belum berfungsi secara optimal,
17:04salah satunya di Tamiang dan satu lagi di Takengon, Aceh Tengah.
17:09Untuk Takengon pun, Aceh Tengah, kami sudah mengirimkan jenset 250 KWH,
17:20supaya rumah sakit di Takengon juga tidak terganggu pasokan listriknya,
17:24karena operasional rumah sakit ini sangat tergantung pada energi, Mas Bren,
17:27Kalau misalkan listriknya tidak ada, maka layanan-layanan vital, operasi, dan seterusnya itu tidak akan bisa dilakukan.
17:34Jadi yang kita kejar dulu adalah memastikan pasokan listriknya,
17:38supaya tidak hanya layanan-layanan dasar yang bisa dilakukan RSUD ini,
17:43tetapi juga layanan-layanan lanjutan.
17:45Mas Bren, mana?
17:45Oke, baik.
17:47Kemudian saya ke dokter Irma lagi.
17:49Dokter, terkait dengan akses mungkin, ini kan ada juga fasilitas kesehatan yang disiapkan berupa mobile gitu ya.
17:56Kemana saja kemudian fasilitas mobile ini dikerahkan,
17:59dan apa kendalanya untuk bisa mencapai ke daerah yang masih terisolasi?
18:03Ya, jadi program kami selain setelah fix pusat kesehatan yang di klinik itu sudah fix operasional dengan baik,
18:17program kita berikutnya adalah bagaimana menjangkau masyarakat-masyarakat yang berada di dalam-dalam.
18:23Ya, jadi itu sudah mulai dilakukan kemarin hari, dua hari yang lalu,
18:31kita sudah mulai melakukan mobile klinik, daerah-daerah yang memang agak ke dalam.
18:38Nah, yang jadi masalah memang kendaraan ya,
18:41jadi kita harus menggunakan kendaraan yang memiliki kemampuan untuk menembus lumpur-lumpur yang agak tebal gitu.
18:50Jadi, kalau menggunakan mobil Innova biasa yang kami miliki,
18:56tidak mampu mencapai daerah-daerah yang memang memiliki ketebalan lumpur yang tinggi gitu,
19:06yang menjadi masalah.
19:07Karena kemarin beberapa hari yang lalu ada hujan juga,
19:10jadi yang membuat lumpur yang sudah mengering becek lagi.
19:13Jadi, itu yang menjadi ini.
19:16Dan memang di dalam kampung-kampung yang agak dalam,
19:23jadi lumpur masih tinggi,
19:25jadi untuk mencapai sana,
19:27kadang-kadang kita harus jalan menggunakan bot ya,
19:30untuk sepatu yang anti-air,
19:34untuk bisa mencapai ke rumah-rumah warga yang memang tidak bisa dilalui oleh mobil.
19:41Di mana saja nih dokter Ilma yang tadi butuh akses yang lebih bisa dibersihkan gitu ya?
19:48Kira-kira di sebelah mana dok?
19:49Hampir semua ya.
19:55Jadi, kalau kita lihat yang sudah dibersihkan itu kan jalan utamanya saja.
20:01Tapi jalan-jalan yang kecil menuju ke kampung-kampung itu masih terendam lumpur.
20:09Ya, hampir semua kalau kita lihat di wilayah Tamiang ini.
20:14Jadi, kalau yang dibersihkan sementara ini adalah jalur-jalur utama ya.
20:19Itu yang kami lihat.
20:22Sementara yang ada ke dalam, ke kampung-kampung,
20:25masih belum ada pembersihan oleh dinas-dinas terkait.
20:34Baik.
20:34Ini yang saya tanyakan ke Pak Aam.
20:36Pak Aam, ini kan memang untuk jalan utama sudah.
20:38Kemudian jembatan juga sudah mulai dibangun, diperbaiki.
20:42Paling tidak untuk daruratnya.
20:43Tapi bagaimana dengan akses-akses ke daerah-daerah yang lebih dalam, Pak?
20:47Misalnya jalan-jalan kampung,
20:49ataupun jalan-jalan yang lebih ke arah dalam,
20:51ini kan butuh juga akses untuk warga,
20:54terutama juga untuk klien yang kesehatan, Pak.
21:00Ya, untuk revitalisasi atau pemulihan jalan-jalan kampung,
21:05jalan-jalan di dalam kota,
21:07kami sudah meminta penebalan lagi personil TNI dan Polri,
21:10khususnya TNI untuk bisa lebih masuk dan lebih optimal dalam membantu pembersihan ke kawasan.
21:18Saat ini alat berat yang tergelar memang masih terus kita tambah,
21:24karena akses ke Tamiang ini untuk darat,
21:28memang kan seperti kita ketahui baru terbuka minggu lalu,
21:32baru lima hari, enam hari, lima hari dari, lima hari kemarin.
21:39Dan ini terus kita dorong penambahan alat berat dari Medan.
21:43Jadi akses darat dari Medan ke Aceh Tamiang yang sudah lancar saat ini,
21:48ini menjadi pintu untuk kita menambah alat berat.
21:51Alat berat pun ada beberapa tipe yang kita dorong ke Aceh Tamiang,
21:55mulai dari yang dimensi atau ukuran kecil,
21:59ini khusus untuk mendukung pembersihan-pembersihan di kawasan pemukiman masyarakat,
22:04dan alat berat besar untuk menambahkan kawasan jalan-jalan utama.
22:09Karena memang lumpur ini sudah kering,
22:11sehingga ada masalahan baru sebenarnya,
22:15tumbuh itu pada saat siang kalau tidak ada hujan dalam satu hari,
22:19ini sangat dominan abunya,
22:22sehingga ini juga menjadi permasalahan,
22:26sehingga kesetatan kami itu untuk masyarakat yang terdampak,
22:32itu paling banyak,
22:35ini sebenarnya karena debu dari lumpur yang sudah mengering,
22:42ini juga menjadi masalah.
22:43Ini menjadi atensi kami, Mas Brewana,
22:46untuk percepatan pengangkatan debu-debu ini,
22:48kemudian jalan-jalan utama setidaknya bisa kita pulihkan,
22:53sehingga akhir minggu atau awal minggu depan.
22:57Alat berat terus kita kerahkan,
22:58perutamanya TNG kita tambah,
23:01supaya bisa lebih optimal dalam percepatan pembersihan material ukur atau sisa banjir ini.
23:08Mas Brewana.
23:08Oke, penebelan personil dan juga penambahan alat berat ya Pak,
23:11untuk akses-akses yang lebih ke dalam.
23:13Kemudian Pak Am, ini kan disampaikan juga oleh tadi Dr. Irma,
23:16bahwa masih sering terjadi hujan,
23:18kemudian membuat akses menjadi becek gitu ya,
23:20susah dilewati.
23:21Nah, ini terkait dengan bagaimana cuaca di sana.
23:24Ini kan disebutkan bahwa
23:26dua bibit siklon aktif ini masih mengepung Indonesia gitu ya.
23:31Apakah ada operasi modifikasi cuaca yang juga masih akan dilakukan di wilayah Sumatera?
23:36Pak Am.
23:45Pak Am.
23:51Untuk modifikasi cuaca,
23:54mulai dari Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,
23:58itu terus kami lakukan sejak tanggal 28 sampai sekarang.
24:03Mas Brewana.
24:04Jadi, ini tetap kita optimalkan.
24:08Memang terkadang ketika cuaca,
24:11mungkin kita berdiskusi terus berintensif dengan BMKG,
24:15ketika memang intensitas curah hujan diprediksi tidak terlalu signifikan,
24:20ini kekuatan kita,
24:21satu pesawat, satu provinsi ini kita dukungkan untuk logistik.
24:25Tetapi, kalau misalkan BMKG menyampaikan
24:29ada atensi peningkatan atau potensi peningkatan intensitas curah hujan
24:34di beberapa tempat di tiga provinsi ini,
24:37maka armada kami kembali untuk operasi modifikasi cuaca
24:42dan 80% dari hari operasi itu bahkan kita berhenti 24 jam,
24:50Mas Brewana,
24:50untuk benar-benar bisa meng-cover seluruh kabupaten, kota terdampak.
24:54Dan saya rasa memang di satu sisi,
24:58tidak adanya hujan ini itu sangat membantu operasi darat,
25:04pemulihaan akses, pencarian korban,
25:07dan tentu saja membantu unit udara kami,
25:10memastikan bahwa unit udara kami tidak terganggu awan tebal
25:13ataupun hujan dalam mendistribusi logistik di udara.
25:17Tetapi di sisi lain, memang tidak adanya hujan ini
25:22menyebabkan lumpur yang kering itu menjadi debu kalau di siang hari,
25:26sehingga begitu ada lalu lintas kendaraan,
25:28ini akan sangat mengganggu dari sisi aspek penapasan.
25:33Dua sisi ini akan terus kita coba tanggulangi
25:35dengan adanya mobil tanki kita yang sudah mulai beroperasi,
25:40khususnya di Aceh-Tamiang,
25:42ini juga bisa membasahi jalan sebelum kemudian digerup
25:45dan dibersihkan oleh alat-alat berat.
25:47Kira-kira demikian, Mas Bermanan.
25:49Baik, modifikasi cuaca juga masih terus dilakukan di sana.
25:52Terakhir saya ke Dr. Irma Dok.
25:54Dari Mersi sendiri,
25:55apa yang kemudian menjadi rencana ke depannya,
25:58terutama untuk di wilayah Aceh-Tamiang
26:00maupun di Aceh secara umum?
26:02Yang pertama, untuk klinik yang kami tempati,
26:09akan kita terus lakukan pelayanan
26:12sampai kapanpun dibutuhkan,
26:15kemungkinan sampai tiga bulan ke depan.
26:18Dan untuk program berikutnya adalah
26:19bagaimana kita bisa menjangkau daerah-daerah
26:22yang memang belum bisa terjangkau
26:25atau masih kurang pelayanan kesehatannya.
26:28Jadi mobile klinik mulai dilakukan oleh tim yang
26:33relawan-relawan yang ada.
26:35Dan memang dari dinas kesehatan
26:37sudah melakukan pemetaan,
26:40dilakukan pemetaan
26:44sehingga relawan bisa melakukan pelayanan-pelayanan
26:49di pos-pos yang memang sudah dipertakan tersebut
26:52sehingga merata pelayanan kesehatan
26:55yang didapat oleh masyarakat.
26:58Baik, tentunya setelah dua pekan
27:00pasca bencana di Sumatera
27:03tentunya yang kita harapkan
27:04ini pemulihan infrastruktur
27:05kemudian juga perluasan layanan kesehatan
27:07akan juga terus membaik seperti itu
27:09agar warga ini tidak hanya mendapat bantuan
27:11secara logistik sehari-hari
27:13namun juga bagaimana menjaga kesehatan mereka
27:15yang saat ini masih terdampak banjir.
27:17Terima kasih Dr. Irma Ramdhani,
27:20Ketua Tim Aceh 1 Misi Hidrometeorologi Sumatera
27:24dari Mersi.
27:25Kemudian juga sebelumnya
27:26ada Pak Abdul Muhari,
27:28Kapus Datinkong Kebencanaan BNPB
27:30sudah bergabung bersama kami
27:31di Sapa Indonesia Pagi.
27:33Selamat pagi.
27:35Selamat pagi.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan