Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Halaman muka Harian Kompas edisi Jumat (12/12/2025) menampilkan peta Pulau Sumatera dengan beberapa titik warna, menunjukkan penyusutan hutan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang mencapai 1,2 juta hektar atau hampir 100 hektar lenyap setiap hari selama tiga dekade.

Mayoritas hutan yang hilang berubah menjadi perkebunan kelapa sawit. Perubahan ini mengganggu fungsi hutan yang seharusnya mengendalikan air hujan dan mencegah banjir.

Analisis Tim Jurnalisme Data Kompas mengungkap bahwa selama 1990-2024, hilangnya hutan di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat rata-rata mencapai 36.305 hektar per tahun. Jika dikonversi per hari, ditemukan angka 99,46 hektar hutan hilang per hari. Angka ini setara dengan hilangnya 139 lapangan sepak bola per hari, dengan ukuran lapangan 7.140 meter persegi sesuai standar FIFA.

Secara agregat, kehilangan hutan selama 34 tahun seluas 1,2 juta hektar setara dengan luas dua kali Pulau Bali.

Baca Juga Realita Janji Bahlil Soal Pemulihan Listrik Aceh Pasca-Banjir: Aceh Tamiang Gelap Gulita! di https://www.kompas.tv/nasional/636974/realita-janji-bahlil-soal-pemulihan-listrik-aceh-pasca-banjir-aceh-tamiang-gelap-gulita

#deforestasi #hutansumatera #banjirsumatera

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/636980/full-bahas-hutan-sumatera-hilang-1-2-juta-hektar-deforestasi-tanggung-jawab-siapa-ulas-kompas
Transkrip
00:00Intro
00:00Anda menyaksikan ulas Kompas, Saudara, saya akan mengajak Anda untuk melihat ada berita apa saja yang terbiti Harian Kompas hari ini, edisi Jumat 12 Desember 2025.
00:18Kita ke informasi pertama, Saudara, di mana di laman muka Harian Kompas menampilkan peta Pulau Sumatera dengan judul Hutan Sumatera Lenyap.
00:27Di mana dalam peta tersebut tampak ada beberapa titik warna di Pulau Sumatera yang ditampilkan di mana hutan di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat menyusut 1,2 juta hektare atau lenyap hampir 100 hektare setiap hari selama 3 dekade.
00:45Mayoritas hutan yang hilang itu berubah menjadi perkebunan kelapa sawit dan perubahan ini mengganggu fungsi hutan yang seharusnya mengendalikan air hujan dan mencegah banjir.
00:55Analisis tim jurnalisme Data Kompas mengungkap bahwa selama periode 1990 hingga tahun 2024 hilangnya hutan di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat rata-rata 36.305 hektare per tahun.
01:10Dan jika dikonversikan per hari ditemukan angka sebesar 99,46 hektare hutan hilang per hari.
01:18Angka ini setara dengan hilangnya 139 lapangan sepak bola per hari.
01:24Ada pun ukuran lapangan sepak bola adalah 7.140 meter persegi dan menurut standar FIFA dan secara agregat kehilangan hutan dalam 34 tahun seluas 1,2 juta hektare setara dengan luas 2 kali Pulau Bali.
01:40Dari halaman muka saudara kita bergeser ke halaman 12 ada informasi terkait dengan korupsi dengan judul KPK, korupsi untuk bayar utang kampanye.
01:52Dan tema ini diangkat dengan judul tersebut di mana KPK menetapkan 5 orang termasuk Bupati Lampung Tengah Ardhita Wijaya sebagai tersangka korupsi lelang pengadaan barang jasa di Pemkap Lampung Tengah.
02:07Selesai operasi tangkap tangan KPK menetapkan 5 orang sebagai tersangka dalam kasus korupsi pengondisian pemenang lelang pengadaan barang atau jasa di lingkungan pemerintah Kabupaten Lampung Tengah tahun anggaran 2025.
02:20KPK menyebut sebagian besar dari total uang yang diterima Bupati Lampung Tengah Ardhita Wijaya digunakan guna melunasi pinjaman bank untuk kampanye 2024.
02:33Dan dari informasi terkait dengan korupsi saudara kita bergeser ke sebelah kanan ada informasi terkait bencana Sumatera dengan judul segera pulihkan pendidikan wilayah terdampak.
02:46Penanganan dampak bencana Sumatera tak kunjung optimal meskipun dua pekan telah berlalu.
02:52Jaringan listrik dan komunikasi di sejumlah wilayah terdampak bencana belum normal sehingga menghambat beragam aktivitas termasuk pendidikan.
03:01Lumpur masih menggenangi sekolah jalan menuju sekolah pun terputus.
03:05Dan selengkapnya saudara dapat Anda baca di harian Kompas edisi Jumat 12 Desember 2025 maupun secara daring di kompas.id.
03:15Sampai jumpa di video selanjutnya.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan