Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Air kembali meluap di Desa GarogaTapanuli Selatan, Senin (8/12/2025), sore sekitar pukul 6 sore.

Melalui akun Instagram, polisi dari Polres Tapanuli Selatan meminta warga menjaga keselamatan dengan menghindari aktivitas di daerah rawan bencana dan segera melapor jika melihat tanda-tanda peningkatan debit air.

Tak hanya duka kehilangan anggota keluarga, banjir bandang yang melanda Tapanuli Selatan juga menyebabkan warga harus kehilangan tempat tinggal hingga mata pencaharian mereka.

Rumah, sawah, hingga fasilitas umum seperti jembatan hancur tak tersisa terhempas banjir.

Selain hunian warga, Jembatan Garoga yang menjadi akses untuk beraktivitas juga rusak terhempas banjir. Kini alat berat diterjunkan untuk kembali membangun jembatan yang menjadi satu-satunya akses warga untuk beraktivitas.

Tim gabungan TNI, Polri, bersama warga juga kembali membangun huntara atau hunian sementara.

Hunian ini dibangun secara swadaya dan menggunakan kayu gelondongan yang hanyut, dipotong, dan hasil potongannya dipakai sebagai bahan untuk membangun fondasi rumah.

Di tengah upaya perbaikan yang mulai dilakukan, warga Tapanuli Selatan berharap langkah-langkah ini bukan sekadar respons sesaat, melainkan awal dari pemulihan nyata yang mampu mengembalikan rasa aman di tanah mereka.

#garoga #tapanuliselatan #banjir

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/636677/kondisi-pilu-di-tapanuli-selatan-hunian-hancur-akses-putus-warga-terpaksa-bangun-rumah-darurat
Transkrip
00:00Musik
00:00Tak hanya duka kehilangan anggota keluarga,
00:09banjir bandang yang melanda Tapanuli Selatan
00:12juga menyebabkan warga harus kehilangan tempat tinggal
00:15hingga mata pencaharian mereka.
00:18Rumah, sawah, hingga fasilitas umum seperti jembatan
00:23hancur tak tersisa, terhempas banjir.
00:26Selain hunian warga, jembatan Garoga yang menjadi akses
00:31untuk beraktivitas juga rusak terhempas banjir.
00:35Kini, alat berat diterjunkan untuk kembali membangun jembatan
00:39yang menjadi satu-satunya akses warga untuk beraktivitas.
00:44Tim gabungan TNI Polri bersama warga juga kembali membangun
00:48huntara atau hunian sementara.
00:51Hunian ini dibangun secara swadaya dan menggunakan kayu
00:55gelondongan yang hanyut, dipotong, dan hasil potongannya
00:58dipakai sebagai bahan untuk membangun fondasi rumah.
01:02Lima hunian sementara yang kita bangun,
01:05kita memanfaatkan material kebetulan dari hasil limbah
01:09dari banjir bandang kemarin.
01:11Ada banyak sekali kayu-kayu besar yang hanyut
01:15dan juga mungkin terdampar di wilayah ini
01:17sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
01:20Kita langsung potong-potong, buat kasu, papan-papan,
01:24dan difungsikan untuk membangun huntara ini
01:27secara swadaya oleh masyarakat.
01:29Meskipun pemerintah juga sudah menyiapkan
01:32rencana bantuan, tetapi sambil menunggu,
01:35kita ingin proses ini semakin cepat
01:37sehingga masyarakat bisa pulih kembali.
01:39Di tengah upaya perbaikan yang mulai dilakukan,
01:43warga Tapanuli Selatan berharap
01:45langkah-langkah ini bukan sekedar respons saat,
01:49melainkan awal dari pemulihan nyata
01:52yang mampu mengembalikan rasa aman di tanah mereka.
01:56Tim Liputan, Kompas TV
01:58Informasi terkini pemulihan pasca bencana
02:05di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
02:07Kita bergabung dengan jurnalis Kompas TV
02:09melalui sambungan telepon Jonah Hamonangan
02:12dan juru kamera Febri James.
02:14Jonah, selain jembatan dan hunian sementara warga,
02:18pembangunan apa saja yang kini dilakukan
02:20agar warga bisa pulih dari banjir bandang?
02:26Ya, Romas, untuk pembangunan,
02:29khususnya untuk konstruksi,
02:31ini ada dua hal yang disetapkan.
02:34Yang pertama adalah disetapkan berilih,
02:36pembahasan berilih,
02:37yang disetapkan dengan sepunat,
02:39yang disetapkan di atas kebatasan anggohi,
02:42jadi namun yang disetapkan 30 meter.
02:45Nah, untuk yang berah-ahir sungai baru,
02:48khususnya dari darugah ini,
02:50ini harus terpasang,
02:51kalau lebih selama 30 menit,
02:53kain yang ditasang kebelitaan.
02:55Jadi, tidak ada,
02:57tapi karena toi kemarin,
03:00ujiannya sangat berat,
03:01kurang kemudiannya,
03:03akhirnya dari kain terpasang,
03:05empat kain, dan akhirnya ditari.
03:07Nah, akhirnya tadi cepat disetapkan kemasangan,
03:11memasangkan kembali,
03:13disetapkan alat besok preko,
03:15dan produk itu disetapkain,
03:16akhirnya dari preko,
03:20akhirnya ditusun kembali,
03:21kita bisa disetapkan cara pelitang.
03:24Pemasangannya cukup-cepat,
03:25disetapkan,
03:25menggunakan sistem,
03:30jadi,
03:30memperjaksa bersamaan,
03:32jadi,
03:33memakai dengan cara,
03:35untuk preko yang tinggi masing-masing.
03:37Jadi, untuk sistem itu,
03:38dipakai,
03:39atau jangan perhatikan,
03:41agar baik-baik saja kembali.
03:42Jadi, sekarang sudah bisa tersambung lagi,
03:44dengan alihnya,
03:45jadi masyarakat sudah bisa menyebabkan,
03:46tersebutnya dari alat tampon usapan,
03:48ke-40.
03:49Ini sangat baik,
03:50dan juga tadi,
03:51masyarakat yang penang,
03:53dikatakan aktivitas masyarakat di Garugah ini,
03:55tidak terpisahkan,
03:58dengan masyarakat yang ada di Kampung Tengah,
04:00dikarenakan Amerika.
04:01Jadi,
04:02masih di,
04:03diberikan atau kampung yang sama.
04:05Jadi,
04:05ini sangat berlapahat,
04:08jadi,
04:08koneksi kita,
04:09di tempatan kaya merintah,
04:11dengan adanya koneksi dari sumber daftar di sini,
04:14ini semakin mempercepat,
04:16atau semakin,
04:17mempercebal,
04:20terusnya jaringan yang ada.
04:22Tapi,
04:22karena ini,
04:22saya bisa meneluhi,
04:23itu sangat berbeda berat,
04:24dikarenakan,
04:25harusnya sangat kuat,
04:26jadi,
04:26untuk rekaya pacaran yang dibangun oleh,
04:29jadi,
04:29di antar darat,
04:30ini masih di,
04:30terima kasih atas laporan Anda,
04:34Jonah Hamonangan,
04:36melaporkan langsung dari,
04:37Tapanuli Selatan,
04:38Sumatera Utara.
04:39Selamat bertugas kembali,
04:40Jonah.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan