ACEH, KOMPAS.TV - Setelah berhari-hari berjalan kaki, akhirnya penyintas bencana di Bener Meriah menemukan dapur umum sehingga mereka bisa makan sambil beristirahat sebelum kembali berangkat ke kampung halaman.
Dapur umum ini didirikan mandiri oleh warga Bener Meriah dibantu TNIPolri.
Warga penyintas bencana di Bener Meriah akhirnya bisa bernapas lega ketika mereka menemukan sebuah dapur umum di Kampung Serule Kayu, Kecamatan Bukit Bener Meriah.
Warga desa ini bersama TNIPolri berinisiatif mendirikan dapur umum karena melihat banyaknya penyintas bencana berhari-hari jalan tanpa ada stok makanan yang layak.
Setiap harinya dapur umum menghabiskan 25 hingga 30 dandang nasi untuk penyintas bencana, sedangkan lauknya mereka manfaatkan dari hasil kebun warga maupun sumbangan bumbu masakan dari warga setempat.
Baca Juga Bupati Tangerang Salurkan Donasi Rp 1,5 M untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatera di https://www.kompas.tv/advertorial/636772/bupati-tangerang-salurkan-donasi-rp-1-5-m-untuk-korban-banjir-dan-longsor-di-sumatera
#aceh #pengungsi #korbanbanjir #sumatera
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/636774/warga-dan-tni-polri-gotong-royong-dirikan-dapur-umum-bagi-penyintas-bencana-di-aceh
00:00Setelah berhari-hari berjalan kaki, akhirnya penyintas bencana di Bener Meriah menemukan dapur umum sehingga mereka bisa makan sambil beristirahat sebelum kembali berangkat ke kampung halaman.
00:13Dapur umum ini didirikan mandiri oleh warga Bener Meriah di Bantu TNI Polri.
00:18Warga penyintas bencana di Bener Meriah akhirnya bisa bernafas lega ketika mereka menemukan sebuah dapur umum di kampung Serule Kayu, kecamatan Bukit Bener Meriah.
00:33Warga desa bersama TNI Polri berinisiatif mendirikan dapur umum karena melihat banyaknya penyintas bencana berhari-hari berjalan tanpa ada stok makanan yang layak.
00:44Setiap harinya saudara dapur umum menghabiskan 25 hingga 30 dandang nasi untuk penyintas bencana.
00:52Sedangkan lauknya mereka manfaatkan dari hasil kebun warga maupun sumbangan bumbu masakan dari warga setempat.
01:03Informasi terkininya kita akan tanyakan langsung kepada jurnalis Kompas TV.
01:08Sudah ada Syahril dan juga juru kamera Dodi di sana.
01:14Kami terus berupaya menghubungi jurnalis Kompas TV Syahril dan juga juru kamera Dodi yang melaporkan langsung dari Bener Meriah Aceh.
01:26Saudara sebelumnya di wilayah Aceh Utara ini sudah listrik sudah mulai menyala dan kondisi warga sudah mulai berangsur pulih.
01:42Aktivitas juga mulai bisa dilakukan secara normal.
01:46Lebih lengkap kita akan tanyakan kepada jurnalis Kompas TV Syahril dan juga juru kamera Dodi.
01:51Selamat pagi Syahril.
01:54Syahril bisa diceritakan kondisi warga di sana.
01:58Apakah listrik sudah seluruhnya menyala atau kemudian masih ada pemadaman bergilir atau seperti apa?
02:06Ya Adisti dan juga Saudara, tiba kami di Bener Meriah kemarin siang.
02:13Masih bisa kita lihat kondisi warga yang memang belum stabil.
02:17Artinya masih banyak warga yang menunggu keberangkatan baik ke Medan maupun ke Bandar Aceh dari Bener Meriah.
02:23Kondisi Bandara memang kemarin sangat padat oleh warga-warga yang menunggu keluarga maupun mereka yang ingin berangkat keluar dari Bener Meriah dengan menggunakan pesawat bantuan.
02:36Nah untuk listrik sendiri, Adisti dan juga Saudara, dari bantuan kami mulai pagi kemarin listrik masih padam di Bener Meriah.
02:44Namun di sore hari, di pukul 18.00, listrik mulai menyala hingga pukul 11.30.
02:52Kemudian sempat mati dan hidup kembali.
02:55Namun untuk pagi ini, listrik juga sudah mulai hidup kembali di Bener Meriah.
03:00Namun kami akan terus memantau kemana kondisi di daerah-daerah lainnya nanti di Kabupaten Bener Meriah.
03:06Apakah memang sudah hidup merata di Kabupaten atau...
03:10Oke Syahril, jadi listrik di wilayah Bener Meriah ini ada beberapa jam menyala, kemudian ada beberapa jam lagi kemudian padam begitu.
03:24Jadi tidak sepenuhnya seharian itu listrik menyala secara total.
03:28Syahril, terkait dengan akses jalan di sana, kita tahu pasca bencana banyak sekali jembatan yang putus, kemudian longsor.
03:37Nah, bagaimana dengan jembatan darurat, pembangunan jalan atau pembangunan jembatan darurat di sana?
03:48Aksesnya, yaitu ada jalan penghubung antara Bener Meriah dan Biren yang putus,
03:54serta aliran sungai yang memang menyebabkan jembatan itu rusak.
03:59Beberapa jalan menurut pantauan kami kemarin, di Pondok Baru, serta di Simpang Tiga Redelong itu,
04:08masih belum tersentuh oleh bantuan pemerintah, artinya belum ada pembersihan kayu-kayu gelondongan yang besar.
04:16Oke, jadi memang di wilayah Bener Meriah ini, pemulihan akses jalan belum bisa sepenuhnya dilakukan,
04:30termasuk juga soal pembersihan lumpur dari sisa bencana banjir dan juga longsor di sana.
04:37Nah, kita harapkan tentu saja pemerintah daerah dan juga pemerintah pusat bisa melakukan pemulihan akses jalan,
04:44termasuk juga soal jembatan darurat.
04:47Untuk jembatan darurat, singkat saja, apakah sudah dilakukan atau dibangun di sana?
04:55Iya, untuk jembatan darurat sangat sulit dibangun di sini, Aristi.
04:58Kembali lagi, jalan lintas dari Biren itu masih terputus ke Bener Meriah,
05:03sehingga alat-alat berat ataupun untuk jembatan sementara itu tidak bisa dibawa dari Biren ke Bener Meriah.
05:13Saat ini kondisi di Bener Meriah sendiri memang jalan-jalan yang amblas ataupun jembatan yang roboh,
05:19itu dibuka jalan lagi kembali oleh warga melalui pinggir-pinggiran gunung,
05:27sehingga memang harus menggunakan jalan kaki untuk akses utamanya.
05:32Jadi, disinilah titik-titik lokasi yang mendapatkan sulitnya akses masuk bantuan
05:38maupun alat-alat berat untuk upaya pemulihan di Kabupaten Bener Meriah, Aristi.
05:44Oke, jadi memang akses jalan yang putus menjadi kendala pendistribusian bantuan ke wilayah Bener Meriah.
05:51Kita harapkan tentu saja ini menjadi atensi juga dari pemerintah pusat
05:54untuk bisa melakukan pemulihan akses jalan termasuk juga jembatan
05:59agar pendistribusian bantuan ini bisa sampai kepada warga di Bener Meriah Aceh.
06:04Terima kasih informasinya jurnalis Kompas TV, Syahril, dan juga juru kamera Dodi
Jadilah yang pertama berkomentar