JAKARTA, KOMPAS.TV - Guru Besar Komunikasi Politik UIN Jakarta, Prof. Gun Gun Heryanto menyebut dalam situasi bencana apabila dijadikan panggung dalam konteks personal branding, itu merupakan sebuah kekeliruan luar biasa. Dalam konteks membangun citra politik, itu akan jadi backfire yang bersangkutan.
"Contoh, kenapa harus datang ke lokasi banjir dengan memanggul beras? Padahal tugas seorang menteri dan kebijakannya melampaui hal-hal teknis hilir seperti itu," katanya.
Selain itu ia juga menanggapi pernyataan anggota DPR yang mempertanyakan kerelawanan warga. Menurutnya, keliru apabila membandingkan peran pemerintah dengan kerelawanan warga.
"Pemerintah bisa melakukan banyak hal, karena setiap hari pajak masuk ke pemerintah. Sudah seharusnya pemerintah melindungi warga. Kalau kemudian dibandingkan dengan apa yang dilakukan warga biasa yang saling membantu hingga terkumpul 10 miliar, itu cacat logika," ungkapnya.
Pengamat Kebijakan Publik, Yanuar Nugroho berpendapat bahwa seharusnya pemerintah terbuka saja berapa anggaran yang dialokasikan untuk menangani bencana. Anggaran bisa digeser dan Presiden punya power untuk realokasi anggaran.
Sementara itu Anggota Pengarah BNPB, Puji Pujiono mengatakan penanggulangan bencana di masa tanggap darurat ini membuka tenda seluas-luasnya bagi semua pihak. Desk relawan, koordinasi dan penanganan baik di daerah maupun pusat diaktifkan.
Bagaimana menurut Anda?
Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/EouVEOdKoqo?si=Xua5K05qsqyqHZBL
#banjir #sumatera #aceh
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/636673/pengamat-tanggapi-dpr-singgung-donasi-warga-hingga-panggung-politik-di-tengah-bencana-sumatera
Jadilah yang pertama berkomentar