Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
  • 5 jam yang lalu


KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berbicara soal bencana banjir dan longsor saat Puncak Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2025 Tingkat Provinsi Jabar pada Selasa, (9/12/2025).

Dedi Mulyadi menjelaskan ia memberikan bantuan ke korban banjir Sumatera berupa uang. Tujuannya agar roda perekonomian di Sumatera bisa Kembali berputar.

"Karena yang diperlukan oleh pengungsi hari ini adalah uang. Toko sudah mulai buka, warung sudah mulai buka. Yang tidak punya adalah mereka uang. Kalau mereka makan mie tiap hari terus juga kasihan juga. Nanti kita bawa uang dibagikan agar ekonominya muter," kata Dedi.

Baca Juga Dedi Mulyadi di Peringatan Hari Guru Nasional: Gubernur Konten Manfaatnya Banyak di https://www.kompas.tv/nasional/636398/dedi-mulyadi-di-peringatan-hari-guru-nasional-gubernur-konten-manfaatnya-banyak



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/636413/cerita-dedi-mulyadi-bantu-korban-bencana-sumatera-kita-bagikan-uang
Transkrip
00:00Semua yang hadir, saya mohon maaf kalau tidak bisa menyebutkan satu persatu Ketua PGRI Jawa Barat.
00:06Satu miliarnya nanti kita akan bawa lagi ke Sumatera.
00:12Dan kita enggak usah membeli makanan dari sini, enggak usah beli beras dari sini.
00:17Kita bawa uang Pak, karena yang diperlukan oleh pengungsi hari ini adalah uang.
00:22Toko sudah mulai buka, warung sudah mulai buka, yang tidak punya adalah mereka uang.
00:26Kalau mereka makan mie tiap hari terus juga kasihan juga.
00:30Nanti kita bawa uang dibagikan agar ekonominya muter.
00:34Cara saya menyikapi sesuatu pakai kitab.
00:37Kitabnya itu ada dalam pikiran dan perasaan saya.
00:40Saya selalu meyakini bahwa bisikan yang terbaik dalam hidup itu adalah bisikan hati yang terjaga dari puasa.
00:48Itu prinsip.
00:50Saya nangis Pak.
00:52Kenapa saya nangis?
00:53Ada hal yang harus dibicarakan oleh kita.
00:59Kita tiap hari ngomong tentang negara kesatuan Republik Indonesia.
01:04Tiap hari Pak.
01:07Negara kesatuan Republik Indonesia.
01:10Negara kesatuan.
01:11Negara kesatuan itu negara yang bersatu.
01:15Negara yang bersatu itu negara yang tidak terpisah.
01:18Dalam kerangka pemahaman Gus Muafiq ada dua hal disitu.
01:24Ada Tuhan ketika tunggal.
01:26Ada Tuhan ketika zamak.
01:29Tuhan ketika tunggal disebutnya imanensi.
01:33Dan Tuhan ketika zamak disebutnya transendensi.
01:36Ritualitas kita sudah sangat taat orang Indonesia terhadap ritualitas.
01:42Umroh ngantri.
01:44Haji ngantri.
01:47Luar biasa ritualitas kita.
01:49Masjid terbangun di mana-mana dengan indah.
01:53Tetapi ada dua hal yang hilang.
01:56Tercerabut dalam tradisi agama kita adalah.
01:59Kita mencintai Tuhan.
02:01Tapi lupa terhadap hukum Tuhan.
02:06Hukum Tuhan yang benar.
02:10Yang tidak perlu ditafsirkan.
02:12Yang tidak melahirkan mazhab.
02:15Yang tidak melahirkan kelompok.
02:17Yang tidak melahirkan ormas.
02:19Adalah hukum alam.
02:23Hukum matahari tidak akan pernah berubah.
02:27Hukum tanah tidak akan pernah berubah.
02:29Hukumnya air tidak akan berubah.
02:32Hukumnya udara tidak akan pernah berubah.
02:34Tidak perlu pakai tafsir.
02:37Karena tidak perlu pakai tafsir.
02:39Dalam pandangan saya.
02:41Mencintai Allah berarti.
02:44Tunduk dan patuh pada apa yang ditentukan oleh Allah.
02:48Ketundukan dan kepatuhan kita.
02:51Pada apa yang ditentukan oleh Allah adalah.
02:53Ketundukan dan kepatuhan kita.
02:56Pada kausalitas.
02:57Pada sebab hakibat.
02:58Pada hukum alam.
03:00Hukum yang universal.
03:02Yang di seluruh negara sama itu hukumnya.
03:06Sehingga.
03:07Seorang nasionalis.
03:09Dia akan menangis ketika hutannya dibabat.
03:12Seorang nasionalis.
03:13Dia akan menangis ketika.
03:15Hulu-hulu sungainya diuruk.
03:18Seorang nasionalis.
03:19Dia akan menangis ketika mata airnya makin mengering.
03:22Kalau kita mengaku mencintai NKRI.
03:26Mengaku menjadi nasionalis.
03:28Membiarkan hutan dibabat.
03:30Membiarkan sungai diuruk.
03:31Membiarkan laut diuruk.
03:34Dan membiarkan mata air mengering.
03:36Saya katakan Anda pembohong.
03:41Dan Anda tidak mencintai Indonesia.
03:47Saya secara pribadi hari ini.
03:50Anak-anak muda Kak Warnas.
03:52Mulai posting.
03:54Di media sosial.
03:55Mereka menggugat Pak.
03:57Apa yang mereka gugat?
03:59Belanda.
04:00Menjajah Indonesia.
04:02350 tahun.
04:04Gunung masih utuh.
04:06Samudera masih terbentang luas.
04:08Sungai-sungai jernih.
04:10Dia meninggalkan perkebunan yang terhampar.
04:13Bangunan-bangunan yang indah.
04:15Gedung-gedung yang kokoh.
04:16Jalan-jalan yang kuat.
04:17Jembatan kereta api yang kokoh.
04:20Indonesia merdeka 80 tahun.
04:26Gunung-gundul.
04:29Sungai keruk.
04:31Hutang menggunung.
04:33Bangunan-bangunan hampir tidak ada yang berkualitas.
04:36Jalan-jalan mudah rusak.
04:38Jembatan mudah roboh.
04:40Pertanyaannya adalah.
04:42Siapa yang penjajah itu?
04:43Ini kesadaran.
04:49Mungkin tidak layak diomongin sama gubernur.
04:52Tapi saya mewakili hati runurani saya.
04:55Yang selalu ingin saya ungkapkan dimanapun.
04:57Kenapa?
04:59Ini problem bangsa.
05:01Dan kebiasaan kita ini adalah.
05:04Ketika bencana kita ribut.
05:06Melakukan perbaikan.
05:08Tapi nanti ketika sudah musim kemarau lagi.
05:11Lupa lagi.
05:14Berbuat lagi.
05:17Kenapa saya ngomong begini?
05:19Saya punya hitungan ekonomi.
05:22Kita dapat dari pembabatan hutan berapa triliun.
05:27Kita dapat dari pengambilan pasir berapa.
05:30Dari pengambilan gunung berapa.
05:31Tapi ketika bencana berapa puluh triliun, ratus triliun yang harus kita kerahkan.
05:37Rugi.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan