Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
ACEH UTARA, KOMPAS.TV - Pasca bencana, warga Aceh Utara sangat membutuhkan fasilitas dan layanan kesehatan.

Untuk membahas kondisi layanan kesehatan di wilayah yang masih terisolasi di Aceh Utara, simak dialog KompasTV dengan perawat sukarela, Muhibuddin.

Baca Juga Terbaru! Kondisi Aceh Tamiang Usai Diterjang Banjir Bandang-Realisasi Janji Pemerintah Soal Listrik di https://www.kompas.tv/nasional/636161/terbaru-kondisi-aceh-tamiang-usai-diterjang-banjir-bandang-realisasi-janji-pemerintah-soal-listrik

#banjir #banjiraceh #banjirsumatera #aceh

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/636162/full-cerita-relawan-beri-layanan-kesehatan-di-aceh-utara-hati-kami-teriris-bawa-obat-seadanya
Transkrip
00:00Pasca bencana warga Aceh Utara membutuhkan fasilitas dan layanan kesehatan, Saudara.
00:05Soal layanan kesehatan di wilayah terisolasi di Aceh Utara ini, Saudara,
00:08kita tanyakan kepada salah satu perawat ataupun tenaga kesehatan yang menjadi relawan,
00:15yaitu Mas Muhyibudin yang telah bergabung bersama kami di Kompas Petang.
00:20Selamat petang, Mas Muhyibudin.
00:24Selamat petang, Assalamualaikum.
00:26Waalaikumsalam, Warahmatullah.
00:27Mas Muhyibudin, tentu tidak mudah begitu kami membayangkan bagaimana Mas Muhyibudin
00:32sebagai tenaga kesehatan menembus akses-akses yang tersolasi demi memberikan pelayanan kesehatan.
00:38Bisa diteriterakan kepada kami bagaimana perjuangan itu?
00:43Perjuangannya berawal dari kegelisahan kami sebagai warga sesama bangsa.
00:50Kami dari Kecamatan Simpang, Rahu-membahu yang pertama mengumpulkan logistik.
00:56Seiring waktu malam pasmer pertama pergerakan, ada inisiatif dari KPA untuk mendatangkan obat,
01:03menyediakan obat sehingga kami beberapa kandir, beberapa tenaga medis di Simpang Keramat
01:10membuat kesepakatan untuk berangkat ke titik-titik yang sama sekali belum terjamah.
01:17Jadi, dengan obat seadanya kami berangkat ke dua titik di antara Kecamatan Langkahan dan Sawang.
01:25Kedua Kecamatan tersebut sangat jauh dari tempat-tempat tinggal kami Simpang Keramat,
01:30yaitu berjarak antara 70 kilometer dengan medan yang sangat berat.
01:35Dengan apa kesana, Mas? Berjalan kaki atau seperti apa?
01:38Kami kesana, yang pertama memang naik ada mobil hilin, mobil yang ke gunung lah istilahnya.
01:48Sesampainya di sana, kami melewati sungai itu dengan rakit.
01:52Kemudian ada yang menjemput kami di sana juga pakai semacam bak terbuka.
01:58Bak terbuka dengan jalur yang kami tempus sangat menantang.
02:02Di sebelahnya sudah banjir yang sudah digerus oleh air di sungai,
02:08sementara di sebelahnya longsor.
02:10Jadi, masyarakat di sana mau lari ke pinggir diat ke bawah arus, naik ke gunung diat ke bawah longsor.
02:16Begitu, Pak.
02:18Perjuangan yang luar biasa ya untuk menembus daerah tirosolasi
02:21demi memberikan pelayanan kesehatan, begitu.
02:24Apa respon tanggapan dari korban yang akhirnya mendapatkan bantuan dari teman-teman?
02:33Alhamdulillah sangat positif dan sangat terharu mereka.
02:37Mereka banyak yang mengeluh.
02:40Sangat-sangat senang.
02:42Biarpun yang kami bawa sangat-sangat terbatas dengan donatur setempat,
02:46donatur kecamatan yang notabene juga korban banjir,
02:49tapi dengan perasaan yang sangat teriris.
02:53Jadi, kami semua membawa ala kadar obat yang ada,
02:58sementara sekarang ini obat yang sangat-sangat terbatas.
03:02Moharapan dan kami semoga ada bantuan obat yang bisa kita salurkan.
03:07Jadi, kemarin itu mereka malah menggeluh ke kami yang tim medis ini,
03:13ada hal-hal yang seharusnya mereka menggeluh ke pihak.
03:15Tapi tetap mereka mungkin untuk menghilangkan rasa trauma mereka.
03:19Mereka menunjukkan itu arah rumah kami.
03:22Tapi sudah lanjut, sudah semua rata di bentanah dan jadi sungai semua, Bapak.
03:27Kondisi mereka saat Mas Muhyibuddin ini bertemu seperti apa?
03:32Kondisi kesehatan mereka apa?
03:34Keluhan mereka terkait dengan kondisi kesehatan?
03:36Keluhan mereka kebanyakan...
03:43Sebelumnya, mereka banyak yang terispa, demam, batu, bilik,
03:52dan yang penyakit tambahan dari mereka karena di lantar banjir seperti ada bandang.
03:57Kebanyakan pasien-pasien korban-korban ini yang banyak kena paku dan seng.
04:02Jadi perlu aksion, perlu aksion.
04:04Makanya kami kemarin turun, Alhamdulillah pada turun tim kedua,
04:08kami banyak, ada dua tim yang dikemandui oleh Dr. Nelly Sayanti.
04:12Sebagai ketua tim kami, terus kami juga ada warga simpan keramat yang medis,
04:19ada Taufik, Khambali, Sopirambulan, dan banyak lagi putri.
04:25Jadi itulah yang bisa kami persembahkan untuk dua hari ini.
04:29Jadi itu apa?
04:31Mas Budin, sampai saat ini informasinya masih ada tidak?
04:35Lokasi ataupun desa yang ternyata belum bisa diakses oleh tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan?
04:44Kebetulan, dari posko kami, posko Simpan Keramat,
04:47selain mengetarkan logistik atau kesehatan,
04:50kemarin ada kawan kami yang naik ke Bukit Linteng, itu belum tembus Bapak, ke langkahan.
04:55Itu belum tembus.
04:57Jadi mungkin hari ini ada katanya yang menerobos.
05:01Tapi untuk pelayanan kesehatan, mereka belum dapat.
05:04Karena kalau kita lihat dengan kasus hari Rabu kami berjalan ke langkahan,
05:11itu banyak sekali warga-warga yang seperti saya ceritakan tadi,
05:13yang harus kita aksion segera,
05:15kita bersihkan dengan alat seadanya.
05:20Begitu Bapak.
05:21Jadi masih ada beberapa desa yang masih belum bisa ditembus ya,
05:25baik oleh relawan maupun tenaga kesehatan, begitu ya Mas Budin ya?
05:30Ya, ya, begitu Bapak.
05:31Kemudian dari jumlah tenaga kesehatannya sendiri maupun fasilitas,
05:36apa yang paling dibutuhkan saat ini?
05:40Bagaimana Bapak? Bisa diulang?
05:41Apa yang paling dibutuhkan saat ini oleh tenaga kesehatan
05:44demi bisa memberikan bantuan apapun pelayanan kesehatan untuk para korban bencana?
05:50Yang pertama yang kami butuhkan seiring waktu kita lihat banyak yang obat, Bapak.
05:57Obat yang sangat-sangat kurang.
05:59Jadi itu yang pertama yang kita butuhkan.
06:01Yang kedua, mudah-mudahan dengan kita semua masyarakat,
06:08ada yang apa, tim medis lain juga tahu,
06:10bisa bergabung dengan kita.
06:12Kita akan turun lagi.
06:13Dan hari ini perlu Bapak ketahui,
06:15dari posko Simpang Keramat yang didukung oleh KPA,
06:18hari ini kita sudah membawa ke Aceh-Tamiang untuk menjelajahi.
06:25Hari ini bawa bantuan sembangku untuk menjelajahi.
06:28Kemungkinan dua hari ini kami dari Simpang Keramat,
06:31tim medis Simpang Keramat Relawan akan merangkat ke Aceh-Tamiang
06:34di titik-titik yang mungkin yang perlu, yang dibutuhkan.
06:37Jadi, bantuan dan permohonan kami semoga obat bisa dipenuhi
06:42atau bisa ada yang menyumbang obat untuk berjalannya aktivitas kesempatan ini.
06:48Bantuan obat ya, ini yang diperlukan untuk memberikan penanganan kepada korban.
06:52Ini dipindahkan ke Aceh-Tamiang, itu berarti fasilitas kesehatan
06:56seperti puskesmas ataupun rumah sakit di Aceh Utara ini belum bisa beroperasi?
07:03Pukkesmas, sebagian puskesmas disimpan keramat,
07:07menjadi, tidak bisa beroperasi.
07:09Contohnya yang kami lewati, seperti yang hari-hari pertama itu
07:13banyak fasilitas pukkesmas, dia pikir dipanggil jalan,
07:15samudera gedung, samudera, juga yang kami melakukan pengobatan di langkahan
07:22itu fasilitas pukkesmasnya belum bisa operasi
07:23karena memang yang tidak amruk, tapi semuanya itu
07:28memang tenggelam waktu mungkin air bah itu.
07:32Tapi kalau fasilitas pukkesmas awang, kebetulan di kecamatan,
07:35di pusat pukkesmasnya tidak dilalui air bah.
07:39Jadi pukkesmasnya masih ada, cuma karena jarak tempuh
07:41yang harus mereka tempuh begitu menantang, makanya
07:45jadi hari ini harapan kita semuanya
07:49obat-obat yang sangat-sangat dibutuhkan, selain obat
07:53kami di tempat kemarin itu sangat-sangat menyedihkan
07:56banyak warga, terutama balita, yang masih tidur di bawah pohon sawit
08:02yang cuma dengan terpal tanpa alas
08:05jadi alas tidur juga dibutuhkan begitu ya
08:10baik, tidak hanya obat-obatan, namun alas tidur juga dibutuhkan
08:14terutama untuk anak balita dan juga lansia yang rentan terkena penyakit
08:19terima kasih Mas Muhyibudin, tenaga kesehatan, relawan
08:23yang tengah berjuang memberikan pelayanan sehat selalu
08:26untuk Mas Budin dan juga teman-teman di sana
08:28terima kasih Pak
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan