Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Bupati Aceh Utara Ismail A. Jalil dan Media Manager Amnesty Internasional Haeril Halim mendorong pemerintah untuk menetapkan banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebagai bencana nasional.

Namun demikian Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Ilham Malik mengungkapkan, yang terpenting adalah penanganan yang bersekala nasional, bukan status hukum sebagai bencana nasional.

Baca Juga Jawaban Istana saat Bupati Aceh Utara Ungkap Minta Pesawat Tak Dapat-9 Hari Tanpa Bantuan Pusat di https://www.kompas.tv/nasional/635191/jawaban-istana-saat-bupati-aceh-utara-ungkap-minta-pesawat-tak-dapat-9-hari-tanpa-bantuan-pusat

#ksp #istana #acehutara #amnestyinternasional

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/635198/didesak-tetapkan-banjir-aceh-sumatera-sebagai-bencana-nasional-ksp-sebut-status-tak-penting
Transkrip
00:00Masih di Sapa Indonesia Malam, kami masih bersama dengan Bupati Aceh Utara, Ismail Ajalil,
00:05kemudian tenaga ahli kantor staf Presiden Ilham Malik,
00:08dan media manajer Amnesty International Indonesia, Heril Halim.
00:12Pak Bupati, saat ini apa bantuan, jenis bantuan, detailnya yang paling dibutuhkan oleh warga Aceh Utara, Pak Ismail?
00:21Yang paling dibutuhkan oleh warga Aceh Utara adalah ketahanan pangan, artinya makan.
00:27Nah, makanan, minuman, air bersih, ini yang paling dibutuhkan.
00:37Makanan, minuman, air bersih.
00:39Kalau sekarang di pengungsian, Bapak bisa gambarkan apakah ada misalnya dapur darurat atau dapur umum,
00:46sementara untuk suplai dengan bahan seadanya atau belum ada itu pun?
00:51Udah ada, udah ada.
00:52Sudah, semua ini masyarakat kita yang sudah kita bisa akses, semua ada di dapur-dapur umum, tempat pengungsian.
01:02Tapi masih ada juga wilayah yang belum terjangkau dapur umum, begitu ya Pak ya?
01:08Iya, belum bisa kita terobos ke tempat-tempat yang terisolir.
01:15Dan ada tempat-tempat yang masih tergenang.
01:18Oh, masih ada yang tergenang juga saat ini ya Pak?
01:23Iya, masih ada yang tergenang. Sudah 9 hari masih ada yang tergenang.
01:28Pak Ilham, apa yang bisa pemerintah pusat dorong?
01:32Tadi makanan, minuman, air bersih itu kebutuhan yang paling ditunggu saat ini di Aceh Utara.
01:37Untuk bergerak ke sana, termasuk untuk membuka akses warga yang masih terisolasi itu seperti apa Pak?
01:42Ya, memang upaya airdrop kan sudah dilakukan oleh pemerintah.
01:49Oleh aparat kita, TNI, KURI, semua sudah mengedrop makanan ke berbagai tempat.
01:54Tetapi memang pemerataan tempat dropping bahan makanan ini ya memang masih perlu penyempurnaan lagi.
02:04Dan ini informasi disampaikan oleh Bang Ismail terkait dengan kebutuhan makanan, pokok, itu seperti tadi kan kalau beras tadi sudah ada ya Bang Ismail ya.
02:14Tetapi lauk, pauknya yang lain-lainnya saya kira itu juga perlu diperhatikan oleh kita semua dan dropping bahan pokok ini tentu akan dilakukan oleh pemerintah.
02:22Dan informasi yang Bang Ismail sampaikan tadi, ini akan menjadi langsung kami sampaikan kepada BNPB supaya lokasi di mana Bang Ismail berada itu cepat di-dropping oleh petugas yang ada di lapangan.
02:37Mas Hairil melihatnya saat ini masih ada daerah yang terisolasi dengan kondisi belum ada bencana nasional, ini bisa dilakukan dengan baik?
02:44Mas, tidak ada pemerintah pusat yang menjamin?
02:46Iya, kita memang sudah ada komitmen verbal dari pemerintah pusat bahwa ini sudah setingkat bencana nasional.
02:53Tapi kembali lagi seperti yang saya bilang tadi ini kurang kuat memberikan dasar hukum agar semua pihak itu ikut terlibat.
03:00Jadi jangan sampai kita menunggu ada banyak, jangan hanya menunggu informasi-informasi dari media sosial atau dari media bahwa oh ada yang terisolir sana.
03:09Karena dengan adanya status bencana nasional ini itu memberikan instruksi all out kepada seluruh perangkat negara untuk melakukan mapping, melakukan distribusi bantuan tanpa harus menunggu adanya informasi-informasi yang berasal dari publik.
03:31Tentunya informasi dari publik penting, tapi upaya all out inilah yang perlu dilakukan saat ini.
03:37Jangan sampai ada daerah-daerah yang tidak terjangkau.
03:40Karena apa? Karena tadi statusnya bukan darurat nasional itu sehingga seluruh sumber daya itu tidak dikerahkan secara maksimal.
03:48Jadi kenapa status bencana nasional ini penting agar ada kekuatan hukum yang menjadi landasan bagi semua aparat negara untuk bergerak melakukan evakuasi, recovery, dan juga nanti melakukan pendegakan hukum setelah proses evakuasi dilakukan di lapangan.
04:09Jadi memang harus ada dasar hukum itu.
04:12Jadi statement verbal dari pemerintah bahwa kita menjamin sustainability itu saya rasa kurang kuat.
04:18Harus ada produk regulasinya yang menjadi dasar hukum ketika Supama Presiden menetapkan ini bencana nasional itu kan nanti ditindak lanjut dengan edaran-edaran ke daerah.
04:33Setelah semua daerah, cara bertindaknya pun berbeda ketika dia bencana nasional dengan bencana yang mirip bencana nasional statusnya.
04:43Jadi beda tapi sama, gimana bilangnya ya?
04:48Hampir sama tapi beda.
04:51Jadi kalau hampir sama tapi beda, kenapa nggak disamain aja?
04:54Oke, saya tanya ke Pak Bupati.
04:57Kalau dari Pak Bupati sebenarnya penting atau tidak status bencana nasional sejauh ini?
05:01Kalau dari daerah apa sih yang diinginkan?
05:03Gini masalah.
05:08Masalah status.
05:10Kalau di daerah ini kan memang kita tidak bisa berbuat apa-apa.
05:14Kalau kita lihat dari bencana,
05:18bencana tsunami itu kan hanya sebentar.
05:22Hanya sebentar, sudah selesai.
05:27Tapi ini bencana sampai hari ini, ini belum selesai.
05:33Mayat sekalipun belum habis ditemukan.
05:36Baru ditemukan 121 orang.
05:39Kehilangan nyawa manusia yang kehilangan ada 118 orang lagi yang hilang menurut data sementara.
05:48Apakah tidak wajar itu status menjadi bencana nasional?
05:56Kemudian kalau tsunami waktu itu hanya pesisir kenanya.
06:01Tapi ini di Aceh Utara aja 27 kecamatan.
06:06Cuma 2 kecamatan ini yang tidak kena.
06:09Tapi tidak kena semua.
06:11Separuh kena.
06:13Kemudian terhadap rumah masyarakat.
06:16Ini semua hilang.
06:17Ada beberapa desa.
06:18Ini memang tidak ada.
06:20Tidak ada lagi rumah.
06:23Kemudian sudah sembilan hari pejabat kita yang ada di pusat.
06:28Satu orang pun belum ada sampai ke Aceh Utara.
06:32Maka tidak dilihat langsung bagaimana kejadian di Aceh Utara sebenarnya.
06:37Kemudian juga kami tidak bisa akses informasi.
06:41Selama ini sinyal HP mati.
06:44Lampu mati.
06:45Kami semua terjebak di atas atap-atap rumah.
06:48Ini yang terjadi di Aceh Utara yang sebenarnya.
06:54Maka tidak wajarkah ditetapkan sebagai bencana nasional di Aceh.
07:00Itu maksudnya.
07:02Silakan Pak Ilham.
07:03Bu, kita ingin mengatakan begini ya.
07:08Kita ini butuh status atau tindakan nasional.
07:12Kalau kita butuh tindakan nasional itu yang dilakukan oleh pemerintah.
07:15Dan sampai hari ini pemerintah masih begitu serius untuk mengatasi masalah yang ada.
07:20Dan tidak serta-merta ketika dia dibuat statusnya sebagai bencana nasional maka masalah yang ada di lokasi yang sekarang terdampak itu akan selesai.
07:32Karena begini, sampai hari ini ya ada di Aceh sendiri ada 25,45 persen masyarakat yang terdampak.
07:41Itu memang betul.
07:41Sampaikan oleh Pak Ismail tadi.
07:44Dampaknya yang terjadi di banjir kali ini itu berbeda dengan apa yang terjadi di wadah-wadah tsunami.
07:49Jadi memang sangat besar.
07:51Di Sumatera Utara ada 10,13 persen masyarakat yang terdampak.
07:55Kemudian di Sumatera Barat ada 2,4 persen.
07:58Memang relatif kecil itu.
07:59Yang paling besar adalah di Aceh, kemudian di Sumatera Utara.
08:02Memang skalanya sangat besar sekali.
08:03Tetapi tidak serta-merta bahwa ini kemudian dianggap kalau dia menjadi statusnya bencana nasional.
08:12Maka, tanda kutip ya, urusan penanganannya itu menjadi mudah.
08:17Tetap saja menjadi hal yang sangat sulit.
08:20Dan karena kesulitannya sama, penanganannya sama.
08:23Maka bagi pemerintah, fokusnya bukan pada status.
08:27Tetapi pada langkah-langkah nasional yang dilakukan oleh pemerintah.
08:30Sebagai mana yang disampaikan oleh Bapak Presiden.
08:33Dan arahan dari Bapak Presiden sudah cukup jelas.
08:35Bahwa seluruh aparat, seperti yang saya sampaikan tadi.
08:38Seluruh aparat yang di pemerintahan itu segera dan juga sudah turun mengatasi masalah yang ada.
08:45Nah, saya ingin mengatakan begini.
08:47Kalau ada kelompok-kelompok masyarakat yang bisa membantu.
08:51Tentu ini sangat terbuka.
08:52Sangat boleh dan sangat ditunggu.
08:53Dan itu tidak perlu menunggu menjadi bencana nasional.
08:57Baru kelompok-kelompok masyarakat turun untuk membantu.
09:00Siapapun kelompok masyarakat yang ingin membantu korban yang ada di sana.
09:05Itu sangat ditunggu dan terbuka bagi pemerintah.
09:09Dan ini kita tidak perlu sekali lagi meng-highlight soal bencana nasional.
09:13Karena yang sangat penting adalah langkah-langkah ini kita kerjakan bersama.
09:17Gotong royong untuk mengatasi masalah yang ada di Sumekra.
09:20Dan ini saya kira dengan sumber daya yang kita miliki, kita sangat bisa untuk melakukannya.
09:23Gitu, Mbak Priska.
09:24Baik, terima kasih.
09:25Saya terakhir singkat-singkat saja ke Pak Hairiel juga Pak Ubati.
09:28Saya ke Mas Hairiel dulu.
09:29Apa yang didorong untuk penanganan bencana ini bisa maksimal di daerah Sumatera bagian utara?
09:34Ya, sekali lagi kita berpatokan pada prinsip humanitarian, prinsip khasasi manusia.
09:43Harus ada upaya all out.
09:45Dan salah satu cara melakukan upaya all out dalam hal evakuasi dan recovery ini adalah melalui status bencana nasional tersebut.
09:54Agar mengikat seluruh aparat negara untuk bergerak dan bertindak melakukan aksi untuk mencapai mereka-mereka yang berada di daerah-daerah terisolir.
10:06Dan ini sangat penting karena bisa menjamin adanya sustenabilitas dan juga membuka pintu bagi segala jenis bantuan yang bisa masuk ke Indonesia.
10:15Bisa dari lokal, bisa dari internasional dan saya rasa kita tidak boleh menutup diri.
10:19Dan sampai saat ini kita tetap mendorong adanya status bencana nasional ini agar memang tadi Mas Ilham mengatakan tidak serta-merta menyelesaikan masalah dengan status-merta.
10:37Justru ketika status bencana nasional saja tidak serta-merta menyelesaikan apalagi dengan tidak adanya status bencana nasional yang mengikat seluruh aparat negara untuk bertindak lebih cepat dalam melakukan penanggulangan bencana di daerah.
10:54Saya kira itu sikap kita.
10:55Kalau dari status yang ada sekarang ini saja sudah menggerakkan seluruh instrumen kelembagaan yang ada Mas.
11:04Masih ada itu buktinya.
11:05Kalau ada kelompok masyarakat yang ingin membantu, bergeraklah dari sekarang.
11:10Oke, baik. Soal status tadi ada perbedaan sikap tapi saya mau ke Pak Bupati.
11:15Pak Bupati, silakan sampaikan apa yang Pak Bupati paling harapkan sekarang untuk penanganan bencana semaksimal mungkin di Aceh Utara terutama.
11:25Silakan Pak Ismail.
11:27Ya, yang pertama sekali untuk sementara kita membutuhkan ketahanan pangan masyarakat.
11:33Ya, makan, minum, pokoknya inilah yang kita butuhkan.
11:39Yang kedua obat, obat-obatan.
11:43Kemarin baru ada obat, kita memang tidak ada lagi obat di Aceh Utara.
11:48Semua terendam.
11:49Kemarin berarti yang ada obat, bantuan dari negara Malaysia.
11:55Terima kasih kepada negara Malaysia yang pada hari ini kami sudah bisa men-transfer obat kepada masyarakat.
12:02Karena sudah kena penyakit semua.
12:05Masyarakat kita di Aceh Utara.
12:07Kemudian yang kedua, masalah ini bencana yang luar biasa ini kehilangan rumah masyarakat.
12:13Ini bagaimana cara kita supaya masyarakat ini punya rumah kembali.
12:18Kemudian akses jalan.
12:20Jalan kita semua rusak.
12:23Dirigasi kita rusak.
12:26Lahan pertanian semua rusak.
12:28Ini bagaimana kita selesaikan ini supaya masyarakat kita di Aceh Utara.
12:32Ini aman.
12:33Bisa pulang ke rumah masing-masing seperti biasa.
12:35Penanganan maksimal saat ini dan juga pemulihan nanti pasnya bencana.
12:42Pak Bupati sekali lagi kami berbela rasa.
12:45Kami mengucapkan duka sedalam-dalamnya.
12:48Semoga penanganan bisa menyentuh seluruh warga Aceh Utara.
12:52Bagi korban meninggal segera ditemukan.
12:54Bagi yang masih selamat juga diberikan kesehatan untuk bertahan di kondisi yang sulit ini.
12:57Terima kasih Pak Bupati Aceh Utara.
13:00Pak Ismail Jalil sudah bergabung di Sapa Indonesia Malam.
13:03Terima kasih juga tenaga ahli kantor staf presiden Pak Ilham Malik.
13:07Juga media manager of Ministry International Indonesia Mas Haril Halim.
13:11Terima kasih. Selamat malam.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan