Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
  • 5 jam yang lalu
KOMPAS.TV - Bertahun-tahun menjadi buronan kelas kakap di banyak negara, sepak terjang sang ratu narkoba, Dewi Astutik, akhirnya berakhir. Lobi di sebuah hotel di Kamboja menjadi saksi takluknya sang ratu narkoba.

Penangkapan Dewi Astutik membuka tirai kejahatan narkoba internasional, lantaran selama ini Dewi dikenal memiliki andil besar dalam jaringan narkoba di kawasan Segitiga Emas, yakni Thailand, Myanmar, dan Laos, serta di Asia Selatan, atau yang dikenal dengan Bulat Sabit Emas.

Terlibat dalam kejahatan kelas kakap membuat pemulangan Dewi Astutik, sang buronan kasus penyelundupan sabu dua ton, mendapatkan perlakuan ekstra. Pesawat jet pribadi dicarter khusus oleh BNN untuk proses ekstradisi sang ratu narkoba.

Saat itu, Dewi belum menjejakkan kakinya di Bandara Soekarno-Hatta, namun pengawalan ketat sudah menunggu kedatangannya. Begitu keluar dari pesawat, Dewi langsung dikawal ketat oleh petugas BNN. Dengan tangan terikat dan masih menggunakan pakaian yang sama saat ditangkap, Dewi langsung dibawa menggunakan mobil BNN.

Kunci dari penangkapan sang ratu narkoba ini adalah terungkapnya penyelundupan 2,3 kilogram heroin di Bandara Soekarno-Hatta. Salah satu pelaku mengaku mengambil heroin dari seseorang di Kamboja, yang ternyata adalah Dewi Astutik, sosok yang paling dicari-cari.

Pada 1 Desember, di lobi sebuah hotel di kawasan Sihanoukville, Kamboja, sang ratu narkoba itu takluk dan tak berkutik saat disergap oleh BNN dan Interpol. Saat ditangkap, Dewi sedang bersama seorang pria berkewarganegaraan Pakistan.

Tanpa perlawanan, Dewi Astutik akhirnya digiring ke dalam mobil untuk dibawa ke Phnom Penh. Dewi Astutik, yang memiliki nama asli Paryatin, adalah seorang gembong narkoba internasional asal Ponorogo, Jawa Timur.

Salah satu operasi terbesar yang dikaitkan dengan nama Dewi Astutik adalah penyelundupan sabu 2 ton di perairan Karimun, Kepulauan Riau, pada Mei 2025.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/635645/operasi-penangkapan-hingga-pemulangan-ratu-narkoba-di-balik-penyelundupan-2-ton-sabu
Transkrip
00:00Anda kembali di berita utama bersama saya Jihan Novita.
00:05Saudara bertahun-tahun jadi buronan kelas kakap di banyak negara.
00:10Sepak terjang sang ratu narkoba, Dewi Astutik akhirnya berakhir.
00:16Lobby di sebuah hotel di Kamboja jadi saksi, takluknya sang ratu narkoba.
00:23Penangkapan Dewi Astutik membuka tirai kejahatan narkoba internasional
00:28lantaran selama ini Dewi dikenal punya andil besar dalam jaringan narkoba di kawasan segitiga emas
00:37yakni Thailand, Myanmar, dan Laos.
00:41Serta di Asia Selatan atau yang dikenal dengan bulan sabit emas.
00:46Rekam jejak gelap Dewi menimbulkan tanya bagaimana bisa seorang pekerja migran biasa
00:53bisa berujung jadi gembong narkoba internasional.
00:58Saudara terlibat dalam kejahatan kelas kakap membuat pemulangan Dewi Astutik,
01:07sang buronan kasus penyelundupan sabu 2 ton, dapat perlakuan serba ekstra.
01:15Pesawat jet pribadi dicarter khusus oleh BNN untuk proses ekstradisi sang ratu narkoba.
01:22Saat itu Dewi belum menjejakan kakinya di Bandara Soekarno-Hatta.
01:27Namun saudara, pengawalan ketat sudah menunggu kedatangan Dewi Astutik.
01:33Begitu keluar dari pesawat, Dewi langsung dikawal ketat oleh petugas BNN.
01:46Dengan tangan terikat dan masih menggunakan pakaian yang sama saat ditangkap,
01:51Dewi saat itu langsung dibawa menggunakan mobil BNN.
01:55Pengamanan superketat ini bukan tanpa alasan.
01:59Mengingat Dewi adalah aktor utama dalam penyelundupan sabu 2 ton
02:05dan juga tulang punggung pada suplai narkoba lintas negara.
02:10Saudara kunci dari penangkapan sang ratu narkoba ini adalah dari terungkapnya penyelundupan 2,3 kg heroin di Bandara Soekarno-Hatta.
02:29Salah satu pelaku mengaku mengambil heroin dari seseorang di Kamboja
02:34yang ternyata adalah Dewi Astutik, sosok yang paling dicari-cari.
02:41Dari informasi inilah, BNN bergerak ke Kamboja untuk meringkus Dewi dalam operasi senyap.
02:51Dan saudara pada 1 Desember, di lobi sebuah hotel di kawasan Sihanukville, Kamboja.
03:00Sang ratu narkoba itu takluk, tak berkutik saat disergap oleh BNN dan juga Interpol, saudara.
03:08Saat ditangkap, Dewi sedang bersama seorang pria berkewarga negaraan Pakistan.
03:15Tanpa perlawanan, Dewi Astuti akhirnya digiring ke dalam mobil untuk dibawa ke Penompen.
03:21Kabboja, target terdeteksi berada dalam kendaraan Toyota Prius berwarna putih
03:32dan langsung dilakukan upaya penangkapan oleh tim gabungan.
03:37Saat itu, target berhasil diamankan ketika sedang bersama dengan seorang laki-laki.
03:42Pada saat di TKP penangkapan, tim BNN Republik Indonesia langsung melakukan verifikasi dan klarifikasi fisik
03:52untuk memastikan bahwa orang yang diamankan adalah benar, DPO dimaksud.
04:01Dewi Astuti yang memiliki nama asli Pariyatin adalah seorang gembong narkoba internasional
04:08asal Ponorogo, Jawa Timur, saudara.
04:12Salah satu operasi terbesar yang dikaitkan dengan nama Dewi Astuti
04:15adalah penyelundupan sabu 2 ton di perairan Karimun, Kepulauan Riau pada Mei 2025.
04:24Ia disebut sebagai dalang dalam penyelundupan sabu 2 ton jaringan Golden Triangel
04:29atau Golden Triangel, serta terhubung dengan jaringan Golden Criscate dan Sindikat Afrika.
04:43Dari penyelundupan 2 ton sabu senilai 5 triliun dan kasus narkotika lainnya yang terjadi di wilayah Indonesia,
04:53Par alias Dewi Astuti alias Kak Jinda alias Dinda ini merupakan rekruter dari jaringan perdagangan narkotika Asia Afrika
05:05dan juga menjadi DPO dari negara Korea Selatan.
05:11Dalam jaringan narkoba internasional, saudara, nama Dewi bukanlah pemain baru.
05:18Kalau dari analisis BNN, ada dua nama besar asal Indonesia yang mendominasi pergerakan narkotika di kawasan Golden Triangel.
05:29Nah, nama Dewi Astuti adalah salah satunya, saudara, bersanding dengan Freddy Pratama, buronan kelas kakap lainnya.
05:38Dewi sudah beroperasi di wilayah Golden Triangel, yakni Thailand, Myanmar, Laos sejak 2023.
05:48Ia berperan merekrut kurir-kurir narkoba mulai dari Indonesia, Hong Kong, Korea, Brazil, hingga Ethiopia.
05:57Keterlibatan Dewi ini di pusaran narkotika internasional membuat dirinya juga jadi buronan di Korea Selatan.
06:08Sebelum menjadi gembau narkoba internasional, saudara, Dewi ternyata adalah seorang pekerja migran.
06:16Dewi bahkan pernah hidup sebagai pengajar bahasa Inggris dan Mandarin di Kamboja, saudara.
06:23Perjalanan hidup Dewi Astuti ini berubah drastis ketika awal 2024 bertemu warga Nigeria berinisial DON.
06:34Sosok inilah yang diduga sebagai penyokong dan pelindung Dewi selama mengatur jaringan narkotika.
06:41DON juga sebagai pemasok barang dan membiayai jaringan yang dikelola Dewi.
06:53Saudara kerap bergonta ganti identitas membuat jejak Dewi Astuti ini sulit dideteksi, saudara.
07:01Gerak-geriknya licin, bak belut membuat aparat tergak hukum sulit untuk membekuknya.
07:07Bahkan nama Dewi Astuti yang digunakannya bukan nama yang sebenarnya.
07:14Nama asli ratu narkoba ini adalah Parhyatin.
07:20Dan Dewi adalah nama sang adik.
07:22Dan selama menjadi buron sejak tahun 2024, Dewi kerap keluar masuk Thailand dan juga Hongkong.
07:30Serta mengubah penampilan untuk menghindari deteksi aparat.
07:38Meski disebut sebagai pengendali jaringan internasional,
07:42rumah milik Dewi Astuti di Balong, Ponerogo jauh dari kata mewah, saudara.
07:49Berita penangkapan Dewi pun sompak membuat keluarga terkejut, apalagi sang suami.
07:56Ia hanya mengetahui sang istri bekerja sebagai pekerja migran.
08:01Bahkan pada tahun 2023, Dewi sempat pulang kampung dan berjualan nasi.
08:09Dewi pun kembali pamit berangkat ke Taiwan pada 2024.
08:13Namun kenyataannya bukan ke Taiwan.
08:17Dewi ternyata berangkat ke Kamboja.
08:19Sebelum puasa, tahun berapa?
08:26Ini 24.
08:2624.
08:28Pamitnya ke mana, Pak?
08:30Ya, pamitnya ke rumah bosnya yang dulu di Taiwan.
08:36Yang kayak kaget ngerti.
08:38Pak, jadi ini, di luar negeri ini kan dia gembong narkoba.
08:43Jadi, di sini ini percaya, Pak.
08:44Sudara tertangkapnya sang ratu narkoba ini, yang merupakan aktor utama di balik pengendali jaringan narkoba,
09:03diharapkan dapat membongkar dan memutus batar rantai jaringan yang lebih besar.
09:09Kasus ini menjadi alarm serius bagi semua pihak untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap pola baru peredaran narkotika di Indonesia.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan