Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Sepekan lebih pascabanjir bandang dan longsor menerjang, warga mulai terserang berbagai penyakit.

Di sisi lain, layanan kesehatan di sejumlah daerah di Sumatera masih terbatas akibat terdampak bencana.

Terkait kondisi kesehatan korban banjir bandang dan longsor di Sumatera, kita bahas bersama Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan, Sumarjaya.

#kesehatan #korban #banjir

Baca Juga [FULL] Faskes di Aceh Lumpuh akibat Banjir Bandang dan Longsor, Pasien Membludak | KOMPAS MALAM di https://www.kompas.tv/nasional/635671/full-faskes-di-aceh-lumpuh-akibat-banjir-bandang-dan-longsor-pasien-membludak-kompas-malam



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/635673/full-kemenkes-ungkap-kondisi-kesehatan-warga-sumatera-pascabanjir-bandang-longsor
Transkrip
00:00Sudah terkait kondisi kesehatan korban pencana banjir bandang dan longsor di Sumatra,
00:06kita akan bahas bersama Direktur Surveillance dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan Sumarjaya.
00:12Selamat malam, Pak Adir.
00:15Selamat malam, Mas Ibrahim.
00:18Pak Adir, saya dapat info, Anda sudah berkeliling Sumatra Aceh beberapa hari terakhir ini.
00:23Jadi bagaimana saat ini kondisi kesehatan warga yang terisolir, terpantau juga tidak, Pak?
00:32Pertama, saya ingin memastikan dulu ada dua hal sebenarnya yang harus kita lakukan selaku Kementerian Kesehatan dan sektor kesehatan.
00:41Yang pertama, memastikan status kesehatan masyarakat itu tetap terjaga.
00:46Yang kedua, bagaimana memastikan pelayanan kesehatan tetap berjalan.
00:51Itu dua itu, maka harus kita perhatikan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan juga obat-obatan logis kesehatan.
01:00Nah, di tiga provinsi ini, itu ada 50 kabupaten kota terdampak.
01:05Dari 50 kabupaten kota itu ada 31 rumah sakit yang terdampak dan 156 pukes mas.
01:12Nah, namun pada saat ini, itu sudah beroperasi, yang belum beroperasi itu dari 31 rumah sakit, hanya 6 rumah sakit yang belum, dan 41 pukes mas yang belum.
01:27Dan untuk logistiknya, kami sudah mendistribusikan, jadi kita, Pak Mas Ibrahim, itu mendirikan klaster kesehatan dulu di setiap provinsi.
01:38Nah, komandonya ada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
01:42Nah, tugasnya apa? Memastikan bagaimana keluar masuk logistik, daerah mana yang terdampak, daerah mana yang membutuhkan penanganan tenaga kesehatan, dan selanjutnya.
01:56Untuk wilayah yang terisolasi, bagaimana, Pak Dir?
01:58Tadi, liputan tim kami di Biren, listrik di rumah sakit padam, Pak Dir.
02:03Obat-obatan juga terbatas, sementara pasien di bludak.
02:06Ya, jadi kita memasukkan, jadi di 18, memang yang parah itu kan di Aceh ya, Mas Ibrahim.
02:14Jadi di 18 kabupaten kota, memang yang terparah itu di Aceh Timur, kemudian Aceh Tamiang, itu terisolir kemarin.
02:25Tapi Alhamdulillah semua sekarang sudah bisa masuk, bahkan di Biren tadi.
02:28Jadi kita mengangkutnya lewat udara, jadi bekerjasama dengan BNPB, TNI, dan Polri.
02:33Jadi kita masukkan kebutuhan apanya.
02:36Dan saat ini semua sudah terlayani.
02:39Saya pastikan semua sudah mendapatkan, apa namanya, bantuan logistik kesehatan dan pelayanan kesehatan.
02:45Jadi kita memberangkatkan melalui udara juga, laut juga.
02:49Nah, yang khusus di Aceh, Loksemawe, dan juga di daerah terisolir lagi Aceh Timur, itu kita sekarang melalui lewat udara dan juga lewat laut.
03:00Jadi dari bandar Aceh, lewat laut Loksemawe seperti itu.
03:05Ini memastikan, Pak Dir, untuk memastikannya bagaimana?
03:08Karena di lapangan mungkin banyak juga yang belum tersentuh.
03:12Tadi ada wawancara juga perawat yang begitu sulit mendapatkan obat.
03:16Bahkan hanya obat masuk angin saja yang tersedia di fasilitas kesehatan.
03:21Banyak obat yang terendam banjir.
03:23Sementara air bersih, kurang juga di sana, Pak Dir.
03:26Ya, betul sekali.
03:27Memang persoalannya kan masalah air bersih, kemudian komunikasi, dan akses, dan gitu ya.
03:33Yang susah.
03:34Nah, tadi saya lihat foto tadi, itu kan di rumah sakit langkat.
03:37Memang rumah sakit langkat itu adalah terendam air.
03:40Itu di Sumatera Utara.
03:42Itu masih 1,5 meter.
03:43Kemarin sore aja itu sudah masih 1,5 meter.
03:46Nah, pasien-pasien yang di sana, kita pindahkan ke rumah sakit terdekat sekitar 10 kilo dari sana.
03:53Itu namanya rumah sakit swasta yang memang kapasitasnya itu sampai 300.
03:58Jadi semua itu yang di sana itu bisa ter-cover ke sana.
04:00Sambil menunggu air surut, gitu ya.
04:02Nah, tadi terkait dengan penyakit yang muncul.
04:04Kita juga dari rumah sakit Tanjung Pura namanya, kalau Kabupaten Langkat itu yang ter-in itu.
04:11Kita buka posko namanya di depan itu.
04:13Saya tadi lihat itu, saya datangin.
04:15Itu bersama dengan rumah sakit Adam Malik memberikan layanan kepada masyarakat.
04:19Jadi bekerja sama antara rumah sakit yang Tanjung Pura yang terendam melalui rawat jalan di posko.
04:28Bersama juga Adam Malik.
04:29Demikian.
04:29Jadi kita memberikan pelayanan rawat jalan juga.
04:32Tapi untuk yang pasien-pasien yang rawat inap tadi yang ada di rumah sakit Tanjung Pura yang terendam itu kita pindahkan ke rumah sakit namanya Putri Bidadari.
04:41Rumah sakit Putri Bidadari.
04:43Baik.
04:43Ini tentu banyak yang berharap bisa segera teratasi karena soal kesehatan warga ini yang menjadi prioritas, Padir.
04:50Padir, terima kasih di tengah tugas juga memantau pasien di sana menyempatkan, menyampaikan informasi dalam program Kompas Malam hari ini.
04:58Terima kasih Pak Asumar Jaya, Direktur Surveillance dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan.
05:03Terima kasih, Padir.
05:05Terima kasih, Padir.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan