- 1 hari yang lalu
- #banjirsumatera
- #bencananasional
- #banjir
KOMPAS.TV - Hingga Rabu (3/12/2025) sore, Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut korban meninggal dunia dalam bencana banjir dan longsor di Sumatera mencapai 811 jiwa.
Sebanyak 600 lebih jiwa hilang, sementara lima ratus lebih warga mengungsi dan membutuhkan bantuan segera.
Ribuan warga korban bencana membutuhkan penanganan dan pertolongan yang cepat, apakah status soal bencana bisa membuat situasi bagi warga korban bencana lebih baik?
Kita akan tanya Bupati Aceh Utara Ismail A. Jalil, kemudian Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Ilham Malik dan Media Manager Amnesty Internasional Haeril Halim.
Baca Juga Jawaban Istana saat Bupati Aceh Utara Ungkap Minta Pesawat Tak Dapat-9 Hari Tanpa Bantuan Pusat di https://www.kompas.tv/nasional/635191/jawaban-istana-saat-bupati-aceh-utara-ungkap-minta-pesawat-tak-dapat-9-hari-tanpa-bantuan-pusat
#banjirsumatera #bencananasional #banjir
_
Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/635196/bupati-aceh-minta-bantuan-amnesty-international-desak-status-bencana-nasional-ini-respons-istana
Sebanyak 600 lebih jiwa hilang, sementara lima ratus lebih warga mengungsi dan membutuhkan bantuan segera.
Ribuan warga korban bencana membutuhkan penanganan dan pertolongan yang cepat, apakah status soal bencana bisa membuat situasi bagi warga korban bencana lebih baik?
Kita akan tanya Bupati Aceh Utara Ismail A. Jalil, kemudian Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Ilham Malik dan Media Manager Amnesty Internasional Haeril Halim.
Baca Juga Jawaban Istana saat Bupati Aceh Utara Ungkap Minta Pesawat Tak Dapat-9 Hari Tanpa Bantuan Pusat di https://www.kompas.tv/nasional/635191/jawaban-istana-saat-bupati-aceh-utara-ungkap-minta-pesawat-tak-dapat-9-hari-tanpa-bantuan-pusat
#banjirsumatera #bencananasional #banjir
_
Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/635196/bupati-aceh-minta-bantuan-amnesty-international-desak-status-bencana-nasional-ini-respons-istana
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Intro
00:00Hingga hampir sepekan, pasca bencana banjir bandang dan tanah longsor,
00:15warga di Aceh Tamiang Aceh tak kunjung menerima bantuan.
00:21Mereka mengeluhkan sulitnya mendapatkan makanan, air bersih, dan tempat tinggal yang hanyut diterjang bencana.
00:27Bahkan pakaian yang dikenakan pun hanya yang tersisa di badan.
00:57Ini banyak yang sakit Pak, kami mohon, belum ada apa-apa kami di sini, pesawat-pesawat lewat, belum ada turun apa-apa di sini Pak.
01:04Kami ada itu sakit, ada yang sakit, ada anak-anak, ini mulai batuk-batuk kami Pak.
01:12Bantuan sulit masuk untuk warga terdampak bencana di Aceh Tamiang karena akses menuju lokasi bencana yang masih terputus.
01:23Bukan hanya di Aceh Tamiang, sebagian wilayah terdampak bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh masih terisolasi.
01:30Bukan hanya akses fisik seperti jalan dan jembatan yang terputus, namun juga akses internet untuk berkomunikasi dengan dunia luar.
01:41Sejumlah kepala daerah menyatakan tidak sanggup menangani dampak bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Sumatera ini.
01:53Beberapa kepala daerah meminta agar bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh ditetapkan sebagai bencana nasional.
02:02Yang daerah terolisit terisolir itu ada 97 desa yang hari ini belum terjangkau.
02:08Kecamatannya hari alhamdulillah sudah turun menjadi tiga kecamatan.
02:12Yang awalnya 12, 9, 7, dan hari ini sudah berproses tinggal tiga lagi.
02:18Dengan pangan kita dan BBM kita tahan berapa hari Pak?
02:20Untuk BBM hari ini memang sudah minim, tinggal sedikit lagi.
02:25Kalau untuk beras mungkin tidak ada lagi, tinggal hanya hari ini dan besok.
02:29Gas dan kebutuhan yang lain ini memang sudah sangat menipis.
02:34Karena apa? Karena jalan akses kita terputus semuanya.
02:36Bupati itu kita tanda tangani, ada bagian yang tidak mampu kita tangani.
02:42Dan harus dibantu oleh provinsi dan juga harus ditangani oleh pusat.
02:47Pengertian surat itu seperti itu.
02:49Sehingga nanti ada kolaborasi bahwa bencana ini menjadi bencana nasional.
02:53Sudah tiga hari yang lalu menandatangani surat tidak sanggup.
02:57Dari segi anggaran menangani banjir ini, Bu.
03:01Saya sudah teken, sudah tanda tangani.
03:04Jadi oleh karenanya mungkin sama juga dengan daerah-daerah lain di Aceh.
03:08Dengan kondisi kami yang sangat terbatas.
03:11Maka kami mohon ulur rentangan dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah provinsi Aceh
03:17untuk segera membantu penanganan banjir ini, Bu.
03:21Termasuk pasca banjir nantinya.
03:24Kalau menurut kami, kami permohon kepada Bapak Presiden
03:27supaya bencana besar ini dapat diterapkan sebagai status bencana nasional.
03:34Itu memang benar barangkali apa yang disampaikan oleh Bapak dari BMPB.
03:39Tapi khusus untuk Kabupaten Nagan Raya sampai saat ini,
03:42itu belum ada bantuan dari pemerintah pusat yang kami terima, Pak.
03:45Jadi oleh karenanya, saya kira dengan penetapan status bencana nasional ini,
03:51maka penanganan akan lebih cepat.
03:53Karena ini terkait dengan waktu juga.
03:55Ini masyarakat boleh sakit semua.
03:57Direktur Eksekutif Amnesti Internasional Indonesia, Usman Hamid,
04:03mendesak pemerintah untuk menaikkan status bencana di Sumatera menjadi bencana nasional.
04:09Dengan menaikkan status menjadi bencana nasional,
04:12Usman menjelaskan, pemerintah bisa dengan cepat mendistribusikan bantuan
04:17dan menerima bantuan dari dalam maupun luar negeri.
04:22Sekali lagi, kami turut mendesak kepada pemerintah
04:26untuk segera menyatakan keadaan darurat nasional.
04:31Ini demi percepatan pertolongan kepada saudara-saudara kita,
04:35kepada satwa-satwa Indonesia di Sumatera Utara, di Aceh, dan juga di Sumatera Barat.
04:42Pernyataan keadaan darurat nasional ini sangat penting
04:46untuk membuka segala peluang bantuan dari dalam maupun dari luar negeri.
04:51Pemerintah tidak perlu beralasan takut asing.
04:57Asing yang merusak Indonesia adalah asing yang bekerjasama
05:00dengan para pejabat Indonesia untuk merusak kekayaan alam
05:05demi keuntungan segelintir orang-orang mereka saja.
05:09Nickel, emas, batu bara, sampai dengan semen.
05:13Hentikanlah tambang-tambang, deforestasi,
05:18hentikanlah kriminalisasi terhadap para aktivis.
05:21Dan sekali lagi, nyatakanlah keadaan darurat nasional
05:23untuk bertolongan saudara-saudara kita di Sumatera Utara,
05:27di Sumatera Barat, dan juga di Aceh.
05:30Namun pemerintah menegaskan,
05:32belum perlu ada perubahan status menjadi bencana nasional.
05:36Pasalnya, penanganan bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat
05:41oleh pemerintah sudah semaksimal mungkin.
05:45Pemerintah punya banyak pertimbangan dalam menentukan status bencana.
05:50Paling penting adalah penanganannya.
05:54Penanganannya, saudara-saudara tadi sudah bisa lihat
05:57bahwa semenjak terjadinya bencana di Aceh, Sumatera Utara, maupun di Sumatera Barat,
06:06seluruh sumber daya nasional bekerja keras untuk melakukan penanganan.
06:12Jadi berkenan dengan masalah status,
06:15itu banyak pertimbangan.
06:18Dan sampai hari ini,
06:21kita merasa, pemerintah merasa bahwa
06:24dengan penanganan yang cukup masif,
06:28semua sumber daya nasional dikerahkan.
06:31Nah itu, sementara pilihan yang diambil.
06:33Hingga Rabu sore,
06:36Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut,
06:39korban meninggal dunia dalam bencana banjir dan longsor di Sumatera
06:43lebih dari 700 jiwa.
06:46Sebanyak 600 lebih jiwa hilang,
06:48sementara 500 lebih warga mengungsi
06:50dan membutuhkan bantuan segera.
06:54Tim Liputan, Kompas TV
06:56Warga korban bencana membutuhkan penanganan dan pertolongan yang cepat.
07:04Apakah status soal bencana bisa membuat situasi
07:08bagi warga korban bencana lebih baik?
07:11Kita akan tanya kepada sejumlah narasumber yang hadir,
07:14ada tenaga ahli kantor staf Presiden Ilham Malik,
07:17juga media manager Amnesty International Indonesia,
07:20Hayril Halim.
07:21Selamat malam, Mas Hayril.
07:23Selamat malam, Mas Yuska.
07:24Dan Mas Ilham.
07:25Selamat malam.
07:27Mas Ilham, mengerahkan segala unsur secara nasional,
07:32tapi statusnya bukan bencana nasional.
07:34Kenapa?
07:36Ya, karena seperti disampaikan oleh Pak Mas Hasnek tadi,
07:39yang paling penting itu adalah
07:41langkah untuk mengatasinya secara nasional.
07:44Bukan statusnya,
07:45tetapi langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah
07:47itu bersifat skala nasional
07:48untuk menyelesaikan masalah yang ada di sana.
07:50Jadi, kita memang mencatat bahwa pada hari ini
07:53sudah ada 770 jiwa menjadi korban meninggal,
07:57kemudian ada 463-an yang menghilang,
08:01luka ada 2.600-an.
08:02Tetapi, pemerintah saya meyakini bahwa
08:04semua ini masih bisa ditangani oleh pemerintah Indonesia sendiri.
08:08Bahwa ada desakan dari berbagai pihak
08:11untuk menjadikan ini sebagai bencana nasional,
08:13tentu pemerintah menganggap ini sebagai sebuah apresiasi
08:16yang inisiasi atau juga masukan dari berbagai pihak ya.
08:21Dan ini menjadi bahan pertimbangan pemerintah juga.
08:24Bahwa sampai hari ini keputusan itu belum diambil
08:26untuk menjadi bencana nasional,
08:28hal itu tentu juga menjadi sebuah pertimbangan pemerintah.
08:31Bahwa sampai pada hari ini,
08:33pemerintah Indonesia masih tetap bisa
08:34mengatasi masalah yang ada di sana.
08:36Jadi, dalam kondisi sekarang kan kepala daerah itu banyak,
08:41ada beberapa kepala daerah bilang bahwa sudah tidak sanggup
08:43untuk menanggulang ini minta bantuan dari pemerintah pusat.
08:47Yang saat ini jadi concern pemerintah pusat,
08:49apakah mencegah agar ada bantuan pihak asing misalnya
08:53karena menganggap pemerintah Indonesia masih sanggup sejauh ini?
08:56Penegasan yang tadi, Mas Deham.
08:59Konsepnya bukan menolak bantuan asing,
09:00tetapi memang kapasitas kita masih mampu
09:03untuk mengatasi masalah ini.
09:04bahwa ada beberapa kabupaten, kota,
09:08atau beberapa kabupaten, ada tiga ya,
09:10menyatakan bahwa tidak sanggup,
09:12itu sudah dikonfirmasi oleh Pak Tito,
09:14bahwa yang dinyatakan tidak sanggup itu adalah masalah pembiayaannya.
09:19Maka pemerintah akan bantu pembiayaannya.
09:22Kalau mereka misalnya mengeluhkan keterbatasan di logistik tertentu,
09:27maka pemerintah juga akan memperikannya.
09:28Jadi mereka bukan lumpuh.
09:30Jadi pemerintah daerah bukan lumpuh,
09:32tetapi mereka mampu mengatasinya,
09:34tetapi ada beberapa keterbatasan.
09:36Nah keterbatasan itulah yang kemudian pemerintah masuk ke dalamnya
09:39untuk membantu pemerintah daerah setempat untuk mengatasi.
09:45Jadi seluruh instrumen pemerintah pada hari ini masih bisa mengatasi hal tersebut.
09:49Mulai dari pemerintah di level kesamatan, kabupaten,
09:52kemudian di level provinsi,
09:53masih mampu mengatasi hal itu.
09:55Dan sampai hari ini masih berproses,
09:57pemerintah seluruh aparat kita,
10:00pemerintah daerah, pemerintah pusat,
10:02kemudian TNI, Polri,
10:04mengatasi hal tersebut.
10:05Jadi sampai hari ini tidak ada kelumpuhan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut.
10:11Dan Presiden telah mengatakan bahwa
10:13ini bisa diatasi oleh pemerintah dan lakukan.
10:16Jadi seluruh sumber daya manusia yang kita miliki,
10:18seluruh sumber daya apapun yang kita miliki,
10:20itu yang dikerahkan untuk mengatasi masalah.
10:22Nah memang ada beberapa hal yang masih luput.
10:25Bahwa informasi ada yang luput bantuan,
10:29informasi itulah yang kemudian digunakan oleh aparat kita
10:32untuk menjangkau daerah itu.
10:34Karena bagaimanapun sistem komunikasi yang sangat terbatas
10:38tentu membutuhkan bantuan dari berbagai pihak
10:41untuk menginformasikannya sehingga apa yang dilakukan aparat kita
10:44dan petugas kita di lapangan itu tepat tansaran
10:46sesuai dengan kebutuhan yang ada.
10:48Oke, saya menangkap tadi dari Mas Ilham,
10:51jadi pembiayaan ada yang tidak mampu dibantu oleh pemerintah pusat.
10:55Sumber daya dikirim oleh pemerintah pusat.
10:57Dengan seperti ini, tapi tanpa status bencana nasional,
10:59saya mau tanya ke Mas Hayaril, sudah cukup atau tidak?
11:02Ya tentu sangat jelas tidak cukup,
11:04karena pihak-pihak yang berada di lapangan sendiri,
11:06kita lihat contohnya ada tiga bupati mengatakan
11:09mereka tidak mampu.
11:10Ini ibaratnya seseorang yang tertimpa tangga,
11:14terus meminta tolong kepada orang di depannya,
11:16orang di depannya mengatakan,
11:17kamu masih sanggup kok, padahal dia sendiri sudah tidak bisa nahan.
11:19Jadi, yang kami khawatirkan seperti itu.
11:22Masih kebutuh di support dari pemerintah pusat, itu tidak cukup juga?
11:25Iya, itu pernyataan dari bupati tersebut adalah
11:28sebenarnya data dari lapangan yang harus dipertimbangkan secara matang oleh pemerintah,
11:32bahwa ini benar-benar harus kita tingkatkan pada menjadi status darurat nasional.
11:38Kenapa darurat nasional?
11:39Agar ada status hukum dari tindakan yang akan dilakukan pemerintah,
11:44dalam hal ini pemerintah pusat, ketika kita melihat beberapa frase yang digunakan pemerintah,
11:50ini sudah mirip dengan bencana nasional.
11:53Ini seperti mengatakan bahwa mirip kompas tipi, tapi bukan kompas tipi,
11:58tapi kan tidak sama.
11:59Iya kan?
12:00Kami khawatir, frase-frasa yang digunakan pemerintah ini,
12:04ini nantinya membuat proses penanggulangan bencana tidak sustainable di lapangan.
12:10Karena tidak ada dasar hukumnya.
12:12Kita pastikan susten.
12:14Kita tidak menutup bahwa ketika dia menjadi sebuah bencana nasional,
12:22maka kemudian baru semuanya bergerak.
12:23Kan tidak begitu.
12:24Justru di situ Mas Ilham.
12:27Presiden sudah mengatakan bahwa seluruh apapun yang dimiliki oleh negara kita,
12:31pemerintah kita akan digerakkan ke sana.
12:32Dan sudah bergerak ke sana.
12:34Jadi tidak menunggu dia menjadi bencana nasional dulu, baru dia bergerak.
12:37Saya langgapin dulu.
12:38Justru di situ permasalahannya Mas Ilham.
12:41Jadi ketika tidak ada status darurat nasional,
12:44nanti proses perjalanan, proses recovery ini akan bisa terhambat.
12:50Karena tidak ada dasar hukum yang kuat.
12:53Sumpah mah mungkin ketika pemerintah sekarang mengatakan bahwa ini mirip penanganan bencana nasional,
13:00mungkin hari ini bisa cepat, tapi besok bisa melambat.
13:02Tapi dengan adanya status bencana nasional ini, otomatis semua pihak akan all out.
13:07Dan di mana juga dengan status bencana nasional juga semua elemen bisa ikut membantu.
13:12Termasuk ketika ada tawaran dari lembaga-lembaga internasional untuk datang membantu.
13:18Sebagaimana kita ketahui negara tetangga kita yang tertimpa.
13:20Bencana juga bencana banjir ini, Sri Lanka itu membuka diri terhadap bantuan dari luar negeri untuk masuk ke dalam Sri Lanka
13:32untuk membantu proses penanganan banjir di sana.
13:34Jadi pemerintah pusat seharusnya tidak menutup diri dari segala jenis bantuan yang ada.
13:39Oleh karena itu, status darurat nasional ini bisa membuka pintu untuk semua elemen bisa bergabung bahu-membahu
13:48untuk memberikan proses recovery atau proses evakuasi yang cepat.
13:55Dan status darurat nasional itu bisa memaksa daerah-daerah terdekat bisa untuk dimintain,
14:03untuk membantu dari pemerintah pusat.
14:05Oh ini status darurat nasional, minta provinsi tetangga untuk membantu itu punya kekuatan hukum yang kuat
14:12ketika ada status darurat nasionalnya di situ.
14:15Kalau biasanya pemerintah bergerak dari status hukum dulu Mas Ilham, baru kepelaksanannya di lapangan.
14:21Kenapa untuk ini berbeda?
14:24Saya kira sudah jelas dikatakan oleh Pak Presiden dan juga Mas Ersnek
14:28bahwa seluruh pemerintah daerah, Pak Cita juga tadi sudah menyampaikan kan,
14:33bahwa seluruh pemerintah daerah sekarang sudah bergerak untuk membantu Aceh, Mudah Sumatera Utara, dan juga Sumatera Barat.
14:41Ada bantuan dari Jawa Timur, ada bantuan dari Sulawesi, ada bantuan dari Bengkulu.
14:47Semuanya membantu tanpa perlu ada status yang bencana nasional.
14:53Karena ini bukan soal status.
14:55Pak Hadi tadi sudah mengatakan bahwa ini bukan soal status, tetapi soal tindakan.
14:59Dan tindakan kita hari ini sudah mencakup seluruh apa yang dibutuhkan oleh tiga daerah yang terkena bencana.
15:09Nah tadi saya sampaikan bahwa memang betul ada beberapa lubang-lubang yang belum tertutupi.
15:16Ada beberapa daerah-daerah yang belum terjangkau, ada beberapa posko-posko atau tempat penampungan masyarakat yang belum terjangkau.
15:23Informasi ini yang sangat penting disampaikan kepada pemerintah.
15:27Sehingga aparat di lapangan itu nanti bisa menyampaikan atau memberikan bantuan.
15:31Karena sampai hari ini tadi disampaikan oleh Pak Saiskap, Pak Teddy, bahwa sudah ada 500 ribu ton bantuan yang disalurkan ke sana.
15:43Belum lagi yang dari daerah setempat, dari sekitarnya juga.
15:47Jadi sudah sangat banyak.
15:48Jadi pemerintah melalui TNI saja sudah menyalurkan seperti itu, Polri juga sudah menyalurkan sebanyak itu, apalagi tempat lain-lain.
15:54Jadi sampai hari ini semua berproses untuk merekaverinya.
15:59Bahwa hari ini masih ada yang belum ada bantuan, itu semua dijangkau.
16:04Bahwa masih ada yang rumahnya rusak, itu nanti akan masuk ke fase berikutnya, yaitu penanganan infrastruktur dan tempat tinggalkan ya.
16:11Karena fokus pada beberapa hari ke depan ini adalah penyelamatan korban.
16:16Mereka harus dipastikan sandang dan pangan mereka terpenuhi.
16:18Bahwa ada yang belum terjangkau, itu yang informasi itu yang sangat penting diterima oleh pemerintah untuk bisa menjangkauannya.
16:25Begitu.
16:25Kalau pemerintah mengatakan bahwa tidak perlu ada status dan menjamin ini akan berkelanjutan, akan sustain.
16:32Kedepannya, Mas Hairil, apa yang dikhawatirkan dari Amnesty?
16:35Usai judah kita bahas di Sapa Indonesia Malam.
16:42Masih di Sapa Indonesia Malam bersama tenaga ahli kantor staf presiden Ilham Malik
16:46dan media manajer Amnesty International Indonesia, Hairil Halim.
16:49Mas Hairil, kalau tadi Mas Ilham menyatakan bahwa kalau dari pemerintah pusat itu firm,
16:53bahwa tidak perlu status bencana nasional, tapi perlakuannya itu melibatkan seluruh unsur secara nasional
16:59dan akan dijaminkan soal sustainability-nya di lapangan.
17:03Apa yang masih dikhawatirkan sebenarnya dari Amnesty?
17:06Sebenarnya yang kami khawatirkan adalah dasar hukumnya.
17:09Ketika dasar hukumnya adalah hanya pernyataan publik,
17:12tanpa ada keputusan presiden ataupun yang menetapkan status bencana nasional ini,
17:16itu yang akan bisa menghambat yang pertama tadi adalah sustainability.
17:19Tapi apa yang lebih penting dari penetapan status nasional ini adalah konsekuensi hukum
17:26ataupun apa ini bisa memberikan legitimasi politik bagi presiden
17:32untuk melakukan audit lingkungan setelah proses recovery terjadi.
17:37Jadi proses audit lingkungan, jika perlu dilakukan moratorium izin,
17:42hingga penegakan hukum terhadap pihak-pihak yang diduga bertanggung jawab
17:48atas bencana yang terjadi di Sumatera ini.
17:52Kita lihat, kalau kita melihat data walhi itu ada dari 10 tahun terakhir,
17:57dari 2016 sampai 2024 itu,
18:001,4 juta itu lahan yang menjadi terdeforestasi di wilayah,
18:08ketiga wilayah provinsi ini, 1,4 juta hektare itu,
18:13itu mungkin 20 kali luasnya Singapura,
18:17ataupun seluas dengan wilayah Timur Leste,
18:20secara keseluruhan satu negara,
18:22ataupun ketika kita mengambil ukurannya negara-negara lain di Eropa Barat,
18:26itu setengahnya beberapa negara di Eropa Barat.
18:28Itu sangat besar deforestasi yang terjadi di sana.
18:32Oleh karena itu, mengapa status darurat nasional ini penting
18:36untuk menginvestigasi lebih jauh faktor-faktor yang menyebabkan bencana ini terjadi?
18:44Tanpa status hukum nggak bisa?
18:45Tanpa status hukum, saya rasa nanti pemerintah bisa ngeles bahwa,
18:49oh, itu sudah kita lakukan penanganannya.
18:53Tapi kalau ada status hukum dari status nasional,
18:58bencana nasional ini, itu akan memberikan legitimasi kepada Presiden
19:02untuk melakukan langkah-langkah yang lebih jauh yang diperlukan.
19:06Nah, apa yang diperlukan di lapangan?
19:08Kita sudah terhubung saat ini dengan Bupati Aceh Utara,
19:11Ismail Ajalin, lewat sambungan Zoom.
19:13Selamat malam.
19:15Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Pak Bupati.
19:20Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
19:22Pak Ismail, kami turut prihatin, kami turut berduka
19:27atas musibah yang menimpa warga di Aceh Utara
19:32sebagai salah satu bagian dari Sumatera bagian Utara
19:35yang terkena musibah ini.
19:36Pak Ismail, terima kasih sudah meluangkan waktu.
19:41Ya, terima kasih juga.
19:43Terima kasih karena sudah meliput informasi kami yang ada di Aceh Utara
19:49menyangkut dengan bencana yang luar biasa pada hari ini.
19:53Terima kasih banyak.
19:54Terima kasih kembali Bapak, Pak Ismail.
19:56Saat ini kondisinya seperti apa di sana?
20:00Apa yang paling dibutuhkan oleh warga Aceh Utara saat ini?
20:06Ya, yang pertama sekali perlu saya ceritakan
20:08yang bahwa bencana di Aceh Utara bukan bencana semarangan.
20:13Lebih daripada tsunami kejadiannya.
20:15kerana tsunami hanya kena pesisir dan hanya sebentar.
20:20Tapi ini sudah sembilan hari.
20:23Masih belum beredah.
20:26Jadi rumah, satu kampung itu ada rumah tinggal rumah 18 unit.
20:32Lain semua hanyut.
20:35Maka pada hari ini ada sekitar sembilan kecamatan lagi yang terisolir.
20:41Yang belum bisa kita masukkan makanan kepada mereka yang pengungsi.
20:47Karena semua jalan putus.
20:51Indikasi putus.
20:53Lumpur semua di atas badan jalan.
20:56Kemudian tiang-tiang listrik semua roboh.
20:58Rumah-rumah di atas jalan.
21:00Ini masih sedikit-sedikit kita perbaiki.
21:05Supaya tumbuh ke masyarakat kita yang mengungsi di perdalaman.
21:08Pak Ismail saat ini juga bergabung di dialog kita.
21:13Ada Pak Ilham Malik yang merupakan tenaga ahli kantor staf presiden.
21:17Apa yang mau Bapak sampaikan langsung kepada pemerintah pusat?
21:21Ya pertama sekali saya mohon kepada Bapak Prabowo.
21:25Agar membantu kami di Aceh Utara ini yang sedang malam hari.
21:29Karena kami di kabupaten ini tidak sanggup lagi menangani banjir yang bencana yang luar biasa ini.
21:37Mohon perhatiannya Bapak Presiden untuk menangani persoalan yang ada di Aceh Utara.
21:47Saat ini sudah ada bantuan yang masuk.
21:50Bapak apa yang sudah ada?
21:53Yang sudah ada hanya yang ada di kabupaten.
21:58Yang di pusat belum ada.
22:00Kemarin saya minta itu pesawat dari BMPB.
22:03Sampai sekarang belum datang.
22:04Untuk kita transfer makanan kepada pengungsi-pengungsi yang di tengah-tengah hutan.
22:10Yang terjebak di tengah-tengah hutan.
22:12Tapi sampai hari ini belum ada bantuan dari pemerintah pusat terhadap Kabupaten Aceh Utara.
22:18Bapak yang berada di tengah hutan itu mereka bertahan dengan apa?
22:21Informasi yang Bapak dapat?
22:22Makan apa?
22:24Minumnya bagaimana?
22:25Itulah yang menjadi masalah.
22:29Ini kami lagi tempuh ini jalur-jalur hutan ini supaya dapat ini masyarakat-masyarakat kita.
22:36Maka dalam hal tersebut saya sudah memohon beberapa kali tapi tidak ada yang ini yang yang mengesikapi.
22:44Ini persoalan yang ada di Aceh Utara.
22:46Bencana yang luar biasa ini.
22:47Saya langsung pelajaran ke Pak Ilham.
22:51Silahkan ada tanggapan Bupati Aceh Utara meminta bantuan ke pemerintah pusat.
22:55Mungkin Bapak bisa jadi penyambung untuk membantu di sana.
22:59Baik, terima kasih.
23:00Assalamualaikum Bang Ismail.
23:01Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
23:03Tadi terkait dengan kendala yang ada di Aceh Utara, nanti akan kita sampaikan ke BNPB supaya nanti bisa diatasi segera.
23:12Tetapi tentu ini menjadi sebuah keperhatianan kita semua.
23:16Bantuan sudah ada tetapi tidak cukup.
23:18Dan ini akan menjadi perhatian dari BNPB untuk men-drop bantuan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat di sana.
23:25Memang tantangannya sekarang ini dari seluruh wilayah yang ada di Aceh, Sumatera Utara, dan juga Sumatera Barat.
23:31Yaitu sebaran bencananya yang sangat luar biasa.
23:35Dan mudah-mudahan ini menjadi perhatian kita bersama.
23:40Cara penanganannya dan teknis penanganannya yang nanti akan dirumuskan dan dilaksanakan oleh teman-teman di Satuan untuk mengatasi masalah ini.
23:48Pak Ismail, nanti informasi yang Bang sampaikan tadi akan kami sampaikan kepada Presiden.
23:55Baik, terima kasih.
23:56Silakan Pak Ismail.
23:57Terima kasih banget.
23:58Ya, yang pertama sekali saya ingin menyampaikan.
24:01Yang pertama saya sampaikan mohon dibantu Aceh Utara ini, Bapak Presiden.
24:08Karena ini kami tidak sanggup.
24:11Karena kerusakan jalan, kerusakan irigasi ini.
24:15Kemudian menyangkut dengan bahan pokok masyarakat ini.
24:19Kami tidak sanggup.
24:21Maka kami minta bantu kepada Bapak Presiden.
24:23Tolonglah kami, Pak Presiden.
24:24Baik, Bang.
24:27Akan kami sampaikan nanti, Bang.
24:29Ya, terima kasih.
24:31Semoga segera ditangani dengan baik, Pak.
24:35Ismail saat ini berada di mana, Pak?
24:36Tepatnya?
24:38Ini.
24:38Ya, saya barusan ini di lapangan.
24:41Ini lagi kasih bantuan Masa Pani kepada masyarakat-masyarakat yang lagi mengungsi.
24:47Itu di mana, Pak, masyarakat yang mengungsi yang Bapak kunjungi saat ini?
24:54Mesibah di Aceh Utara ini, dari 27 kecamatan,
24:58Pucuma yang tidak terendam habis,
25:01Pucuma 2 kecamatan.
25:03Yang lain rata semua.
25:05Maka saya bilang, lebih daripada tsunami
25:07yang terjadi di tahun 2006 kemarin.
25:15Untuk warga yang dipengungsian, tentu butuh banyak bantuan.
25:18Saya akan tanyakan lebih banyak lagi.
25:21Kita akan jendela dulu sejenak.
25:22Pak Ismail, Pak Ilham juga, Mas Hayril.
25:25Kami akan segera kembali di Sapa Indonesia Malam.
25:26Masih di Sapa Indonesia Malam,
25:34kami masih bersama dengan Bupati Aceh Utara, Ismail Ajalil,
25:36kemudian Tenaga Ahli Kantor Staff Presiden, Ilham Malik,
25:39dan Media Manager Amnesty International Indonesia, Heril Halim.
25:43Pak Bupati, saat ini apa bantuan, jenis bantuan, detailnya
25:47yang paling dibutuhkan oleh warga Aceh Utara, Pak Ismail?
25:52Yang paling dibutuhkan oleh warga Aceh Utara adalah
25:55makanan, minuman, air bersih.
26:06Ini yang paling dibutuhkan.
26:08Makanan, minuman, air bersih.
26:10Kalau sekarang di pengungsian,
26:12Bapak bisa gambarkan apakah ada misalnya
26:15dapur darurat atau dapur umum sementara
26:18untuk suplai dengan bahan seadanya
26:19atau belum ada itu pun?
26:22Sudah ada, sudah ada.
26:23Sudah, semua ini masyarakat kita
26:25yang sudah kita bisa akses
26:29semua ada di dapur-dapur umum.
26:31Tempat pengungsian.
26:34Tapi masih ada juga wilayah
26:36yang belum terjangkau dapur umum, begitu ya Pak ya?
26:40Iya, belum bisa kita terobos
26:43ke tempat-tempat yang terisolir.
26:46Dan ada tempat-tempat yang masih tergenang.
26:50Oh, masih ada yang tergenang juga saat ini ya Pak?
26:54Iya, masih ada yang tergenang.
26:56Sudah sembilan hari masih ada yang tergenang.
27:00Pak Ilham, apa yang bisa pemerintah pusat dorong?
27:03Tadi makanan, minuman, air bersih
27:05itu kebutuhan yang paling ditunggu saat ini
27:07di Aceh Utara.
27:09Untuk bergerak ke sana,
27:10termasuk untuk membuka akses
27:11warga yang masih terisolasi,
27:13itu seperti apa Pak?
27:14Ya, memang upaya airdrop
27:18kan sudah dilakukan oleh pemerintah.
27:21Oleh aparat kita, TNI, Polri,
27:23semua sudah mengedrop makanan ke berbagai tempat.
27:25Tetapi memang pemerataan tempat
27:28dropping bahan makanan ini
27:31memang masih perlu penyempurnaan lagi.
27:36Dan ini informasi sampai ke Lebang Ismail
27:38terkait dengan kebutuhan makanan,
27:41pokok, itu seperti
27:42tadi kan kalau beras, tadi sudah ada ya Bang Ismail ya.
27:45Tetapi, lauk, pauknya, yang lain-lainnya
27:47saya kira itu juga perlu diperhatikan oleh kita semua
27:50dan dropping bahan pokok ini
27:52tentu akan dilakukan oleh pemerintah.
27:54Dan informasi yang Bang Ismail disampaikan tadi,
27:56ini akan menjadi,
27:58langsung kami sampaikan kepada
27:59BNPB,
28:01supaya lokasi di mana Bang Ismail berada
28:03itu cepat di-dropping oleh
28:06petugas yang ada di lapangan.
28:07Mas Hairil melihatnya saat ini
28:10masih ada daerah yang terisolasi
28:12dengan kondisi belum ada bencana nasional,
28:14ini bisa dilakukan dengan baik?
28:16Kita lihat,
28:17ada pemerintah pusat yang menjamin.
28:18Iya, kita memang sudah ada komitmen verbal
28:21dari pemerintah pusat
28:22bahwa ini sudah setingkat
28:23apa namanya,
28:24bencana nasional.
28:25Tapi kembali lagi,
28:26seperti yang saya bilang tadi,
28:26ini kurang kuat
28:27memberikan dasar hukum
28:29agar semua pihak itu
28:30ikut terlibat.
28:31Jadi jangan sampai kita menunggu
28:33ada banyak,
28:34apa namanya,
28:35jangan hanya menunggu informasi-informasi
28:38dari media sosial
28:39atau dari media bahwa
28:40oh ada yang terisolir sana.
28:41Karena dengan adanya status,
28:43apa namanya,
28:44status bencana nasional ini
28:46itu memberikan instruksi all out
28:48kepada seluruh perangkat negara
28:50untuk melakukan mapping,
28:53melakukan distribusi bantuan,
28:56tanpa harus menunggu,
28:58apa namanya,
28:59adanya informasi-informasi
29:00yang berasal dari publik.
29:02Tentunya informasi dari publik penting.
29:04Tapi upaya all out inilah
29:06yang perlu dilakukan saat ini.
29:08Jangan sampai ada daerah-daerah
29:09yang tidak terjangkau.
29:11Karena apa?
29:12Karena tadi statusnya
29:13bukan darurat nasional,
29:15itu sehingga seluruh sumber daya
29:18itu tidak dikerahkan secara maksimal.
29:20Jadi kenapa status
29:22bencana nasional ini penting?
29:24Agar ada kekuatan hukum
29:26yang menjadi landasan
29:28bagi semua aparat negara
29:30untuk bergerak,
29:32melakukan evakuasi,
29:33recovery,
29:34dan juga nanti melakukan
29:35pendegakan hukum
29:36setelah proses evakuasi
29:38dilakukan di lapangan.
29:40Jadi memang harus
29:41ada dasar hukum itu.
29:44Jadi statement verbal
29:46dari pemerintah
29:46bahwa kita menjamin
29:47sustainability-nya itu
29:48saya rasa kurang kuat.
29:50Harus ada produk
29:50regulasinya
29:54yang menjadi dasar hukum
29:56ketika Supama Presiden
29:57menetapkan ini bencana nasional
29:58itu kan nanti
29:59ditindak lanjut
30:02dengan edaran-edaran
30:03ke daerah.
30:04Setelah semua daerah
30:05cara bertindaknya pun
30:07berbeda ketika
30:08dia bencana nasional
30:10dengan bencana yang mirip
30:13bencana nasional statusnya.
30:15Jadi beda tapi
30:17sama,
30:18gimana bilangnya ya?
30:20Hampir sama tapi beda.
30:21Hampir sama tapi beda.
30:22Jadi kalau hampir sama
30:23tapi beda
30:24kenapa enggak
30:24disamain aja.
30:26Oke.
30:26Saya tanya ke Pak Bupati.
30:28Kalau dari Pak Bupati
30:30sebenarnya penting atau tidak
30:31status bencana nasional
30:32sejauh ini?
30:33Kalau dari daerah
30:34apa sih yang diinginkan?
30:38Gini masalah.
30:40Masalah status.
30:42Kalau di daerah ini
30:43kan memang kita
30:43tidak bisa berbuat apa-apa.
30:46Kalau kita lihat
30:47dari bencana
30:48bencana tsunami itu
30:51kan hanya sebentar.
30:55Hanya sebentar
30:57sudah selesai.
30:59Tapi ini bencana
31:01sampai hari ini
31:03ini belum selesai.
31:05Mayat sekalipun
31:06belum habis ditemukan.
31:08Baru ditemukan
31:08121 orang.
31:11Kehilangan nyawa manusia
31:12yang kehilangan
31:13ada 118 orang lagi
31:16yang hilang.
31:17menurut
31:17data sementara.
31:21Apakah
31:22tidak wajar itu
31:24status
31:24menjadi
31:25bencana nasional?
31:28Kemudian
31:28kalau
31:29tsunami
31:30waktu itu
31:30hanya pesisir
31:31kenanya.
31:33Tapi ini
31:34di Aceh Utara aja
31:3527 kecamatan
31:37cuma 2 kecamatan
31:39ini yang tidak kena.
31:40Tapi
31:41tidak kena semua.
31:43Separuh kena.
31:44Kemudian
31:45terhadap rumah masyarakat
31:47ini semua hilang.
31:49Ada beberapa desa
31:50ini memang tidak ada.
31:51Tidak ada lagi rumah.
31:54Kemudian
31:55sudah
31:569 hari
31:57pejabat kita
31:59yang ada di pusat
32:00satu orang pun
32:01belum ada
32:01sampai ke Aceh Utara.
32:03Maka
32:04tidak dilihat
32:05langsung
32:05bagaimana
32:06kejadian di Aceh Utara
32:07sebenarnya.
32:07kemudian
32:09juga kami
32:10tidak bisa
32:10akses informasi
32:12selama ini
32:13sinyal HP
32:14mati
32:15lampu
32:16mati
32:16kami semua
32:17terjebak
32:18di atas
32:18atap-atap rumah.
32:20Ini yang terjadi
32:21di Aceh Utara
32:24yang sebenarnya.
32:25Maka
32:26tidak wajarkah
32:27ditetapkan
32:28sebagai bencana
32:29nasional
32:29di
32:31di Aceh.
32:32Itu maksudnya.
32:33Ya.
32:34Silakan Pak Ilham.
32:35Bu
32:37kita ingin
32:38mengatakan begini ya
32:39kita ini
32:40butuh status
32:41atau tindakan
32:42nasional.
32:43Kalau kita butuh
32:44tindakan nasional
32:45itu yang dilakukan oleh
32:45pemerintah.
32:46Dan sampai hari ini
32:47pemerintah
32:47masih begitu
32:49serius
32:51untuk mengatasi
32:51masalah yang ada.
32:52Dan
32:53tidak serta-merta
32:54ketika
32:55dia dibuat
32:55statusnya sebagai
32:57bencana nasional
32:57maka
32:58masalah yang ada
32:58di
32:59di
33:00lokasi
33:01yang sekarang
33:01terdampak
33:02itu
33:03akan selesai.
33:04karena begini
33:05sampai hari ini ya
33:06ada
33:07di Aceh sendiri
33:08ada 25,45%
33:11masyarakat yang terdampak
33:12itu memang betul
33:13sampai
33:13Pak Ismail tadi
33:14dampaknya
33:16yang terjadi
33:16di
33:17di banjir kali ini
33:18itu berbeda dengan
33:19apa yang terjadi
33:20di wadah
33:20tsunami.
33:21Jadi memang
33:21sangat besar.
33:22Di Sumatera Utara
33:23ada 10,13%
33:25masyarakat
33:26yang terdampak
33:27kemudian
33:28di Sumatera Barat
33:28ada 2,4%
33:30memang relatif
33:30kecil.
33:31Yang paling besar
33:31adalah di Aceh
33:32kemudian di Sumatera Utara.
33:33memang sekalian
33:34sangat besar sekali.
33:35Tetapi
33:35tidak serta-merta
33:36bahwa
33:37ini kemudian
33:39dianggap
33:40kalau dia menjadi
33:41statusnya
33:42bencana nasional
33:43maka
33:44tanda kutip ya
33:45urusan penanganannya
33:46itu menjadi
33:47menjadi mudah
33:48tetap saja
33:49menjadi hal yang
33:50sangat sulit
33:51dan karena
33:52kesulitannya sama
33:53penanganannya sama
33:55maka bagi pemerintah
33:56fokusnya
33:57bukan pada status
33:58tetapi pada
33:59langkah-langkah
33:59nasional
34:00yang dilakukan oleh
34:01pemerintah
34:02sebagaimana
34:02yang disampaikan
34:03oleh Bapak Presiden
34:04dan arangan dari
34:05Pak Presiden
34:06sudah cukup jelas
34:07bahwa
34:07seluruh aparat
34:08seperti yang saya
34:09sampaikan tadi
34:09seluruh aparat
34:10yang di
34:11pemerintahan
34:12itu segera
34:14dan juga sudah
34:14turun
34:15mengatasi masalah
34:16yang ada
34:16nah saya ingin
34:17mengatakan begini
34:18kalau ada kelompok-kelompok
34:19masyarakat
34:20yang bisa membantu
34:22tentu ini sangat terbuka
34:23sangat boleh
34:24dan sangat ditunggu
34:25dan itu
34:26tidak perlu menunggu
34:27menjadi bencana
34:28bencana nasional
34:28baru kelompok-kelompok
34:29masyarakat
34:29turun untuk membantu
34:31siapapun
34:32kelompok masyarakat
34:33yang ingin
34:34membantu
34:34korban yang ada
34:36di sana
34:37itu sangat ditunggu
34:38dan terbuka
34:39bagi pemerintah
34:40dan ini
34:41kita tidak perlu
34:41sekali lagi
34:42meng-highlight
34:43soal bencana nasional
34:44karena yang sangat penting
34:45adalah langkah-langkah
34:46ini kita kerjakan bersama
34:48gotong royong
34:48untuk mengatasi
34:49masalah yang ada
34:50di Sumatera
34:51dan ini saya kira
34:52dengan sumber daya
34:53yang kita miliki
34:53kita sangat bisa
34:54untuk melakukannya
34:54baik terima kasih
34:56saya terakhir
34:57singkat-singkat saja
34:58ke Pak Hairiel
34:58juga Pak Ubrati
34:59saya ke Mas Hairiel dulu
35:00apa yang didorong
35:01untuk penanganan bencana ini
35:02bisa maksimal
35:03di daerah Sumatera
35:05bagian utara
35:05ya sekali lagi
35:06kita
35:06apa namanya
35:08berpatokan pada
35:09apa
35:10prinsip
35:11humanitarian
35:12prinsip
35:13khasasi manusia
35:14harus ada
35:15upaya
35:15all out
35:16dan salah satu
35:17cara
35:18melakukan upaya
35:20all out
35:20dalam hal
35:21evakuasi
35:22dan recovery ini
35:23adalah melalui
35:23status bencana
35:24nasional tersebut
35:25agar mengikat
35:26seluruh aparat negara
35:27untuk bergerak
35:28dan bertindak
35:30melakukan
35:31aksi
35:34untuk
35:34mencapai
35:36mereka-mereka
35:36yang berada
35:37di daerah-daerah
35:38terisolir
35:39dan ini sangat penting
35:39karena bisa menjamin
35:41adanya sustenabilitas
35:42dan juga membuka pintu
35:43bagi
35:44segala jenis bantuan
35:45yang bisa masuk ke Indonesia
35:47bisa dari lokal
35:48bisa dari internasional
35:49dan saya rasa
35:50kita tidak boleh menutup diri
35:51dan sampai saat ini
35:53kita tetap mendorong
35:54adanya status
35:55bencana nasional ini
35:57agar
35:58memang
35:58tadi masih
35:59apa namanya
36:00masih ilham
36:02mengatakan
36:02tidak serta-merta
36:03membuat itu
36:04apa namanya
36:05tidak serta-merta
36:07menyelesaikan masalah
36:08dengan
36:08sesuatu
36:09justru
36:10ketika
36:11tidak
36:12apa namanya
36:12status
36:13bencana nasional
36:14aja
36:14tidak serta-merta
36:15menyelesaikan
36:16apalagi dengan
36:16tidak adanya
36:17bencana
36:18status bencana
36:19nasional
36:19yang mengikat
36:20seluruh aparat negara
36:21untuk bertindak
36:22lebih cepat
36:23dalam melakukan
36:23penanggulangan
36:24bencana di daerah
36:25saya kira itu sikap kita
36:26status yang ada sekarang
36:28status yang ada sekarang
36:31ini saja
36:31sudah menggerakkan
36:33seluruh instrumen
36:33kelembagaan yang ada
36:35masih
36:35masih ada
36:36itu buktinya
36:36kalau ada kelompok
36:38kalau ada kelompok
36:38masyarakat yang
36:39ingin membantu
36:41bergeraklah dari sekarang
36:42oke
36:42baik
36:43soal status tadi
36:44ada perbedaan sikap
36:45tapi saya mau ke Pak Bupati
36:46Pak Bupati
36:47silakan sampaikan
36:49apa yang Pak Bupati
36:50paling harapkan sekarang
36:51untuk penanganan
36:52bencana semaksimal mungkin
36:54di Aceh Utara
36:55terutama
36:56silakan Pak Ismail
36:57ya yang pertama sekali
37:00untuk sementara
37:01kita membutuhkan
37:03ketahanan
37:04pangan masyarakat
37:05makan, minum
37:09inilah yang kita butuhkan
37:11yang kedua
37:12obat
37:12obat-obatan
37:13kemarin baru ada
37:15obat
37:16kita memang tidak ada
37:17lagi obat
37:18di Aceh Utara
37:19semua terendam
37:20kemarin
37:21yang ada obat
37:23bantuan dari
37:25negara Malaysia
37:26terima kasih
37:27kepada negara Malaysia
37:28yang pada hari ini
37:30kami sudah bisa
37:30men-transfer
37:31obat kepada masyarakat
37:33karena sudah
37:34kena penyakit semua
37:35masyarakat kita
37:37di Aceh Utara
37:38kemudian
37:39yang kedua
37:40masalah ini
37:41bencana yang luar biasa
37:42ini kehilangan
37:43rumah masyarakat
37:44ini bagaimana
37:45cara kita
37:46supaya masyarakat
37:48ini punya rumah
37:49kembali
37:49kemudian
37:50akses jalan
37:51jalan kita
37:53semua rusak
37:53dirigasi
37:55kita rusak
37:56lahan pertanian
37:58semua rusak
37:59ini bagaimana
38:00kita selesaikan
38:01ini supaya
38:02masyarakat kita
38:03di Aceh Utara
38:03di Aman
38:04bisa pulang
38:05ke rumah
38:05masing-masing
38:06seperti biasa
38:07penanganan
38:08maksimal
38:09saat ini
38:10dan juga
38:11pemulihan
38:11nanti
38:12pasca bencana
38:13Pak Bupati
38:14sekali lagi
38:15kami berbela rasa
38:16kami mengucapkan
38:17duka sedalam-dalamnya
38:19semoga penanganan
38:20bisa menyentuh
38:21seluruh warga
38:22Aceh Utara
38:23bagi korban meninggal
38:24segera ditemukan
38:25bagi yang masih selamat
38:26juga diberikan kesehatan
38:27untuk bertahan
38:28di kondisi yang sulit ini
38:29terima kasih Pak Bupati
38:30Aceh Utara
38:31Pak Ismail Jalil
38:33sudah bergabung
38:33di Sapa Indonesia Malam
38:34terima kasih juga
38:35tenaga ahli kantor
38:36staf presiden
38:37Pak Ilham Malik
38:38juga media manager
38:40of the International Indonesia
38:41Mas Haril Halim
38:42terima kasih
38:43selamat malam
Jadilah yang pertama berkomentar