Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
ACEH, KOMPAS.TV - Sebanyak lima ratusan warga korban banjir di Desa Pante Lhong, Bireuen, Aceh, kehilangan tempat tinggal dan harta benda.

Jurnalis KompasTV, Ibnu Sakdan, berada di lokasi bersama Dompet Dhuafa untuk meringankan penderitaan warga dengan menyalurkan bantuan sembako. Berikut liputannya.

Baca Juga Kata Menkeu Purbaya soal Dampak Bencana Sumatera Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di https://www.kompas.tv/nasional/635491/kata-menkeu-purbaya-soal-dampak-bencana-sumatera-terhadap-pertumbuhan-ekonomi

#banjiraceh #dompetdhuafa #bencanaaceh

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/635492/500-warga-pante-lhong-kehilangan-rumah-dompet-dhuafa-salurkan-bantuan-kompas-pagir
Transkrip
00:00Sebanyak lima ratusan warga korban banjir di desa Pantelong, Biren Aceh kehilangan tempat tinggal dan harta benda mereka.
00:08Jurnalis Kompas TV, Ibnu Sakdan, tengah berada di lokasi bersama Dompet Duafa
00:13untuk meringankan penderitaan para korban dengan menyalurkan bantuan sembako.
00:18Dan berikut liputannya.
00:21Saudara, saat ini saya bersama Dompet Duafa dan Hayat Yolu, merupakan salah satu NGO yang berasal dari Turki,
00:27akan mengantarkan sembako ke salah satu titik di desa Pantelong, Kecamatan Pesangan dan Kabupaten Biren.
00:35Ini sedang persiapan, akan menuju ke sana karena di sana ada puluhan warga yang meninggal
00:39akibat banjir yang terjadi pada 26 November lalu. Kita akan segera bergerak.
00:44Dari titik keberangkatan, perjalanan menuju lokasi memakan waktu sekitar 45 menit.
00:49Saudara, sepanjang jalan menuju ke titik masih terlihat,
00:52Kumpukan sampah dan genangan-genangan masih terlihat dan tentunya tanah yang cukup tebal,
00:59belum semuanya teratasi.
01:01Nah, tentu ini akan memakan cukup banyak waktu untuk menyelesaikannya.
01:05Kita akan segera menuju ke desanya.
01:09Pantelong merupakan salah satu desa yang terdampak parah oleh terjangan banjir 26 November lalu.
01:15Sebanyak 15 rumah rata dengan tanah dan puluhan lainnya rusak parah.
01:19Dengan menggunakan sepeda motor, kami bisa menjangkau salah satu lokasi yang porak-poranda.
01:28Mari kita temui salah satu korban yang menceritakan saat musibah ini terjadi.
01:32Pas sampai rumah kan, akhirnya sudah sedikit-sedikit naik jatuh.
01:37Karena posisinya, kebiasaannya kalau di Pantelong itu tidak pernah naik air sebesar sekarang.
01:42Paling-paling sampai lutut saja.
01:44Lihat ini seperti sungai, Bang?
01:45Seperti sungai. Awalnya jauh sungainya.
01:47Oh, jadi habis semua ini naik ke airnya?
01:48Habis semua, airnya semuanya.
01:50Terus, Abang, pas kejadian itu langsung lari ke mana?
01:52Lari ke atas sana ke rumah yang dekat-dekat bukit sikit.
01:55Sampai berarti dua hari, dua malam di atas loteng rumah orang.
01:59Karena airnya tidak suruh-suruh.
02:00Lokasi rumah Bang Effendi memang tidak jauh dari sungai.
02:05Banjir yang bermuatan lumpur dan kayu menghancurkan rumah impiannya yang dia bangun dua tahun lalu.
02:13Tidak kurang dari 500 warga mengungsi dan membutuhkan bantuan.
02:17Terutama perlengkapan bayi dan pakaian dalam.
02:21Salah satu warga di balai desa menceritakan bagaimana situasi mencekam saat bencana banjir ini terjadi.
02:27Saudara, saat ini benung bersama kak siapa kak?
02:30Eva Dahliana.
02:31Eva Dahliana.
02:32Kakak, waktu banjir itu tanggal 26 itu di mana? Di rumah atau?
02:37Di rumah. Lagi tidur. Untung ada suami. Kalau enggak, kanya.
02:41Oh, jadi pas di rumah itu air sudah naik?
02:43Ya, naik. Sudah sekali naik akhirnya.
02:46Itu kira-kira berapa tinggi airnya, bu?
02:47Sudah hampir dua meter.
02:49Oh, sudah hampir dua meter ya?
02:50Terus sekarang kondisi rumah kakak gimana?
02:53Ambruk semua.
02:54Ambruk semua?
02:55Itu lokasinya di mana, kakak?
02:57Di Pantelong.
02:58Di Pantelong.
02:58Rencana mau masuk habis lebaran ini lagi buat rumah, lagi plaster kamar.
03:02Jadi hancur semua, enggak bisa masuk lebaran ini.
03:05Hancur ya?
03:06Ya.
03:07Mudah-mudahan nanti bisa dibantu semua pemerintah untuk ini, bu ya?
03:11Khususnya untuk di Pantelong ini ada 500 keluarga mengungsi ke kantor desa,
03:15utama yang rumahnya hancur akibat banjir yang terjadi pada 26 November lalu.
03:21Dari desa Pantelong, kecematan pesangan Kabupaten Biren, Ibnu Sakdan melaporkan.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan