Toba Pulp Lestari membantah menjadi biang kerok banjir dahsyat di Sumatra yang telah memakan korban jiwa hingga 604 orang per Senin (1/12). Bantahan disampaikan perorangan melalui surat resmi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 1 Desember 2025.
"Perseroan dengan tegas membantah tuduhan bahwa operasional menjadi penyebab bencana ekologi," ujar Corporate Secretary Anwar Lawden yang dikutip Selasa (2/12).
00:00Toba Palplestari membantah menjadi biangkrop banjir dahsyat di Sumatera yang telah memakan korban jiwa hingga 604 orang per Senin 1 Desember.
00:09Bantahan disampaikan perorangan melalui surat resmi kepada Bursa Efek Indonesia pada Senin, 1 Desember 2025.
00:16Perseroan dengan tegas membantah tuduhan bahwa operasional menjadi penyebab bencana ekologi, ujar Corporate Sekretary Anwar Lauden yang dikutip selasa 2 Desember.
00:23Anwar menyebutkan pihaknya menjalankan operasional sesuai dengan standar operasional prosedur yang jelas dan terdokumentasi.
00:31Pemantauan lingkungan dilakukan secara periodik, bekerja sama dengan lembaga independen dan tersertifikasi, untuk memastikan seluruh aktivitas sesuai ketentuan yang berlaku.
00:40Seluruh kegiatan HTI, hutan tanaman industri, telah melalui penilaian High Conservation Value, HCV, dan High Carbon Stock, HCS, oleh pihak ketiga untuk memastikan penerapan prinsip pengelolaan hutan lestari.
00:54Menurut Anwar, dari total areal 167.912 ha, perseroan hanya mengembangkan tanaman eucaliptus sekitar 46.000 ha.
01:04Sementara, sisanya dipertahankan sebagai kawasan lindung dan konservasi.
01:09Selain itu, ia juga menekankan selama lebih dari 30 tahun beroperasi, perseroan selalu berkomitmen menjaga komunikasi terbuka melalui dialog,
01:16sosialisasi, serta program kemitraan dengan pemerintah, masyarakat hukum adat, toko masyarakat, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil.
01:26Perseroan menghormati penyampaian aspirasi publik, namun mengharapkan informasi yang disampaikan didasarkan pada data yang akurat dan dapat diverifikasi, katanya.
Jadilah yang pertama berkomentar