MAKASSAR, KOMPAS.TV - Kapal perang TNI AL, KRI HIU mengevakuasi 9 nelayan dan penumpang perahu tradisional KM jolloro yang mengalami mati mesin di selat makassar.
Operasi yudha dharma 02 yang dilakukan kri hiu, berhasil mengevakuasi 9 nelayan dan penumpang perahu yang terombang ambing di selat makassar. Evakuasi dilakukan personil TNI AL menggunakan skoci.
Perahu tradisional KM jolloro, sebelumnya berlayar dari Makassar dengan tujuan Pulau Kodingareng keke, 24 november lalu. Di tengah perjalanan, perahu yang membawa 9 nelayan mengalami mati mesin usai diterjang cuaca buruk.
Dari 9 penumpang, 5 diantaranya dibawa ke rsal Jala Ammari Kodaeral 6 untuk pemeriksaan kesehatan. Sementara empat penumpang yang kondisinya stabil tetap berada di atas KM Jolloro, dan perahunya ditarik dengan perahu nelayan lain menuju pulau Kodingareng Keke.
Komandan kodaeral vi laksamana muda TNI Andi Abdul Aziz, s.H., M.M., menyampaikan setibanya di dermaga layang Kodaeral VI Makassar, lima penumpang yang dievakuasi ke KRI Hiu-634 selanjutnya dibawa menuju RSAL Jala Ammari Kodaeral VI menggunakan mobil ambulans untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
saya menghimbau kepada seluruh masyarakat kota makassar yang sedang melaksanakan pelayaran di musim cuaca yang hujan dan angin kencang ini agar berhati-hati serta melengkapi peralatan keselamatan serta cek kondisi mesin kapalnya. Apabila mengalami situasi darurat di tengah laut, bisa segera menghubungi kami tim siaga bencana KODAERAL VI dengan nomor hotline 082194941444 yang siap 24 jam, ujar komandan KODAERAL VI.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/633769/kri-hiu-evakuasi-9-nelayan-di-selat-makassar
00:00Operasi pencarian 11 anak buah kapal KM Prima Makmur 03 yang hilang usai kapal mereka terbakar di perairan Laut Banda, Maluku, kini masih terus dilakukan.
00:13Lokasi pencarian diperluas bahkan hingga menggunakan jalur udara.
00:20Tim Sargabungani yang mencari 11 anak buah kapal KM Prima Makmur 03 yang hilang masih terus berjebaku.
00:28Lokasi pencarian diperluas bahkan kini Tim Sargabungani menyisir ke wilayah selatan Pulau Haruku dan Pulau Saparua, Maluku Tengah.
00:38Tak hanya di laut pencarian juga dilakukan lewat jalur udara.
00:42Pesawat jenis Bikraf 190D P4-301 milik Pulai Rotpolda, Maluku diterjunkan untuk lakukan pemantauan dari udara.
00:53Tim Sargabungani menggunakan kapal Basarnas KM Sarbarata 242 telah melakukan pencarian sejauh 94,40 nm arah timur dari pelabuhan Tulehu dengan hasil pencarian nihil.
01:11Dan pada pukul 13.53 waktu Indonesia Timur, seluruh udara menggunakan pesawat PORRI sampai dengan pukul 16.30 waktu Indonesia Timur dengan jarak pencarian 407,4 nm.
01:30Dengan rata-rata ketinggian 1.700 feet, hasil pencarian lewat udara nihil.
01:39Kapal penangkap ikan KM Maluku Prima Makmur 03 dilaporkan terbakar di Laut Banda, Maluku pada 21 November lalu.
01:47Kapal tersebut diketahui berangkat dari pelabuhan Tulehu sejak tanggal 8 November untuk mencari ikan.
01:55Rencananya kapal hendak menuju perairan Laut Banda.
Jadilah yang pertama berkomentar