Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Alvaro Kiano, bocah enam tahun yang sebelumnya dinyatakan hilang delapan bulan silam, ditemukan meninggal dunia.

Jenazah Alvaro ditemukan di dekat Jembatan Cilalay, Desa Singabraja, Tenjo, Kabupaten Bogor.

Tersangka pembunuhan terhadap Alvaro Kiano merupakan ayah sambung korban.

Polisi menyebut motif pembunuhan dipicu dendam ke ibu korban.

Ketua Komnas Perlindungan Anak Jakarta, Cornelia Agatha, bilang Komnas PA Jakarta telah mengawal kasus hilangnya Alvaro Kiano Nugroho sejak Maret 2025 lalu.

Cornelia menekankan perlu adanya penguatan sistem perlindungan anak agar proses penanganan kasus dapat berjalan lebih efektif di seluruh Indonesia.

Menurutnya, setiap orang di lingkungan masyarakat harus peka terhadap tanda-tanda yang berpotensi menjadi ancaman bagi anak agar pencegahan dapat dilakukan sejak dini.

Alvaro dilaporkan hilang oleh keluarganya pada Maret 2025. Saat itu, Alvaro pergi ke masjid tak jauh dari rumahnya di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Selang delapan bulan, Alvaro akhirnya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.

Saat ini, ibunda Alvaro yang bekerja di Malaysia langsung menuju Jakarta untuk melihat jenazah anaknya tersebut.

Kita akan ulas kasus ini bersama Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala dan Kakek Alvaro, Tugimin.

Baca Juga Kronologi Alvaro Kiano Diculik hingga Dibunuh oleh Ayah Tiri di https://www.kompas.tv/nasional/633286/kronologi-alvaro-kiano-diculik-hingga-dibunuh-oleh-ayah-tiri

#alvaro #ayahtiri #pembunuhan

_

Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/633320/full-kakek-alvaro-ungkap-ayah-tiri-ikut-lapor-polisi-soal-kehilangan-anak-ini-kata-kriminolog
Transkrip
00:00Alvaro Kiano, anak laki-laki berusia 6 tahun yang sebelumnya dinyatakan hilang 8 bulan silam,
00:11ditemukan meninggal dunia.
00:13Jenazah Alvaro ditemukan di dekat jembatan Cilalai, desa Singa Beraja, Tenjo, Kabupaten Bogor.
00:19Tersangka pembunuhan terhadap Alvaro Kiano merupakan ayah sambung korban.
00:24Polisi bilang, motif pembunuhan dipicu dendam ke ibu korban.
00:27Ada pun motifnya, yaitu dari komunikasi yang ada, motif dendam pribadi dengan jadi istri tersangka.
00:40Istri tersangka ini bekerja di luar negeri, nah akibat bekerja di luar negeri,
00:47dari hasil itu mundur adanya dugaan perselingkuhan yang dilakukan oleh istrinya.
00:54Nah disitu ada motif tersangka ini terhadap si tersangka ini.
01:00Ketua Kongnas Perlindungan Anak Jakarta, Cornelia Agata bilang,
01:04pihaknya telah menawal kasus hilangnya Alvaro Kiano sejak maru 2025 lalu.
01:10Cornelia menekankan, perlu adanya penguatan sistem perlindungan anak,
01:14agar proses penanganan kasus dapat berjalan lebih efektif di seluruh Indonesia.
01:18Menurutnya, setiap orang di lingkungan masyarakat harus peka terhadap tanda-tanda
01:22yang berpotensi menjadi ancaman bagi anak, agar pencegahan dapat dilakukan sejak dini.
01:28Ya, tentunya memang banyak sekali kejadian ya, bukan di Jakarta saja,
01:33di seluruh Indonesia itu banyak sekali kasus-kasus kekerasan pada anak, anak yang hilang gitu.
01:39Tentunya menurut saya memang kita nih harus ada,
01:44yang pertama adalah membangun awareness masyarakat ya, kepekaan kolektif ya,
01:50antara ya maksudnya masyarakat gitu, bahwa jika kita melihat ada tanda-tanda yang berpotensi ancaman,
01:58yang terkait anak, itu tentunya kita harus peka dan tentunya kita bisa menghindari ya sebetulnya,
02:06sama-sama melindungi lah gitu.
02:08Terus juga mungkin ya sistem penguatan perlindungan anak itu memang harus ditingkatkan gitu.
02:16Alvaro dilaporkan hilang oleh keluarganya pada Maret 2025.
02:22Saat itu, Alvaro pergi ke masjid tak jauh dari rumahnya di kawasan pesanggerahan Jakarta Selatan.
02:28Selang delapan bulan, Alvaro ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
02:33Saat ini, Ibunda Alvaro yang bekerja di Malaysia langsung menuju Jakarta
02:37untuk melihat jenazah anaknya tersebut.
02:40Tim Liputan, Kompas TV
02:46Pilu, sodara, delapan bulan dicari bocah enam tahun Kiano Alvaro yang dilaporkan hilang,
02:56akhirnya ditemukan namun dalam kondisi meninggal dunia.
03:00Polisi bilang pelakunya merupakan ayah tiri korban.
03:04Kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Alvaro Kiano menjadi alarm
03:08bahwa ancaman kejahatan terhadap anak nyatanya bisa datang dari orang terdekat.
03:13Kita akan ulas kasus ini bersama kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala.
03:19Prof Adrianus, selamat pagi.
03:22Selamat pagi mas. Terima kasih.
03:25Prof sudah bergabung di Dialog Sampai Indonesia Pagi pada hari ini
03:27dan juga sudah bergabung bersama kita Prof, Tugimin Kakek Almarhum Alvaro.
03:32Selamat pagi Pak Tugimin.
03:34Selamat pagi.
03:35Oke, sudah tersambung.
03:38Pak Tugimin bisa mendengar suara saya jelas ya?
03:40Iya, jelas.
03:41Oke, saya duluan ke Prof Adrianus.
03:46Prof, bagaimana Anda melihat kasus kejadian menimpa Alvaro?
03:51Kekerasan justru ada di dalam keluarganya sendiri.
03:55Diduga datang dari ayah tirinya.
03:57Analisis Anda seperti apa?
03:58Memang sebagai pengamat, saya melihat ada situasi anti-klimaks ya.
04:02Kita mengharapkan, bukan mengharapkan, tapi membayangkan bahwa penculikan ini
04:07dilakukan seperti halnya pada kasus anak bilkis ya, sekitar 2-3 minggu yang lalu.
04:15Tapi ternyata dilakukan oleh bagian dari keluarga sendiri.
04:19Demikian juga ada pilot twist ya, dimana kemudian lalu tanpa kita,
04:24atau kita belum mengetahui motif daripada upaya membawa lari anak diri ini,
04:28kemudian sang pelaku buru diri.
04:31Jadi kita dalam hal ini semacam kaget lagi nih ya, pada satu sisi sudah relief,
04:37sudah lega bahwa betapapun meninggal, tapi toh Alvaro sudah diketahui,
04:43tapi ternyata pelakunya kemudian berundiri.
04:45Nah ini semacam anti-klimaks dan pilot twist yang mengiringi kasus ini.
04:49Demikian.
04:49Oke, berarti Anda menurut Anda anti-klimaks?
04:51Kalau pengukapan kasus ini ataupun kasus ini, apa dasar Anda menurut?
04:56Karena kan ini sesuatu yang, kalau kita bilang dari data Kemen PPPA sendiri,
05:01bahwa kekerasan dalam rumah tangga, termasuk kekerasan terhadap anak,
05:05itu sudah sering terjadi, bahkan meningkat di tahun ini.
05:08Menurut Anda, ini sesuatu anti-klimaks?
05:11Ya, karena dari awal kan kita menarasikan bahwa terjadi penculikan.
05:15Maka sesuai dengan substansi kejahatan penculikan,
05:19maka biasanya dilakukan oleh orang luar untuk tujuan ekonomi,
05:24dan berusaha betul untuk menjaga agar orang yang diculiknya itu kemudian lalu tetap hidup.
05:29Karena itulah sebetulnya value daripada penculikannya.
05:31Tapi pada konteks ini kan berbeda ternyata.
05:34Pelakunya bukan orang luar.
05:37Lalu kemudian motifnya diperkirakan motif internal.
05:40Yang diculik adalah anak dirinya, anak sambungnya.
05:42Nah, maka lalu kita terpaksa mengatakan bahwa narasi penculikan tidak benar lagi dalam hal ini.
05:47Yang benar adalah narasi tentang kekerasan dalam keluarga.
05:51Kalau kita bicara mengenai penculikan,
05:53maka tentu banyak hal yang kemudian tidak cocok, tidak fit in dengan kasus ini.
05:57Demikian.
05:58Oke, terima kasih Prof.
05:59Sesuatu yang anti-klimaks kalau menurut Anda.
06:02Saya saat ini ke Patu Gimin.
06:04Patu Gimin?
06:08Patu Gimin, Anda bisa mendengar suara saya?
06:11Ya.
06:14Oke.
06:16Seperti ada delay, Saudara,
06:17antara studio dan juga lokasi Patu Gimin saat ini yang berada di rumah duka.
06:21Saya kembali ke Prof. Adrianus.
06:24Prof. Adrianus, oke.
06:26Kalau kita melihat, Anda bilang anti-klimaks.
06:28Tapi sesuatu yang miris sebenarnya terjadi.
06:30Karena orang tidak merasa bahwa sesuatu yang terjadi di dalam keluarga,
06:35privasi di dalam keluarga,
06:36ini pada akhirnya dilakukan oleh Ayatiri.
06:39Kalau melihat kronologisnya.
06:40Ternyata karena masalah internal.
06:44Ya, jangan lupa bahwa kekerasan dalam rumah tangga itu masih menghiasi ya.
06:48Mungkin ya 0,5 persen dari keluarga Indonesia.
06:54Dengan kata lain bukan sesuatu yang baru-baru banget lah begitu ya.
06:59Dan bahkan juga ada yang berkembang sedemikir rupa sampai kemudian mengakibatkan kondisi fatal.
07:05Istrinya mati, suami mati, anak mati ya.
07:07Jadi dengan kata lain, sebetulnya saya tidak berusaha untuk menyudut.
07:13Tapi dari segi agregatnya, maka sebetulnya apa yang menjadi kasus Alvaro ini adalah kasus yang tipikal
07:19bagi keluarga-keluarga yang mengalami kondisi pecah.
07:23Apa istrinya pergi ke luar negeri karena bekerja,
07:28lalu kemudian anak sendiri,
07:30lalu kemudian suami-suami piri yang kemudian lalu mungkin juga pekerja tidak tetap.
07:36Lalu kemudian mengakibatkan kertakan,
07:38ada kecemburuan,
07:39lalu anak jadi korban.
07:40Bukankah itu cerita biasa sebetulnya dalam konteks KDRT gitu ya.
07:44Jadi saya kira betul tadi dikatakan oleh anggota Komnas Perlindungan Anak
07:49bahwa memang ini adalah kita harus tarik kesamaannya pada gambaran umumnya
07:54bahwa memang perlu ada semacam penguatan
07:55mengingat hal ini sudah berlangsung begitu lama.
07:57Jangan sampai kita kemudian lalu melihat hal ini terulang lagi.
08:01Oke, tahan sebentar Prof.
08:02Saya kembali ke KTUGIMIN.
08:04Pak Tugimin?
08:09Oke, akhirnya bisa terhubung dengan kita.
08:11Pak Tugimin, saya langsung ke poinnya saja.
08:15Kemarin sudah ada konfers dari Polres Jakarta Selatan.
08:19Anda sesuai dengan kronologis yang Anda ketahui
08:21terkait dengan dugaan pembunuhan terhadap Alvaro ini?
08:27Untuk kronologis dari itu,
08:34saya memang juga kemarin itu juga ada di Polres,
08:37namun kita tidak ikut rilis kemarin
08:38karena saya waktu itu tidak diberitahukan
08:42bahwa saya sebetulnya ada di Polres,
08:44namun kita di lantai tiga kemarin itu.
08:47Dan kronologisnya itu saya juga sangat-sangat terpukul sekali ya
08:55dengan adanya kejadian dengan cucu saya
08:59yang akhirnya dan sehingga cucu saya menjadi korban pembunuhan
09:07bahkan yang terjadi adalah cucu saya yang menjadi korban
09:13karena pelakunya itu adalah ayah tirinya sendiri.
09:19Itu pun menurut keterangan-keterangan yang saya dapatkan dari pihak kepolisian.
09:26Oke, sebelum saya lanjutkan pertanyaan berikut,
09:31kami dari keluarga Kompas TV
09:32burut berduka, Pak Tugimin,
09:36atas kejadian yang menimpa Alvaro dan juga keluarga.
09:39Semua keluarga dikuatkan selalu.
09:41Pak Tugimin,
09:43dalam kronologis yang disampaikan oleh polisi,
09:45ada kejadian bahwa ayah tirinya yang menjadi tersangka
09:51itu sebelum pada akhirnya ditetapkan sebagai tersangka
09:55ini malah justru membantu keluarga melaporkan ke polisi
09:58atas kehilangannya Alvaro.
09:59Betul seperti itu?
10:03Betul, betul.
10:05Pada waktu itu memang tanggal 6 Maret itu
10:10Alvaro itu hilang.
10:15Kita cari sampai kemana-mana enggak ketemu.
10:19Akhirnya juga ikut mengantar saya malah,
10:22mengantar saya laporan ke polisi
10:26untuk melaporkan anak hilang gitu ya.
10:31Namun waktu itu dari polisi itu datang pertama itu
10:34kita diarahkan karena belum 1x24 jam
10:39belum bisa diterima untuk membuat laporan anak hilang.
10:43Terus akhirnya hari saya pulang.
10:47Oke.
10:48Pak Tugimin tidak ada kecurigaan waktu itu dari keluarga terhadap ayah tirinya ini?
10:51Waktu itu kita tidak ada kecurigaan kepada ayah tirinya atau mantu saya itu sebetulnya.
11:02Karena saya pikir bahwa sebelum-sebelumnya itu kelakuan itu sangat baik gitu.
11:11Sifatnya baik, sopan gitu.
11:15Kepada keluarga maupun kepada tetangga kita.
11:18Tapi akhirnya setelah kejadian ini kita juga baru tahu gitu.
11:22Kalau dibalik kebaikannya itu ada hal-hal yang akan menyebabkan suatu musibah atau bencana bagi keluarga saya gitu.
11:37Oke.
11:38Tapi apakah Anda pernah tahu bahwa selama ini
11:40ada permasalahan yang terjadi antara pasangan suami itu?
11:45Ayah tiri dari Alvaro dan juga ibu kandungan Alvaro, anak Anda?
11:48Ya kalau namanya rumah tangga mungkin pasti ada ya.
11:56Namun walaupun itu hal yang dialami dari suami istri itu memang pernah terdengar.
12:06Namun semuanya itu kan kita arahkan untuk supaya jangan ada keributan-keributan di dalam rumah tangga.
12:14Dan supaya berjalan dengan sebaik-baiknya apapun kesalahan ya namun jangan diperbesar gitu.
12:23Maksud saya sudah saya katakan seperti itu.
12:27Namun ya kenyataannya akhirnya membawa suatu bencana kepada keluarga kami.
12:34Ya oke.
12:35Saya kembali ke Prof Adrianus.
12:38Prof Adrianus bagaimana Anda melihat ini?
12:40Bahwa keluarga ya tadi seperti Pak Togimin bilang tidak mencurigai adanya seperti ini.
12:46Ini muncul dari permasalahan internal keluarga.
12:49Dan juga pada akhirnya ya keluarga pandai untuk atau ayah tirinya pandai untuk menyembunyikan sesuatu yang
12:57ini merupakan kejadian besar sebenarnya.
12:59Melapor ke polisi padahal diduga ayah tirinya sendiri adalah pembunuhnya.
13:04Menurut Anda seperti apa ini?
13:05Ya saya berusaha membayangkan apa yang terjadi dengan Alvaro dan ayah tirinya setelah disekap ya.
13:14Atau setelah diculik lah begitu kalau kita pakai istilah penculikan.
13:17Dikatakan bahwa selama diculik lalu kemudian Alvaro dibunuh atau mati.
13:24Paling tidak dalam penguasaan ayah tirinya.
13:26Itu bagaimana ya?
13:27Itu nanti mungkin bisa ditanyakan kepada Pak Tugio.
13:29Karena saya berpendapat begini, kalau memang dalam hal ini antara Alvaro, Albarhum dengan ayah tirinya itu dekat.
13:37Dekat dan apa namanya dan ya tahu siapa dia dan dekat dengan sang Bapak Sambungnya.
13:43Maka kenapa harus, artinya dia mau saja dibawa kemana-mana gitu ya.
13:48Sehingga lalu saya berpendapat bahwa 8 bulan pun ya itu tentu lalu kemudian menjadi hal yang bisa diterima.
13:54Karena tadi sang Alvaro itu kemudian bersama-sama dengan ayahnya.
14:00Nah kenapa mati? Apakah betul bahwa mati itu pada waktu awal-awal yang bersakutan itu diambil oleh ayahnya?
14:07Dengan kata lain saya menduga nih bahwa Alvaro itu misalnya walaupun dia sayang ya, walaupun dia tahu Bapaknya.
14:12Tapi merasa tidak nyaman, tiba-tiba berada di tempat yang baru gitu ya.
14:17Maka kemudian dia merontas, sakit dan kemudian lalu meninggal.
14:20Atau kemudian, atau memang dibunuh oleh ayahnya.
14:24Atau sebetulnya Alvaro sempat hidup selama beberapa bulan.
14:28Sampai misalnya pada usia 7 atau 8 bulan penyekapan.
14:32Barulah kemudian dia sakit, nah setelah sakit lalu meninggal.
14:35Nah maka lalu kemudian sang Bapak memberitahu kepada polisi dan juga kepada Pak Tugio misalnya.
14:40Nah itu hal-hal yang dinamika yang menurut saya perlu diketahui oleh kita semua.
14:46Sayangnya pelaku meninggal ya, sehingga kita gak bisa mendapatkan apa yang sebenarnya terjadi pada masa periode 8 bulan itu.
14:54Oke, Prof saya mencoba untuk memperjelas bahwa dari berita yang disampaikan,
15:00Alvaro setelah dicurik pada bulan Maret, tidak lama setelah itu dibunuh oleh ayahnya.
15:04Dan kemudian jasadnya itu dibawa ke tempat tinggal yang berada di Tenjo.
15:09Dimana lokasi terakhir kemarin ditemukan oleh polisi.
15:13Itu yang dari yang beredar. Menurut Anda seperti apa?
15:16Ya justru ada sebacam kontradiksi ya kalau memang mau membunuh anak tirinya,
15:23ya kenapa harus disekap dulu, kenapa tidak langsung saja ya begitu ya.
15:27Jadi saya menduga bahwa memang pertama-tama memang si pelaku ini memang ingin mengambil si anak tirinya
15:35untuk sebagai satu tekanan.
15:37Sebagai satu tekanan kepada istri untuk misalnya mengikuti permintaan dari sang suami.
15:42Nah, tapi mungkin juga karena istri nampaknya tidak menggubris,
15:46lalu kemudian sang anak rewel, ini kita menduga-duga ya Pak Tugio ya, mohon maaf ini.
15:51Sehingga kemudian lalu, atau sakit juga, maka lalu kemudian sang ayah kalap
15:55dan kemudian lalu kebablasan dan menewaskan anaknya.
15:58Mungkin begitu kalau begitu.
15:59Pak Tugio, saya kembali ke Anda.
16:03Kalau melihat hubungan antara Al-Faro, Al-Marhum dengan ayat tirinya,
16:09bagaimana Anda melihat? Apakah memang selama ini ditunjukkan ada sifat-sifat anarkis
16:17atau sifat-sifat keras yang temperamental yang ditunjukkan oleh ayat tirinya atau bagaimana?
16:22Menurut saya, ayat tirinya itu memang sebetulnya sangat baik ya.
16:33Artinya, kalau dia datang, ayat tirinya itu datang ke Bintaro,
16:38itu kan pada hari-hari libur gitu ya,
16:40itu selalu mencari Al-Faro untuk diajak main atau diajak jajan ke Indomaret.
16:51Bahkan anak Al-Faro sendiri suka ditanya,
16:54mau beli apa deh, mau mainan apa deh gitu.
16:59Jadi kalau datang itu selalu mengajak pergi untuk ke Indomaret,
17:03terus beli jajanan, beli makanan, sama beli mainan.
17:07Lalu diantar pulang kembali, terus ayat tirinya gak lama pemintaan pulang.
17:14Sama gitu.
17:16Oke, berarti dalam kondisi yang waktu itu dekat ya,
17:21antara Al-Faro dan juga ayat tirinya.
17:23Selama 8 bulan hilang, apakah memang selama itu
17:27ayah dari Al-Faro sering mengunjungi keluarga dalam arti
17:30juga menunjukkan sikap yang cemas, kehilangan anaknya,
17:35atau gimana selama 8 bulan?
17:37Ya, selama 8 bulan itu juga memang ayat tirinya itu juga sering suka datang ya,
17:47antara seminggu sekali, dua minggu sekali,
17:51bahkan sampai dua minggu itu sampai tiga kali datang.
17:54dan pada waktu Al-Faro hilang pun dia selalu ikut mencari,
18:02mengajak istrinya untuk mencari muter kemanapun ada petunjuk-petunjuk,
18:08di mana ada petunjuk, dia langsung jalan sama istrinya.
18:12dan bahkan tidak ada merasa atau merasa dia itu sebetulnya sudah mempunyai rasa bersalah,
18:19tapi tidak ada, bahkan biasa-biasa saja dengan keluarga kita,
18:26dengan istrinya di rumah sini itu kalau datang itu seperti itu.
18:29bahkan sering mengajak mencari,
18:33oh ayo kita cari kesana-kesana-kesana,
18:37ya mereka jalan berdua juga sama istrinya, gitu.
18:40Oke, terakhir tersangka atau diduga ayat tirinya ini melakukan pembunuhan terhadap Al-Faro,
18:50ini kan oleh polisi, Pak Tugimin.
18:52Apakah sebelum itu, sebulan ataupun beberapa hari sebelum itu,
18:55dari pihak keluarga sudah mencurigai gerak-gerik dari ayat tirinya?
19:00Mungkin ini diduga juga nih pembunuhnya.
19:03Atau sama sekali sebelum akhirnya polisi yang menetapkan sebagai tersangka?
19:10Sebetulnya tidak ada ya kita mencurigain,
19:15menduga-nduga, sebetulnya itu tidak ada,
19:17karena perilakunya itu baik sekali, gitu loh.
19:21Dan menyembunyikan gerak-gerik bahwa dia sebetulnya,
19:27dia pelakunya itu sebetulnya tidak kita curigain,
19:31karena apapun perilakunya dia itu memang sangat-sangat baik dan biasa, gitu.
19:37Tidak ada rasa mencurigain, gitu.
19:41Bahkan kemarin karena itu dari pihak kepolisian dan dari Resmo pun juga istilahnya,
19:49akhirnya menggali keterangan-keterangan yang detail kembali kepada keluarga kami,
19:54sehingga ditemukan titik temu atau titik terang,
19:59bahwa akhirnya ditetapkan sebagai tunjuk sebagai bahwa ini pelakunya, gitu.
20:06Sehingga dari polisik pesanggeran itu dapat menangkap, gitu.
20:13Oke, berarti pelaku, ini saya mau menggambarkan,
20:16berarti pelaku kaget ketika ayat tirinya dijadikan tersangka,
20:20karena tidak merasa curiga?
20:21Betul, betul.
20:27Karena tidak merasa curiga dan bahkan terakhir itu hari apa itu sebelum itu langsung ditangkap
20:36dan rumahnya pun langsung di garis posilien.
20:39Oke, saya ke Prof Adrianus.
20:41Prof, bagaimana Anda melihat bahwa cerita dari Pak Tugimin ini?
20:45Pelaku dari 8 bulan hilang atau sebelumnya ini mempunyai hubungan yang harmonis
20:50antara ayat tirinya dan anaknya.
20:53Bahkan selama 8 bulan pun keluarga dalam tanda kutip ya bisa dikelabui
20:58dengan sifat ataupun cara dari ayat tirinya ini yang memang tidak menunjukkan
21:04bahwa dirinya adalah seorang atau terduga pembunuh.
21:07Nah, menurut Anda apakah ini ada indikasi mungkin saja?
21:10Ya, ini ada kegangguan jiwa dari si tersangka ini.
21:18Ya, memang terdapat situasi tidak konsisten ya.
21:21Kalau di awal dikatakan bahwa motifnya adalah karena tidak senang dengan ibu Alvaro.
21:28Ada semacam ketergangan antara suami istri, hal mana itu adalah hal biasa.
21:32Sehingga lalu kemudian anak dijadikan umpan lah begitu ya.
21:36Nah, tetapi kemudian lalu setelahnya tadi dikatakan oleh Bapak
21:40bahwa hubungannya baik-baik saja.
21:42Ini kan satu hal yang tidak konsisten.
21:45Demikian juga kalau misalnya dia benci dengan Alvaro
21:47sebagai satu bentuk representasi kebencian terhadap istrinya
21:50ternyata menurut Bapak itu dia sayang dengan anaknya.
21:54Sorry, yang tidak konsisten ini kononologis dari polisi
21:58atau pengakuan dari keluarga?
22:00Bukan, tentang si pelaku ini.
22:05Jadi kalau kita memakai pendekatan bahwa dia adalah orang yang benci dengan istri dan anak
22:09maka ternyata tidak, gitu kan?
22:11Kalau dia dikatakan sebagai orang yang jahat atau orang yang tidak berhubungan baik
22:16ternyata tidak, begitu.
22:17Jadi tidak konsisten.
22:19Nah, apa dong kalau begitu alasan dia mengambil anaknya
22:23itu saya bisa memahami itu.
22:25Ada kemungkinan misalnya dia ingin menghentarkan sang istri
22:29bahwa agar kemudian lalu misalnya balik ke Indonesia
22:32atau semakin baik dengan dia
22:34atau juga dengan begitu lalu kemudian dia makin perhatian pada anaknya
22:40misalnya begitu.
22:41Demikian juga dia mengambil anaknya itu lebih dalam konteks
22:44kemudian lalu memberikan perhatian bisa saja.
22:46Tapi lalu kemudian soal meninggal ini yang saya kira lalu menjadi tidak terlalu jelas
22:50bahwa apakah benar anak ini itu kena meninggal karena sakit
22:55karena dalam hal ini kena tinggal di tempat yang baru sendirian
22:59jauh dari kakek nenek gitu ya
23:01maka kemudian walaupun dia bersama dengan bapak dirinya
23:04dia lalu merasa terganggu dan sebagaimana kita ketahui
23:07anak kan sensitif ya
23:08jika lalu kemudian dia sakit dan kemudian lalu
23:10makin lama makin menurun dan kemudian tewas
23:13atau sengaja ditewaskan oleh ayahnya
23:15hal mana kalau yang kedua ini
23:17sekali lagi ini lalu berbeda dengan anggapan yang dimunjukkan oleh bertua
23:23nah ini yang menurut saya masih satu misteri nih
23:27entah yang cerita dengan cara apa
23:28kita kemudian bisa mengetahui motif ya
23:30dan juga kemudian sebab matinya
23:32apakah memang benar kena penyakit
23:34atau kena dibunuh
23:35itu saya kira perlu menjadi kejelasan
23:37oke, kalau dari kronologis polisi kan kemarin memang sengaja dibunuh oleh ayah tirinya Prof
23:41ya itu dia, itu juga tidak konsisten
23:44sebab kalau dia bunuh kenapa harus dibunuh
23:46wong dia sayang sama anaknya kok
23:48ya Pak ya
23:48jadi itu yang lalu menjadi hal yang tidak konsisten pada cerita tentang si pelaku ini
23:53oke Prof, nah itu pertanyaan saya
23:54apakah ini ada indikasi gangguan kesehatan mental maksudnya
23:57karena tidak konsisten itu
23:58tentu kita mesti butuh beberapa indikasi yang lain ya
24:03untuk kemudian bisa menge-establish
24:05bahwa memang ada gangguan pada dirinya
24:06demikian, saya belum bisa sampai pada kesimpulan itu
24:08oke, oke
24:09oke, saya kembali ke Pak Tugimin
24:11Pak Tugimin, melihat
24:13akhirnya kemarin ada informasi dari polisi
24:15tersangka ditahan
24:17tapi pada akhirnya meninggal di tahanan
24:21dari keluarga
24:23mempertanyakan itu atau akhirnya menerima
24:25kejadian itu
24:27tanpa mempertanyakan mungkin ada kejanggalan atau apapun
24:30ya otomatis kalau
24:36kami dari keluarga
24:38itu sangat menanyakan ya
24:40karena
24:40kenapa harus meninggal di tahanan kok
24:44kami sebagai keluarga
24:47bahkan sebagai orang tua
24:50dan itu mantu saya
24:52kan berarti kan ada hubungan
24:54hubungan keluarga
24:56tapi saya tidak diberitahu oleh polisi
24:59bahwa itu meninggalnya kenapa
25:00di tahanan meninggal kenapa
25:03dan terjadinya kapan
25:05itu kan masih dirahasian
25:07kan belum ada pemberitahuan kepada
25:08pihak keluarga kami
25:10oke Anda baru tahu bahwa
25:12setersangka meninggal kapan Pak
25:14ada berita
25:14Anda baru tahu
25:16tersangka meninggal kapan Pak
25:18saya baru tahu kalau
25:19ada berita yang
25:23bahkan
25:24hari
25:25hari Senin itu
25:28saya baru ada
25:29ada kabar
25:31ada berita yang bahwa
25:32itu
25:33mantu saya
25:35Bapak Tirinya Alparo itu meninggal gitu
25:38di tahanan gitu
25:39itu pun penyebabnya apa
25:41dan
25:41kapan terjadinya
25:44saya juga
25:44tidak tahu
25:45namun waktu hari Minggu itu
25:47sebetulnya saya ada di Polres
25:48tapi dari pihak Polres
25:50juga tidak ada mengatakan apa-apa
25:52karena saya mengatakan
25:54berkas
25:54berkas laporan dari
25:57Akte Kelahiran Alparo
25:59dan
26:00Kartu Keluarga
26:02dan
26:03Kartu KIA
26:04itu
26:05kita antarkan ke Polres
26:07namun tidak ada berita
26:08gitu
26:09dengan saya gitu loh
26:10kabar dengan saya gitu
26:12oke
26:13dari keluarga merasa
26:14sesuatu yang janggal
26:15Pak
26:15akhirnya baru
26:16diberitahu setelah
26:19tersangka meninggal
26:20ya
26:24tentunya aja
26:26saya merasa heran
26:27dan merasa janggal
26:28karena apa
26:28pemberitahuan itu
26:31setelah kita mendengar
26:33berita
26:33atau berita
26:35bahwa
26:35Ayatir ini itu meninggal
26:37karena ini
26:38ini
26:38ini
26:38ditahanan gitu loh
26:41oke
26:41oke
26:42ini akan membuat
26:43apa yang akan dilakukan keluarga
26:45dengan
26:45rasa kejanggalan ini
26:47apakah keluarga nantinya
26:48akan mempertanyakan
26:49keputusan polisi
26:50karena kan
26:51salah satunya
26:52saksi kunci
26:54ya
26:55tersangka ini
26:56tapi kan sudah meninggal
26:57dari keluarga
26:58apa yang akan dilakukan
26:58ya kami tetap akan
27:03mempertanyakan
27:05kenapa
27:06hanya kenapa
27:08kok saya sebagai keluarga
27:10atau istrinya sebagai keluarga
27:12tidak diberitahukan
27:13ke rumah
27:14bahkan dari
27:15pihak keluarga
27:17menantu saya itu
27:19juga tidak ada yang
27:20datang ke rumah
27:21untuk memberitahukannya
27:22bahkan
27:23mengambil
27:24kalau meninggal
27:26dan mengambil jenazah
27:27untuk dikuburkan pun
27:28juga tidak diberitahu
27:30kita gitu
27:30dari pihak keluarga
27:32kita gak diberitahu
27:33gitu loh
27:33oke
27:34Prof Adrianus
27:35bagaimana Anda melihat ini
27:36keluarga masih merasa janggal
27:37terkait dengan
27:38kematian tersangka
27:39yang baru
27:40diketahui bahkan
27:41bukan dari polisinya
27:42melainkan dari
27:43pemberitaan di luar
27:44ya dari saya
27:46saya bisa memahami
27:47kalau polisi
27:48mungkin lupa ya
27:49memberitahu kepada
27:50resmi kepada
27:51bapak dan keluarga
27:52karena ini memang
27:53pukulan bagi polisi sendiri nih
27:55sebab bayangkan
27:56seorang yang sudah
27:57bersatu sebagai tersangka
27:58dan ditahan
27:59itu artinya adalah
28:00sebagian hak asasinya
28:01sudah digantungkan
28:03di kepolisian
28:04sehingga kalau kemudian
28:05dalam hal ini
28:05si tersangka itu
28:07lalu bunuh diri
28:08sebetulnya yang salah siapa
28:09ya salah adalah polisi
28:10jadi
28:10polisi sendiri
28:13seperti tertampar
28:14dengan situasi itu
28:15ya
28:15pasti dirinya dipersalahkan
28:17gak ada
28:18excuse lain
28:19yang bisa diambil
28:20selain daripada
28:20ya polisi salah gitu ya
28:21maka
28:22saya kira
28:23waktu 1-2 hari kemarin
28:24itu
28:24lebih kepada polisi
28:26gagak dan
28:27mencari tahu
28:28apa yang terjadi ya
28:29lupa memberitahukan
28:30kepada keluarga
28:31saya kira itu
28:31sesuatu yang lumrah kah
28:32Prof
28:33lupa untuk memberitahukan
28:34ini keluarga yang
28:35menjadi korban
28:36sama juga tidak lumrahnya
28:38ada orang yang meninggal
28:40di ruangan konseling
28:41sama sekali
28:41tidak bisa diterima itu
28:42sebetulnya
28:43apalagi kalau itu terjadi
28:44di Polres Jakarta Selatan
28:45kalau itu terjadi
28:47misalnya di Polsek
28:47yang ada di
28:48ujung Indonesia
28:49ya oke lah ya
28:50ini
28:50di depan mata kita
28:52sampai kemudian
28:52terjadi situasi ini
28:53untuk kasus yang begitu
28:55menarik perhatian
28:55sebetulnya
28:56luar biasa sih
28:57makanya lalu kemudian
28:58polisi yang kaget
28:59gugup dan selanjutnya
29:01ya lalu lupa lah
29:02melihat pada
29:02bagi tahu pada keluarga
29:04Prof
29:04terakhir
29:05saksi kunci
29:06kemarin disampaikan oleh polisi
29:07bahwa sang tersangka
29:08akhirnya
29:09meninggal di tahanan
29:11apa yang harus dilakukan
29:12polisi untuk tetap
29:13mengusut kasus ini
29:14agar bisa terang-benerang
29:15ya praktisnya
29:17sudah case closed ya
29:18sudah
29:19karena pelakunya
29:20sudah meninggal juga
29:21jadi
29:21dan juga diduga bahwa
29:23pelakunya adalah tunggal
29:24maka ya case closed
29:25gitu
29:26dan untuk itu
29:27maka saya berharap
29:28bahwa pertama
29:29kepada keluarga
29:29untuk menerima
29:30kejadian ini
29:31dan melihatnya
29:32sebagai suatu
29:32apa ya
29:33sebagai suatu
29:34kenangan yang indah
29:35bersama dengan cucu
29:36gitu
29:36yang kedua
29:37tadi kita ambil
29:38hikmahnya bahwa
29:40bahwa ternyata
29:40pada
29:41banyak hal
29:42keluarga yang bersifat
29:43keluarga inti pun
29:44bisa menjadi orang
29:45yang menghancurkan keluarga
29:47ya agar kemudian
29:48lalu bisa
29:49semua orang
29:50lalu bisa mendapatkan
29:52mengambil pelajaran
29:53dari situasi itu
29:53mungkin begitu
29:54ya termasuk mitigasinya
29:55Pak ya Prof ya
29:56untuk pada akhirnya
29:57kejadian ini
29:58tidak terulang lagi
29:59saya terakhir
30:00ke Pak Tugimin
30:02Pak Tugimin
30:03dari keluarga
30:05apa yang akan dilakukan
30:06ke depan
30:07karena posisinya
30:07tersangka
30:09sudah meninggal
30:09apakah keluarga
30:10masih mentuh terus
30:11mungkin saja
30:12ada pelaku lain
30:13yang mungkin
30:13membantu
30:14yang tersangka
30:15dalam kasus
30:16pembunuhan
30:17pembunuhan
30:17Alvaro ini
30:18atau keluarga akhirnya
30:19ya sudah
30:20ini case close
30:21kasus tutup
30:22dengan meninggalnya
30:23sang tersangka
30:23atau bagaimana
30:24ya kalau dari kami
30:30dari pihak keluarga
30:31hanya
30:31mohon
30:32penjelasan
30:33yang sejelas-jelasnya
30:35bahwa
30:36meninggal itu
30:37karena apa
30:39dan
30:40kapan
30:40untuk
30:42supaya
30:42dijelaskan
30:44sedangkan
30:45kemarin
30:45dari ibu
30:46kapolsek
30:47pesanggeran
30:48juga sudah
30:48memang
30:49memberitahukan
30:50bahwa
30:51mengabarin
30:52dengan saya
30:53itu pada hari
30:54minggu
30:54itu
30:56sekitar
30:576
30:59apa
31:0018
31:01kurang
31:0217
31:0345 ya
31:0517
31:0545 itu
31:06memberitahukan
31:07kepada kami
31:08keluarga
31:09bahwa
31:11adik Alvaro
31:12itu sudah
31:13diketemukan
31:14dengan
31:14keadaan
31:15sudah meninggal
31:16dunia
31:17dan bahkan
31:18kemarin itu
31:19juga sudah
31:19dikatakan
31:20bahwa
31:21pelaku
31:22itu adalah
31:23ayah tirinya
31:24namun
31:25dia juga
31:26sudah meninggal
31:27dari minggu pagi
31:28katanya
31:30itu
31:31jam 8
31:32dan
31:33kami pun
31:35kemarin juga
31:36langsung
31:37menanyakan
31:37kepada
31:38ibu
31:39kapolsek
31:39bu
31:40memang
31:40benar
31:42ini
31:42pelaku
31:43sudah meninggal
31:44betul pak
31:45ini
31:46saya ditunjukkan
31:47foto-foto
31:48dalam
31:49di pemakaman
31:50waktu di pemakaman itu
31:52saya ada
31:54ada petunjuk
31:54dari ibu
31:55kapol
31:55kapolsek
31:57bahwa
31:57ditunjukkan
31:59gambar-gambar
31:59atau foto
32:00pada waktu
32:01ada di pemakaman itu
32:02namun kan kita
32:03tidak melihat
32:04jasadnya
32:05hanya melihat
32:06kurung batang
32:07dan penggalian
32:08makam
32:09dan para pelayat
32:11gitu
32:12itu kita sebenarnya
32:14masih mempertanyakan
32:16apakah betul
32:17itu
32:17si pelaku
32:20yang
32:21meninggal
32:22dengan cara
32:23bunuh diri
32:25gitu
32:25itu menurut
32:26menurut saya
32:27juga masih
32:28sedikit
32:29agak mempertanyakan
32:30kondisi itu
32:31sebetulnya
32:32dari pihak keluarga
32:33kami
32:33gitu
32:34pertanyaan demi pertanyaan
32:36masih terus
32:37dilakukan oleh keluarga
32:40menyelimuti keluarga
32:41dan kita harapkan
32:42ke depan
32:43polisi bisa
32:43mengusutuntas terkait
32:44kasus ini
32:45dan juga
32:45bagaimana
32:46ke depan
32:47deteksi dini
32:48pencegahan
32:48untuk
32:49kekerasan dalam
32:51rumah tangga
32:51terutama kepada
32:52anak sebagai korban
32:53bisa dihentikan
32:54sekali lagi
32:55terima kasih
32:55kriminolog
32:56universitas indonesia
32:57adrianus meliala
32:58dan juga
32:59tugimin
32:59kakek almarum
33:00alfaro
33:01kami dari keluarga besar
33:02kompas tv
33:02sekali lagi
33:03mengucapkan
33:04turut berduka
33:06atas kejadian yang menimpa
33:07alfaro dan keluarga
33:08semoga keluarga selalu
33:09dikuatkan
33:09terima kasih
33:09bapak-bapak
33:11sehat-sehat selalu
33:12penegeri
33:13bye-bye
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan