Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Peneliti CSIS, Nicky Fahrizal melihat remiliterisasi TNI di ruang sipil sudah mulai terjadi. Menurutnya, harusnya ketika kepolisian dibatasi, militer juga harus dibatasi.

"Ini juga mengacaukan sistem kepegawaian dan demokrasi. MK juga harus punya sense untuk melihat itu. Sudah terjadi remiliterisasi ruang sipil bahwa rasa kepemimpinan saat ini backbonenya kepada militer," katanya.

Pengajar STH Indonesia Jentera, Asfinawati menyebut jika kondisi baik-baik saja, harusnya hakim yang sekarang memutus hal serupa. Sebab, yang dijadikan acuan adalah Tap MPR No 6 th 2001 tentang pemisahan TNI dan Polri.

Penasihat Ahli Kapolri, Aryanto Sutadi mengungkapkan pada situasi sebelumnya, tugas polisi yang sudah memiliki jabatan tinggi dan ditugaskan di lembaga lain karena permintaan.

"Pada saat dulu polisi agak over, dengan adanya itu seakan-akan menjadi peluang untuk menyalurkan. Terkait reformasi Polri, tidak cukup untuk mengubah 400 ribu anggota hanya melalui tulisan. Butuh manajemen yang bagus untuk menyampaikan, men-drill, mengawasi, dan evaluasi," ujarnya.

Bagaimana menurut Anda?

Selengkapnya saksikan di sini:

https://youtu.be/4XalTeJTPWg?si=UMOwE-5QfDy3fzeP



#mk #polisi #jabatan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/631987/putusan-mk-larang-polisi-rangkap-jabatan-bagaimana-dengan-tni-satu-meja
Transkrip
00:00Terima kasih telah menonton
00:30Terima kasih telah menonton
01:00Terima kasih telah menonton
01:30Terima kasih telah menonton
01:59Terima kasih telah menonton
02:29Terima kasih telah menonton
02:59Terima kasih telah menonton
03:29Terima kasih telah menonton
03:59Terima kasih telah menonton
04:01Terima kasih telah menonton
04:03Terima kasih telah menonton
04:05Kami tidak bisa
04:07Terima kasih telah menonton
04:09Tentu
04:11Tentu
04:13Tentu
04:15Kita tidak bisa mendahului
04:17Apa yang akan menjadi
04:19Pandangan atau
04:21Para hakim
04:23Kita lihat
04:25Terima kasih telah menonton
04:27Tentu
04:29Tentu
04:31Tentu
04:33Tentu
04:35Tentu
04:37Tentu
04:39Tentu
04:41Tentu
04:43Tentu
04:45Tentu
04:47Tentu
04:49Tentu
04:51Tentu
04:53Tentu
04:55Tentu
04:58Tentu
04:59Tentu
05:01Tentu
05:03pensiun tadi tidak melarang hak yang bersangkut dan misalnya mau menjadi bupati mau menjadi gubernur
05:11mau menjadi presiden silakan Oke tapi begitu mau calon berhenti minta pensiun jadi itu sudah sudah
05:20Oke kita rasarakan itu dulu Oke baik Pak Arianto sebagai yang lama berkarir di kepolisian begitu
05:27banyaknya polisi aktif yang duduk di jabatan sipil Apakah itu sebenarnya keuntungan atau kerugian
05:33bagi organisasi kepolisian itu sendiri saya kira tidak ngitungnya seperti itu ya kalau bagi saya dulu ya
05:41setahu saya itu tugas polisi yang sudah jabatan tinggi kemudian ditaruh di tempat lembaga lain itu
05:50itu dulu karena permintaan karena permintaan saya dulu nggak gitu saya ditarik ke BPN minta kemudian
05:56saya dikirim ke sana tetapi ketika sebelum saya ke sana saya harus pensiun dulu waktu itu saya masih
06:02kurang dua tahun pensiun pensiun baru pindah sana sehingga jadi golongan di itu jadi intinya penugasan
06:09ke sana itu adalah karena permintaan itu tadi nah tapi kemarin kemudian kemarin pada masa belakangan
06:15ini begitu terlalu banyak petugas kolonel yang banyak kemudian itu itulah kemudian apa penarikan dari
06:23apakah itu menjadi pulisi untuk bisa mengirim ke sana gitu tapi semata-mata permintaan atau permintaan
06:30yang direkayasa sih sebetulnya apa bukan saya saya kira bukanlah punya undang-undang katanya begitu saya
06:35enggak mahir ya dalam undang-undangnya tapi dalam prakteknya memang kayak gitu kalau kita kesana itu
06:39pasti diminta oleh sana Pak kemudian kita minta izin ke apa Menteri kepegawaian kemudian Menteri Pak Pan
06:46Sama juga itu jadi Oke itulah baru itu terjadi itu Oke jadi kalau menurut saya apakah itu menguntungkan
06:53polisi apa tidak pada saat dulu itu polisi agak over apa jabatan yang kolonel dan pindah itu banyak
06:59itu dengan adanya kesempatan itu jadi seakan-akan menjadi peluang untuk menyalurkan seakan-akan begitu
07:04tapi gini loh kini Pak Arianto kalau memang posisi sebagai kepala BNN kepala BN PT itu memang masih
07:10dengan tugas kepolisian ya tapi kalau kemudian ditempatkan sebagai di Kementerian ATR di Kementerian
07:15Haji apakah itu masih ada kaitan dengan tugas kepolisian sih sebetulnya saya tidak tahu ya tapi
07:21apa karena menurut tema saya yang penting putusannya Mk kemarin tuh nggak boleh ngerangkep ke teman-teman
07:26kita aja oke kalau cuman menempat di tempat jabatan yang lain karena gini Pak mantan polisi itu
07:32biasanya diambil dari kemampuan dia untuk mengawasi menjelaskan sekitar itulah yang diambil kelebihan-kelebihan
07:39untuk menjadi manajemen di tempat-tempat lembaga yang lain itu Oke tapi kalau pandangan
07:43pribadi Anda Pak Arianto kalau semuanya ditarik itu akan lebih terakomodasi juga dengan dengan
07:48organisasi kepolisian kan enggak ada problem saat ini ya karena menurut saya ini saya tadi secara
07:53teoritisnya kita masih kurang masih kurang nah sekarang ini polisi kan lagi ditutup seluruh reformasi
07:59saya sudah buat ini konsep-konsep untuk mereformasi polisi ini petunjuknya ada 90 poin untuk
08:05coba 400.000 orang tidak cukup hanya bikin tulisan begini Pak ini butuh bagaimana dia menyampaikan
08:13bagaimana menderil bagaimana mengawasi bagaimana mengevaluasi itu butuh-butuh manajemen yang
08:19bagus-bagus Pak makanya itu kesempatan ini begitu yang bagus-bagus ditari sini itu bisa dimasukkan
08:25dalam Satgas sementara Pak untuk melaksanakan khusus reformasi ini oke karena reformasi nggak bisa
08:32ternyata yang sudah ada di situ Pak oke baik bro Niki ini adakan ada komisi percepatan reformasi
08:38gitu nah sekarang ada putusan MK apa nggak sebaiknya ini disinkronisasi sebetulnya ada komisi
08:44reformasi kemudian memberikan atis kepada Kapolri kemudian putusnya apakah kemudian menarik
08:48kembali dan menata organisasi di kepolisian sebenarnya kalau kita bicara soal reformasi
08:54kecepatan reformasi kepolisian artinya bahwa misi yang diemban oleh komisi tersebut itu menyentuh
09:01tiga aspek Mas struktural instrumental dan kultural nah masalah kembalinya personel-personel
09:08kepolisian itu itu terhubung antara struktural dan instrumental terkait soal operasional dalam
09:15ini adalah SDM nya artinya bahwa ketika komisi pecepatan reformasi ingin apa nam menemukan
09:24menyelesaikan misinya putusan MK ini bisa menjadi landasan oke untuk menyusun kembali atau menata
09:30ulang mendesain ulang organisasi kepolisian di masa depan seperti apa oke itu kalau Aswin lihat
09:36kalau tadi kita flashback ini apa yang terjadi sebenarnya kok semua tiba-tiba begitu banyak ya
09:41atau banyak ya anggota kepolisian yang duduk jabatan sipil seakan-akan mengulang pada era
09:46Ordo Baru dimana didominasi oleh ABRI dulu apa yang terjadi kita loss of control gitu ya kalau
09:51gejala maksimalnya ini artinya demokrasi kita sudah semakin terkikis terkikis ya saya pikirkan
09:58Indonesia kita semua sadar bahwa tahun 98 adalah tonggak Indonesia masuk ke demokrasi dan tonggak
10:04salah satunya mengatakan tahun 2001 tidak boleh ada lagi orang di dalam keamanan dan pertahanan
10:09masuk ke dalam urusan-urusan yang lain gitu ya kementerian dan lembaga karena nanti dia nggak fokus dan dia harus netral kan harusnya begitu
10:17nah ketika dan kita lihat kan gejala itu kan tidak terjadi pada tahun 2001 itu kan Mas Budiman itu terjadi sudah
10:24mendekati ketika kritik-kritik baik indeks dan indeks-indeks menunjukkan demokrasi Indonesia turun
10:30jadi memang terlalu rangkap jabatan itu apalagi di tubuh pertahanan itu itu indikasi demokrasi mundur
10:37oke
10:38karena kita tidak percaya lagi dengan pembagian-pembagian tugas dan sekuritisasi atau militerisasi itu merajalela kan
10:45memvaksin harus tentara atau nanti apa namanya harus KPK itu harus polisi begitu ya kalau sudah penisian itu nggak ada masalah tadi keahliannya
10:57tapi apakah tidak ada orang bukan polisi atau tentara yang bisa memvaksin atau bisa tertip kan nggak juga kalau kita lihat kan ketertiban itu bukan baris-baris
11:07kedisiplinan itu bisa nggak kita disiplin kepada konstitusi bisa nggak kita disiplin tidak korupsi itu disiplin yang sesungguhnya menurut saya bukan baris-baris
11:15baik seakan ada pertarungan antara supremasi konstitusi dan juga supremasi politik
11:20apakah putusan mahkamah konstitusi ini akan menjadi semacam macan kertas dalam tanda petik kita bahas setelah judul berikut ini
11:27terima kasih

Dianjurkan