- 1 minggu yang lalu
- #pangannasional
- #sagu
- #timur
KOMPAS.TV - Kabupaten Seram Bagian Timur kini tengah menjadi sorotan nasional. Melalui 35 ribu hektar hutan sagu siap panen, kabupaten Seram Bagian Timur menjadi calon lokasi proyek strategis nasional hilirisasi sagu. Sebuah program dari pemerintah presiden prabowo untuk mewujudkan ketahanan pangan, energi, dan air berbasis kekuatan lokal.
Lantas apa sebenarnya hilirisasi sagu itu? Bagaimana program ini bisa mengubah sagu dari sekadar pohon menjadi ketahanan pangan nasional? Dan yang terpenting, apa manfaatnya bagi masyarakat?
Simak pembahasannya lebih dekat bersama Bupati Seram Bagian Timur, Fachri Husni Alkatiri dalam Zona Inspirasi eps. Seram Bagian Timur Gerak Cepat Hilirsasi Sagu Menuju Ketahanan Pangan Nasional.
#pangannasional #sagu #timur
Baca Juga Bahasa Indonesia Berdaulat, Indonesia Maju | Zona Inspirasi di https://www.kompas.tv/nasional/627010/bahasa-indonesia-berdaulat-indonesia-maju-zona-inspirasi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/630575/seram-bagian-timur-gerak-cepat-hilirisasi-sagu-menuju-ketahanan-pangan-nasional-zona-inspirasi
Lantas apa sebenarnya hilirisasi sagu itu? Bagaimana program ini bisa mengubah sagu dari sekadar pohon menjadi ketahanan pangan nasional? Dan yang terpenting, apa manfaatnya bagi masyarakat?
Simak pembahasannya lebih dekat bersama Bupati Seram Bagian Timur, Fachri Husni Alkatiri dalam Zona Inspirasi eps. Seram Bagian Timur Gerak Cepat Hilirsasi Sagu Menuju Ketahanan Pangan Nasional.
#pangannasional #sagu #timur
Baca Juga Bahasa Indonesia Berdaulat, Indonesia Maju | Zona Inspirasi di https://www.kompas.tv/nasional/627010/bahasa-indonesia-berdaulat-indonesia-maju-zona-inspirasi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/630575/seram-bagian-timur-gerak-cepat-hilirisasi-sagu-menuju-ketahanan-pangan-nasional-zona-inspirasi
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Intro
00:00Halo saudara, selamat siang.
00:22Kabupaten Seram bagian timur kini tengah menjadi sorotan nasional.
00:26Melalui 35 ribu hektare hutan sagu yang siap panen, Kabupaten Seram bagian timur menjadi calon lokasi proyek strategis nasional untuk hilirisasi sagu.
00:38Sebuah program dari pemerintah Presiden Prabowo untuk mewujudkan ketahanan pangan, energi dan juga air yang berbasis kekuatan lokal.
00:47Lantas apa saja sebenarnya hilirisasi sagu dan bagaimana program ini bisa mengubah sagu dari sekedar pohon menjadi ketahanan pangan nasional.
00:55Dan yang terpenting, apa manfaatnya bagi masyarakat.
00:58Selama 30 menit ke depan kita akan mengulasnya bersama saya Diana Vika hanya dalam Zona Inspirasi.
01:12Baik, kita akan mengenal potensi sagu dan juga visi besar hilirisasi.
01:16Dan untuk membahasnya telah hadir bersama saya, Bupati Seram bagian timur Bapak Fahri Husni Al-Katiri.
01:21Bapak, apa kabar? Terima kasih banyak sudah hadir di Kompas TV dengan membawa beragam produk sagu yang kita bisa saksikan di sini.
01:31Biasanya kalau kita melihat sagu itu hanya berupa pohonnya.
01:34Ternyata kita bisa olah menjadi produk-produk yang sangat menarik, modern, siap eksper seperti ini.
01:39Betul sekali.
01:40Bangga pastinya kita menjadi warga negara Indonesia ini ya Pak.
01:43Oke, tadi kita sudah menyampaikan di awal ini ada sagu begitu ya, rencananya akan dilakukan hilirisasi sagu.
01:51Dan ini bahkan menjadi proyek strategis nasional.
01:54Bagaimana ceritanya nih Pak? Seperti apa hilirisasi sagu?
01:57Pertama setelah dilantik sebagai Bupati, tentu saya berpikir harus cepat ada langkah melakukan usaha agar ada perubahan di tengah masyarakat terutama di sisi ekonomi ya.
02:15Nah maka begitu saya membaca PSN Pak Prabowo, saya cukup senang ketika ketemu ada satu PSN yang namanya hilirisasi sagu.
02:25Kenapa demikian? Karena SBT, Kabupaten saya, Seram Bagian Timur itu, itu produsen terbesar sagu di Provinsi Maluku.
02:35Jadi dari produksi Provinsi Maluku, SBT menyumbang 97 persen.
02:41Sementara Maluku di level provinsi ada di urutan ketiga produsen terbesar sagu di Indonesia setelah Riau, Papua Tengah.
02:50Jadi bicara sagu Maluku sama seperti kita bicara sagu Seram Bagian Timur.
02:54Ada 36 ribu kurang lebih hektare lahan sagu di Maluku, 35 ribunya ada di Seram Bagian Timur.
03:04Jadi saya melihat ini sebagai potensi yang luar biasa yang dimiliki oleh Seram Bagian Timur.
03:09Tentu ada komoditi lainnya, kita punya kelapa, punya coklat, cengkeh, pala.
03:15Tapi yang menarik saya angkat, sagu karena di samping itu potensi paling besar yang dimiliki di Maluku oleh Seram Bagian Timur,
03:24dia inline dengan PSN Pak Prabowo.
03:27Dan sudah pasti saya harus melibatkan pemerintah provinsi.
03:32Setelah saya ngomong dengan gubernur, beliau merespon sangat positif, beliau mendorong saya juga dengan sangat kuat agar menjadi lokus PSN Hilirisaya Sagu di Indonesia tentunya.
03:46Ya artinya ini bisa menjadi salah satu komoditis untuk ketahanan pangan ya Pak?
03:50Benar sekali, benar sekali.
03:51Jadi artinya nanti sagu bukan hanya untuk masyarakat di Maluku saja atau di Papua saja,
03:56tapi juga bisa untuk masyarakat seluruh Indonesia atau bahkan sampai ekspor.
03:59Sangat bisa.
04:00Jadi Diana, kita sagu dunia itu, lahan sagu dunia yang jumlahnya kurang lebih 6 sekian juta hektare,
04:08nah 5 jutanya itu ada di Indonesia.
04:10Jadi kalau bicara sagu dunia itu kita bicara Indonesia.
04:14Sama seperti kalau saya bicara sagu Maluku, itu kita adalah sagu Seram Bagian Timur.
04:21Saya yakin Pak Prabowo saat menetapkan Hilirisaya Sagu sebagai PSN,
04:26tentu sudah ada kajian oleh tim ekonomi beliau betapa ini sangat potensial untuk bisa diangkat
04:33dan bisa jadi ke depan menjadi substitusi dari kebutuhan Indonesia terhadap impor gandum.
04:41Karena ujung dari yang kita harapkan dari hilirisasi ini adalah tepung kering.
04:46Yang dari tepung kering itu kita bisa berbuat berbagai macam produk olahan setelah itu.
04:52Tapi artinya Bapak optimis ya Pak, dari 35 ribu hektare itu akan bisa mensupply dan menjadi industri besar untuk sagu ini Pak.
04:58Saya sangat yakin bukan karena 35 ribunya saja, karena kami berada di wilayah timur.
05:04Nah sebenarnya ada lahan besar sagu itu di Papua.
05:10Tapi Seram Bagian Timur ini adalah bagian paling timur dari Maluku, dia berada di bawah kepala burung Papua.
05:17Jadi kebutuhan kita terhadap bahan baku, di samping nanti berasal dari SBT sendiri, kita bisa memasuk itu juga dari Papua.
05:26Oke, jadi ada kolaborasinya begitu ya Pak?
05:28Benar sekali, benar sekali.
05:29Oke, ini saya juga mendengar Bapak sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, itu sudah pasti.
05:35Kementerian Dalam Negeri, Bapak Pernas, dan juga sudah menaikkan kerjasama dengan masyarakat sagu Indonesia.
05:41Betul.
05:41Dukungan-dukungan seperti apa yang Bapak harapkan diperoleh Pak?
05:45Dari bulan April, saya sudah ketemu sama Menteri Pertanian.
05:48Saya sampaikan tentang potensi ini dan meminta dukungan beliau terhadap ide Hilirisai Sago.
05:53Oke.
05:53Dan saya mendapat dukungan itu cukup penuh dari Menteri Pertanian, beliau bahkan langsung mengarahkan, apa namanya, Direktur Perkebunan untuk bertemu dengan saya dan langsung membuat semacam tim kecil percepatan Hilirisai Sago di SBT.
06:10Oke. Lalu kajian-kajian kami lakukan tentang apakah ini visibel, apakah ini mungkin, dan kami sampai kepada jawaban yang positif.
06:18Karena itu saya melanjutkan komunikasi ini ke Pak Gubernur Maluku, beliau dukung penuh, sampai di ujung proses kami, tanggal 22 Oktober kemarin,
06:29SBT telah mendapat rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri untuk menjadi calon, calon daerah yang akan ditunjuk sebagai PSN Hilirisai Sago.
06:40Jadi tinggal setahap lagi sebenarnya, Diana nanti bulan Desember, mudah-mudahan saat sinkronisasi terakhir tentang RKP 2026, SBT akan masuk dalam RKP 2026.
06:53Luar biasa, ini akan diumumkan kapan Pak?
06:55Bulan Desember ini.
06:55Desember ini.
06:56Bukan terpilih ya Pak ya?
06:57Mudah-mudahan.
06:57Karena kita juga sudah melihat nih banyak sekali produk-produknya yang luar biasa ini.
07:01Iya, betul.
07:01Dan juga pastinya pemirsa penasaran kita juga akan incip boleh.
07:03Siap, siap.
07:04Iya, dan ini juga ada usulan bahkan dari profesor di IPB.
07:09Oke, bagaimana nih kalau misalkan Seram bagian timur nanti akan menggelar simposium sagu internasional?
07:14Kira-kira Bapak ada calon seperti itu, siap Bapak?
07:16Memang saya sudah disampaikan tentang itu.
07:18Sudah disampaikan, oke.
07:19Kalau sekedar mau atau tidak mau, saya sangat mau.
07:23Karena itu juga akan mengenal kabupaten saya.
07:25Tapi mempertimbangkan nanti yang akan hadir dari berbagai negara, mempertimbangkan fasilitas yang tersedia, akomodasi.
07:33Saya mungkin harus lapor gubernur dulu.
07:35Oke.
07:35Siapa tahu pegubernur pengen nanti diadakan di ibu kota ya, supaya jauh lebih maksimal simposium diadakan.
07:44Jadi secara prinsip tidak ada masalah.
07:46Saya pengen sekali ini terjadi tidak harus di SPT, tapi paling tidak di Maluku.
07:52Tapi apa yang bisa, yang menjadi harapan terbesar Bapak?
07:55Jika nantinya simposium internasional itu akan diselenggarakan di tempat Bapak?
07:58Kan di simposium itu pertama akan ada banyak sekali diskusi tentang sagu, ya.
08:04Tentang manfaatnya, tentang pendekatan bisnisnya, ada tukar-menukar informasi dari berbagai negara.
08:10Ini yang saya tahu di Malaysia, di negara-negara Asia sekarang sudah cukup ada istilah demam sagu.
08:17Demam sagu?
08:18Karena ini kan gaya hidup sehat.
08:20Oke.
08:20Sagu itu free gluten, dia sangat ramah dengan pencernaan, sehingga sekarang sangat dicari di mana-mana.
08:29Ini keberadaan produk yang begini banyak, ini kan bukti bahwa memang ada peminatnya.
08:35Saya bahkan sebenarnya lewat tim kami di SPT, kami sudah mendapat semacam permintaan dari Jepang.
08:41Mereka punya kebutuhan sekitar 20 ton tepung kering sagu per minggu.
08:46Nah, sementara di dalam negeri sendiri ada banyak kebutuhan juga, ya.
08:52Banyak kebutuhan juga terhadap tepung kering.
08:54Ya, ini artinya bahwa nanti bisa menjadi sirkular ekonomi dong, ya.
08:57Sangat, sangat.
08:57Dari satu pohon ini sagu juga artinya bisa menjadi mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat di Seram Baiganti.
09:05Betul.
09:06Saya ingin kasih satu catatan, Diana.
09:09Jadi, PAD kami itu tidak besar.
09:12Oke.
09:12PAD kami cuma di angka kurang lebih sekitar 20 miliar.
09:16Oke.
09:16Tapi, ada potensi loss yang luar biasa bila pohon sagu itu tidak kita dekati dengan pendekatan industri.
09:23Selama ini masyarakat kami mengelola sagu itu dengan cara tradisional.
09:28Dia berada di hutan.
09:29Mengakses sagu, pohon sagu itu tidak mudah.
09:32Belum banyak jalan tani yang dibangun.
09:35Sementara, masa panen sagu itu hanya ada pada usia tertentu.
09:39Oke.
09:40Kalau ada istilah di kami, masyarakat menyebutnya masa bunting.
09:43Di mana isi sagu itu penuh 100%.
09:47Tapi kalau lewat masa itu tidak dipanen, maka pohon sagu akan mati.
09:51Kami punya 35 ribu hektare.
09:56Kalau kita hitung satu hektare ada dua pohon sagu yang mati per tahun saja, maka dalam setahun kita bisa pastikan 70 ribu pohon sagu mati.
10:07Kalau nilai ekonomi satu pohon sagu 3 juta, maka setiap tahun ada potensi loss 210 miliar rupiah dari apa yang Tuhan berikan ke kami.
10:18Itu 10 kali lipat dari PAD, seram bagian timur.
10:21Kita menghadapi efisiensi, pemotongan negara dari pemerintah pusat.
10:27Tapi ada potensi yang bisa dimaksimalkan.
10:29Maka sebenarnya kenapa saya pengen SBT jadi lokus hilirisai sagu?
10:34Supaya saya ingin juga meringankan beban pemerintah pusat terhadap kekurangan anggaran yang ada di daerah-daerah.
10:40Kira-kira begitu.
10:42Dan itulah menariknya program hilirisasi.
10:44Kalau dulu mungkin kita mengenal bahwa produk-produk kita itu hanya diproduksi setengah jadi.
10:47Betul.
10:48Tapi akhirnya dengan hilirisasi ini bisa menjadi bernilai ekonomis yang lebih tinggi dan manfaatnya juga lebih besar.
10:53Penghasilannya juga pasti lebih besar.
10:54Betul sekali.
10:55Tapi semuanya pasti ini, semuanya membutuhkan infrastruktur Pak.
10:58Yang sangat memadai.
10:59Seperti apa persiapan Bapak?
11:00Jangan dijawab dulu.
11:00Kita akan bahas di segmen selanjutnya.
11:02Dan saudara kami akan segera kembali sesaat lagi.
11:04Tetaplah bersama kami.
11:05Kembali bersama kami di Zona Inspirasi.
11:33Hari ini kita masih membahas tentang persiapan hilirisasi sagu.
11:37Masih bersama dengan Bupati Seram Bagian Timur, Bapak Fahri Husni Al-Katiri.
11:40Bapak tadi sudah dijelaskan bagaimana potensi-potensi sagu di sana.
11:44Tadi saya juga sempat menyinggung dan menanyakan masalah pendanaan untuk bisa melakukan hilirisasi sagu ini.
11:51Dari mana Pak dananya Pak?
11:52Ini pastinya sangat besar kebutuhan ya.
11:54Sudah pasti.
11:55Tadi tidak mungkin dari Kabupaten.
11:57Tidak mungkin dari APBD Kabupaten.
11:59Mengurusi yang wajib saja sekarang kita cukup kerepotan.
12:04Jadi kami PSN itu tujuannya supaya pemerintah pusat bisa turun tangan.
12:10Dengan pendekatan lewat berbagai kementerian yang berhubungan langsung dengan suksesnya PSN.
12:17Kita diberi atau didanai yang cukup lewat program-program yang ujungnya adalah suksesnya PSN.
12:26Kita dirikan pabrik sagu besar di Seram Bagian Timur.
12:31Ruang bagi swasta juga kita buka.
12:34Jadi semua yang memungkinkan PSN itu sukses itu kita akomodir.
12:42Jadi yang pasti kita berharap pemerintah pusat mesti benar-benar hadir.
12:46Agar PSN ini bisa berjalan secara baik.
12:52Ya, memang kita harapkan bersama bahwa pemerintah pusat akan hadir ya Pak ya untuk bisa mensukseskan ini.
12:57Karena ketahanan nasional ini apalagi di tengah situasi geopolitik seperti saat ini kita butuh ketahanan pangan.
13:03Dan ini bisa menjadi salah satu contoh bahwa biasanya kita mengenal hilirisasi itu hanya energi.
13:07Tapi ternyata bisa juga hilirisasi pangan.
13:10Sebenarnya kalau kita perhatikan apa yang sering disampaikan oleh Pak Presiden kita,
13:15Pak Prabowo kan beliau bicara tentang tiga ya.
13:17Ketahanan pangan, air, energi, dan air.
13:20Dan sebenarnya semua itu ada di pohon sagu.
13:23Jadi sebagai sumber pangan, terutama pangan lokal, itu bisa kita capai.
13:29Sebagai sumber energi, ada bagian dari pohon sagu, batang, waste sagu, itu bisa memproduksi bioetanol.
13:37Jadi ini energi terbarukan, bisa jadi pilihan yang juga menarik.
13:43Sementara ketahanan air, sagu itu, itu adalah pohon yang sangat potensial menyimpan cadangan air di permukaan, di tanah ya.
13:55Kami dulu, kalau cerita orang tua kami, kalau ke hutan, kalau kita butuh air, kita cukup cari pohon sagu.
14:01Oh ya, karena ada cadangan air di situ ya?
14:03Begitu melihat pohon sagu, pasti ada air yang tidak jauh dari situ.
14:06Oke, jadi hiliris seperti itu.
14:08Jadi justru pohon sagu mewakili tiga ketahanan yang diimpikan oleh Pak Presiden kita.
14:14Oke, luar biasa sekali.
14:16Nah, ini Bapak, untuk pendanaan tadi, kita memang harapkan dari pemerintah pusat akan hadir di situ.
14:20Tapi apakah ini juga bisa melakukan pendanaan hijau, Pak, atau ecological transfer fund, Pak?
14:25Baik, itu sesuatu yang menarik, karena kalau kita bicara sagu, saya sudah sampaikan potensi sagu yang begitu luas di seram bagian timur.
14:35Ada lagi jenis tanaman lain yang juga bisa jadi dasar dari perhitungan pendanaan hijau tadi.
14:43Nah, memang kami belum secara serius menjadikan ini sebagai upaya mendatangkan pendanaan itu,
14:50tetapi beberapa pihak ketiga telah datang kepada kami.
14:54Saya semalam barusan ketemu dengan pihak ketiga yang memang ingin membantu kami supaya kami dengan potensi lahan sagu yang begitu luas,
15:03mangrove kami juga sangat luas, kami bisa mendapatkan pendanaan hijau dari pihak-pihak yang terkait.
15:10Tapi untuk kawasan industri yang sendiri, Pak, ini kan juga saya mendengar ada rencananya East Seram Agro Industrial Park.
15:18Artinya memang ini sudah disiapkan lokasi tertentu ya, Pak?
15:21Benar.
15:21Sudah beroperasi atau belum?
15:22Baru, baru penyiapan.
15:24Jadi ada tanah milik Pemda yang sudah kami pilih, dia letaknya juga tidak begitu jauh, kurang lebih sekitar 3 kiloan dari ibu kota.
15:35Luasnya kurang lebih 250 hektare.
15:38Dia di depan jalan nasional.
15:40Tapi di belakangnya ada lahan yang luasnya kurang lebih sekitar 550 hektare sampai ke bibir pantai.
15:46Itu yang kami rencanakan akan kami bebaskan di tahun depan ini.
15:51Sehingga ada lahan yang luas tersedia untuk kami bangun kawasan industri.
15:57Dan sagu itu akan jadi bintangnya kurang lebih di kawasan industri itu.
16:04Ada teman-teman investor yang telah masuk dan ingin mengelola kelapa.
16:10Ada juga yang terakhir menghubungi saya untuk komoditas lain seperti Pisang Abaka.
16:16Nah, kawasan industri ini akan jadi tempat bagi pembangunan pabrik.
16:21Dan kami upayakan semua kebutuhan dari kawasan industri itu akan kami siapkan di sana.
16:28Nah, ini yang pastinya kan Pak kalau dengar rencana Bapak tadi cukup besar ya Pak ya.
16:33Ini akan menjadi sebuah kawasan industri.
16:35Lantas bagaimana Bapak bisa hadir untuk melindungi hak-hak masyarakat yang ada di sana Pak?
16:39Baik.
16:40Jadi dari awal ketika kami bicara hilirisai sagu, itu semangat kami justru adalah perlindungan.
16:46Baik terhadap pohon sagu itu sendiri atau masyarakat yang memiliki sagu yang selama ini dikelola sebagai sumber pangan mereka.
16:55Jadi ada konsep yang akan kami tawarkan.
16:58Dan semua konsep itu, ada istilahnya nanti mungkin kita akan ngobrol lagi tentang konsep inti plasma.
17:05Itu sebagian masyarakat itu akan kami libatkan sebagai bagian dari yang memiliki saham dalam pabrik sagu kami.
17:16Dan sebagian lagi akan kami berikan ruang kami dorong untuk ikut mengelola pohon sagu mereka menjadi produk setengah jadi atau sagu basah.
17:28Lalu setelah itu, itu akan kami tampung di pabrik untuk dibuat menjadi tepung kering dengan kualitas yang sama.
17:37Yang diterima oleh pasar.
17:40Jadi masyarakat semua akan terlibat dan memang sampai ke tahap itu, itu butuh sosialisasi, butuh diskusi.
17:49Sehingga masyarakat menerima ini sebagai sebuah ide yang akan meningkatkan pendapatan dan ekonomi mereka.
17:55Ya, artinya masyarakat di sini tidak perlu khawatir ya Pak ya.
17:58Sama sekali tidak.
17:59Karena memang malah ini akan menjadi wadah untuk masyarakat bisa meningkatkan nilai ekonomi mereka gitu ya.
18:04Bahkan juga bisa menyerap tenaga kerja yang lebih luas lagi.
18:07Betul sekali.
18:08Industri-industri sagu ini salah satunya ada di sana.
18:11Baik, Bapak tadi juga sudah menyebutkan salah satu konsepnya adalah tadi inti plasma kalau saya tidak salah.
18:16Kita akan ulas ya Pak ya di segmen selanjutnya.
18:18Dan saudara tetaplah bersama kami karena zona inspirasi akan sekiranya kembali sesaat lagi.
18:23Bapak Fahri Husni Al-Katid.
18:51Dari kita masih membahas tentang hilirisasi sagu ya Pak untuk menuju ketahanan pangan nasional.
18:56Oke, tadi saya juga sempat menanyakan bagaimana upaya Bapak untuk bisa melindungi hak-hak masyarakat.
19:01Bapak sudah jelaskan dan salah satu konsepnya adalah inti plasma atau plasma inti Pak?
19:05Plasma inti?
19:05Sama aja.
19:06Sama aja.
19:06Oke, ini sepertinya apa konsepnya sebenarnya?
19:08Jadi, judul inti plasma itu untuk menjelaskan bahwa apa yang akan kami lakukan di hilirisasi sagu ini, ini mengamankan kepentingan petani sagu.
19:18Oke.
19:18Jadi, inti itu maksudnya ada sekian tarulah dari 35 ribu, kita akan upayakan ada sekitar 15 ribu hektare itu menjadi buffer stock untuk pabrik sagu.
19:31Nah, ini kepemilikan masyarakat terhadap hutan sagu ini akan coba kami konversi dalam bentuk saham yang dimiliki oleh masyarakat.
19:39Jadi, masyarakat akan tetap menikmati hasil dari buffer stock yang akan kami gunakan untuk pabrik.
19:46Itu inti namanya.
19:47Oke.
19:47Nah, yang plasma itu adalah lahan yang tetap dimiliki oleh masyarakat dan dikelola sendiri secara tradisional oleh masyarakat.
19:54Tetapi, karena produk akhir dari hilirisasi sagu itu adalah tepung kering, maka masyarakat hanya kami minta mengolahnya menjadi tepung basah,
20:04kemudian akan dibeli oleh pabrik dan akan dikelola sampai menghasilkan tepung kering dengan kualitas yang sama.
20:13Dan bisa diterima oleh pasar.
20:15Oke, iya.
20:16Artinya memang di sini nanti juga harga juga akan terjaga ya, Pak.
20:19Pasti.
20:19Pastinya, apalagi untuk industri yang sustain begitu ya, Pak.
20:23Benar, benar.
20:23Biasanya mungkin ada supply-nya tapi tidak ada demand-nya, tapi kalau di sini sudah dipastikan demand-nya akan ada begitu akan terjaga.
20:29Ya.
20:29Ya, dan ini juga pastinya tadi Bapak sudah menyampaikan akan ada infrastruktur yang dibangun.
20:34Ini roadmap-nya kalau tahun 2025 ini lebih keambar, Pak?
20:38Jadi, di bisnis plan kami, ini kami targetkan 2029, baru itu akan terjadi produksi besarnya.
20:49Tapi, sebagai persiapan di tahun awal seperti 2025 sampai masuk di awal 2026, itu masih yang kami lakukan adalah persiapan-persiapan berupa kajian-kajian.
21:01Ya, kajian tentang ekonominya, bisnisnya, tentang ketersediaan lahan sagu dan potensi-potensi sagu yang ada di semua 35 ribu hektare yang dimiliki oleh SBT seperti apa.
21:16Nah, semua itu akan kami siapkan. Nah, setelah itu baru mulai.
21:21Mudah-mudahan dengan disetujuinya SBT sebagai lokus PSN di Desember nanti, itu berarti 2026 kita sudah mulai pada tahap pembangunan awal.
21:30Begitu ya, semua infrastruktur sampai ke persiapan untuk pembangunan pabrik ke depan.
21:38Target kami sih di 2029. Tapi, Pak Gubernur pernah sampaikan ke saya, Bapak Bupati, kira-kira bisa enggak kita kejar di 2028 sudah jalan.
21:49Sudah jalan.
21:49Saya bilang tergantung dukungan Pak Gubernur. Kalau Pak Gubernur dukung, saya yakin bisa.
21:54Iya, benar-benar. Ya, ini juga pastinya Pak Mirsa di sini. Berdoa lah ya, Pak.
21:58Semoga sagu ini bisa menjadi salah satu hasil yang jadi untuk kelirisasi sagu dan juga ketahanan pangan nasional.
22:05Karena bisa menghidupi lebih banyak masyarakat.
22:08Pak, kita juga sudah tidak sabar.
22:10Boleh.
22:10Ini sangat menarik sekali produk-produknya.
22:12Kalau mungkin ini yang lebih tradisional.
22:15Jadi begini ya, ini ada yang olahan tradisional. Ini ada bagaya, ini sagu kering, ini sagu tumbuh namanya.
22:22Dan yang di sampingnya ini, ini olahan yang sudah modern ya.
22:27Ini ada beras sagu, ini ada tepung kering sagu, ini bahkan spaghetti loh.
22:36Spaghetti ya.
22:37Ini dari sagu lisius.
22:40Ada dari sagu lisius.
22:42Kemudian kalau ini dari...
22:43Ada apa tuh namanya, sagu mama Papua ya.
22:46Sagu mama Papua?
22:47Iya.
22:47Oke, ini rasa nasi goreng pedas, wow.
22:51Itu nasi, nasi tapi dibuat dari sagu.
22:55Jadi modelnya nasi dan rasanya saya pernah coba itu cukup enak.
23:00Cukup enak, oke.
23:02Ya, dan ini juga ada chips ya.
23:04Iya.
23:05Chips-chips nih, biasanya kalau anak-anak genzet-genzet ini suka nih Pak ya.
23:09Lebih mudah.
23:09Untuk nyemil ya Pak ya, saya boleh coba ini.
23:10Coba, coba.
23:11Dari sagu ya Pak ternyata.
23:12Dari sagu.
23:16Enak.
23:18Tagihan Pak.
23:19Coba yang ini juga boleh.
23:20Boleh dong.
23:21Ini bagi ya namanya.
23:23Ini semua orang Maluku pasti tahu bagi ya Maluku Utara.
23:27Kalau tadi chipsnya enak banget.
23:29Ini bagi ya, ini tradisionalnya ya.
23:33Renyah Pak.
23:34Enak juga.
23:34Enak gurih Pak.
23:36Tagihan saya ini nanti ya.
23:38Banyak yang harus diincip.
23:43Ada mie juga, ada beras dari sagu yang tadi Bapak sebutkan.
23:47Iya, iya.
23:48Tepung sagunya juga sudah ada dan semuanya ini bahkan kemasannya sangat modern sekali loh.
23:52Benar sekali.
23:52Bapak ini tapi kan yang menjadi concern kita bersama, bagaimana supaya generasi-generasi sekarang ini tetap mencintai sagu dong.
24:01Benar.
24:02Nah ini ada sekarang yang sudah beralih ke makanan-makanan modern gitu dan juga beras begitu.
24:07Bagaimana upaya Bapak untuk bisa melestarikan?
24:09Jadi sebenarnya cukup kita bicara tentang pentingnya kesehatan ya.
24:14Karena sagu itu dia sangat sehat.
24:17Dia gluten free, dia ramah untuk pencernaan kita.
24:21Bahkan saya beberapa pasien penderita gula itu disarankan dokter untuk beralih dari nasi ke sagu dan hasilnya itu turun gulanya cukup bagus.
24:33Jadi kalau mereka mengerti tentang nilai kesehatan lalu produk sagunya kita sajikan dengan tampilan yang jauh lebih menarik, saya yakin ini akan diterima oleh masyarakat luas.
24:45Nah kalau di pemerintah daerah saya sedang siapkan semacam arahan kepada semua ASN untuk dalam seminggu minimal sehari itu semua mengkonsumsi sagu sebagai makanan dalam satu hari itu.
25:05Iya, iya, iya. Dan kita mungkin bisa upayakan kalau misalkan ada tamu-tamu keregaraan yang hadir di sana ini.
25:10Persih, tamu-tamu kita sajikan.
25:11Harus mencobain ya karena memang sangat nikmat sekali.
25:13Betul sekali. Nah saya bahkan sebenarnya wawasan dan pengetahuan tentang sagu saya rasa juga penting sejak dini ditaramkan.
25:23Saya minta ke dinas pendidikan untuk itu dipertimbangkan untuk masuk dalam kurikulum sekolah minimal yang dibawah kewenangan kami di kabupaten sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
25:35Jadi anak-anak kita juga sudah mesti mengerti tentang sagu, apa, bagaimana, manfaatnya, dan nilai ekonomisnya.
25:44Singkat saja Bapak sebagai penutup perbincangan kita yang menjadi harapan Bapak. Singkat saja.
25:48Harapan saya kami di kabupaten seram bagian timur itu benar bisa dilihat oleh pemerintah pusat sebagai daerah yang berpotensi untuk mengembangkan sagu
26:01yang merupakan satu PSN yang sudah ditetapkan oleh Presiden Prabowo.
26:07Mudah-mudahan kami bisa ikut mensukseskan cita-cita Pak Prabowo untuk menciptakan ketahanan pangan secara nasional khususnya yang berbahan baku pangan lokal.
26:20Iya kita doakan bersama ya Pak ya.
26:21Semoga nanti terpilih menjadi salah satu lokasi hilirisasi sagu untuk ketahanan pangan nasional kita nantikan di bulan Desember 2025.
26:31Nanti kita doakan bersama.
26:32Baik Bapak Fahri Husti Al-Katiri, silaku Bupati Seram bagian timur.
26:36Terima kasih banyak sudah andir di Kopas TV.
26:38Terima kasih juga sudah berbagi rasa untuk kami semuanya.
26:41Sehat selalu, sukses selalu ya Pak ya.
26:42Terima kasih Diana.
26:44Dan saudara demikian zona inspirasi.
26:46Kali ini semoga informasi ini membawa manfaat untuk Anda.
26:48Saya Diana Twikor Diri, terima kasih.
26:51Sampai jumpa.
26:51Bapak, terima kasih banyak.
Dianjurkan
1:48
|
Selanjutnya
2:21
2:32
2:52
2:26
1:58
11:28
2:27
Jadilah yang pertama berkomentar