00:00Dulu saya berpikir bahwa menjadi rohani, menjadi sempurna, diurapi roh kudus itu bisa dalam waktu cepat,
00:18atau bisa dirapel, atau bisa dilembur dalam sekejap, tetapi dalam perjalanan hidup saya membuktikan tidak bisa, tidak bisa.
00:34Tuhan memiliki tatanan saudaraku, dia tidak mengubah kita seperti sulapan, tetapi kita harus mengalami proses,
00:45benar-benar proses saudaraku.
00:50Nah jika proses itu berlangsung atau berjalan dengan benar, kita merasakan, walaupun itu kecil, tipis,
01:00tapi kita merasakan perubahan itu.
01:04Kita bisa mulai mencium keharuman kesucian Tuhan, melalui dan di dalam kesucian hidup kita.
01:18Hal-hal yang dulu kita anggap wajar kita lakukan, sekarang kita tahu itu tidak patut kita lakukan.
01:29Dan kita menghindarinya, kita membuang.
01:40Apa yang dulu menjadi kesenangan bagi kita dan kita pikir itu wajar.
01:45Tapi ketika kita mulai mengerti bahwa Allah tidak ikut menikmati apa yang kita nikmati.
01:55Dan kita memilih untuk tidak menikmati apa yang Allah tidak ikut menikmatinya.
02:03Kita mencium kesucian Tuhan.
02:06Kita dapat memiliki kesaksian di dalam batin bahwa Allah itu hidup.
02:24Allah itu penuh misteri saudaraku.
02:28Tidak semudah yang ditulis di buku.
02:31Tidak semudah yang dikutbahkan, diseminarkan, didiskusikan sebenarnya.
02:39Banyak hal yang tidak bisa kita pahami tanpa mengalaminya.
02:47Dan saya baru mengerti apa yang dikatakan firman Tuhan.
02:51Tanpa kesucian tidak seorang pun melihat Allah.
02:57Melihat, mengalami, merasakan.
03:01Tapi banyak orang seperti saya dulu sudah menjadi begitu rusak.
03:09Merasa sudah mengenal Allah karena memiliki pengetahuan tentang Allah.
03:14Dan beberapa kesaksian-kesaksian hidup saya yang menunjukkan seakan-akan aku sudah mengenal dia.
03:22Tapi saya sebenarnya belum mengenal sebagaimana mestinya, saudara.
03:27Tetapi begitu kita sungguh-sungguh, saudara.
03:33Paling tidak dimulai dari komitmen, dari tekat.
03:38Aku mau hidup suci.
03:39Aku tidak ingin dunia lagi.
03:45Tidak apa-apa, tidak punya kesenangan.
03:48Asal aku menyenangkan Tuhan.
03:50Dulu saya pikir itu sukar dan mustahil.
03:56Tapi ketika kita berkomitmen dan roh kudus tuntun jalan hidup kita.
04:01Kita mulai merasakan sesuatu yang bisa kita capai.
04:07Bukan sesuatu yang mustahil.
04:09Dulu kita pikir begitu mustahilnya.
04:15Tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil dan roh kudus akan tuntun kita.
04:23Kita bisa menikmati Tuhan.
04:26Kita bisa menikmati kehadirannya di dalam hidup kita.
04:34Dan otomatis, saudaraku, kesenangan-kesenangan kita kugur, luruh.
04:42Dulu dengan berbagai alasan, saya merasa bahwa punya kesenangan itu normal.
05:03Proses-proses, tapi kita tidak pernah merasakan pertumbuhan itu.
05:09Dan kita berpikir suatu hari saya akan lembur, akanku rapel.
05:20Tidak bisa.
05:23Harus lewat proses.
05:26Dan tidak jarang Tuhan memukul kita, menyengat kita dengan masalah-masalah berat.
05:32Mestinya tidak perlu masalah-masalah berat kalau kita tidak perlu disengat.
05:49Saya berharap kita menjadi kumpulan atau komunitas orang-orang yang benar-benar dipisahkan dari dunia.
05:57Di tengah-tengah dunia, tetapi dipisahkan dari dunia.
06:03Kita ini seperti di lautan yang tercemari karena ada kapal tanker yang memiminyak.
06:15Lalu minyaknya berhamburan di laut.
06:17Dan kita berenang di tengah-tengahnya.
06:23Pasti kita kena.
06:25Tapi kita bisa berjuang tidak kena.
06:29Dan Tuhan akan memampukan kita untuk itu.
06:32Harus fanatik sefanatik-fanatiknya.
06:39Nekat senekat-nekatnya.
06:44Dan kalau kita sungguh-sungguh mulai mencium keharuman Tuhan.
06:48Keharuman kesuciannya.
06:50Kita berjalan dengan Tuhan.
06:52Kita akan efektif dipakai oleh Tuhan.
06:56Siapapun kita, saudara.
06:57Jangan sampai saudara
07:03Melewatkan kesempatan yang berharga ini.
07:12Seperti kita puasa hari ini.
07:15Hari ketiga, besok hari keempat.
07:18Besok hari kelima.
07:20Buat saya, saudaraku.
07:22Ini hari keempat.
07:23Karena saya sudah puasa dari hari minggu.
07:25Dan hampir selalu saya buka puasa jam delapan malam.
07:33Dan kita begitu bersemangat, saudara.
07:37Tidak memikirkan makan lagi.
07:39Kalau dulu kadang-kadang masih mikir.
07:41Aduh makan.
07:42Tidak mikir.
07:43Aku mau mencapai target ini loh.
07:49Mau sempurna seperti Bapak.
07:52Betapa indahnya kalau kita bisa hidup tak bercacat, tak bercelah.
07:57Dan menyenangkan hati Allah.
08:00Kita berambisi kuat untuk itu.
08:02Kita harus berani melepaskan dunia, saudara.
08:14Nanti Tuhan akan tuntun, saudara, bagaimana menertibkan hidup, saudara.
08:18Membuang semua kesenangan-kesenangan, hobi-hobi.
08:22Tuhan akan memampukan kita melepaskan semuanya itu.
08:32Dan kita mulai bisa mencium kesucian Tuhan.
08:36Baru kita bisa berkata begini.
08:41Engkau hartaku.
08:45Mudah kita berkata engkau hartaku, tapi tidak mampu menghayati.
08:52Dan selanjutnya terkait dengan hal ini, saudara baru bisa merasakan kerinduan bertemu dengan Tuhan Yesus.
09:00Seakan-akan kita berkata begini, Tuhan, aku sudah tidak punya apa-apa lagi.
09:10Aku hanya memiliki engkau Tuhan.
09:16Kesenangan demi kesenangan kita lepaskan.
09:19Kepuasan-kepuasan daging kita lepaskan.
09:22Kita belajar hidup suci.
09:24Sahabat teman-teman yang dulu menemani saudara-saudara tinggalkan.
09:35Saudara buang itu, saudara punya kegemaran-kegemaran yang Tuhan tidak ikut menikmati.
09:41Baru saudara bisa berkata,
09:43Tuhan, aku tidak punya apa-apa lagi.
09:48Aku tidak punya siapa-siapa.
09:50Aku hanya memiliki engkau Tuhan.
09:54Bagi kita yang masih memiliki banyak,
09:58Secara lahiriah kita masih memiliki aset dan lain-lain.
10:04Tapi hati kita mengatakan semua ini milikmu.
10:09Kapan saja Tuhan mau ambil, aku pertaruhkan.
10:12Makanya ya, kalau pendeta ya,
10:17Pilih istri harus istri yang bisa diajak miskin.
10:23Punya barang tapi tidak menghai barang itu.
10:28Kalau setiap saat,
10:30Tuhan mau ambil, harus diambil.
10:32Saya bersyukur punya istri yang tidak pernah tahu berapa uang saya.
10:43Tidak pernah mau tahu dan tidak boleh.
10:45Memang tidak boleh.
10:47Tapi belum pernah ditanya kamu punya uang berapa.
10:51Tidak pernah.
10:53Dia sangat menghargai privasi saya ini.
10:55Karena dia tahu uangku milik Tuhan.
10:59Satu itu dia takut.
11:03Dan saya tidak pernah memikirkannya.
11:06Kalau saya tidak punya, saya diem.
11:11Saya punya, saya diem juga.
11:15Sehingga dia tidak bisa membaca gelombang uangku.
11:24Apapun yang saya miliki, saya rela berikan untuk Tuhan.
11:28Bukan karena saya mau mempengaruhi saudara apa.
11:31Enggak.
11:32Yang saudara miliki sekarang, miliki.
11:34Jangan berikan siapa-siapa kalau Tuhan tidak suruh.
11:39Tapi kalau kita sudah melepaskan kesenangan-kesenangan.
11:43Tidak ada yang kita cintai.
11:47Kita bisa berkata begini.
11:49Tuhan, aku sudah tidak punya apa-apa.
11:54Aku hanya memiliki Engkau.
11:57Baru kita berkerinduan ikut Tuhan.
12:00Tapi kalau kita masih menyenangi sesuatu.
12:04Apalagi kita masih berbuat dosa.
12:06Tidak mungkin kita merindukan Tuhan.
12:10Makanya saya pernah mengatakan.
12:12Hanya orang yang serupa Yesus yang merindukan Yesus.
12:15Artinya orang-orang yang sudah melepaskan keinginan-keinginan dagingnya.
12:21Keinginan-keinginan dosa dan semua kegemaran-kegemarannya.
12:24Yang tidak memiliki apa-apa lagi baru berkata Tuhan aku merindukan Engkau.
12:34Beri tepuk tangan untuk kebenaran ini.
12:36Sudara mengerti maksud saya?
12:43Tidak banyak loh orang sampai tingkat ini, Sudara.
12:46Saya juga belum sempurna.
12:48Tapi saya sudah mulai mengerti.
12:50Oh, begini.
12:52Dan saya maju terus.
12:53Karena saya pemimpin.
12:56Saya harus menjadi contoh.
12:57Saya harus memulai dulu.
12:59Saya harus mengalami dulu.
13:01Baru saya bisa membagi.
13:06Luar biasa, Sudaraku.
13:09Baru kita bisa merasakan Allah itu harta kita.
13:12Kalau kita masih merasa memiliki sesuatu yang kita nikmati sebagai kesenangan.
13:19Dan dosa dalam daging yang kita masih mau rawat.
13:23Tidak mungkin kita bisa menyerikan Tuhan harta kita.
13:27Tidak mungkin.
13:28Kita masih hidup dalam, kita masih ada daging ini.
13:31Tapi tidak menuruti daging ini.
13:33Kita harus membuat dia makin impoten.
13:36Makin powerless.
13:38Makin tidak berkuasa.
13:40Itu proses.
13:42Makanya orang tidak boleh menunda.
13:47Bersyukur yang masih muda-muda.
13:49Karena jauh-jauh hari kau mendengar firman ini.
13:51Kau berkomitmen hidup suci.
13:53Berkomitmen meninggalkan percintaan dunia.
13:56Kamu jadi orang-orang luar biasa.
13:59Kau masih bisa menikmati gula itu manis, makanan lesat.
14:03Kau masih bisa.
14:06Kamu akan jadi perwira-perwira tinggi Tuhan.
14:10Masalahnya.
14:12Masalahnya.
14:14Kita tidak tahu apakah umur dunia masih 30 tahun.
14:19Masih 20 tahun.
14:21Kita tidak tahu.
14:24Oleh sebab itu, yang muda-muda harus mulai mempersiapkan diri.
14:28Jadi hamba-mba Tuhan yang luar biasa.
14:2910 tahun lagi umurmu 30-35 tahun, kamu sudah jadi pembicara-pembicara yang hebat.
14:36Bisa menggarami.
14:38Orang-orang itu harus berkemas-kemas dengan serius.
14:41Dan mendukung proyek pekerjaan Tuhan ini.
14:44Dan menghabiskan sisa umur kita ini.
14:46Untuk benar-benar menjadi orang-orang yang layak menjadi mempelai Tuhan.
14:51Layak dimuliakan bersama Yesus.
14:53Jangan harap kebahagiaan dunia ini.
15:00Jangan harap.
15:01Makin chaos dunia ini, saudaraku.
15:08Kita hanya menantikan langit baru, bumi baru.
15:12Tapi sementara itu kita masih bisa tidur nyenyak, percaya.
15:17Kita masih bisa menikmati apa yang Tuhan berikan kepada kita.
15:21Tanpa kita terikat dengan dunia ini.
15:24Biar hati kita melimpah cinta kepada Bapak.
15:31Cinta kepada Tuhan.
15:34Besok kita kembali bertemu di sini.
15:37Jam 6.