00:00Amin, amin. Silahkan duduk saudaraku sekalian.
00:12Kalimat terakhir ini saudaraku, bilakah aku boleh datang memandang wajahmu Tuhan.
00:20Ini bukan wajah Bapak, karena Bapak itu roh adanya.
00:25Ini wajah Tuhan Yesus, Tuhan Yesus yang berkata di Injil Yohanes pasal 14,
00:36Engkau melihat aku, engkau mengenal, engkau melihat Bapak.
00:43Tuhan Yesuslah yang mewakili Bapak, dan di kekekalan dialah yang menjadi Raja.
00:55Waktu tadi kita nyanyi, ya, pembela yang agung, Yesus.
01:04Saudaraku sekalian, hati saya tersentuh.
01:08Kita memiliki pembela yang bukan hanya sok membela atau pura-pura membela,
01:17Tetapi telah membuktikan pembelaannya.
01:21Dengan menjadi manusia, menderita, mati di kayu salib.
01:28Pembelaan saudaraku.
01:34Apa yang Tuhan Yesus lakukan bagi kita?
01:38Kasih pengorbanan, anugerah kasih yang diberikan kepada kita.
01:45Kasih karunia, anugerah, pengorbanan yang diberikan kepada kita.
01:51Tidak akan pernah bisa kita balas setimpal atau setara dengan apa yang dia lakukan bagi kita.
02:01Dan kita harus terus menghayati dan merenungkannya.
02:05Kalau bukan Tuhan yang menyelamatkan kita,
02:10Kita ada di bawah bayang-bayang maut, saudaraku.
02:13Kemarin saya jalan panjang dengan Pak Agustino Sugeng.
02:26Di perjalanan saya mengatakan begini, saudara.
02:30Dan bagi saya itu berkat.
02:32Dan menurut saya itu inspirasi dari roh kudus.
02:37Saya berkata dan itu saya ulang.
02:40Saya ucapkan dan saya ulangi lagi beberapa waktu.
02:44Saya ulangi lagi.
02:45Saya katakan begini.
02:48Kalau orang menjadi DPO,
02:52Artinya yang dicari polisi karena melakukan kesalahan.
02:59Atau orang yang sudah dieksekusi hukuman.
03:04Bisa 5 tahun, 10 tahun, 15, 20 tahun.
03:08Apalagi hukuman mati.
03:10Tidak ada yang indah yang dilihatnya, saudara.
03:18Kebetulan kami datang dari sebuah tempat pelayanan.
03:24Sudah malam, bukan mulai malam.
03:26Sudah malam.
03:28Di atas jam 9.
03:29Sudah mulai gelap.
03:31Tetapi saya masih bisa melihat lampu-lampu nyala.
03:34Lalu goyangnya.
03:36Pohon yang ditiup angin.
03:37Nah itulah muncul pikiran itu, saudara.
03:42Kalau orang dicari polisi karena melakukan kejahatan.
03:50Atau telah dieksekusi hukuman.
03:57Apa yang dilihatnya tidak menjadi indah.
04:00Kalau masih bisa dinekmati.
04:02Kalau bisa menikmati dan masih dia menikmati sesuatu.
04:08Yang dilihatnya, dimakan, dikecap.
04:11Wah itu sudah rusak banget, saudara.
04:15Pasti pada umumnya, hampir bisa dikatakan pada umumnya.
04:21Tidak ada yang indah.
04:24Renungkan itu, saudara.
04:25Tidak ada yang indah.
04:28Makanan tidak ada yang enak.
04:30Renungkan itu, pikirkan itu, saudara.
04:46Tetapi ironinya manusia itu dibawah bayang-bayang maut.
04:51Terpisah dari Allah selama-lamanya.
04:57Dan akan terpisah juga dari saudara, keluarga, orang yang dicintai.
05:03Kok bisa lo makan enak?
05:08Kok bisa lo melihat sesuatu itu indah?
05:11Ia ada di dalam ancaman, bayang-bayang maut.
05:19Terpisah dari hadirat Allah selama-lamanya.
05:23Kok bisa lo tenang?
05:26Kok bisa lo melihat sesuatu itu indah?
05:29Coba betapa rusaknya.
05:32Seperti tadi saya katakan, kalau orang dieksekusi.
05:35Tidak usah hukuman 10 tahun, 5 tahun saja.
05:39Jadi tidak indah semuanya.
05:41Apalagi hukuman mati.
05:46Lalu Pak Agustinus nyeletuk, iya ya.
05:49Kita mau berpisah sementara saja.
05:53Betapa susahnya dengan orang yang kita kasihi.
05:58Misalnya berpisah, pindah rumah satu, pindah keluar negeri.
06:05Atau karena sekolah, kuliah.
06:07Atau karena meninggal dunia.
06:10Itu ya.
06:11Perpisahan sementara itu sudah menyakitkan dan menyedihkan.
06:17Apalagi kalau terpisah selamanya.
06:20Nah orang kok gak mikir, saudaraku.
06:22Tidak ada kepastian.
06:23Tidak ada kepastian diterima di kerajaan Allah.
06:29Tidak punya kepastian akan bersama-sama lagi dengan keluarga.
06:34Bisa loh menikmati keindahan.
06:37Apakah itu rumah, mobil, makan enak, jalan-jalan dan lain-lain.
06:41Betapa rusaknya, betapa rusaknya itu, saudara.
06:46Nah kita yang mau bertobat terus.
06:51Kita yang selalu mau dibaharuhi, diubah.
06:56Supaya kita tahan berdiri di hadapan anak manusia.
07:01Karena kita benar-benar hidup suci, hidup tak bercaca, tak bercelah di hadapan Allah.
07:09Tidak ada percintaan dunia.
07:12Hati kita benar-benar mengasih Allah.
07:16Saudara, apapun yang kita kecap jadi enak.
07:22Mau tinggal di rumah gubuk, kontrak lagi.
07:27Menjadi enak.
07:30Semua jadi indah.
07:36Pasti tidak jadi materialistis.
07:39Lalu, ini yang jadi ciri menurut saya.
07:46Akan berbelas kasihan kepada orang.
07:50Saya lama-lama itu bisa memastikan, saudara.
07:53Orang yang tidak punya belas kasihan terhadap orang.
07:56Pasti bukan anak Allah.
07:58Kalau anak Allah itu ciri yang jelas, belas kasihan terhadap orang.
08:03Dia tidak mau melukai perasaan orang.
08:06Kecuali orang itu memang bandel, keras kepala.
08:09Ya sudah.
08:11Kita sudah membelas kasihan ini.
08:14Kita sudah menolong.
08:16Masih tidak mau benar ya, terserah.
08:18Berbahagialah Bapak Ibu yang tiap pagi bangun jam setengah lima.
08:25Doa pagi jam setengah.
08:27Sudara yang datang ikut doa, mendengar truth ID.
08:30Kayak orang tidak punya kerjaan.
08:32Mencari perkenanan Allah.
08:35Semua jadi indah.
08:37Makan apapun jadi indah.
08:39Makan apapun jadi enak.
08:42Keadaanmu.
08:44Keadaanmu apapun bisa kau nikmati.
08:48Apakah kau masih lajang, sudah jadi janda atau duda, punya anak atau mandul, sudah kerja atau masih nganggur.
08:56Pokoknya bisa dilewati.
08:57Karena kita memiliki kehidupan yang sempurna di belakang langit diri.
09:05Paham gak saudara?
09:07Tetapi, ya tetapi lagi nih.
09:10Banyak orang tidak bisa menikmati itu.
09:12Mengapa?
09:13Karena tidak maksimal di dalam mencari Tuhan itu tidak maksimal.
09:20Tadi kan kita nyanyi, bilakah boleh datang memandang wajahmu Tuhan.
09:26Satu ini loh yang seringkali menjadi batu ukuran saya.
09:31Apakah benar saya merindukan bertemu Tuhan?
09:35Lalu satu hal yang menurut saya Tuhan ajarkan ke saya.
09:39Kamu tidak bisa menemui Tuhan Yesus eras kalau kamu belum seperti dia.
09:46Satu.
09:47Dua.
09:48Kamu belum bisa menerima Yesus.
09:50Belum bisa menjumpai dia.
09:52Kalau kamu belum menyelesaikan tugas yang dia berikan padamu.
10:00Tetapi kalau kita.
10:04Sudah menjadi serupa Yesus.
10:06Makin serupa.
10:07Hidup suci tidak tertarik keindahan dunia.
10:10Tidak tertarik dunia ini.
10:12Itu dulu.
10:14Aduh saudara kita siap bertemu Tuhan.
10:17Kita bersih.
10:21Dan kalau kita sudah bisa menyelesaikan tugas yang Tuhan berikan kepada kita.
10:28Kita pasti kita rindu bertemu dengan Tuhan.
10:32Saya dulu langsung aminor.
10:41Sampai rumah Bapak nanti ku menghadap rajaku.
10:49Tuhan Yesus maksudnya.
10:50Ku sampaikan telah usai tugasku.
10:55Ku cium kakimu Tuhan yang berlubang paku.
11:05Ku bisikkan hamba mencintai.
11:09Beberapa kali saya tadi berdisitu.
11:12Serr gitu.
11:13Terus berdiri.
11:15Saya serr gitu.
11:17Nah waktu saya nyanyi barusan ini.
11:18Serr lagi.
11:20Saudara.
11:20Saya punya kalimat tapi jangan bilang-bilang.
11:32Dari tadi waktu menyembah saya sering bilang gini.
11:34Aku gila Tuhan aku gila.
11:38Tapi itu tidak bisa didengar orang.
11:40Orang bisa mungkin jadi bingung kok ngomong gitu.
11:44Aku bilang aku gila Tuhan.
11:46Aku sudah gila ini.
11:47Atau tidak kasmaran.
11:50Tuhan kalau jatuh cinta kayak orang gila tau.
11:53Oh kasmaran Tuhan.
11:55Aku sudah berjanji.
11:56Aku rela buat apapun.
11:58Akala asal aku bisa pindah frekvensi.
12:03Tidak gampang loh pindah frekvensi itu.
12:05Frekvensi kita itu duniawi kedagingan.
12:08Allah itu roh Pak.
12:09Jadi berdoa pun dalam roh.
12:12Jadi kita harus keluar dari frekvensi.
12:14Set gitu.
12:15Maka tadi saya doa dari tadi siang di ruangan saya itu.
12:20Cuman pindahkan frekvensi ku Tuhan.
12:23Supaya aku ada di kawasan.
12:26Di wilayahmu.
12:29Tapi kalau kita masih mencintai dunia.
12:32Nah bisa.
12:32Saya berdoa Tuhan bagaimana aku punya SOP.
12:40Standard Operation Procedure dalam menyembah engkau.
12:44Bagaimana punya kesantunan menyembah itu.
12:47Bagaimana aku bisa mengerti standar kerajaan alam menyembah itu.
12:55Seperti tadi saya memimpin doa ini.
12:59Saya sudah berdoa Tuhan.
13:00Pimpin aku untuk standar menyembah itu bagaimana.
13:08Saya sudah berdoa saudara.
13:11Saya sudah minta malekat-malekat Tuhan memenuhi juga tempat ini.
13:15Atau hadir maksudnya ikut menyembah.
13:18Nah kita tidak bisa punya frekvensi.
13:22Kita tidak bisa mengenal standar kerajaan alam menyembah.
13:28Kalau hati kita masih terikat.
13:31Nah kesantunan yang saya persoalkan adalah.
13:35Kesantunan menyembah alam lalu alam menerima.
13:37Ya ini sudah memenuhi SOP.
13:39Kalau hatimu bersih.
13:41Hatimu tidak terikat dunia.
13:45Paham gak saudara?
13:45Loh aminnya kok pelan.
13:48Saudara kerja, bisnis, kuliah, sekolah.
13:51Harus.
13:52Tapi jangan terikat.
13:54Kita lakukan semua itu untuk Tuhan.
13:56Amin.
13:59Nah kalau kita hidup suci.
14:00Benar-benar kita tidak terikat dunia.
14:05Kita bisa bertemu dengan Tuhan saudaraku.
14:09Kita diperkenan bertemu dengan Tuhan.
14:12Kalau kita bisa nanti datang ke rumah Bapak.
14:16Disambut oleh Maharaja Tuhan Yesus.
14:21Makan apapun enak hari ini.
14:24Apapun yang terjadi.
14:26Tidak menjadikan kita ini tenggelam.
14:30Walaupun ada susahnya juga.
14:31Camkan ini saudaraku.
14:39Tulis.
14:40Goreskan di hatimu.
14:42Sepulang dari ini.
14:43Jangan lupa.
14:45Dari menit ke menit.
14:46Dari jam ke jam.
14:48Yuk jaga mulut.
14:50Jaga perkataan maksud saya.
14:52Sikap hati.
14:53Jaga semua.
14:54Supaya kita hidup kudus.
14:58Tak bercaca.
14:58Tak bercelah.
15:01Amin saudara.
15:03Saya diberkati oleh pesan Tuhan ini.
15:06Iya.
15:07Apa yang saya khutbahkan ini.
15:09Tidak saya persiapkan saudara.
15:11Seperti tiap pagi.
15:13Saya minta agar Tuhan Allah Bapak.
15:16Menaruh perkataannya.
15:18Di mulut saya.
15:19Ya.
15:20Dan ini pesan Tuhan.
15:21Oke.