Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
  • 2 hari yang lalu
Transkrip
00:00Silahkan duduk saudaraku sekalian.
00:06Besok adalah hari pertama puasa kita.
00:12Besok hari Sabtu tanggal 2 April 2022 saudaraku.
00:20Dan besok hari Sabtu jam 4 saya akan mengadakan doa disini.
00:25Ya on site jadi saudara bisa hadir jam 4 karena besok libur ya saudara.
00:34Hari Sabtu biasanya sebagian besar kita tidak masuk kantor.
00:40Hari Minggu itu puasa yang hari kedua kita.
00:45Jadi kita bergabung dengan kebaktian umum.
00:48Lalu hari Senin nanti baru kami akan informasikan apakah jam 4, apakah jam 5, apakah jam 6.
00:58Jadi ada jadwal yang kami akan sampaikan sejak besok untuk minggu depan saudaraku.
01:06Kita puasa bisa 24 jam, bisa 20 jam, bisa 15 jam, bisa 14 jam, atau bisa 12 jam.
01:18Tergantung saudara punya kemampuan saudaraku.
01:22Bisa ikut sahur dengan tetangga kita yang juga sedang puasa, bisa juga tidak sahur saudaraku.
01:30Saudara bisa bayangkannya pada waktu Nuh membuat bahtera.
01:34Itu seperti orang yang kena si surufrenia atau psikopat.
01:45Seperti orang yang mengalami kejiwaan yang tidak wajar.
01:56Sama dengan Lot.
01:59Kok percayanya loh dengan dua tamu yang baru datang.
02:04Semua baik-baik, semua fine-fine.
02:08Lalu tiba-tiba katanya akan ada turun api belerang dan membakar kota tercinta mereka.
02:16Orang-orang tidak boleh berdoa, tapi Daniel berdoa.
02:30Ngerti enggak yang dihadapi itu raja kuat?
02:32Sadrame Sabetnego sudah diberi kesempatan untuk menyembah patung yang didirikan di Lembah Dura oleh Nepokadnesar.
02:50Diberi amnesti.
02:52Diberi amnesti.
02:54Tetapi bisa-bisanya loh nekat saja mau menyembah Allah Elohim Yahweh dan menolak menyembah patung itu.
03:07Ini seperti orang-orang yang tidak wajar hidup.
03:14Apakah saudara pikir Paulus hidupnya wajar di mata orang pada zamannya?
03:20Paulus pun dicap gila saudara.
03:23Orang-orang yang bergaul dengan Tuhan dan berjalan di dalam rencana Tuhan.
03:32Orang-orang yang dianggap tidak waras saudara.
03:36Abraham tinggal bersama dengan familinya, dengan keluarganya baik-baik.
03:43Lalu harus meninggalkan negeri, kampung halaman dan keluarga mereka.
03:53Ke negeri yang katanya akan ditunjukkan oleh Allah.
03:58Maksudnya Yahweh.
04:03Tetangga kanan kirinya tidak bisa mengerti saudara.
04:08Dan banyak lagi contoh orang-orang hebat.
04:13Yang pada zamannya dianggap orang-orang yang sekarat.
04:19Yang pikirannya tidak normal saudara.
04:23Psikopat.
04:25Aneh.
04:31Saudara, tetapi mereka orang-orang yang beruntung.
04:36Karena mereka memilih jalan yang benar.
04:42Pilihan mereka tepat.
04:44Bagaimana dengan kita hari ini?
04:56Saya sering mengatakan tinggalkan kewajaran.
05:02Tapi makin hari saudara.
05:04Saya makin menyadari bahwa kita ini pada umumnya tidak wajar sebagai umat pilihan.
05:15Makin mengerti betapa kita telah jauh dari standar.
05:21Seorang yang berjalan dengan Tuhan dan hidup di dalam kehendak dan rencananya.
05:27Ada sedikit ketakutan saya terhadap diri saya sendiri ketika saya makin menyadari bagaimana standar hidup sebagai anak-anak Allah.
05:41Ada ketakutan kecil yang bersembunyi di lupuk hati saya yang saya tangkap saya rasakan.
05:53Kalau mengikuti terus jalan ini, jadi apa kamu eras?
06:01Jadi manusia macam apa kamu?
06:06Ada sedikit ketakutan juga saudara.
06:10Kamu makin tidak wajar nanti kamu dicap macam-macam.
06:15Pasti dicap macam-macam kamu.
06:17Tapi seperti yang tadi saya katakan, semakin mengerti kebenaran.
06:30Wah ternyata kita jauh dari kewajaran hidup anak Allah.
06:41Tidak mudah untuk melangkah.
06:43Mengambil tindakan berjalan dengan Tuhan, hidup di dalam kehendak dan rencananya di tengah-tengah dunia kita yang sangat fasik ini.
07:01Sementara masih ada kekeruhan di dalam jiwa kita.
07:06Sementara masih ada nafsu di dalam kehendak dan rencananya di dalam kehendak dan rencananya di dalam kehendak.
07:12Karena rekaman dari masa lalu dan hidup kedagingan kita.
07:18Tapi kita memilih untuk benar-benar hidup suci, tak bercacat, tak bercelah, meninggalkan dunia saudaraku.
07:28Tidak mudah saudara.
07:30Dibutuhkan keberanian.
07:34Dan kita harus bisa mengkondisi hidup kita sendiri.
07:40Sebab kalau kita tidak mengkondisi hidup kita untuk bisa berjalan dengan Tuhan hidup di dalam kehendak dan rencananya,
07:51dunia mengkondisi kita.
07:53Dan kita akan terbawa oleh suasana dunia ini.
07:56Maka langkah-langkah awal kita, lima hari puasa, empat puluh hari puasa.
08:04Dan setelah empat puluh hari, dua minggu kemudian, tiga puluh hari kita puasa.
08:11Tapi bukan hanya tidak makan.
08:15Bukan hanya kita kumpul-kumpul berdoa.
08:18Tetapi kita harus benar-benar mau mengubah cara berpikir kita, rutinitas hidup kita.
08:30Sebab kalau kita mau benar-benar berubah, kita mau mengkondisi hidup kita.
08:37Supaya terpacu untuk berjalan dengan Allah hidup dalam kehendak dan rencananya.
08:42Ya kita harus berani, saudara, meninggalkan rutinitas.
08:49Rutinitas membuat kita tidak bisa berubah.
08:54Memang ada hal-hal yang tidak boleh kita tinggalkan dan memang tidak bisa.
09:00Masuk kantor, kerja, dagang.
09:02Itu tidak bisa kita tinggalkan.
09:07Tetapi ada hal-hal lain yang mesti kita tinggalkan.
09:12Apa yang kita lihat.
09:14Tontonan kita yang biasa kita lihat.
09:16Film-film yang kita lihat.
09:18Lagu-lagu yang kita dengar dan kita nyanyikan.
09:21Lagu dunia maksudnya.
09:23Teman-teman pergaulan kita.
09:25Hobi-hobi kita.
09:27Itu harus kita tinggalkan.
09:29Kita tidak bisa berubah kalau kita tidak mengkondisi hidup kita.
09:36Waktu kita berbaring tidur, apa yang kita baca.
09:43Apa yang kita lihat di televisi.
09:45Kalau saudara punya televisi di depan ranjang.
09:49Saudara tidur sambil lihat TV.
09:50Apa yang saudara lihat.
09:53Rutinitas apa yang saudara lakukan, yang saudara harus buang.
09:59Kita mengkondisi hidup kita.
10:02Nah puasa yang kita lakukan ini termasuk usaha mengkondisi hidup kita.
10:11Saudara mengerti?
10:13Saudara mengerti?
10:15Harus diubah.
10:19Pada waktu di kantor ada jam-jam kosong di mana biasa bercengkerama dengan teman.
10:24Saudara tinggalkan cengkerama itu.
10:26Tidak bercengkerama lagi.
10:29Saudara mendengarkan sidi khutbah, saudara baca buku rohani, saudara membaca alkitab.
10:35Saudara cari tempat yang sepi, saudara diam, tapi saudara berdoa.
10:40Bapak di surga.
10:43Anda harus mengkondisi hidup seperti itu.
10:46Belum lagi, saudara, pasti biasa memikirkan sesuatu.
10:55Makanya kita mulai koreksi diri.
10:58Kalau ada pikiran-pikiran yang itu tidak membuat Tuhan nyaman, ya tidak kita pikirkan lagi.
11:04Kita usir.
11:05Kita bisa kok mengusir.
11:08Kita bisa berkuasa atas pikiran kita sendiri.
11:12Jangan pikirkan.
11:15Nyah kamu.
11:16Jangan pikirkan.
11:18Kita kondisi.
11:19Reaksi-reaksi kita pada waktu saudara bekerja, saudara biasa marah, kesal dengan luapan-luapan tertentu.
11:31Tinggalkan rutinitas itu.
11:34Diam.
11:36Kalau sudah dilukai orang, kita nikmati.
11:38Seperti orang makosistis.
11:41Kita nikmati penderitaan batin kita sebagai korban.
11:48Tidak perlu buang.
11:53Roh kudus nanti akan menolong saudara.
11:57Makanya saudara perlu ada waktu duduk diam di kaki Tuhan, doa pribadi, ya saudara.
12:04Di situ roh kudus akan pasti berbicara kepada saudara.
12:07Akan memimpin saudara.
12:12Sampai begitu jelas perbedaan saudara dan saya dibanding dunia, anak dunia.
12:20Makin jelas bedanya.
12:25Harus makin jelas.
12:28Harus makin berbeda.
12:32Tidak usah pusing.
12:34Apa penilaian orang terhadap kita.
12:36Tidak usah pusing.
12:39Saudara harus bangga menjadi orang aneh.
12:44Ingat ya, bukan yentrik yang membuat orang terluka.
12:47Ya, bukan yentrik membuat orang jadi tersandung.
12:50Tapi pasti kita memiliki keadaan yang tidak sama dengan orang lain.
12:54Dan itu dipandang oleh setan membahayakan.
12:59Maka sering ya saudara orang-orang yang berniat untuk mengkondisi dirinya menjadi anak-anak Allah yang baik.
13:07Yang mau berjalan dengan Tuhan di dalam kehendak dan rencana Allah.
13:13Itu pasti serangannya banyak.
13:15Pasti serangannya banyak saudara.
13:18Jangan berharap perubahan itu terjadi secara drastis, radikal, sulit saudara.
13:26Memang bagi mereka yang sudah mengkondisi dirinya mengalami proses perubahan itu akan makin radikal.
13:35Tapi kalau saudara baru-baru mulai, seperti hukum aerodinamika, pesawat terbang itu tidak langsung ke atas.
13:49Dia pelan dulu, baru naik.
13:54Dari diparkir, menuju landasan pacu, lalu pelan-pelan jalan.
14:10Harus dimulai.
14:14Jangan menunda.
14:18Saudara harus berani mengkondisi diri.
14:22Biasa pagi, bangun, sudah makan.
14:27Kali ini tidak.
14:31Tidak mudah.
14:32Tapi kalau saudara berani mengkondisi hidup saudara, mengkondisi pikiran saudara.
14:40Memang kita sering terdistrak oleh orang-orang yang di sekitar kita yang mengajak ngomongnya itu tidak benar.
14:49Membangkitkan kebencian, dendam, kemarahan.
14:55Mendistrak namanya.
14:57Tapi kita tetap harus mengendalikan diri karena kita yang menguasai diri kita.
15:02Aku mau marah atau tidak marah tergantung saya.
15:06Aku mau ke tempat A atau ke tempat B tergantung saya.
15:12Ini yang namanya mengkondisi.
15:15Siapa sih orang yang mau bangun tiap hari jam 5?
15:18Kalau saya kan pasti setengah 5.
15:21Lewat setengah 5 sudah terlambat.
15:24Sudah susah saudaraku.
15:26Benar.
15:27Makanya saya jadi kebiasaan bangun jam 4, setengah 4.
15:31Jadi kebiasaan.
15:33Aduh.
15:36Siapa sih yang mau begitu?
15:40Tapi kita harus mengkondisi diri kita begitu.
15:44Besok hari Sabtu jam 4.
15:46Ya mestinya bisa ke tempat cucu atau mau makan bersama.
15:57Tidak bisa.
15:59Nanti hari Senin siapkan lagi waktu.
16:06Sudah pagi sore, pagi sore, sudah kayak restoran Padang.
16:13Tapi kita mengkondisi begitu.
16:15Dan saya mengajak saudara-saudara sekalian menjadi orang-orang yang benar-benar
16:20Seperti bangsa Israel yang berkemas-kemas keluar dari Mesir.
16:24Menuju Kanaan.
16:28Amin saudara.
16:32Seberapa saudara betul-betul berkemas-kemas dan serius
16:36Untuk mengalami perubahannya tergantung
16:38Seberapa saudara berani mengkondisi hidupmu.
16:42Mengkondisi hidupmu.
16:46Ingat ini.
16:48Tidak cukup kita berkata Tuhan
16:50Pegang kemudi hidupku.
16:54Tuhan berkata kamu yang kuberiku kemudi, kemudikan sendiri.
16:58Roh kudus yang akan menuntun kita.
17:04Kita arahkan kemana para bola hidup kita.
17:08Kita arahkan kemana kiblat kita.
17:11Tergantung kita.
17:12Pindahkan kiblat kita ke Tuhan dan kerajaannya.
17:18Lalu kondisikan dirimu untuk mengarahkan diri ke sana.
17:21Saya berdoa seperti tadi saudara.
17:28Kalau lepas kendali emosi, saya sudah nangis terseduh-seduh saudara.
17:32Tapi dulu tidak bisa seperti hari ini.
17:35Kan kok bisa pak?
17:36Karena saya mengkondisi diri saya.
17:39Tiap hari kan.
17:41Allah Abraham, Allah Isaac, dan Allah Yaakub.
17:46Jadi Allah bisa menjadi begitu nyata dalam hidup.
17:52Bahwa Allah yang disembah oleh Musa itu Allah yang sekarang ku sembah.
18:00Allah yang membelah laut kolsom itu Allah yang sekarang ku sembah.
18:07Dan aku mau berjalan dengan dia.
18:10Allah yang mengangkat Henok sehingga Henok tidak lagi ada di bumi ini.
18:15Dialah Allah yang ku sembah.
18:18Cuma saya mengerti bagaimana belajar menghormati Allah.
18:22Kalau Allah Bapak tidak bicara apa-apa saya tidak nuntut.
18:25Bicaralah Tuhan jangan sepi-sepi begini dong.
18:29Tidak, saya diam saja.
18:33Kalau saya menyampaikan permintaan, rasanya Tuhan tidak berkenan.
18:37Saya cabut lagi permintaan itu.
18:38Ya gimana tidak bisa bertemu dengan Tuhan tiap hari.
18:49Tiap hari berdoa.
18:53Belum kalau saya bangun pagi jam 2, setengah 3, sudah susah tidur.
18:58Saya berlutut.
18:59Saya sujud.
19:04Elohim Yahweh.
19:06Aku sujud.
19:06Berkali-kali saya sujud.
19:10Berkali-kali seperti orang olahraga.
19:14Aku menyembahmu Bapak.
19:16Kalau saya berdoa Allah senyap seakan-akan dia tidak hadir,
19:28saya tetap mempercayai dia.
19:30Sehingga aku tidak perlu berpikir Allah ada atau tidak ada.
19:35Karena aku tahu dia ada.
19:38Tidak perlu kupikirkan.
19:39Itu harus kita alami, saudaraku.
19:52Sampai kita itu betul-betul, aduh.
19:57Betul-betul tidak takut mati sama sekali.
20:00Bukan memati buru-buru.
20:03Tapi tidak takut.
20:05Tidak tertarik lagi dengan dunia.
20:08Sama sekali.
20:12Ya kalau masih ada ya kecil sedikit.
20:17Rasanya sudah hampir-hampir tidak ada.
20:20Kita berani berkata terkutuklah kalau aku tidak mengasih Allah.
20:25Nah itu kita masuk mempura-pura ngomong begitu.
20:29Gimana Pak kalau Bapak nanti terkutuk?
20:31Enggak, aku akan terkutuk karena aku minta Tuhan tolong supaya aku bisa mengasih dia.
20:38Kalau nanti dunia berakhir, saudara.
20:42Kita di hadapan pengadilan Tuhan.
20:46Kita tidak menyesal.
20:48Amin.
20:50Ini perang dunia ketiga.
20:53Bisa jadi kan.
20:54Kita pikir suruh damai yang ternyata masih ribut terus nih.
20:58Kalaupun terjadi kita sudah tidak takut.
21:05Hanya sebagian saudara takut.
21:08Karena sebagian saudara belum siap.
21:11Makanya saya harus ngotot siap.
21:14Kalau saya tidak siap bagaimana dengan jemaat yang saya layani.
21:18Saya harus siap.
21:19Oleh sebab itu, bagi saya sebagai ketua STT ekumeni,
21:27saya berharap bahwa STT ekumeni menjadi tempat bukan sekedar kajian ilmu teologi,
21:35tapi kajian pengalaman nyata dengan Allah yang hidup.
21:39Amin.
21:39Mari kita bangkit berdiri.

Dianjurkan