00:00Usai Timnas gagal pelacu ke Piala Dunia 2026, apa langkah yang segera harus dilakukan PSSI?
00:07Kita akan bahas bersama dengan pengaman sepak bola, Gita Suwondo.
00:11Selamat malam, Bugita.
00:13Selamat malam, Baim.
00:15Bugita, ini proyek jangka pendek gagal buat Timnas ke Piala Dunia 2026.
00:20Apa lagi yang harus segera dilakukan oleh PSSI dalam waktu dekat jika mengacu target dulu 2030 Piala Dunia?
00:26Ya, saya pikir kalau kita mempersiapkan tim, tim ini sudah ada.
00:31Artinya kan usia-usia mereka juga masih bisa bermain 5 tahun lagi.
00:35Walaupun mungkin tidak se-ideal sekarang.
00:38Tapi pemain-main kita cukup berkualitas.
00:40Bahkan bisa dibilang bahwa kalau saja pilihan komposisi pemain, pilihan formasi pemain,
00:46pilihan cara game plan itu dibainkan dengan sangat baik oleh Patrick Levers,
00:50bukan saja kita bisa mengimbangi Arab Saudi dan Irak.
00:53Mungkin saja kita bisa memenangkan pertandingan karena kita pernah menang dari Arab Saudi
00:58dan bahkan melawan Irak kemarin.
00:59Dengan komposisi yang baik-baik kan terbukti.
01:01Kita bisa mengimbangi mereka walaupun pada akhirnya kita kalah.
01:04Dari sebuah kesalahan, biasalah.
01:06Kalau di sepak bola kan ada dua tim yang seimbang,
01:08pasti akan salah satu yang terhukum karena belum mundur dan dilakukan oleh salah satu pihak.
01:13Itu saja yang terjadi.
01:14Tapi ke depannya, ini artinya tim ini sudah ada.
01:17Tinggal bagaimana pelatih yang bisa menangannya dengan baik.
01:20Saya juga berpikir bahwa dari masyarakat, juga dari para ex-co,
01:25Pak Sumarji sendiri sudah menyatakan pendapatnya bahwa
01:29seperti ada kepercayaan trust yang hilang kepada Patrick Levers
01:33gara-gara kejadian ini, gara-gara kita tidak mendapatkan poin sama sekali.
01:37Walaupun harus diakui dalam pertandingan kedua melawan Irak,
01:40kita melakukan perbaikan yang sangat signifikan.
01:43Pemain bagus, komposisi bagus, pemain yang tidak perlu tidak dimainkan,
01:46dan kita bisa mengimbangi Irak.
01:49Pertama kalinya, dalam empat pertandingan kita bisa mengimbangi Irak
01:52walaupun tetap kita mengalami kekalahan.
01:55Jadi saya pikir ke depannya adalah bagaimana
01:56memaksimalkan tim ini,
02:00juga tambahan pemain-pemain yang sudah ada,
02:02dan kalau kita bisa bicara,
02:03punishment atau evaluasi yang berujung punishment
02:06mungkin harus dilakukan kepada Patrick Levers.
02:09Tapi itu tergantung pada federasi.
02:11Ini kan masih ada sekitar 2 tahun untuk memulai kualifikasi
02:15Piala Dunia 2030.
02:18Ini jadi yang harus dilakukan oleh PSSI,
02:19apakah bagaimana dengan berbenah perbaikan di sektor kepelatihan saja,
02:23ataupun juga harus berbenah di dalam PSSI-nya sendiri?
02:27Saya sih tidak terlalu yakin kalau di dalam PSSI-nya,
02:30karena itu membutuhkan apa ya,
02:31kongres luar biasa untuk berbenah,
02:33artinya mengganti ketua umum,
02:34mengganti beberapa ekskonya,
02:36itu harus kongres luar biasa.
02:38Tapi bisa berbenah dengan tim nasional sendiri.
02:40Artinya apa?
02:41Kan itu tadi, evaluasi yang bisa berujung punishment
02:44atau tetap dipertahankan,
02:46tapi tetap harus ada tindakan terhadap kegagalan dari Patrick Levers ini.
02:50Kan waktu dia datang itu dia berjanji bahwa
02:52dia akan memberikan permainan yang indah dan juga kemenangan.
02:55Ini dua-duanya tidak dapat sekarang di dua pertandingan terakhir ini.
02:59Main juga tidak indah-indah amat dan tidak mencatat kemenangan.
03:02Jadi itu saya pikir sebuah evaluasi.
03:04Kalau dikatakan bahwa bagaimana tahun 2027,
03:07dua tahun lagi kualifikasi Piala Dunia,
03:09kita kan harus berpikir lebih cepat ke depannya.
03:11Ada AFF tahun 2026,
03:13ada Piala Asia tahun 2027,
03:15ya kenapa tidak dicoba dari sekarang?
03:17Persoalan dengan Clever adalah
03:19dia ini tidak menjadi media darling,
03:21tidak menjadi supporter darling,
03:23tidak ada yang peduli pada saat dia mengalami kesalahan,
03:25selalu hujatan-hujatan.
03:26Jadi,
03:27seperti tidak ada kepercayaan kepada Clever,
03:31kalau ada yang mengatakan bahwa
03:32kok masyarakat Indonesia demikian dangkal,
03:34hanya melihat kemenangan.
03:35Yaitu tadi,
03:36karena tidak ada trust kepada para pemain ini.
03:38Sintayong pernah kalah,
03:39tapi tetap dipuja-puja oleh supporter kita.
03:42Jadi,
03:42saya pikir juga PSSI harus memulai dengan memilih pelatih
03:46yang punya kemampuan untuk bisa menjangkau masyarakat juga.
03:49Bung Gita,
03:51jadi menurut Anda dengan kondisi seperti ini,
03:53nampaknya Clever tak akan di ujung tanduk?
03:56Ya,
03:56harusnya seperti itu ya.
03:57Kalau ada suara Pak Marji,
03:58saya belum lihat suara-suara yang lain.
04:00Tapi,
04:00kalau melihat keinginan,
04:01masyarakat mungkin tidak terlalu di,
04:03apa ya,
04:04tidak terlalu diperhatikan oleh PSSI.
04:06Apapun kan sering PSSI seperti tidak memikirkan masyarakat.
04:09Tapi,
04:09dengan EXCO-EXCO yang mungkin akan,
04:13Pak Marji kan tadi bilang,
04:14saya akan melontarkan semuanya,
04:17apa adanya,
04:18tapi dia juga berharap bahwa EXCO juga akan jujur.
04:21Jadi,
04:21ada semacam apa ya,
04:22keinginan dari Pak Marji,
04:23bahwa EXCO juga harus berpikir jernih
04:25untuk perbaikan sepak bola Indonesia.
04:27Tapi,
04:27kalau Pak Marji sendiri kan tak bisa,
04:29karena kolektif kolegial ini yang menjadi permasalahan.
04:31Makanya,
04:31tadi saya tanyakan,
04:32bagaimana dengan di internal federasi sendiri,
04:34Bung Gita ya?
04:35Ya,
04:35saya juga tidak terlalu tahu
04:37dengan apa yang ada terjadi di internal federasi,
04:39tapi saya pikir juga,
04:41tetap ya,
04:42sebuah kegagalan harus ada tindakan.
04:43Sinta Yeong gagal di AFF 2024,
04:46kan ada tindakan terhadap dia,
04:48terlepas apapun.
04:49Dia masih dalam on track untuk menuju Piala Dunia.
04:51Kenapa tidak?
04:52Polite Clever.
04:53Karl dikatakan bahwa,
04:54kan tidak ada target sampai ke Piala Dunia 2006,
04:56baru 2030.
04:57Tapi Clever sendiri mengatakan sejak awal kedatangan,
05:00bahwa dia menjanjikan sebuah permainan yang indah,
05:03dan juga kemenangan.
05:04Itu yang tidak terjadi kedua-duanya.
05:06Dan kalau kita lihat ya,
05:07dari 4 kekalahan yang sudah dijalankan,
05:09hanya satu kali loh,
05:10dia dengan komposisi yang benar.
05:11Lawan Irak kemarin lainnya,
05:13dia seperti tidak berpikir panjang,
05:16dan tidak punya plan B pada saat plan A itu mentok di lapangan.
05:19Itu tadi yang saya khawatirkan.
05:21Kalau ini terjadi terus-menerus,
05:22ya nasibnya adalah tim nasional yang sebenarnya sudah mumpuni,
05:25sudah punya kuatitas pemain-pemain yang bagus,
05:27jadinya berantakan.
05:28Bung Gita kalau misalkan emang perlu diganti ke pelatihan,
05:31menurut Anda siapa yang cocok dengan memegang tim nas saat ini,
05:37dan bagaimana juga soal regenerasi pemain untuk Piala Dunia 2030 ke depan?
05:41Ya, saya pikir kalau mencari pemain yang pelatihan lain akan sangat berat mungkin ya.
05:47Ada kompensasi yang harus dibayar dari Clever juga.
05:49Tapi kan ada Alex Pastur.
05:51Entah Alex Pastur mau atau tidak mengkhianati,
05:53dalam tanda kutip,
05:54mengkhianati bosnya yang sudah memilih diri dia.
05:56Tapi saya pikir,
05:57kalau kita mencari seorang pelatih yang bisa menjadi media darling,
06:01bisa menjadi supporter darling,
06:02disukai supporter,
06:04ya sosok Alex Pastur sendiri.
06:05Kemarin kan di bangku cadangan pada saat pertandingan melawan Arab Saudi,
06:09seperti ada apa ya?
06:10Pertengkaran antara Clever dan juga Alex Pastur.
06:13Saya pikir itu soal komposisi pemain.
06:15Ini yang saya pikir bahwa Alex Pastur tidak bisa memaksakan.
06:17Tapi kalau dia jadi pelatih kepala,
06:19dia kan bisa memaksakan untuk pemain yang ini yang masuk,
06:21pemain ini yang tidak dimainkan.
06:23Hal-hal seperti itulah yang secara taktikal,
06:26sebenarnya Alex Pastur kan jauh di atasnya Patrick Clever.
06:28Bahkan media Belanda sendiri,
06:30Januari kemarin sampai bingung,
06:31kenapa Patrick Clever yang jadi pelatih,
06:32kenapa tidak Alex Pastur yang jadi pelatih.
06:34Itu saja.
06:35Baik, terima kasih.
06:36Bung Gita,
06:37semua doa analis sepak bola telah menyampaikan pandangan di Kompas Malam hari ini.