Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Usai kegagalan Timnas melaju ke Piala Dunia 2026, publik menantikan langkah cepat PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh.

Pengamat sepak bola Gita Suwondo menyebut, pembenahan sistem pembinaan dan strategi kepelatihan perlu menjadi prioritas utama agar Timnas bisa kembali bangkit.

Berikut dialog selengkapnya bersama pengamat sepak bola, Gita Suwondo.

Baca Juga Ombang-Ambing Nasib Kluivert di Timnas Indonesia, Exco PSSI Simpan Kekecewaan? | KOMPAS MALAM di https://www.kompas.tv/olahraga/623057/ombang-ambing-nasib-kluivert-di-timnas-indonesia-exco-pssi-simpan-kekecewaan-kompas-malam

#pssi #patrickkluivert #timnasindonesia #pelatihtimnas

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/olahraga/623058/blak-blakan-pengamat-bola-soroti-evaluasi-kepelatihan-timnas-indonesia-pastoor-gantikan-kluivert
Transkrip
00:00Usai Timnas gagal pelacu ke Piala Dunia 2026, apa langkah yang segera harus dilakukan PSSI?
00:07Kita akan bahas bersama dengan pengaman sepak bola, Gita Suwondo.
00:11Selamat malam, Bugita.
00:13Selamat malam, Baim.
00:15Bugita, ini proyek jangka pendek gagal buat Timnas ke Piala Dunia 2026.
00:20Apa lagi yang harus segera dilakukan oleh PSSI dalam waktu dekat jika mengacu target dulu 2030 Piala Dunia?
00:26Ya, saya pikir kalau kita mempersiapkan tim, tim ini sudah ada.
00:31Artinya kan usia-usia mereka juga masih bisa bermain 5 tahun lagi.
00:35Walaupun mungkin tidak se-ideal sekarang.
00:38Tapi pemain-main kita cukup berkualitas.
00:40Bahkan bisa dibilang bahwa kalau saja pilihan komposisi pemain, pilihan formasi pemain,
00:46pilihan cara game plan itu dibainkan dengan sangat baik oleh Patrick Levers,
00:50bukan saja kita bisa mengimbangi Arab Saudi dan Irak.
00:53Mungkin saja kita bisa memenangkan pertandingan karena kita pernah menang dari Arab Saudi
00:58dan bahkan melawan Irak kemarin.
00:59Dengan komposisi yang baik-baik kan terbukti.
01:01Kita bisa mengimbangi mereka walaupun pada akhirnya kita kalah.
01:04Dari sebuah kesalahan, biasalah.
01:06Kalau di sepak bola kan ada dua tim yang seimbang,
01:08pasti akan salah satu yang terhukum karena belum mundur dan dilakukan oleh salah satu pihak.
01:13Itu saja yang terjadi.
01:14Tapi ke depannya, ini artinya tim ini sudah ada.
01:17Tinggal bagaimana pelatih yang bisa menangannya dengan baik.
01:20Saya juga berpikir bahwa dari masyarakat, juga dari para ex-co,
01:25Pak Sumarji sendiri sudah menyatakan pendapatnya bahwa
01:29seperti ada kepercayaan trust yang hilang kepada Patrick Levers
01:33gara-gara kejadian ini, gara-gara kita tidak mendapatkan poin sama sekali.
01:37Walaupun harus diakui dalam pertandingan kedua melawan Irak,
01:40kita melakukan perbaikan yang sangat signifikan.
01:43Pemain bagus, komposisi bagus, pemain yang tidak perlu tidak dimainkan,
01:46dan kita bisa mengimbangi Irak.
01:49Pertama kalinya, dalam empat pertandingan kita bisa mengimbangi Irak
01:52walaupun tetap kita mengalami kekalahan.
01:55Jadi saya pikir ke depannya adalah bagaimana
01:56memaksimalkan tim ini,
02:00juga tambahan pemain-pemain yang sudah ada,
02:02dan kalau kita bisa bicara,
02:03punishment atau evaluasi yang berujung punishment
02:06mungkin harus dilakukan kepada Patrick Levers.
02:09Tapi itu tergantung pada federasi.
02:11Ini kan masih ada sekitar 2 tahun untuk memulai kualifikasi
02:15Piala Dunia 2030.
02:18Ini jadi yang harus dilakukan oleh PSSI,
02:19apakah bagaimana dengan berbenah perbaikan di sektor kepelatihan saja,
02:23ataupun juga harus berbenah di dalam PSSI-nya sendiri?
02:27Saya sih tidak terlalu yakin kalau di dalam PSSI-nya,
02:30karena itu membutuhkan apa ya,
02:31kongres luar biasa untuk berbenah,
02:33artinya mengganti ketua umum,
02:34mengganti beberapa ekskonya,
02:36itu harus kongres luar biasa.
02:38Tapi bisa berbenah dengan tim nasional sendiri.
02:40Artinya apa?
02:41Kan itu tadi, evaluasi yang bisa berujung punishment
02:44atau tetap dipertahankan,
02:46tapi tetap harus ada tindakan terhadap kegagalan dari Patrick Levers ini.
02:50Kan waktu dia datang itu dia berjanji bahwa
02:52dia akan memberikan permainan yang indah dan juga kemenangan.
02:55Ini dua-duanya tidak dapat sekarang di dua pertandingan terakhir ini.
02:59Main juga tidak indah-indah amat dan tidak mencatat kemenangan.
03:02Jadi itu saya pikir sebuah evaluasi.
03:04Kalau dikatakan bahwa bagaimana tahun 2027,
03:07dua tahun lagi kualifikasi Piala Dunia,
03:09kita kan harus berpikir lebih cepat ke depannya.
03:11Ada AFF tahun 2026,
03:13ada Piala Asia tahun 2027,
03:15ya kenapa tidak dicoba dari sekarang?
03:17Persoalan dengan Clever adalah
03:19dia ini tidak menjadi media darling,
03:21tidak menjadi supporter darling,
03:23tidak ada yang peduli pada saat dia mengalami kesalahan,
03:25selalu hujatan-hujatan.
03:26Jadi,
03:27seperti tidak ada kepercayaan kepada Clever,
03:31kalau ada yang mengatakan bahwa
03:32kok masyarakat Indonesia demikian dangkal,
03:34hanya melihat kemenangan.
03:35Yaitu tadi,
03:36karena tidak ada trust kepada para pemain ini.
03:38Sintayong pernah kalah,
03:39tapi tetap dipuja-puja oleh supporter kita.
03:42Jadi,
03:42saya pikir juga PSSI harus memulai dengan memilih pelatih
03:46yang punya kemampuan untuk bisa menjangkau masyarakat juga.
03:49Bung Gita,
03:51jadi menurut Anda dengan kondisi seperti ini,
03:53nampaknya Clever tak akan di ujung tanduk?
03:56Ya,
03:56harusnya seperti itu ya.
03:57Kalau ada suara Pak Marji,
03:58saya belum lihat suara-suara yang lain.
04:00Tapi,
04:00kalau melihat keinginan,
04:01masyarakat mungkin tidak terlalu di,
04:03apa ya,
04:04tidak terlalu diperhatikan oleh PSSI.
04:06Apapun kan sering PSSI seperti tidak memikirkan masyarakat.
04:09Tapi,
04:09dengan EXCO-EXCO yang mungkin akan,
04:13Pak Marji kan tadi bilang,
04:14saya akan melontarkan semuanya,
04:17apa adanya,
04:18tapi dia juga berharap bahwa EXCO juga akan jujur.
04:21Jadi,
04:21ada semacam apa ya,
04:22keinginan dari Pak Marji,
04:23bahwa EXCO juga harus berpikir jernih
04:25untuk perbaikan sepak bola Indonesia.
04:27Tapi,
04:27kalau Pak Marji sendiri kan tak bisa,
04:29karena kolektif kolegial ini yang menjadi permasalahan.
04:31Makanya,
04:31tadi saya tanyakan,
04:32bagaimana dengan di internal federasi sendiri,
04:34Bung Gita ya?
04:35Ya,
04:35saya juga tidak terlalu tahu
04:37dengan apa yang ada terjadi di internal federasi,
04:39tapi saya pikir juga,
04:41tetap ya,
04:42sebuah kegagalan harus ada tindakan.
04:43Sinta Yeong gagal di AFF 2024,
04:46kan ada tindakan terhadap dia,
04:48terlepas apapun.
04:49Dia masih dalam on track untuk menuju Piala Dunia.
04:51Kenapa tidak?
04:52Polite Clever.
04:53Karl dikatakan bahwa,
04:54kan tidak ada target sampai ke Piala Dunia 2006,
04:56baru 2030.
04:57Tapi Clever sendiri mengatakan sejak awal kedatangan,
05:00bahwa dia menjanjikan sebuah permainan yang indah,
05:03dan juga kemenangan.
05:04Itu yang tidak terjadi kedua-duanya.
05:06Dan kalau kita lihat ya,
05:07dari 4 kekalahan yang sudah dijalankan,
05:09hanya satu kali loh,
05:10dia dengan komposisi yang benar.
05:11Lawan Irak kemarin lainnya,
05:13dia seperti tidak berpikir panjang,
05:16dan tidak punya plan B pada saat plan A itu mentok di lapangan.
05:19Itu tadi yang saya khawatirkan.
05:21Kalau ini terjadi terus-menerus,
05:22ya nasibnya adalah tim nasional yang sebenarnya sudah mumpuni,
05:25sudah punya kuatitas pemain-pemain yang bagus,
05:27jadinya berantakan.
05:28Bung Gita kalau misalkan emang perlu diganti ke pelatihan,
05:31menurut Anda siapa yang cocok dengan memegang tim nas saat ini,
05:37dan bagaimana juga soal regenerasi pemain untuk Piala Dunia 2030 ke depan?
05:41Ya, saya pikir kalau mencari pemain yang pelatihan lain akan sangat berat mungkin ya.
05:47Ada kompensasi yang harus dibayar dari Clever juga.
05:49Tapi kan ada Alex Pastur.
05:51Entah Alex Pastur mau atau tidak mengkhianati,
05:53dalam tanda kutip,
05:54mengkhianati bosnya yang sudah memilih diri dia.
05:56Tapi saya pikir,
05:57kalau kita mencari seorang pelatih yang bisa menjadi media darling,
06:01bisa menjadi supporter darling,
06:02disukai supporter,
06:04ya sosok Alex Pastur sendiri.
06:05Kemarin kan di bangku cadangan pada saat pertandingan melawan Arab Saudi,
06:09seperti ada apa ya?
06:10Pertengkaran antara Clever dan juga Alex Pastur.
06:13Saya pikir itu soal komposisi pemain.
06:15Ini yang saya pikir bahwa Alex Pastur tidak bisa memaksakan.
06:17Tapi kalau dia jadi pelatih kepala,
06:19dia kan bisa memaksakan untuk pemain yang ini yang masuk,
06:21pemain ini yang tidak dimainkan.
06:23Hal-hal seperti itulah yang secara taktikal,
06:26sebenarnya Alex Pastur kan jauh di atasnya Patrick Clever.
06:28Bahkan media Belanda sendiri,
06:30Januari kemarin sampai bingung,
06:31kenapa Patrick Clever yang jadi pelatih,
06:32kenapa tidak Alex Pastur yang jadi pelatih.
06:34Itu saja.
06:35Baik, terima kasih.
06:36Bung Gita,
06:37semua doa analis sepak bola telah menyampaikan pandangan di Kompas Malam hari ini.

Dianjurkan