00:00Pertama, saya ucapkan terima kasih kepada Menteri Keuangan.
00:09Pertama, tidak menaikkan bunga untuk rumah subsidi, tetap 5 persen.
00:16Yang kedua, terima kasih karena kuota untuk rumah subsidi tahun depan 350 ribu firm.
00:23Artinya membuka lapangan pekerjaan satu rumah kali lima, 1.650.000 orang tukangnya saja yang bekerja.
00:30Belum toko bangunan, industri, supir yang bolak-balik ngantar, ibu-ibu yang jualan warung, dan juga industri yang ada di toko material.
00:39Yang ketiga, juga program untuk mengintervensi rakyat Indonesia yang rumahnya ada tapi tidak layak kuni, ada 26,9 juta.
00:51Dan itu naiknya signifikan, tahun ini kita ada 45 ribu program renovasi rumah oleh negara.
01:00Tahun depan, terima kasih Pak Menteri Keuangan, ada 400 ribu. Jadi naiknya kurang lebih 8 sampai 9 kali lipat.
01:06Nah kemudian ada berbagai masalah soal selik OJK yang menjadi keluhan pengembang.
01:11Beliau berkenan untuk membantu nanti dengan OJK untuk bisa membantu menyelesaikan.
01:16Memberikan jalan keluar dengan kebijakan dari KKSK atau dari Kementerian Keuangan, sehingga nanti dari segi demandnya bisa terselesaikan.
01:26Jadi saya rasa itu, saya sudah laporkan penyerapannya, saya janjikan penyerapan kami itu di Desember itu, Desember akhir itu, ya paling tidak 96 persen itu akan tercapai.
01:37Itu, terima kasih.
01:38Terima kasih.
01:40Jadi sebetulnya saya kesini mau lihat, dia bisa nyerap anggaran enggak.
01:45Saya sudah siap-siap memotong tadi.
01:48Tapi tadi memang ada beberapa bagian yang masih agak lambat penyerapannya.
01:54Tapi kita deteksi barang tadi, apa masalahnya termasuk tadi beberapa membatasan di selik.
02:00Dan kita pikirkan nanti caranya bagaimana untuk menghilangkan itu dalam waktu dekat.
02:05Dengan seperti itu, maka demandnya akan naik kencang.
02:08Jadi menurut beliau, target Rp390.000 untuk tahun ini untuk FLPP bisa tercapai.
02:13Dan dia sudah punya tuh, setiap bulan bagaimana penyerapannya.
02:18Tapi tetap saya akan lihat akhir bulan seperti apa.
02:20Nanti kalau bagus, ya kita enggak pindahin uangnya.
02:23Tapi kalau ada masalah, ya kita pindahin tempat lain dulu.
02:25Tetapi saya yakin dengan kerjasama seperti ini, semua problem-problemnya antar pemerintahan, koordinasi, dan lain-lain bisa diselesaikan dengan cepat.
02:35Ini kan semuanya kita yang bikin, aturannya kita yang bikin.
02:38Jadi kita bisa beresin dengan cepat itu.
02:40Dan saya sudah melihat cara mengatasi masalah tadi, kurangnya ada di mana yang terhalang dengan cepat.
02:49Efektifnya cara apa-apa?
02:52Dia ide-nya efektif, tapi saya suruh kerja.
02:55Saya yakin itu efektif, karena kita diskusi cukup terbuka, cukup intensif.
03:01Ngomong apa adanya, jeleknya apa, bagusnya apa.
03:04Jadi enggak ada pura-pura birokratif, yang gini-gini enggak ada.
03:07Kita ngomong apa adanya.
03:08Jadi ukuran rumah ada perubahan?
03:10Ada perubahan, gapan, gapan, gapan, gapan, gapan, gapan, gapan, gapan, gapan, gapan, gapan, gapan.
03:13Oh itu tadi yang untuk rumah menengah ke atas siapa ya?
03:16Yang di...
03:18Ya beliau tadi bagus sekali ya, memikirkan untuk manusiawi.
03:21Jadi terutama tanah-tanah yang dimiliki oleh negara dalam kekuasaan dirjen kekayaan negara di bawah Departemen Keuangan, kita akan segera memanfaatkan.
03:33Itu yang satu kan di Pekarawaci kan, itu saya punya tanah itu berapa? 3,7 hektare, sangat ideal.
03:40Kita akan proses dengan cepat, tinggal dapat balik nama-nama dari BPN.
03:47Saya sudah suruh staf saya beresin dalam waktu 1-2 minggu, kalau enggak ada masalah, kalau enggak ada sanksi lah kira-kira gitu.
03:54Tapi itu kita bisa beresin cepat, nanti begitu clear, dia akan buat programnya.
03:58Ya rumahnya katanya tadi 36, apartemen kan kecil kalau 36, saya pikir buat aja lebih besar yang 5,5, 4,5.
04:08Jadi orang yang tinggal di situ cukup comfortable, beliau setuju.
04:12Jadi kita akan percepat program-program seperti itu.
04:14Jadi diskusi tadi amat membangun sekali, yang jelas hambatan-hambatan yang dihadapi beliau akan kita bisa hilangkan dalam waktu tidak terlalu lama.
04:24Mudah-mudahan target 350 ribu akhir tahun untuk FLBP tercapai, dan yang tadi BSPS juga harusnya bisa tercapai.
04:34Saya sih enggak mau narik uangnya, tapi kalau dia enggak bisa menyerap, saya ambil duitnya juga.
04:37Tapi tadi, sorry, tadi yang rumah di Pokarawaci Pak ya, jadi itu supaya win-win itu mungkin ada MPR yang berwajar rendah,
04:48terus ada kelas menengah supaya subsidi silang Pak.
04:51Jadi supaya fasilitasnya nanti bisa diintervensi, jadi antara yang menengah sama yang bawah.
04:56Nanti jadi pembiayanya, tadi Pak Heru sampaikan nanti adalah hybrid.
05:00Jadi hybrid itu ada FLBP-nya, nanti di atas itu kita masukin dengan komersial Pak.
05:05Jadi supaya, ya yang ada tetap intervensi negara, tapi juga tetap ada ke atas itu,
05:13karena dia nanti akan bukan yang paling bawah Pak.
05:15Ya kombinasi antara MBR dan mungkin yang kelas tanggung, kira-kira begitu.
05:19Sudah saya setuju.
05:20Yang uang 45 untuk MBR, subsidi atau untuk pasangan?
05:23Nanti kita bicarakan sama beliau, nanti beliau akan sampaikan kepada Menteri Keuangan.
05:26Dia akan bisa seperti apa, saya ikuti nanti.
05:29Saya biasanya kalau agak besar kan, harganya juga agak tinggi kan?
05:32Jadi bukan yang MBR aja, agak tengah sedikit, di atas MBR sedikit mungkin.
05:36Di atas MBR sedikit, menengah?
05:37Agak menengah ya.
05:39Menengah tanggung?
05:40Menengah tanggung ya.
05:41Ada kan ada segmen yang kosong tuh, menengah tanggung tuh gak terlayani dengan baik.
05:48Pak terkait kurpurman, ini gimana Pak demennya Pak untuk menggenjot demen?
05:52Coba?
05:52Terkait KPP, kredit?
05:55Kurpurman, balian.
05:56Ya kami udah laporkan 130 triliun, itu adalah dukungan luar biasa Menteri Keuangan, Danantara, dan Mekoperekonomian.
06:04Pertama kali sepanjang sejarah, kontraktor, developer, toko bangunan yang UMKM, pinjam duit di bank di intervensi.
06:11Dari Menteri Keuangan, bunganya di sini, 5 persen.
06:15Saya undang beliau nih, untuk hadir, untuk juga saya ucapkan terima kasih, karena ini goal bisa dukungan Pak Menteri Keuangan.
06:22Di mana akan kencang ekonomi kan udah mulai balik nih, saya pikir sebulan-dua bulan ke depan akan banyaklah orang yang punya uang lebih daripada sebelumnya.
06:32Harusnya di mana akan tumbuh juga.
06:34Jadi semua orang kan pengen punya rumah, untuk yang belum punya rumah yang banyak jumlahnya itu, 9,6 juta lebih itu, harusnya ini kesempatan yang bagus.
06:44Tapi NPL kur biasa aja ada 5 persen Pak, hampir 5 persen.
06:48Ini ada jaminan nggak NPL untuk kur UMKM?
06:52Saya nggak ngejamin NPL kan, tergantung banknya.
06:55Tapi tetap aja nanti kan dilihat, mampunya seperti apa.
06:58Saya yakin mereka cukup prudent perbankan itu ketika memberikan pinjaman perumahan.
07:03Pasti dilihat kan antar belakang seperti apa.
07:05Hanya saja lebih murah dibanding biasanya, ada dukungan FLPP dan lain-lain.
07:09Harusnya sih menarik untuk orang yang income-nya cukup.
07:13Satu lagi Pak, si OJK gimana pemutihan yang dibawa 1 juta?
07:16Itu kan menghampat juga untuk mendapatkan kur.
07:19Kita akan meeting dengan OJK nanti, jadi saya minta tadi, hari Senin kita akan sampaikan ke Pak Heru dari Tapera.
07:27Melis betul nggak ada 100 ribu lebih orang yang seperti itu.
07:31Dia bilang 100 ribu lebih, artinya kalau dipetihkan di bawah 1 juta dan katanya pengembang yang mau bayar, itu bagus.
07:38Saya ngomongin OJK seperti apa nanti.
07:39Ini Pak Heru betul ya?
07:40Mungkin akan rapat dengan saya, minggu depan ke MIS mungkin saya akan ke OJK atau dirapat di KASA sekarang dengan OJK.
07:46Minggu depannya udah clear, bisa apa nggak?
07:49Harusnya bisa.
07:50Sedikit nih, dari Pak Heru 100 ribu ya?
07:52100 ribu data yang...
07:54Jadi kalau di bawah 1 juta?
07:55Ya, tadi kita teliti Pak, di bawah 1 juta nya Pak.
07:59Tapi yang jelas ada 111 ribu data yang masih belum diproseskan, lebih dari 6 bulan yang ada di sistem kita Pak.
08:04Kita nanti kita berdalami lagi.
08:05Yang udah mendaftar, lebih berminat.
08:08Yang udah mendaftar, lebih berminat.
08:08Yang udah nyangkut di seliku OJK.
08:09Belum diproses oleh Bank Pak.
08:10100 ribu lebih?
08:11111 ribu.
08:12Oke, ini kan kata dia, saya akan cek dulu.
08:14Betul ngeras ribu?
08:15Kalau betul ya kita eksekusi, kalau dia ngibul, dia yang di eksekusi nanti.
08:22Ya, kami sudah siap, kami menunggu dari, ya, apa, kan ada aturan, ada lain-lain target.
08:34Kalau di APB sudah ada, sudah tinggal eksekusi dia siap, kita keluarkan.
08:38Kita sudah sosialisasi di 6 provinsi, Jakarta, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Barat.
08:46Besok saya di Jawa Timur, jadi ya kami siap.
08:50Belum suratnya keluar Pak Menteri, kami sudah sosialisasi di mana-mana.
08:53Siap, siap.
08:53Nanti kita sepakati, ada daerah percontohan 3, Jakarta, Sulawesi Selatan, sama Medan.
09:01Nanti gitu, nanti kita bicarakan.
09:03Ya, nanti skemanya utuh kita umumkan, tentu kesepakatan antara Kementerian Keuangan,
09:08apalagi TAPERA kan Pak Menteri Keuangan sama kami sama-sama di TAPERA.
09:12Nanti kita sepakati, tapi kita coba di tiga kota itu dulu.
09:15Karena apa? Karena padat.
09:17Dan harga tanahnya sudah mahal.
09:18Pak Menteri, soal Aturan Menteri Koordinator Ekonomi itu yang 3 juta rupanya,
09:23nggak masuk PSN itu ada perubahan program atau gimana Pak?
09:28Nggak apa-apa, ya kita tetap jalan aja.
09:31Oke?
09:32Pada dasarnya jadi, kita hilangkan semua kendala yang ada.
09:35Nanti mungkin sekarang nggak bisa sampai itu, tapi pelan-pelan akan ke arah sana.
09:39Jadi, kalau kendalanya nggak dihilangin, ya berapa ratus ribu juga nggak bisa.
09:43Jadi, itu yang kita koordinasi bareng tadi,
09:45supaya semua kendala bisa kita hilangin bersama-sama.
09:48Saya yakin dengan koordinasi yang baik, kita bisa lari cepat nanti ke depannya.
09:52Ya terakhir ya, saya ucapkan terima kasih.
09:54Kenapa? Karena dari APBN itu, Pak Sekjen tadi angkanya berapa?
09:58Kalau yang buat tahun depan, itu APBN intervensi 400, 700 berapa?
10:04Jadi, dari APBN 2026, itu membangun dan renovasi total 790 ribu.
10:13Nah, jadi kita ditargetkan membangun dan renovasi 3 juta rumah.
10:17Nah, yang disiapkan APBN itu 790 ribu rumah membangun dan renovasi.
10:23Tahun ini 2025 berapa?
10:26APBN 600 ribu.
10:29Enggak. Membangun dan renovasi kan 350 ribu rumah, total berapa?
10:34Ini 400 ribu.
10:35Berapa?
10:36409 ribu.
10:37409 ribu rumah kurang lebih.
10:38Nah, jadi kami, Pak, tentu kami berusaha dulu, Pak.
10:42Tapi, kita sudah sama tadi persepsinya,
10:44buat target membangun dan renovasi itu 3 juta rumah.
10:47Tapi APBN yang disiapkan buat kami tahun ini total berapa?
10:51409 ribu rumah.
10:53Tahun depan?
10:53Nah, itu fakta yang saya senang karena Menteri Keuangan dan kami sudah satu frekuensi soal itu.
11:01Artinya, kami tetap inovasi.
11:03Makanya ada GWMBI, ada kur perumahan, dan sebagainya yang sebelumnya belum pernah ada.
11:07Terima kasih, Pak Menteri Keuangan.
11:08Jadi, untuk saya yang penting gini.
11:10Beliau programnya jalan, ekonomi tumbuh lebih cepat.
11:14Mungkin harusnya semester ini, semester keempat ini bisa di atas lima setengah.
11:18Dan kalau lebih giat lagi, mungkin mendekati enam.
11:21Itu yang saya kejar.
11:22Supaya saya terbukti Menteri Keuangan yang jago, kata.
11:27Pas institusi ke rumah, karena ada PDB berapa jadinya, Pak?
11:30Peksipal?
11:32Saya belum hitung berapanya, Pak.
11:35Tapi, sama signifikan.
11:36Karena dari situ kan bukan rumah saja.
11:38Ada kondisi semen.
11:40Rumah itu dianggap investasi.
11:42Jadi, di segala sisi naik semua.
11:44Berapa ya? Saya nggak tahu.
11:46Nanti saya ngibul kalau itu.
11:47Tapi, saya yakin kalau program Beliau Jalan,
11:535,6-5,7 sambil tidur saya bisa dapat.
11:57Katanya Presiden, kalau tumbuhnya di atas 5,5 saya dapat hadiah.
12:00Kalau di bawah itu, Bapak cabut?
12:02Nggak.
12:03Cabut belakangan.
12:06Saya pengen tak apa aja.
12:09Saya bilang, lo dikasih hadiah.
12:11Yang penting kan kemarin melambat.
12:13Kita coba balikin ekonomi.
12:15Kalau ekonomi balik ke depan,
12:17Cuma 1,2 triwlar,
12:19Saya dapat hadiah katanya.
12:21Tapi, nggak.
12:22Yang penting itu,
12:23Ekonomi kita membaik.
12:25Rakyat hidupnya lebih sejahtera.
12:26Kedepan, harapan lebih bagus.
12:28Jadi, Indonesia cerah.
12:29Itu yang mau kita ciptakan.
12:30Program-program seperti ini,
12:31Akan saya dukung sepenuhnya.
12:33Jadi, saya ke sini,
12:34Bukannya mau ambil duit.
12:35Saya pakkan dia kerja,
12:37Biar saya untung.
12:39Ya, saya terus terang,
12:40Merasa mendapatkan dukungan yang luar biasa hari ini.
12:44Tapi, itu resiko,
12:45Pak Menteri Keuangan bekerja sangat cepat,
12:48Penyerapan,
12:48Tetapi juga tanggung jawab,
12:50Membantu kami.
12:51Contoh soal sering OJK.
12:53Baru ketemu sekarang,
12:54Hari Senin,
12:55Sudah akan di-fall up.
12:56Hari Kamis,
12:57Akan ketemu dengan OJK.
12:59Tadi ada,
13:00Terus terang,
13:00Kami selama ini,
13:01Berkeinginan memanfaatkan,
13:03Aset-aset dari negara,
13:05Yang ada di kekayaan negara,
13:06Di bawah kementerian,
13:08Beliau langsung siapkan,
13:09Tiga lokasi.
13:11Saya akan berkirim surat,
13:12Malam ini ke Kejaksaan,
13:14Kemudian juga yang lain,
13:15Supaya langsung bisa di-fall up.
13:17Terima kasih, Pak.
13:18Artinya,
13:19Dukungannya tidak basa-basi,
13:20Kerasa banget.
13:21Terima kasih,
13:22Dan pertumbuhan ekonomi,
13:23Saya yakin,
13:24Perumahan akan menyumbangkan cukup signifikan.
13:26Terima kasih, Pak.
13:27Saya mungkin bisa berharap dapat hadiah nanti.
13:29Hahaha.
13:30Terima kasih, Pak.
14:00Terima kasih, Pak.
14:30Terima kasih, Pak.