Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - CEO Danantara, Rosan Roeslani, menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menolak menggunakan dana APBN untuk membayar utang proyek Kereta Cepat JakartaBandung.

Rosan menyampaikan, hingga kini belum ada komunikasi resmi antara Danantara dan Kementerian Keuangan terkait penyelesaian persoalan utang proyek tersebut.

Ia menjelaskan, Badan Pengelola Investasi Danantara tengah menyiapkan dua opsi penyelesaian pembiayaan utang proyek Kereta Cepat JakartaBandung yang dikelola oleh PT KCIC.

Menurut Rosan, Danantara berkomitmen untuk mencari solusi terbaik agar proyek strategis nasional tersebut tetap berjalan tanpa membebani keuangan negara.

Baca Juga Menkeu Purbaya Buka Peluang Turunkan PPN di 2026: Harus Hati-Hati | KOMPAS MALAM di https://www.kompas.tv/nasional/623059/menkeu-purbaya-buka-peluang-turunkan-ppn-di-2026-harus-hati-hati-kompas-malam

#menkeu #danantara #purbaya #whoosh #apbn

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/623062/ceo-danantara-respons-soal-menkeu-tolak-bayar-utang-whoosh-pakai-apbn-kompas-malam
Transkrip
00:00CEO Danantara, Rosan Ruslani, merespons pernyataan Menteri Keuangan
00:04Purbaya Yudhisa Dewa yang enggan membayar utang proyek
00:07Kereta Cepat Jakarta-Bandung pakai dana APBN.
00:11Rosan bilang hingga kini belum ada komunikasi resmi
00:14antara Danantara dengan Kementerian Keuangan
00:16membahas persoalan utang kereta cepat.
00:19Rosan menyebut, Badan Pengelola Investasi Danantara
00:21tengah menyiapkan dua opsi penyelesaian proyek
00:24utang kereta cepat Jakarta-Bandung yang dikelola PT KCIC.
00:30Makanya saya juga bingung ya, karena kita kan lagi evaluasi
00:34dan kita juga belum dari Tantara berbicara ke pihak lain
00:40apalagi Kementerian Keuangan mengenai hal ini.
00:43Kita sedang mengevaluasi, kita lagi mencari opsi-opsi kan selalu ada
00:46ada opsi satu, opsi dua gitu.
00:49Dan memang, dan ini kan melibatkan banyak kementerian lain.
00:52Jadi harapnya kita kan biasanya duduk dulu, kita evaluasi
00:56opsi mana yang terbaik, kalau kita kan sisi pekerjaannya seperti itu.
01:02Jadi semuanya itu terstruktur, terukur, kemudian apa hasilnya
01:07baru kita bicara ke publik.
01:11Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudi Sadewa menolak
01:14beban utang proyek kereta cepat Indonesia, China, KCIC,
01:18ditanggung APBN. Purbaya menilai tanggung jawab pembayaran utang
01:22seharusnya dikelola Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia
01:25yang mendaungi proyek kereta cepat KCIC.
01:28Purbaya bilang Danantara sebagai holding BUMN yang sudah memiliki
01:31kemampuan finansial dengan dividen hingga 80 triliun rupiah per tahun
01:36seharusnya bisa mengelola kewajiban keuangan proyek WUSH.
01:40Kalau di Badan Antara kan mereka sudah punya manajemen sendiri,
01:51sudah punya dividen sendiri yang rata-rata setahun bisa 80 triliun atau lebih.
01:57Harusnya mereka manage dari situ. Jangan ke kita lagi.

Dianjurkan