KOMPAS.TV - Ambruknya bangunan di Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, menelan korban jiwa hingga 67 orang dan 104 santri lainnya luka-luka.
Meski manajemen ponpes sudah minta maaf, tetapi pihak keluarga korban tetap menuntut pertanggungjawaban pihak pondok pesantren.
Operasi pencarian korban ambruknya Ponpes Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, resmi ditutup. Total korban meninggal dunia mencapai 67 orang dan 104 santri lainnya luka-luka.
Di hari terakhir evakuasi, perwakilan Pondok Pesantren Al-Khoziny minta maaf kepada seluruh keluarga korban.
Pihak keluarga korban ambruknya bangunan Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo menuntut pertanggungjawaban pihak pondok pesantren.
Keluarga menilai, tragedi ambruknya ponpes perlu didorong proses hukumnya agar peristiwa serupa tak terulang.
Polisi memastikan akan mengusut peristiwa ambruknya bangunan Pesantren Al-Khoziny.
Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto bilang, sejauh ini sudah memeriksa 17 saksi.
Kabareskrim Polri 20092011, Komjen (Purn) Ito Sumardi bilang, dalam tragedi ini potensi jerat pidana, perdata, hingga sanksi administratif dapat dikenakan pada pengelola pondok pesantren jika terbukti ada kelalaian.
Terlebih, bangunan ponpes diduga tidak berizin.
Tragedi ambruknya pondok pesantren di Sidoarjo, Jawa Timur, jadi alarm pentingnya keamanan dan keselamatan konstruksi bangunan di lingkungan pendidikan.
Kini publik tinggal menunggu langkah tegas polisi untuk mengusut tuntas dan mengetahui ada tidaknya unsur pidana dalam peristiwa ini.
#ponpes #santri #sidoarjo
Baca Juga 40 Jenazah Ambruknya Ponpes Al-Khoziny Teridentifikasi, 27 Jenazah Masih Dalam Proses Identifikasi di https://www.kompas.tv/regional/622072/40-jenazah-ambruknya-ponpes-al-khoziny-teridentifikasi-27-jenazah-masih-dalam-proses-identifikasi
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/622073/17-saksi-diperiksa-untuk-usut-peristiwa-ambruknya-bangunan-ponpes-al-khoziny-kompas-siang