00:00Sebenarnya kalau awalnya ya kami tidak ada rasa khawatir selaku orang tua
00:11karena memang dari obrolan dengan anak saya menceritakan isi dari menu MBG-nya itu sebenarnya sudah bagus
00:17namun seiring dengan pemberitaan secara ini sepertinya memang kita sebagai orang tua jadi semakin khawatir
00:24Mungkin ini bisa menjadi evaluasi bagi pemerintah kira-kira mungkin bentuk MBG ini bisa lebih dimanfaatkan dalam bentuk yang lain seperti itu
00:34Sebenarnya kalau kualitas makanan MBG ya kan setiap prosesnya sebenarnya baik ya bagus jadi tidak ada rasa khawatir
00:43yang pastinya tetap jaga kualitas sesuai dengan SOP yang udah di jalan apa yang udah direndanakan sehingga anak-anak sehat
00:54tetap ada kekhawatiran untuk makanan MBG yang dilaksanakan pemerintah ini harapannya itu kepinginnya lebih ditekankan kualitasnya untuk makanan MBG-nya
01:12saya sebagai orang tua saya merasa khawatir juga makanan bergisi ini sekarang ini tidak baik karena dalam arti bahwa sekarang anak-anak mengeluh ke saya bilang bahwa makanan ini basi
01:27harapan saya ya mungkin bisa berkualitas lebih baik lagi
01:34Bagaimana rakyat merespon soal keracunan makan bergisi kritis Mbak Irma gimana Mbak Irma sebagai Dewan gitu merespon adanya kekhawatiran
01:47dari publik yang muncul dari empat orang yang diwawancara kompasi khawatir mereka terhadap anak-anak mereka apa yang harus dikerjakan
01:54Ya kami di komisi 9 menyampaikan kepada BGN jangankan yang yang bermasalah ya anak-anak yang masuk rumah sakit itu
02:04jangankan lebih dari 5000 seharusnya satu pun nggak boleh ada nggak boleh ada nggak boleh ada maka kemudian
02:12kami melakukan pengawalan secara ketat kepada BGN melalui RDP tadi pagi bersama BGN dan Kementerian Kesehatan BPPOM dan BKKBN
02:26kami minta kepada BGN untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh mulai dari SDM yang di SPPG sampai ke BGN
02:38BGN loh ya BGN ya BGN jadi mulai dari SPPG sampai BGN itu yang pertama itu di SDM nya yang kedua tentu kami minta
02:49kita evaluasi menyeluruh semua SPPG dengan persyaratan-persyaratan yang sudah disepakati sebelumnya
02:57waktu kita menyepakati program MBG di komisi 9 karena kan memang ini mitra komisi 9
03:07tahapan-tahapan yang sudah kita sepakati bersama itu kan harusnya dijalankan tapi kan tidak dijalankan sesuai
03:13dengan apa yang disampaikan ketika program ini kami setujui kami support secara legislasi secara
03:22anggaran dan kami juga ikut melakukan kontrol nah memang di tengah jalan kita agak kehilangan apa namanya
03:30kehilangan informasi ketika banyak sekali masalah masyarakat yang mengadu kepada kami di komisi 9
03:37terkait dengan kuota kuota SPPG yang fiktif kuota SPPG fiktif ya bukan SPPG fiktif ya
03:48kuotanya contoh misalnya begini di satu kabupaten harusnya ada 30 SPPG yang berdiri SPPG nya baru 2
03:58ketika ada masyarakat yang memang punya kapasitas punya finansial dan punya dapur bagus mau masuk mau
04:06itu mental di informasi yang tersampaikan kuota penuh oke padahal baru 2 SPPG yang terbangun nah
04:14kondisi-kondisi seperti ini yang hati yang kami juga minta untuk di evaluasi dan Alhamdulillah kemarin ke
04:21KDP kemarin itu sudah ada sekitar 5.000 SPPG yang di drop jadi yang sudah di approve tapi enggak
04:30punya dapur oke itu sudah di drop tapi saya bilang enggak cukup hanya di drop SPPG SPPG yang sudah
04:38berjalan pun tetapi belum memenuhi syarat belum memenuhi standar juga harus dilakukan evaluasi oke
04:45Baik Mas Januar kalau denger penjelasan dari Mbak Irma klik ada politik rente juga berburu rente juga
04:52sebetulnya melalui yayasan ada kuota yang kemudian fiktif padahal anggaranya kalau ditengah 1,2 triliun sehari
04:58lho itu apa caratan anda untuk ya oke lah ada anggaran dikeluarkan tapi juga berjaji gitu hasilnya juga ada gitu gimana
05:05kalau kita tidak hati-hati Mas memang akan mudah sekali apa yang disebut dengan program prioritas
05:16nasional atau program pembangunan itu kemudian terpleset menjadi proyek proyek sekarang udah proyek ya menurut
05:23saya proyek ya kalau dari cerita dari membaca dari data kebetulan lembaga saya nalar di Jogja juga
05:29sedang melakukan penelitian itu saya setuju tadi dengan Mbak Irma tadi misalnya sertifikat atau sertifikasi
05:35itu kalau tidak hati-hati jadi proyek dan bahkan pengadaan jadi betul sekali saya kira yang memang perlu
05:43kita lihat menurut saya logika rente perburuan rente itu tidak akan pernah bisa dibahas betul-betul yang bisa
05:51dilakukan adalah membuat kerangka akuntabilitas agar itu dikurangi mulai dari misalnya bahannya
06:01didapatkan dari mana bagaimana proses memasaknya bagaimana kemudian penentuan menunya penentuan
06:09menu memasak kemudian bagaimana distribusinya keterbukaan semacam ini menurut saya Mas itu yang
06:15sekarang ini belum terjadi belum terjadi apalagi tadi kalau Mas Gun Gun menyampaikan syukur-syukur
06:21sekalian siapa yang punya gitu ya kalau pun belum sampai ke situ tetapi misalnya dibuka sejumlah
06:27SPPG ini tapi seperti ini sebentar saya ingin menggarisbawahi saya nggak sepakat dengan siapa yang
06:35punya karena begini saya mendapatkan informasi Polri itu di kepolisian itu ada 600 SPPG yang
06:43dibawah kepolisian Polri punya 600 SPPG dibawah dibawah asuhan Polri oke tapi SPPG nya itu justru
06:52bagus berkualitas dan tidak punya masalah oke nah kenapa Polri punya karena memang diperintah juga
06:59untuk membantu membantu penugasannya menurut saya bukan soal siapa yang punya tapi siapa siapa yang
07:07bertanggung jawab Oke saya tidak mempertanggungjawabkan SPPG itu kalau misalnya masyarakat umum pun kalau
07:13kita nggak bisa bertanggung jawab untuk apa ya kan karena ini kan ratus puluhan ribu SPPG nya gitu
07:19jadi menurut saya bukan soal siapa yang punya tapi siapa yang bisa mempertanggungjawabkan
07:23oke baik maksudnya mekanisme kontabilitasnya itu kemudian publik tahu lebih terbuka itu saya kira itu mas
07:30oke untuk mengurangi rente tadi oke baik Mbak Dia Mbak Dia jadi kalau lihat data yang ada itu kan satu orang
07:3710 ribu ya yang diberikan kepada siswa apakah itu juga bisa menimbulkan problem Mbak Dia ya itu makanya penting
07:45harus ada acuan utamanya Mas Budiman oke
07:51indeks kecukupan gizi itu apa kalori kebutuhan kalori berapa lalu kebutuhan mikronutrien berapa apa
07:59standar yang dipakai nah ini semua sebenarnya bisa dimasukkan ke dalam sebuah perpres yang
08:05harusnya ada untuk mendorong akuntabilitas sehingga kalau tidak memenuhi standar kecukupan gizi tidak memenuhi
08:13standar mikronutrien standar gula standar garam standar lemak itu semuanya tercantum di dalam perpres untuk
08:22makan bermisi gratis harusnya masuk ke dalam semuanya jadi akuntabilitas tidak lagi simpang siur memang sudah
08:29ada aturan-aturannya siapa bagaimana pertanggung jawabannya tapi sekarang belum ada yang Mbak Diaya berarti
08:35belum itu yang sudah kami dorong sejak awal berdiri sejak awal tahun dan sampai sekarang masih kami tunggu
08:42lalu apa dasarnya kalau belum ada perpresnya kemudian berjalan gitu ya barangkali itu hanya BGN
08:49yang bisa berkompeten untuk menjawab hal ini oke baik Mas Gun Gun ada juga suara-suara ini perlu di
08:57diinvestigasi sebetulnya keracunan yang begitu besar meskipun menurut pemerintah hanya 0,00017
09:04persen gitu tapi siapa yang akan merespon ini sebetulnya ya yang harus merespon tentu pemerintah ya pemerintah
09:10itu siapa ya pemerintah dalam konteks ini tentu BGN dan juga orang-orang yang terkait dengan
09:15diseminasi informasi kenapa karena kan ini kan nanti akan menyangkut juga penjelasan kepada publik kan
09:23kayak misalnya entah itu BKP entah itu Komdiji entah itu apa namanya BGN sendiri berkolaborasi begitu
09:30untuk mencari titik pangkal persoalan dan turunannya karena begini Mas Bud saya agak khawatir
09:36kalau misalnya ini dibiarkan dan terus menumpuk ini kan kita tahu sejarahnya MBG ini dari sejak
09:44kampanye ada membuat ada tiga zona kelompok orang ada yang di zona penerimaan ada yang di zona
09:51penolakan sama di zona non-komitmen melihat situasi betul ya nah yang harus diperbesar
09:57proporsinya kan yang berada di zona non-komitmen tidak pro ini tidak pro ini tapi mereka kemudian
10:03menerima manfaat dari MBG dan akhirnya kemudian percaya kalau yang di zona penolakan dari awal kan
10:09memang tidak percaya tidak percaya nah kalau bergabung antara yang non-komitmen dengan yang menerima
10:14dengan proses yang bagus bukankah itu menguntungkan pemerintah kan kalau bicara insentif elektoral
10:19juga otomatis ke depan kan akan akan oke lah tapi gini tadi di luar Mas Januar bicara soal popularitas
10:26tapi kan memang selalu ya ada irisan itu pada saat momentum kontestasi elektoral akan berlangsung begitu
10:34ini pun pertanya Pak Mahfud ya Pak Mahfud kan juga cucunya kan kemudian juga terkena kena racunan ya
10:40pertanyaan adalah siapa yang bertanggung jawab sih apakah SPPG apakah sekolah apakah guru apakah BGN apakah bupati
10:51siapa sebenarnya bertanggung jawab
10:53nah ini mata rantai ini kan persis seperti yang tadi disampaikan Mas butuh investigasi kan
10:57nah kita nggak bisa ngomong ini persoalan hilir sementara persoalan hulunya tidak dirunut
11:03kayak misalnya mulai dari proses misalnya penyiapan ya SOP di SPPG nya
11:10ya kemudian proses distribusi seperti Mas Januar tadi sampaikan
11:14kemudian sampai persoalan di sekolah apakah benar keracunan itu karena tidak higienis
11:20atau karena misalnya proses layanan di sekolah yang kemudian makanannya dari sejak diantar
11:27sampai di sekolah itu mengalami basi gitu ya atau apa
11:30nah ini yang kemudian sampai hari ini kan terputus informasinya
11:33dan sayangnya menurut saya baik di media sosial maupun di media mainstream
11:39yang disebut dengan pernyataan penyampaian data-data yang komprehensif tadi
11:46saya lihat tidak beresonansi ya versinya pemerintah gitu maksud saya
11:51jangan kemudian semata-mata penolakan tapi lebih pada mengisi ruang kosong informasi
11:57yang dibutuhkan oleh masyarakat pada saat masyarakat punya ekspektasi
12:01bahwa oke ada beberapa kejadian di beragam daerah ini terus jawabannya seperti apa
12:06apa masalahnya di SPPG-SPPG itu kemudian sampaikan kepada publik dan saya yakin
12:11kalau misalnya ya persoalan itu bisa diatasi publik juga akan tetap menerima MBG ini untuk berlanjut kan
12:18tapi kalau kemudian semakin banyak persoalan dan tidak pernah ada penjelasan
12:22nah proporsi masyarakat yang menolak itu akan menjadi lebih besar begitu
12:26oke lalu bagaimana kemudian memperbaiki MBG ke depan kita bahas setelah jeda berikut ini
12:32terima kasih