00:00Polisi menetapkan mantan penjabat Bupati Kabupaten Lani Jaya, Petrus Wakerwa,
00:06bersama dengan 5 ASN dan juga 3 Kepala Bank Papua,
00:09sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana desa.
00:15Ada 9 orang yang ditetapkan sebagai tersangka,
00:18yakni mantan penjabat Bupati Petrus Wakerwa, 5 ASN,
00:23di bidang Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Lani Jaya,
00:27dan juga ada 3 pimpinan Bank Papua Cabang Lani Jaya.
00:32Dalam kasus ini, sodara, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai sebesar 14,6 miliar rupiah,
00:39ada 4 bidang tanah dan juga ada 4 unit kendaraan.
00:43Kerugian negara yang diakibatkan dari kasus dugaan korupsi ini mencapai sekitar 168 miliar rupiah.
00:57Kapolda Papua Irjen Patriga Renwarin bilang,
01:06kasus korupsi dana desa di Papua terungkap setelah polisi menemukan pemindah bukuan dana desa
01:12oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung tanpa sepengetahuan Kepala Kampung maupun Bendahara Kampung.
01:19Sebagai pemilik rekening ini, sodara,
01:20dana ratusan miliar rupiah ini rencananya akan diperuntukkan untuk masyarakat di 354 kampung sekabupaten Lani Jaya, sodara,
01:32di mana namun ternyata dana digunakan pelaku untuk kepentingan pribadi.
01:37Dan audit oleh BPKP, kemudian ditelah ditetapkan tersangka
01:53atas dugaan tingkat dana korupsi dana yang bersumber dari APBD dan APBN tahun 2022 hingga 2024 di Kabupaten Lani Jaya.
02:07Kerugian, dugaan kerugian negara sebesar 168 miliar 682 juta 675 ribu rupiah.
02:20Lebih lengkap soal kasus korupsi dana desa di Papua ini, sodara,
02:25kami sudah terhubung dengan Kabit Humas, Polda, Papua, Kombes Cahyo Soekarninto.
02:31Selamat petang, Pak Kombes.
02:33Selamat petang, Pak Cahyo.
02:35Pak Cahyo, kalau kita lihat ini total kerugian 168 miliar yang harusnya digunakan untuk dana desa 354 desa di Kabupaten tersebut.
02:46Kalau dari penyusutan, dari polisi, sebenarnya konstruksi kasus korupsi dana desa ini melibatkan siapa saja?
02:54Sebenarnya berawal pada tahun 2024 adanya demonstrasi yang dilakukan para kepala kampung
03:01di kantor Bank Papua di Cabang Tiong, Lani Jaya yang saat itu bahkan terjadi aksi anarkis
03:14sehingga tim dari Polda, Papua melakukan pendalaman terkait dengan informasi yang beredar, penyebab, dan sebagainya.
03:24Akhirnya bisa diketahui info awal bahwa terjadi penyelewengan terhadap anggaran tersebut
03:31yang seharusnya dari tahun 2022, 2023, dan tahun anggaran 2024
03:37seharusnya anggaran yang harusnya diturunkan kepada 354 kampung yang tersebar di 39 distrik
03:46adalah senilai 997 miliar.
03:49Namun, berdasarkan hasil dari laporan audit perhitungan kerugian keuangan negara
03:56terdapat 168 miliar 172.682.675 rupiah yang diselewenkan
04:08dengan cara memindah bukukan dari yang seharusnya rekening dari masing-masing kampung dan bendara kampung
04:15ke rekening tertentu yang telah disiapkan.
04:19Demikian masih hasil.
04:20Berarti karena ada pemindah bukuan begitu ya, sehingga akhirnya dicium begitu ada dugaan korupsi di sini.
04:26Kalau kita lihat uang yang disita ini kan 14,6 miliar rupiah.
04:30Selain uang yang disita, temuan apa lagi terkait dengan dugaan korupsi ini?
04:34Karena tadi seperti yang Anda sampaikan, bahwa total kerugiannya itu 168 miliar rupiah.
04:39Sementara yang sudah dilakukan penyitaan dan ditapakan sebagai barang bukti
04:46yaitu uang tunai senilai 14,6 miliar.
04:52Satu bidang tanah yang ada di Kabupaten Tanah Toraja Provinsi Sulawesi Selatan.
04:58Tiga bidang tanah yang berada di Arso 2 Kabupaten Kirom Provinsi Papua
05:03dan empat unit mobil roda empat dan sementara masih tetap dilakukan penelusuran dan penyidikan
05:12terkait dengan aliran-aliran dana hasil penyelewengan tersebut, Mas Yesir.
05:18Berarti ini bisa diusut terkait dengan dugaan pencucian uang?
05:21Betul. Jadi pada perkara ini ditetapkan Undang-Undang Tindak Bidana Korupsi
05:29dan Tindak Bidana Pencegahan dan Pemberantasan tentang pencucian uang. Demikian.
05:35Kemudian dari selain tersangka yang sudah diamankan, apakah ada kemungkinan tersangka lain?
05:39Karena kalau kita lihat, ini korupsinya nggak main-main gitu.
05:42Kerugian lebih dari 100 M begitu. Apakah ada dugaan, ada otak dari pelaku kasus korupsi ini?
05:49Sementara sedang dikembangkan dari para tersangka yang sudah ada ini
05:57dan tentunya juga dilacak keberadaan hasil dari penyelewengan uang negara
06:05yang seharusnya dialokasikan untuk masyarakat di 354 kampung yang ada di Kabupaten Lani Jaya ini.
06:14Sejauh ini siapa saja yang sudah diperiksa? Apakah juga ada kemungkinan untuk memeriksa bupati di wilayah desa ini?
06:24Salah satu tersangka adalah penjabat bupati yang menjabat saat itu, Mas Yersir.
06:30Dan dari perkara ini sudah diperiksa 102 saksi. Demikian.
06:35102 saksi sudah diperiksa. Masih ada kemungkinan untuk adanya tersangka lain?
06:42Tentu akan dikembangkan berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, hasil pemeriksaan tersangka,
06:48bukti alat bukti yang ada dan bukti petunjuk dari rangkaian tindak pidana yang terjadi.
06:54Dan nanti apabila muncul nama-nama lain dari yang dapat diduga,
07:02ikut turut serta ataupun melakukan, pasti akan ditetapkan sebagai tersangka.
07:06Demikian, Mas Yersir.
07:07Oke, masih terus diselidiki.
07:09Terutama tadi soal adanya dugaan pencucian uang.
07:12Ditelusurinya dalam bentuk apa saat ini sudah dilakukan?
07:15Karena tadi seperti yang tadi disampaikan bahwa tidak hanya uang tuna yang disita,
07:19tapi ada juga tanah, kemudian ada juga sejumlah mobil yang juga disita.
07:25Apakah ada hal lain yang juga dilakukan?
07:29Tentu berdasarkan dokumen-dokumen hasil penggeledahan yang dilakukan sesuai alamat
07:35maupun informasi yang ada ditelusuri satu persatu.
07:38Apabila itu nanti ditemukan novum atau bukti baru berkaitan dengan tindak pidana yang terjadi,
07:44pasti akan dilakukan tindakan kepolisian.
07:46Sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku, demikian.
07:51Kalau soal dugaan pencucian uang, petunjuk-petunjuk apa yang sudah akhirnya ditemukan oleh polisi?
07:58Dari dugaan tindak pidana pencucian uang,
08:02tentunya sudah berikan aset di atas namakan orang lain,
08:06dipindah tangankan kepada pihak lain,
08:10dan ini tentunya masih membutuhkan waktu koordinasi dengan instansi terkait
08:14dalam hal menelusuri aliran-aliran dana hasil dari tindak pidana korupsi ini.
08:22Pak Cahyok, ini kan kasus terjadi di Kabupaten Lani Jaya begitu ya, di Papua.
08:30Nah, ada kemungkinan atau indikasi hal serupa juga terjadi di Kabupaten-Kabupaten lain di provinsi ini?
08:36Tentu, Polda-Papua sesuai petunjuk Mabes Polri berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan pembangunan
08:47dengan melakukan upaya-upaya penindakan-penindakan terhadap hal-hal yang merugikan keuangan negara
08:54berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
08:57Demikian.
08:57Baik, terima kasih Kombes Cahyo, Kabupaten Humas Polda, Papua telah berbagi informasi terkait dengan kasus ini.
09:04Salam sehat.
09:06Terima kasih, Mas Yasir. Salam sehat selalu.