Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Polisi tetapkan mantan Penjabat Bupati Kabupaten Lanny Jaya, Petrus Wakerkwa, bersama lima ASN dan tiga kepala Bank Papua Cabang sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana desa.

Sembilan orang yang ditetapkan sebagai tersangka yaitu mantan Penjabat Bupati, Petrus Wakerkwa, lima ASN di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Lanny Jaya, dan tiga pimpinan Bank Papua Cabang Lanny Jaya.

Dalam kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp14,6 miliar, empat bidang tanah, dan empat unit kendaraan.

Kerugian negara yang diakibatkan kasus dugaan korupsi ini mencapai Rp168 miliar.

Lebih lengkap soal kasus korupsi dana desa di Papua, kami sudah terhubung dengan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Cahyo Sukarnito.

Baca Juga KPK Dalami Kasus Korupsi Haji, Ustaz Khalid Basalamah Dipanggil Sebagai Saksi di https://www.kompas.tv/nasional/616718/kpk-dalami-kasus-korupsi-haji-ustaz-khalid-basalamah-dipanggil-sebagai-saksi

#korupsi #danadesa #lannyjaya

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/620104/full-polisi-soal-korupsi-dana-desa-di-lany-jaya-sita-rp14-6-miliar-tetapkan-9-orang-tersangka
Transkrip
00:00Polisi menetapkan mantan penjabat Bupati Kabupaten Lani Jaya, Petrus Wakerwa,
00:06bersama dengan 5 ASN dan juga 3 Kepala Bank Papua,
00:09sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana desa.
00:15Ada 9 orang yang ditetapkan sebagai tersangka,
00:18yakni mantan penjabat Bupati Petrus Wakerwa, 5 ASN,
00:23di bidang Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kabupaten Lani Jaya,
00:27dan juga ada 3 pimpinan Bank Papua Cabang Lani Jaya.
00:32Dalam kasus ini, sodara, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai sebesar 14,6 miliar rupiah,
00:39ada 4 bidang tanah dan juga ada 4 unit kendaraan.
00:43Kerugian negara yang diakibatkan dari kasus dugaan korupsi ini mencapai sekitar 168 miliar rupiah.
00:57Kapolda Papua Irjen Patriga Renwarin bilang,
01:06kasus korupsi dana desa di Papua terungkap setelah polisi menemukan pemindah bukuan dana desa
01:12oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung tanpa sepengetahuan Kepala Kampung maupun Bendahara Kampung.
01:19Sebagai pemilik rekening ini, sodara,
01:20dana ratusan miliar rupiah ini rencananya akan diperuntukkan untuk masyarakat di 354 kampung sekabupaten Lani Jaya, sodara,
01:32di mana namun ternyata dana digunakan pelaku untuk kepentingan pribadi.
01:37Dan audit oleh BPKP, kemudian ditelah ditetapkan tersangka
01:53atas dugaan tingkat dana korupsi dana yang bersumber dari APBD dan APBN tahun 2022 hingga 2024 di Kabupaten Lani Jaya.
02:07Kerugian, dugaan kerugian negara sebesar 168 miliar 682 juta 675 ribu rupiah.
02:20Lebih lengkap soal kasus korupsi dana desa di Papua ini, sodara,
02:25kami sudah terhubung dengan Kabit Humas, Polda, Papua, Kombes Cahyo Soekarninto.
02:31Selamat petang, Pak Kombes.
02:33Selamat petang, Pak Cahyo.
02:35Pak Cahyo, kalau kita lihat ini total kerugian 168 miliar yang harusnya digunakan untuk dana desa 354 desa di Kabupaten tersebut.
02:46Kalau dari penyusutan, dari polisi, sebenarnya konstruksi kasus korupsi dana desa ini melibatkan siapa saja?
02:54Sebenarnya berawal pada tahun 2024 adanya demonstrasi yang dilakukan para kepala kampung
03:01di kantor Bank Papua di Cabang Tiong, Lani Jaya yang saat itu bahkan terjadi aksi anarkis
03:14sehingga tim dari Polda, Papua melakukan pendalaman terkait dengan informasi yang beredar, penyebab, dan sebagainya.
03:24Akhirnya bisa diketahui info awal bahwa terjadi penyelewengan terhadap anggaran tersebut
03:31yang seharusnya dari tahun 2022, 2023, dan tahun anggaran 2024
03:37seharusnya anggaran yang harusnya diturunkan kepada 354 kampung yang tersebar di 39 distrik
03:46adalah senilai 997 miliar.
03:49Namun, berdasarkan hasil dari laporan audit perhitungan kerugian keuangan negara
03:56terdapat 168 miliar 172.682.675 rupiah yang diselewenkan
04:08dengan cara memindah bukukan dari yang seharusnya rekening dari masing-masing kampung dan bendara kampung
04:15ke rekening tertentu yang telah disiapkan.
04:19Demikian masih hasil.
04:20Berarti karena ada pemindah bukuan begitu ya, sehingga akhirnya dicium begitu ada dugaan korupsi di sini.
04:26Kalau kita lihat uang yang disita ini kan 14,6 miliar rupiah.
04:30Selain uang yang disita, temuan apa lagi terkait dengan dugaan korupsi ini?
04:34Karena tadi seperti yang Anda sampaikan, bahwa total kerugiannya itu 168 miliar rupiah.
04:39Sementara yang sudah dilakukan penyitaan dan ditapakan sebagai barang bukti
04:46yaitu uang tunai senilai 14,6 miliar.
04:52Satu bidang tanah yang ada di Kabupaten Tanah Toraja Provinsi Sulawesi Selatan.
04:58Tiga bidang tanah yang berada di Arso 2 Kabupaten Kirom Provinsi Papua
05:03dan empat unit mobil roda empat dan sementara masih tetap dilakukan penelusuran dan penyidikan
05:12terkait dengan aliran-aliran dana hasil penyelewengan tersebut, Mas Yesir.
05:18Berarti ini bisa diusut terkait dengan dugaan pencucian uang?
05:21Betul. Jadi pada perkara ini ditetapkan Undang-Undang Tindak Bidana Korupsi
05:29dan Tindak Bidana Pencegahan dan Pemberantasan tentang pencucian uang. Demikian.
05:35Kemudian dari selain tersangka yang sudah diamankan, apakah ada kemungkinan tersangka lain?
05:39Karena kalau kita lihat, ini korupsinya nggak main-main gitu.
05:42Kerugian lebih dari 100 M begitu. Apakah ada dugaan, ada otak dari pelaku kasus korupsi ini?
05:49Sementara sedang dikembangkan dari para tersangka yang sudah ada ini
05:57dan tentunya juga dilacak keberadaan hasil dari penyelewengan uang negara
06:05yang seharusnya dialokasikan untuk masyarakat di 354 kampung yang ada di Kabupaten Lani Jaya ini.
06:14Sejauh ini siapa saja yang sudah diperiksa? Apakah juga ada kemungkinan untuk memeriksa bupati di wilayah desa ini?
06:24Salah satu tersangka adalah penjabat bupati yang menjabat saat itu, Mas Yersir.
06:30Dan dari perkara ini sudah diperiksa 102 saksi. Demikian.
06:35102 saksi sudah diperiksa. Masih ada kemungkinan untuk adanya tersangka lain?
06:42Tentu akan dikembangkan berdasarkan hasil pemeriksaan saksi, hasil pemeriksaan tersangka,
06:48bukti alat bukti yang ada dan bukti petunjuk dari rangkaian tindak pidana yang terjadi.
06:54Dan nanti apabila muncul nama-nama lain dari yang dapat diduga,
07:02ikut turut serta ataupun melakukan, pasti akan ditetapkan sebagai tersangka.
07:06Demikian, Mas Yersir.
07:07Oke, masih terus diselidiki.
07:09Terutama tadi soal adanya dugaan pencucian uang.
07:12Ditelusurinya dalam bentuk apa saat ini sudah dilakukan?
07:15Karena tadi seperti yang tadi disampaikan bahwa tidak hanya uang tuna yang disita,
07:19tapi ada juga tanah, kemudian ada juga sejumlah mobil yang juga disita.
07:25Apakah ada hal lain yang juga dilakukan?
07:29Tentu berdasarkan dokumen-dokumen hasil penggeledahan yang dilakukan sesuai alamat
07:35maupun informasi yang ada ditelusuri satu persatu.
07:38Apabila itu nanti ditemukan novum atau bukti baru berkaitan dengan tindak pidana yang terjadi,
07:44pasti akan dilakukan tindakan kepolisian.
07:46Sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku, demikian.
07:51Kalau soal dugaan pencucian uang, petunjuk-petunjuk apa yang sudah akhirnya ditemukan oleh polisi?
07:58Dari dugaan tindak pidana pencucian uang,
08:02tentunya sudah berikan aset di atas namakan orang lain,
08:06dipindah tangankan kepada pihak lain,
08:10dan ini tentunya masih membutuhkan waktu koordinasi dengan instansi terkait
08:14dalam hal menelusuri aliran-aliran dana hasil dari tindak pidana korupsi ini.
08:22Pak Cahyok, ini kan kasus terjadi di Kabupaten Lani Jaya begitu ya, di Papua.
08:30Nah, ada kemungkinan atau indikasi hal serupa juga terjadi di Kabupaten-Kabupaten lain di provinsi ini?
08:36Tentu, Polda-Papua sesuai petunjuk Mabes Polri berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan pembangunan
08:47dengan melakukan upaya-upaya penindakan-penindakan terhadap hal-hal yang merugikan keuangan negara
08:54berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
08:57Demikian.
08:57Baik, terima kasih Kombes Cahyo, Kabupaten Humas Polda, Papua telah berbagi informasi terkait dengan kasus ini.
09:04Salam sehat.
09:06Terima kasih, Mas Yasir. Salam sehat selalu.

Dianjurkan