JAKARTA, KOMPAS.TV Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa korupsi masih menjadi masalah terbesar yang dihadapi bangsa Indonesia.
Hal ini ia sampaikan dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR 2025, Jumat (15/8/2025).
Dalam pidatonya, Prabowo menyebut perilaku korup telah merasuki hampir seluruh lapisan birokrasi dan institusi pemerintahan, termasuk di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
"Kita paham bahwa korupsi adalah masalah terbesar bangsa kita. Perilaku korup ada di setiap eselon birokrasi kita; ada di setiap institusi dan organisasi Pemerintahan. Perilaku korup ada di BUMN-BUMN kita, ada di BUMD-BUMD kita. Ini bukan fakta yang harus kita tutup-tutupi," ujar Prabowo.
Presiden juga menyoroti tantangan besar yang ditemuinya setelah hampir 300 hari memimpin pemerintahan. Ia mengaku semakin mengetahui seberapa besar penyelewengan yang terjadi di tubuh birokrasi.
"Hal ini tidak baik, tapi harus saya laporkan kepada para wakil rakyat Indonesia. Bangsa Indonesia harus berani melihat kekurangan dan kesalahan agar bisa kita perbaiki bersama-sama," tegasnya.
Prabowo menegaskan dirinya tidak memiliki pilihan lain selain memimpin langsung upaya pemberantasan korupsi.
Menurutnya, sumpah jabatan yang ia emban mengharuskan dirinya menjalankan amanat Undang-Undang Dasar Republik Indonesia secara konsisten.
Sebagai langkah awal, Prabowo mengungkapkan pemerintah telah mengidentifikasi dan menyelamatkan Rp300 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang rawan diselewengkan pada tahun 2025.
"Rp300 triliun ini kami selamatkan dari anggaran perjalanan dinas luar dan dalam negeri, anggaran alat tulis kantor, dan berbagai anggaran yang selama ini jadi sumber bancakan. Dana tersebut kami geser untuk hal-hal yang lebih produktif dan langsung bisa dirasakan rakyat banyak," jelasnya.
Dengan sikap tegas ini, Prabowo menekankan komitmen pemerintahannya dalam memberantas praktik korupsi di semua lembaga eksekutif dan pemerintahan.
Baca Juga Depan Presiden, Puan Singgung Bendera One Piece hingga Kabur Aja Dulu di https://www.kompas.tv/nasional/611626/depan-presiden-puan-singgung-bendera-one-piece-hingga-kabur-aja-dulu
#presidenprabowo #pidato #korupsi #koruptor
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/611627/blak-blakan-prabowo-singgung-soal-korupsi-di-institusi-pemerintahan-ada-di-bumn-bumd-kita
00:00Bahwa dalam suatu negara modern perlu ada pengawasan, perlu ada transparansi dalam menjalankan kekuasaan.
00:10Kita faham sejarah umat manusia, jika ada kekuasaan yang tidak diawasi, maka kekuasaan akan menjadi korup.
00:21Kekuasaan yang absolut akan menjadi korup secara absolut.
00:26Kita faham bahwa korupsi adalah masalah besar di bangsa kita.
00:34Perilaku korupsi ada di setiap eselon birokrasi kita, ada di setiap institusi dan organisasi pemerintahan.
00:43Perilaku korup ada di BUMN-BUMN kita, ada di BUMD-BUMD kita.
00:50Ini bukan fakta yang harus kita tutup-tutupi.
00:53Setelah 299 hari saya memimpin pemerintahan eksekutif, saya semakin mengetahui berapa besar tantangan kita.
01:07Berapa besar penyelewengan yang ada di lingkungan pemerintahan kita.
01:12Hal ini tidak baik, tapi harus saya laporkan kepada para wakil-wakil rakyat Indonesia.
01:19Dalam pidato pelantikan saya di sini, saya sampaikan, bangsa Indonesia harus berani melihat kekurangan-kekurangan sendiri.
01:33Harus berani melihat kesalahan-kesalahan kita sendiri.
01:36Harus berani melihat penyakit-penyakit yang ada di tubuh kita.
01:43Agar kita bisa perbaiki kekurangan-kekurangan tersebut.
01:49Tanpa mau mengakui, tidak mungkin kita mampu memperbaiki.
01:54Saya disumpah untuk melaksanakan perintah Undang-Undang Dasar Republik kita.
02:05Karena itu, saya tidak ada pilihan lain selain memimpin upaya pembatasan korupsi dan penyelenggaraan di semua lembaga eksekutif dan pemerintah.
02:18Itulah sebabnya pada awal tahun 2025 ini, kami telah identifikasi dan telah selamatkan 300 triliun uang, 300 triliun rupiah dari APBN yang kami lihat rawan diselewengkan.
02:39Di antaranya, anggaran perjalanan dinas luar dan dalam negeri yang begitu besar, anggaran alat turis kantor yang begitu besar, dan berbagai anggaran yang selama ini jadi sumber korupsi dan sumber bacaan.
02:58Efisiensi ini diperintah oleh Undang-Undang Dasar kita, yaitu ayat 4 pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
03:12300 triliun rupiah kami geser untuk hal-hal yang lebih produktif dan langsung bisa dirasakan rakyat banyak.
03:23Majelis yang terhormat, sebagai Presiden Republik Indonesia, saya bertanggung jawab atas pemerintahan eksekutif.
03:34Saya berkewajiban menegakkan hukum demi keselamatan bangsa.
03:39Saat ini kita menghadapi realita terjadi kebocoran kekayaan negara kita dalam skala yang sangat besar.
03:49Kita mengalami suatu kondisi yang saya sebut net outflow of national wealth.
03:57Janganlah kita menghabiskan tenaga kita untuk mencari siapa yang salah.
04:03Kita tidak ada waktu, kita tidak punya cukup energi untuk mencari kesalahan orang.
04:08Pemerintah yang saya pimpin harus memusahkan diri untuk mencari solusi yang tepat dan cepat atas masalah pokok ini.
04:20Ibarat sebuah badan, kalau darahnya terus mengalir keluar, maka pada suatu titik badan itu akan mati.
04:28Kalau mengalirnya kekayaan kita ke luar negeri, kita biarkan terus-menerus kita berpotensi jadi negara gagal.
04:40Karena itu saya berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang perlu.
04:45Walaupun itu sulit dan juga tidak populer bagi pihak-pihak tertentu.
04:51Saya harus mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan kekayaan negara.
04:58Agar bisa digunakan untuk kepentingan bangsa kita di hari ini dan di hari esok.
05:05Untuk kepentingan generasi sekarang dan generasi mendatang.
05:10Terus terang saya katakan di sini di hadapan saudara-saudara sekalian.
05:15Kalau kita konsekuen menjalankan apa yang telah dibuat oleh para pendiri bangsa kita.
05:20Oleh Bung Karno, Bung Hatta, Bung Syahrir, Haji Agus Salim, tokoh-tokoh generasi 45.
05:28Yaitu rancang bangun, blueprint negara.
05:33Bagaimana negara harus dijalankan.
05:36Yang semua sudah tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945.
05:42Saya yakin bangsa kita akan selamat.
05:45Undang-Undang Dasar 1945 harus kita pelajari.
05:52Undang-Undang Dasar 1945 janganlah menjadi mantra.
05:58Janganlah menjadi slogan.
06:00Hanya di bibir kita teriak-teriak terus.
06:04Undang-Undang Dasar 1945 adalah rancang bangun yang relevan.
06:09Rancang bangun yang ampuh, rancang bangun yang nyata, dan rancang bangun yang operasional untuk kita gunakan.
06:19Saya melihat ada kecenderungan dari sebagian kaum elit Indonesia,
06:29sebagian orang-orang yang memandang dirinya paling pinter di Republik ini.
06:38Mereka memandang bahwa pemikiran Bung Karno, pemikiran Bung Hatta, pemikiran generasi 45 tidak relevan lagi di zaman sekarang.
06:53Sudah kuno, sudah lawas untuk menghadapi tantangan abad ke-21.
07:03Menurut temat saya, pemikiran tersebut adalah keliru.
07:06Generasi 45, generasinya Bung Karno, Bung Hatta, Syahrir, semua tokoh-tokoh itu adalah generasi yang mengalami penjajahan.
07:21Mereka mengalami imperialisme.
07:25Mereka sadar dan mereka merasakan, melihat bahwa kekayaan Indonesia diangkut ratusan tahun keluar dari Nusantara.
07:36Karena itu, mereka menyusun rancang bangun.
07:41Mereka buat dokumen yang tidak terlalu panjang, tapi sangat eksplisit menjelaskan bagaimana kita harus laksanakan ekonomi kita dan demokrasi kita.
07:53Saya berkeyakinan, apabila kita jalankan rancang bangun yang sudah dibuat oleh para pendalu kita, kita akan jadi negara yang kuat.
08:06Saudara-saudara sekalian, kekuatan suatu negara terletak bagaimana negara itu bisa menguasai dan mengelola kekayaan.
08:22Karena itu, kita berani koreksi apabila kita telah mengambil langkah yang keliru.
08:32Sungguh aneh, negara dengan produksi kelapa sawit terbesar di dunia pernah mengalami kelangkaan minyak goreng.
08:42Ini aneh sekali, tidak masuk di akal sehat.
08:49Dan ternyata memang itu ternyata adalah permainan manipulasi yang tadi sudah disinggung oleh Ketua DPR yang saya beri nama Serakah Nomeks.
09:04Negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia berminggu-minggu, hampir berapa bulan, kelapa sawit langkah.
Jadilah yang pertama berkomentar