Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat Adi Prayitno, Pakar Telematika Roy Suryo, Silfester Matutina, Ade Armando memberikan pendapatnya terkait sosok 'orang besar' di Balik kasus Ijazah Jokowi.

Sementara, Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan memberikan penjelasannya setelah sebelumnya disentil soal 'partai biru' terkait dalang di kasus ini.

Kadung jadi bola liar, Jokowi belakangan meluruskan. Ia tidak menuding ketua majelis tinggi partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai orang besar yang berada di balik isu ijazah palsu.

Lalu, apa benar Roy Suryo CS bagian dari agenda politik besar, yang bisa disetir untuk melemahkan pengaruh Jokowi, lewat isu ijazah palsu dan wacana pemakzulan?

Bagaimana pendapat Sahabat KompasTV terkait peristiwa ini? Tulis di Kolom Komentar ya!

#ijazahjokowi #jokowi #roysuryo

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/609149/roy-suryo-silfester-ade-armando-dan-demokrat-soal-isu-orang-besar-di-balik-kasus-ijazah
Transkrip
00:00Terima kasih saudara Anda kembali lagi di dua arah, jadi mas Adi menurut mas Adi sendiri sebenarnya endingnya ini mau kemana sih isu pemakzulan, isu ijazah?
00:10Ya kalau ditanya endingnya adalah kritik secara terbuka yang disampaikan kepada Pak Jokowi.
00:16Kan ijazah objeknya Pak Jokowi, pemakzulan Gibran ujung-ujungnya Pak Jokowi, SMK ujung-ujungnya Pak Jokowi.
00:24Itulah yang saya kira ini pasti akan menjadi sesuatu yang agak sulit untuk dihuntikan sampai tuntutan-tuntutan yang disampaikan ini asli ataupun tidak termasuk gerakan-gerakan pemakzulan sampai kapanpun sepertinya ini akan terus membesar.
00:38Oleh karena itu apakah ada kekuatan besar ataupun tidak nanti kita cek karena kekuatan besar itu kan tidak harus orang besar, tidak harus punya power besar.
00:47Karena siapapun yang punya keinginan untuk memberikan serangan dan kritik kepada orang tertentu seperti Pak Jokowi bisa juga dia disebut sebagai besar, minimal nyalinya besar.
00:56Kan itu yang paling penting sebenarnya yang bisa kita lihat dari semua pemandangan politik per hari ini.
01:01Saya kira disitu adalah kuncinya.
01:03Oke jadi termasuk Mas Roy ini sampai dengan sekarang nyalinya besar banget ya Mas Roy ya?
01:06Ya tapi sebelumnya barusan kita lihat selamat untuk Tom Dembong dan selamat untuk Mas Sesto ya itu bukti bahwa ada niat untuk mengkriminalisasi mereka akhirnya kalah juga.
01:18Dan terima kasih Pak Prabowo sudah melakukan itu.
01:20Jadi ini pun juga akan berujung nanti insya Allah kebenaran akan terbukti dan kita percaya Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT di belakang kami bukan siapa-siapa.
01:31Jadi bukan ada siapa-siapa?
01:32Enggak kita percaya kepada yang di atas.
01:34Tapi Mas Roy sendiri enggak takut kalau Anda tetap berjuang ke depan ini untuk?
01:37Kalau emang kita benar kenapa takut?
01:39Tapi kalau emang Anda takut enggak usah berani.
01:42Oke.
01:43Gitu deh jadi kita berani karena benar.
01:45Oke tapi Anda tetap yakin bahwa Anda tidak berdiri di belakang siapa-siapa orang besar itu dibalik isu-isu ini?
01:53Tidak aja makanya kami nanti ilmiah dan insya Allah saya Dr. Rizmon dan Dr. Rizmon akan membuat white paper ya kira-kira nanti 500 halaman.
02:01Dan isinya mulai dari penelitian kami tujuannya apa dan itu pure science sampai dengan selesai.
02:07Dan perkara itu akan dibahas akan ada yang memanfaatkan.
02:10Meskipun sampai sekarang sudah di tahap penyidikan?
02:12Oh enggak ada masalah.
02:13Nanti itu juga bisa berjalan dan tunggu saja penyidikannya sampai mana.
02:17Oke.
02:17Bang Silvester kalau menurut Anda sendiri apakah Anda juga akan menyebut nih siapa dibalik orang besar dari Mas Roy sendiri?
02:23Yang Mas Roy tadi sudah diklare tidak ada siapa-siapa?
02:25Ya biasanya kayak waktu kita lihat waktu tahun 1966-1998 akhirnya kan isu-isu itu kan diproklamirkan ya.
02:39Siapa dalangnya, aliran dananya apa semua bahkan dari zaman waktu penggulingan Bung Karno ya itu CIA akhirnya merilis lah itu yang kita tahu.
02:52Dan kemarin juga sebenarnya sudah ada bukti waktu Indonesia gelap itu.
02:57Sudah ada aliran dana, sudah ada yang mengalirkan dananya ini ditahan di Kejaksaan Agung sekarang itu udah clear gitu loh.
03:05Jadi kalau umamanya ini enggak dimanfaatkan orang ya silakan aja Mas Roy membanta ya saya pun boleh bicara gitu loh.
03:13Ya kan? Ini demokrasi gitu loh.
03:16Tapi intinya menurut saya apa yang mengenai pemaksulan itu, empat faktor yang dikatakan itu sampai sekarang faktor-faktor ini nol.
03:27Karena apa? Tidak didasarkan oleh dasar-dasar konstitusi yang benar nih.
03:32Ya kan? Mulai kelayakan Mas Gibran, nah ini kan enggak benar juga ya kan?
03:36Terus masalah pelanggaran konstitusi, ini pun udah enggak benar ya kan?
03:42Termasuk isu Fufufafa, ini pun enggak benar.
03:45Karena enggak ada pengadilan yang membuktikan gitu loh.
03:49Ya jadi ini clear.
03:50Terus yang ketiga, empat adalah korupsi Pak Jokowi.
03:54Dan ini kan enggak ada.
03:56Itu ijasa apa namanya?
03:57Tapi menurut Anda sendiri, orang-orangnya ini sama enggak yang menyuarakan hal ini?
04:01Kalau kata Bang Fadila, satu paket nih.
04:04Tadi kan mereka udah konferensi pers.
04:06Termasuk Mas Roy nih?
04:07Ya satu paket.
04:08Katanya Fadila, kalau dia banta ya terserah mereka gitu loh.
04:12Saya kan hanya mengucapkan kembali apa kata Fadila.
04:15Terus, masalah ijasa palsu ini menurut saya sudah game over.
04:19Tuduhan ijasa palsunya.
04:21Ya, kembali lagi.
04:22Kenapa?
04:24Yang di baris krim, udah dihentikan.
04:27Ya kan, gugatan dari atau dumas dari TPUA.
04:31Terus yang kedua, gugatan di PN Solo pun sudah ditolak atau NO.
04:37Ya kan?
04:38Tinggal dan bahkan dua tahun lalu, gugatan juga mengenai ijasa palsu itu juga ditolak.
04:45Atau NO juga.
04:46Bahkan yang menuduh ijasa palsu yaitu Bambang Tri dan juga Gus Nur sudah dipenjara.
04:53Karena apa?
04:54Karena fitnahan mereka.
04:54Yang belum game over artinya tinggal?
04:56Penyidikan di Polda Metro Jaya.
04:59Yang salah satunya adalah namanya?
05:02Ya, Bapak ini.
05:03Gitu loh.
05:04Ya, itu kan kasus yang lain.
05:06Kasus pencemaran yang aneh.
05:08Karena pokoknya pencemaran dan fitnah itu, itu karena ada tuduhan ijasa.
05:12Ijasa itu harus terbukti dulu.
05:14Sudah game over katanya, Mas Roy.
05:16Ya, kalau masalah ijasa, tuduhan itu sudah selesai.
05:19Karena sampai saat ini, mereka tidak bisa membuktikan ijasa itu palsu.
05:24Ya, konyol ini.
05:25Sampai saat ini nih, per hari ini, tidak ada bukti yang menyatakan ijasa itu palsu.
05:31Ya, nanti ada.
05:32Tapi, kalau pelaporan Pak Jokowi dan juga relawan dan juga peradi bersatu mengenai isu fitnah, pencemaran nama baik, pelanggaran undang-undang ITE, pengasutan, itu sekarang ini udah naik sidik di Polda Metro Jaya.
05:48Tinggal menunggu penuh pengumuman tersangka?
05:51Ya, kelihatannya begitu.
05:52Ya, semua orang kemarin juga sama, Mbak Audrey.
05:55Semua orang kemarin, oh Tom Lembong salah.
05:57Kemudian, apa, Hasto juga salah.
06:00Tapi, sekali lagi, Tuhan yang mau kuasa, kan memberikan jalannya.
06:03Jadi, kita tunggu.
06:04Oke.
06:06Itu kan kewenangan dari Presiden, ya.
06:09Abolisi, amnesti, itu jalan-jalan ceritanya.
06:12Tapi, kalau kita melihat kembali lagi, secara konstruksi hukumnya,
06:20yang terjadi itu, tudingan ijazah palsu itu sudah pernah ada kejadian yang dipenjarakan.
06:28Dan kita mulai semua.
06:29Dan menjalankan juga eksekusinya.
06:31Tapi, kalau soal dalangnya, Bang Silverto, sampai dengan sekarang ini, masih yakin bahwa emang ada orang besar di Dalema?
06:37Pasti ada yang memanfaatkan ini secara politik.
06:40Oke, Mas Ade?
06:42Iya, pasti ada.
06:43Anda mau diklar siapa itu?
06:45Enggak, enggak boleh. Itu fitnah jadinya.
06:47Tapi, kenapa Anda yakin? Pasti, pasti.
06:49Karena hampir tidak mungkin bahwa serangan se-grande ini, besar ini, berulang-ulang, banyak orang gitu ya.
07:01Itu terjadi hanya karena improvisasi person-person yang terpisah-pisah.
07:09Tapi saya, ini kan mau terakhir nih ya.
07:11Saya boleh enggak menyebut satu hal yang keluar.
07:13Boleh.
07:14Saya tuh sebetulnya, saya ingin komentari tadi, Hasto dan Tom Lembong itu.
07:22Saya semula kaget ya, dengan keputusan Pak Prabowo itu.
07:26Dan mungkin, saya enggak tahu, teman-teman juga banyak yang kecewa kali ya.
07:30Udah suap, kok diampuni sekarang ya.
07:35Tapi ingat ya, Mas Hasto itu sudah dinyatakan bersalah oleh pengadilan.
07:39Jadi, itu tidak dicabut oleh pengadilan.
07:41Tapi, yang saya mau bilang adalah, setelah dipikir-pikir, Pak Prabowo itu memang punya sebuah strategi kayaknya.
07:49Dan strateginya ada kaitannya dengan apa yang kita bicarakan sekarang ini.
07:53Maksudnya pemaksulan?
07:54Bukan.
07:55Ada terus-menerus gangguan politik yang terjadi di Indonesia,
07:59sejak Pak Prabowo menjadi presiden.
08:02Dan ini sangat mengganggu Indonesia.
08:05Sangat merusak Indonesia.
08:06Ini harus dihentikan.
08:08Nah, salah satu caranya adalah,
08:10saya rasa, Pak Prabowo itu memberikan amnesti kepada Pak Hasto,
08:16walaupun Pak Hasto itu bersalah.
08:18Lebih karena ingin merangkul saja.
08:21PDIP, mari bersama-sama kami membangun Indonesia.
08:24Kritik boleh, tapi enggak usah menjadi pihak yang terus-menerus menyerang.
08:28Kemudian, beliau juga memberikan, apa namanya, amnesti dan abolisi.
08:37Dan kaitannya dengan malam hari?
08:39Benar, benar.
08:39Abolisi kepada Tom Lembong, itu juga seperti kita lihat,
08:42orangnya di situ ada orang yang bernama Anies Baswedan.
08:46Orang yang menjadi pesaing Pak Prabowo dalam pertarungan tahun 2024.
08:50Jadi, Pak Prabowo itu ingin, yuk kita sama-sama damai.
08:55Saya juga ingin menyampaikan ini kepada orang-orang yang merancang serangan demi serangan,
09:01demi serangan yang seperti tak henti-hentinya.
09:04Sudahlah, ceritanya sudah selesai.
09:07Kata teman saya ini, game is over.
09:10Cuma 12 persen ke orang yang percaya bahwa itu adalah ijasa palsu.
09:15LSE.
09:16Apa-apa?
09:17Itu LSE.
09:17Woy, maaf.
09:18Sebuah lembaga survei yang sangat terkemuka.
09:22Jadi, saya bilang, saya ingin katakan,
09:24saya ibal lama-lama dengan Bung Suryo ini.
09:27Bung Suryo.
09:28Ya kan Suryo kan, bukan Bung Roy.
09:30Suryo.
09:31Terus-menerus mengangkat ini.
09:33And at the end, ya,
09:34enggak ada juga yang percaya atau sedikit sekali yang percaya.
09:37Dan ingat, ada kemungkinan Anda harus dibawa ke pengadilan.
09:41Saya sebetulnya tidak suka teman-teman saya ujung-ujungnya masuk penjara misalnya, ya.
09:46Mudah-mudahan ini tidak terjadi.
09:48Barengkali juga Pak Prabu akan memberikan,
09:51bukan abolisi apa tadi, amnesti kepada Roy Suryo.
09:55Kalau dia sampai di vonis bersalah.
09:58Oke, kalau gitu terlalu jauh itu.
10:00Mas Roy ini saya sudah memberikan penawaran untuk berbaikan dengan Pak Jokowi.
10:07Beliau enggak mau.
10:08Jadi jangan juga menuduh Pak Jokowi akan menjarakan Anda atau kalian semua.
10:13Itu sudah jelas.
10:14Gitu loh.
10:14Karena kita sudah menawarkan.
10:16Anda yang tidak mau.
10:16Kalau benar, katakan benar.
10:17Gitu loh.
10:18Kalau tidak, katakan dia.
10:19Palsu, katakan salah.
10:20Oke, kalau gitu terakhir ke Pak Syarif.
10:22Jadi penegasan saja Pak Syarif terakhir.
10:24Bahwa Partai Demokrat ini tidak berada di balik narasi pemakzulan dan ijasa Pak Jokowi.
10:31Ya, sekalipun kami tersengat kemarin, kami merasa di fitnah.
10:39Dan karena memang itu fitnah besar ya.
10:42Jadi makanya kami berkementar di beberapa media menyatakan bahwa itu adalah tidak benar.
10:49Dan saya bersyukur kalau Pak Presiden Pak Jokowi sudah mengklarifikasi itu.
10:56Sekalipun menurut penilaian saya, agak terlambat.
10:59Karena di sela-sela keterlambatan itu, teman-teman pendukung Pak Jokowi ada yang mengelaborasi bahwa seakan-akan Partai Demokrat.
11:08Nah itu harapan kami jangan terlambat lagi.
11:12Karena yang bagus sekarang itu adalah mudah-mudahan ijasa palsu ini bisa selesai segera.
11:18Bagaimana caranya?
11:20Saya persilakan.
11:21Berbukti palsu kan Pak?
11:22Banyak pandangan yang mengatakan sebenarnya sederhana untuk menyelesaikan ini.
11:29Tapi silahkan, silahkan aja diselesaikan.
11:32Dan yang kedua tentang pemaksulan saya pikir kita serahkan kepada konstitusi.
11:38Konstitusi biarkan DPR yang membahasnya.
11:41Kalau gitu?
11:42Dan yang penting sekarang menurut hemat saya adalah lebih bagus kita konsolidasi, kita bersatu, membangun, dan mendukung program-program Presiden Prabowo sehingga rakyat kita itu bisa sejahtera.
11:59Oke, jadi terakhir kalau gitu Pak Syarif singkat saja.
12:02Jadikah Mas Ibas ini mempertimbangkan demokrat akan menempuh jalur hukum?
12:07Singkat aja Pak Syarif.
12:07Ya, kalau memang itu tidak ada klarifikasi, saya pikir itu kita akan menempuh jalan-jalan hukum.
12:12Artinya terakhir masih butuh klarifikasi lagi ya?
12:14Saya pikir kalau ini adalah representasi dari Pak, tadi Pak Jokowi sudah mengatakan demikian.
12:20Baik, baik.
12:21Ya secara eksplisit.
12:22Dan teman-teman dari pendukung Pak Jokowi, kalau sudah mengatakan bahwa Partai Demokrat, mohon maaflah ya kepada Partai Demokrat.
12:31Ya kan, kalau ada persepsi demikian, kami memiliki persepsi demikian, ya tentu kami menghargai.
12:37Tapi ingat, Partai Demokrat sudah beberapa kali di Begal, sudah pernah di fitnah, kami bisa memaafkan.
12:47Tapi ingat, kami tidak akan melupakan.
12:49Oke, baik.
12:50Terima kasih Bapak-Bapak semuanya, selamat malam.
12:53Kita jumpa lagi pekan depan di dua arah, saya udah dicara pamit.
12:56Selamat malam.
12:57Kasih, roh.
12:57Terima kasih.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan