00:00ekonomi Indonesia.
00:02Pemerintah juga memberikan bantalan,
00:07bantuan sosial untuk masyarakat yang paling rentan
00:11dan juga bantuan terhadap sektor yang dianggap rentan
00:16dalam situasi yang sangat tidak pasti.
00:21Ekspor masih mencatatkan surplus neraca perdagangan
00:27sebesar 15,39 miliar USD year to date per Mei 2025.
00:37Dari sisi moneter, Bank Indonesia juga melakukan penurunan suku bunga,
00:45melonggarkan likuiditas,
00:48meningkatkan insentif likuiditas makroprudensial
00:52untuk mendorong kredit dan pembiayaan di sektor-sektor prioritas
00:59dan kita akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi
01:06melalui kombinasi kebijakan yang ada di dalam domen KSSK.
01:12Termasuk secara aktif menjajaki potensi kerjasama
01:18dari Bank Indonesia baik bilateral maupun multilateral untuk pemerintah.
01:27Keberhasilan dari negosiasi penurunan tarif resiprokal Amerika Serikat
01:33diperkirakan dapat mendorong kinerja sektor padat karya
01:43seperti tekstil, alas kaki, dan furniture.
01:50Di sisi lain, import dengan tarif 0% atas produk Amerika Serikat
01:57diperkirakan mendorong harga produk migas dan pangan Indonesia
02:03menjadi lebih rendah.
02:07Perkembangan risiko rambatan perlu untuk terus dicermati.
02:15Dalam hal ini, kinerja sektor manufaktur
02:18yang masih menunjukkan kontraksi PMI manufaktur
02:24yaitu 46,9 posisi Juni 2025
02:29perlu untuk terus menjadi perhatian.
02:35Peranan sektor swasta sebagai penggerak pertumbuhan
02:40akan terus didorong
02:42melalui kebijakan dan percepatan deregulasi
02:48termasuk mendorong peranan dan antara
02:53yang makin optimal.
02:57Berbagai perkembangan dan kondisi strategis
03:00terima kasih.