Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama


KOMPAS.TV - Polisi menetapkan empat tersangka dalam kasus penculikan balita di Kota Makassar, yang kemudian ditemukan di wilayah Jambi. Balita yang diculik sempat tiga kali berpindah tangan.

Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Djuhandhani Rahajo Puro, menyatakan empat orang yang ditetapkan sebagai tersangka berasal dari beberapa daerah.

Sahabat KompasTV, jangan lupa like, comment, dan subscribe channel YouTube KompasTV, juga aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan update mengenai isu-isu terkini di Indonesia.

Jangan lewatkan live streaming KompasTV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live. Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube KompasTV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari KompasTV.

Sahabat KompasTV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: www.kompas.tv

#balitadiculik #makassar #jambi

Baca Juga Ditolong Damkar, Jari Bocah Terjepit Cetakan Kue | BERITA UTAMA di https://www.kompas.tv/regional/629622/ditolong-damkar-jari-bocah-terjepit-cetakan-kue-berita-utama



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/629625/full-polisi-ungkap-modus-penculikan-balita-di-makassar-dan-kronologi-penemuan-korban-sapa-malam
Transkrip
00:01Saudara polisi tetapkan empat tersangka dalam kasus penculikan balita di kota Makassar yang kemudian ditemukan di wilayah Jambi.
00:08Balita yang sempat diculik tiga kali berpindah tangan.
00:14Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Juhandani Raharjo Puro menyatakan empat orang yang ditetapkan sebagai tersangka berasal dari beberapa daerah.
00:23Seorang perempuan asal Makassar yang berperan sebagai penculik dan kemudian menawarkan melalui media sosial.
00:28Kemudian ada perempuan lain asal Sukoharjo Jawa Tengah yang membeli balita yang diculik seharga tiga juta rupiah.
00:35Kemudian ia membawa balita ke Jambi.
00:38Balita itu kemudian dibeli seharga tiga puluh juta rupiah oleh pasangan asal Merangin Jambi.
00:43Dan oleh pasangan ini balita yang diculik kembali dijual ke pihak lain seharga delapan puluh juta rupiah.
00:49Pasangan asal Jambi ini mengaku telah sembilan kali menjual balita melalui media sosial.
00:53Polisi pun menjerat tersangka dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Tindak Pidana Perdagangan Orang.
00:58Terima kasih.
01:35Di minggu kemarin tanggal 2 tanggal 3 ya.
01:41Jadi setelah darah penyelidikan diketahui bahwa anak ini pada saat sore bermain di taman bermain.
01:48Nah sementara orang tuanya, ayahnya sedang bermain tenis.
01:54Jadi antara pelapan tenis dengan tempat bermain itu bersebelahan.
01:59Nah karena mungkin orang tuanya asik bermain tenis sehingga anaknya tidak terpantau secara fokus ya.
02:09Oke, lalu kemudian?
02:10Iya.
02:12Kemudian tiba-tiba bisa diculik itu?
02:14Dan modusnya pelaku ini, jadi pelaku ini juga kebetulan dia punya anak kecil yang tidak berbeda jauh umurnya dengan korban sendiri.
02:24Nah jadi pelaku ini mengarahkan anaknya juga, anak kandungnya untuk bermain-main dengan korban.
02:31Sehingga ketika sudah dekat antara PO ini, antara korban dengan anaknya, kemudian diajaklah anak ini untuk ikut ke kediaman dari pelaku tersebut.
02:46Sehingga kalau kita ketahui ya dari video itu sama sekali tidak ada ketakutan ataupun perlawanan dari korban karena sudah terlebih dahulu.
02:55Oke Pak Devi, berarti artinya si pelaku yang pertama ini sudah mengamati gerak-gerik atau random saja nih?
03:05Sebenarnya dari pengakuan itu, dia sudah berniat untuk mencari korban, tapi untuk TO-nya random.
03:13Jadi hari itu emang dia sudah berniat untuk mencari korban, untuk mendapatkan uang, tapi untuk korbannya random.
03:20Itu semuanya jaringan ada dari Makassar, diculik, kemudian dijual lagi ke Jawa, dipindahkan lagi ke Jambi.
03:29Ini semua dalam satu jaringan kah, Pak Devi?
03:32Ya, jadi perlu disampaikan juga bahwa antara pelaku pertama dengan yang kedua yang kita amankan di Jawa Tengah, di Sukaharjo,
03:42dia tidak saling mengenal awalnya.
03:44Nah, mereka mengenal dari salah satu grup medsos, disana grup Facebook ada biasanya menjelaskan, disana dibahas tentang adopsi anak dan sebagainya.
03:57Nah, akan tetapi yang orang yang kedua yang kita amankan di Jawa Tengah ini, sering memposting ataupun sering menawarkan anak-anak untuk diadopsi.
04:11Nah, gitu. Jadi, dari sanalah mereka sering kenal.
04:17Nah, kemudian antara pelaku yang kita amankan di Jawa Tengah dengan juga yang di Jambi, mereka memang sering melakukan transaksi sebelumnya.
04:26Oke, jadi artinya adalah ada orang yang mencari untuk anak yang diadopsi begitu, lalu kemudian hal ini dimanfaatkan.
04:34Atau memang bukan ada hal yang, apa ya, ada yang tadi, adopsi, jangan-jangan ya memang untuk perdagangan orang saja, perdagangan balita?
04:43Ya, dari hasil penyelidikan, Mbak. Dari hasil penyelidikan ada beberapa yang sudah mereka lakukan.
04:53Seperti yang kita amankan di Jabi, dia sudah melakukan 9 kali hal serupa.
05:00Kemudian untuk yang di Jawa Tengah tersebut sudah melakukan 3 kali.
05:04Akan tetapi tidak menutup kemungkinan mereka melakukannya lebih dari itu.
05:10Karena kita lihat dari aktivitas media sosialnya dari kedua belah pihak tersebut, sudah lama mereka melakukan hal tersebut.
05:21Dan dia sering ada komunikasi dengan pihak-pihak lain yang menanyakan ataupun menawarkan tentang bayi ataupun anak kecil yang mungkin bisa ditransaksikan.
05:31Oke. Nah, itu sudah dilihat juga jaringan di dalamnya. Apakah memang bermainnya di media sosial, Kak?
05:39Sementara ya hasil penyelidikan dari sana, Mbak.
05:42Oke. Nah, dari barang bukti sendiri, apa pada saat yang pertama kali Pak Asad dan juga tim begitu temukan dari balita ini pada saat pertama kali ditemukan di Jambi?
05:54Kondisinya seperti apa?
05:55Jadi, Alhamdulillah kami dalam pengutapan ini kita mendapatkan support dan bantuan dari semua pihak.
06:04Terutama seperti dari Polda Jogja, kemudian Pores Sukaharjol.
06:09Kemudian juga kita dibantu penuh juga oleh jejara komposen dari Polda Jambi, kemudian juga dari Pores Merangin, dan juga Pores Kerinci.
06:19Nah, ketika korban ini sudah berada di tangan terakhir, yaitu di komunitas masyarakat di pedalaman Jambi di Berangin,
06:28kami merupakan bantuan penuh untuk komunikasi dengan masyarakat tersebut sehingga kita bisa bertemu dan juga kembali kita ketawa korban tersebut dalam keadaan selamat.
06:41Itu pada saat yang terakhir di tangan yang berada di pedalaman Jambi itu Pak Asad, apakah ada orang yang melapor atau dari tim gabungan yang kemudian mencari-cari di media sosial misalnya?
06:53Sebenarnya itu kita dapatkan laporan awalnya, laporan dari orang tua korban sendiri.
06:58Jadi laporannya hari Senin kami cek laporannya, kemudian kami juga awalnya biasakan laporan seperti ini, kami mengira ada masalah keluarga.
07:11Karena biasanya kalau ada anak kecil di laporan hilang, ternyata itu ada masalah keluarga antara suami dengan istrinya.
07:16Kami mengira ke sana, tapi ternyata setelah dilakukan pendalaman,
07:20Pendagangan ya?
07:21Ya betul, ternyata korban ini diambil oleh seseorang.
07:25Nah setelah kita akan penyelidikan, kita dapatkanlah pelaku pertama yang berada di Makassar.
07:31Nah kemudian kita kembangkan sampai dengan Sukoharjo, kemudian juga sampai dengan Jambi.
07:36Nah untuk yang Sukoharjo ini, pada hari yang sama mereka, dia langsung berangkat dari Sukoharjo lewat Jakarta ke Makassar.
07:46Mbak Refi, kalau gitu ketika tadi ada dari Makassar ke Jawa ke Jambi terakhir ditemukan,
07:53ini sebenarnya satu sama lain mengenal, adakah jaringan di belakangnya ini?
07:58Karena rasanya mungkin nggak sih bekerja sendirian masing-masing?
08:02Ya itu yang masih kami dalami, Mbak.
08:04Masih kadalami, kami pelajari juga, kami juga berkoordinasi dengan Bar Eskrim,
08:09di Torat TPPO, kemungkinan adanya dia terlibat dengan jaringan di atasnya ataupun jaringan lain.
08:16Ya mungkin, karena kan dari bahasa penyelidikan, dari yang di Jambi sendiri,
08:21dia sudah melakukan transaksi dengan sembilan anak kecil.
08:25Nah kita belum tahu juga ini anak ini dari mana berasal,
08:29kemudian juga dia transasikan ke mana.
08:31Nah ini masih kami dalami, kami berpertengsi juga dengan Bar Eskrim juga.
08:34Kita tunggu pengungkapannya lebih dalam.
08:36Terima kasih Kasat Raskin, Polresta Besmakasar, AKBP Devi Sujana.
08:39Ya.

Dianjurkan