- 2 jam yang lalu
- #demonstran
- #kwitang
KOMPAS.TV - Demonstran yang sempat dinyatakan hilang dan ditemukan tewas tinggal kerangka di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat.
Kita bahas sebab kematian Farhan dan Reno bersama sejumlah narasumber Yusuf Warsim (Kompolnas), Saurlin Siagian (anggota Komnas HAM), dan Usman Hamid (Direktur Amnesty International).
Sahabat KompasTV, jangan lupa like, comment, dan subscribe channel YouTube KompasTV, juga aktifkan lonceng notifikasi agar tidak ketinggalan update mengenai isu-isu terkini di Indonesia. Jangan lewatkan live streaming KompasTV 24 jam non stop di https://www.kompas.tv/live.
Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube KompasTV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari KompasTV.
Sahabat KompasTV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: www.kompas.tv
#demonstran #kwitang #reno-farhan
Baca Juga [FULL] Polisi Ungkap Modus Penculikan Balita di Makassar dan Kronologi Penemuan Korban| SAPA MALAM di https://www.kompas.tv/regional/629625/full-polisi-ungkap-modus-penculikan-balita-di-makassar-dan-kronologi-penemuan-korban-sapa-malam
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/629626/full-kompolnas-komnas-ham-tanggapi-soal-sebab-kematian-farhan-reno-di-kwitang-kompas-petang
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Anda kembali di Kompas Petang, demonstran yang sempat nyatakan hilang dan temukan tewas tinggal kerangka di gedung ACC Kuitang, Jakarta Pusat, sudah dimakamkan pihak keluarga.
00:10Komnas HAM menyebut total korban tewas pasca insiden demo berujung ricoh yang terjadi di sejumlah daerah menjadi 11 orang.
00:17Isak Tangis mewarnai pemakaman Reno di tempat pemakaman umum Putat Gede, Surabaya, Jawa Timur, Minggu Pagi.
00:39Sebelumnya, jenazah Reno tiba di rumah duka di kawasan Kampung Malang, Sabtu Malam.
00:44Almarhum Reno Syahputra merupakan satu dari dua jenazah yang ditemukan sudah menjadi kerangka di sebuah gedung di kawasan Kuitang, Jakarta Pusat.
00:56Satu jenazah lainnya atas nama Muhammad Farhan, keduanya menjadi demonstran dalam aksi unjuk rasa Agustus lalu.
01:03Keluarga Reno berterima kasih investigasi polisi untuk mencari keberadaan Reno dan Farhan yang hilang sejak akhir Agustus 2025.
01:12Mengawal kasus hilangnya ponakan saya dari bulan Agustus sampai diketemukan sampai dikepunggikan sampai hari ini.
01:22Polisi men-support dengan kami mengucapkan terima kasih buat apresiasi itu semua.
01:31Sementara itu polisi menyebut tidak ada tanda kekerasan dari hasil identifikasi dan pemeriksaan dua kerangka yang ditemukan di gedung ACC Kuitang, Jakarta Pusat.
01:41Polisi memastikan kerangka yang teridentifikasi atas nama Reno dan Farhan tewas akibat terjebak saat kebakaran.
01:49Dan dari pemeriksaan kedokan presi lengkap yang pertama, itu memang ada beberapa tulang yang kita periksa dari tulang pengoran, tulang panjang, dan tulang yang masih bisa kita lihat, tulang panggul.
02:04Memang di situ tidak ada kekerasan tumpul mungkin dia cedera atau terjatuh atau jatuh seperti itu.
02:12Jadi memang kelihatan kalau dari sisanya organ dalam pun karena terbangkan.
02:20Soal kejadian ini, Komnas HAM pun akan meminta hasil investigasi dari polisi untuk masuk dalam laporan rekomendasi.
02:26Dalam peristiwa penjurasa dan kerusuhan menjadi 11 orang.
02:32Selama ini ada 9 di berbagai daerah dan dengan ditemukannya 2 orang ini, maka total jumlah yang meninggal terkait dengan aksi penjurasa dan kerusuhan menjadi 11 orang.
02:45Jadi kami akan mendapatkan informasi ini dari kepolisian untuk kami masukkan ke dalam bagian dari laporan kami nanti yang akan kami terampungkan di akhir tahun ini.
03:00Ditemukannya Reno dan Farhan dalam keadaan tewas, menambah daftar korban tewas pasca insiden demo berujung ricu yang terjadi di sejumlah daerah pada Agustus lalu menjadi 11 orang.
03:11Tim Liputan, Kompas TV
03:15Demonstruan yang sepernyatakan hilang dan ditemukan tewas tinggal kerangka di gedung Aceh Cekwitang, Jakarta Pusat.
03:22Kita bahas sebab kematian Farhan dan Reno.
03:24Kita bahas bersama sejumlah narsumber yang telah bergabung di Kompas Petang.
03:27Ada Yusuf Warsim Kompolnas dan Saurlin Siagian serta anggota Komnas HAM dan Usman Hamid, Direktur Amnesty International.
03:36Selamat petang Mas Hamid, Bang Saur, Mas Yusuf.
03:42Selamat sore.
03:43Selamat sore. Terima kasih telah bergabung.
03:45Saya coba ke Bang Saur dulu. Bang Saur, kemarin kan ikut hadir ya dalam konferensi pers.
03:50Sarplori mengumumkan identitas jenazah yang ternyata dua demonstran yang dinyatakan hilang.
03:57Apa yang jadi catatan Anda dari hasil teman ini?
04:00Komnas HAM memang memiliki kesempatan untuk memiliki komunikasi yang lebih dalam dengan pihak Pol de Metro Jaya sehingga kita juga mendapatkan gambar visual yang utuh dari proses bagaimana dua kerangka ini didapatkan,
04:22bagaimana diselidiki dan kemudian bagaimana diurus ya sehingga kemudian satu minggu berikutnya diumumkan ke publik.
04:32Pertama kita dengan semua dokumen bukti yang mereka sampaikan ke Komnas HAM kita memang sulit mengatakan bahwa itu bukan meninggal karena terbakar di titik yang di lantai dua itu.
04:54Dan kalau kita lihat memang secara visual jalur evakuasi di lantai dua itu satu-satunya jalur evakuasi yang buruk.
05:06Iya, kalau kita lihat itu ada jerjak-jerjak yang sangat teratur dan tidak bisa dibongkar dan menyebabkan orang tidak memiliki semacam escape route sehingga sulit buat orang untuk lepas ketika terjadi situasi darurat di lantai dua gedung itu.
05:31Nah, jadi antara lain kita masih pada posisi meyakini bahwa memang apa yang disampaikan Polda Metro pada Komnas HAM dengan keseluruhan proses yang mereka sampaikan memang benar diambil dari titik di lantai dua itu dan kemudian diumumkan sebagai dua orang yang hilang.
05:55Oke, baik saya ke Mas Usman. Kalau Mas Usman sendiri apakah yakin dengan keterangan pihak kepolisian bahwa dua korban ditemukan jenazah karena terjebak kebakaran?
06:08Suaranya belum keluar Mas Usman? Maaf.
06:17Belum Mas, coba di-unmute lagi.
06:19Halo?
06:20Oke, aman silahkan.
06:21Ya, kami menghormati temuan kepolisian tentang dua kerangka manusia yang diidentifikasi sebagai Reno dan juga Farhan.
06:31Kami tentu sangat berduka kepada keluarga.
06:34Namun kami masih berpendapat bahwa investigasi independen harus tetaplah dibentuk atau dilakukan.
06:41Investigasi independen ini perlu dilakukan oleh sebuah tim investigasi yang tidak terkait langsung dengan kepolisian.
06:51Oke.
06:51Untuk apa? Untuk memastikan kebenaran objektif di dalam kasus ini.
06:56Misalnya dalam konteks pemeriksaan saksi termasuk juga pemeriksaan forensik sampai dengan analisis toksikologi.
07:04Dan juga tentu saja peninjauan rekaman-rekaman CCTV yang mungkin masih tersedia.
07:12Mas Usman, kalau saya potong, maaf kalau saya potong, tadi Anda mengatakan ingin ada hasil yang objektif.
07:19Artinya Anda melihat temuan polisi yang sekarang terlalu dini untuk disimpulkan?
07:24Ya, kami menilai masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa kematian Reno dan Farhan adalah kematian yang disebabkan oleh sebab yang wajar.
07:34Misalnya karena terjebak di dalam peristiwa kebakaran itu.
07:40Belum ada kronologi yang lengkap bagaimana bisa sampai ke lantai dua Reno dan Farhan tersebut.
07:46Dan sebenarnya akan lebih kuat objektifitas hasil di kepolisian apabila didampingi dengan investigasi independen yang dilakukan oleh misalnya para ahli forensik yang tidak terkait langsung dengan kepolisian.
08:01Sebab sampai ini, apalagi di dalam kasus akhir Agustus lalu, kepolisian berhadapan-hadapan dengan para demonstran, apalagi di dalam kasus Kuitang.
08:13Sebaiknya adalah second opinion atau pendapat kedua dari ahli forensik.
08:20Bisa saja itu dibentuk atau disiapkan oleh Komnas HAM.
08:24Karena Komnas HAM pada tahun 98, 99 di Aceh, di Timur itu termasuk dalam peristiwa Tanjung Priuk melibatkan para ahli forensik untuk melakukan pemeriksaan medis,
08:36pemeriksaan forensik, dan analisis-analisis lainnya yang dibutuhkan untuk mengenali jenazah dan sebab-sebab kematiannya.
08:44Oke baik, saya ke Mas Yusuf. Kalau begitu tadi disampaikan oleh Mas Usman bahwa simpulan penyebab kematian Farhan dan Reno ini terlalu dini.
08:52Tanggapan dari komponen segimana?
08:53Baik, terima kasih.
08:57Pertama, pada saat rilis hasil terutama dari identifikasi dua kerangka itu dihadiri oleh Kompolnas,
09:10yang itu setelah itu baru melaporkan apa yang disebut hasil identifikasi ada dua kerangka dan hasil pemeriksaan DNA-nya itu menjelaskan identitas nama Reno dan Farhan.
09:29Itu dulu, itu dulu.
09:30Untuk selanjutnya, tentu dalam hal ini apa yang disampaikan oleh Mas Usman, saya kira ini yang perlu kita lakukan klarifikasi dan monitoring lebih lanjut.
09:49Yang disampaikan Mas Usman itu sangat paham.
09:53Oleh karena, kita pada saat ini tentu belum bisa menyimpulkan apakah terlalu dini atau tidak.
10:02Tapi, sejauh ini memang Kompolnas perlu melakukan pendalaman.
10:08Perlu melakukan pendalaman.
10:10Perlu melakukan pendalaman termasuk membentuk tim gabungan pencari fakta.
10:14Artinya dan Kompolnas pun belum yakin dengan simpulan dari polisi.
10:17Pendalaman beberapa fakta yang bisa menjelaskan kronologinya itu apa dan bagaimana ketika itu kronologinya dijelaskan terjebak.
10:33Nah, berarti kan fakta terjebak.
10:36Jangan sampai ada kronologi yang bisa menjelaskan bukan fakta terjebak.
10:44Apapun itu, apapun itu.
10:46Itu dulu.
10:47Nah, sementara yang kita dalami, dua peristiwa yang sangat penting untuk didalami.
10:53Pertama, ini berdasarkan kronologi yang kita terima sementara dulu.
10:5919 September 2025,
11:02Puslapor melakukan pemeriksaan TKP di gedung ACC
11:07untuk memeriksa penyebab kebakaran.
11:12Itu 19 September.
11:15Ini perlu didalami.
11:17Oke.
11:17Perlu kami didalami sebagai pengawas kinerja kepolisian.
11:20Apakah pemeriksaan pada waktu itu dilakukan terhadap terjadinya kebakaran atau yang lainnya.
11:29Nah, sehingga ketika dilakukan pemeriksaan laboratorium progresi pertanyaan berikutnya,
11:37mengapa tanggal 30 Oktober tim dari PT QEAS Pendor ACC menemukan dua kerangka itu?
11:49Apakah pada waktu dilakukan pemeriksaan TKP
11:52dari Puslapor tidak naik ke lantai 2 yang ditemukan dua kerangka itu?
11:58Oke.
11:59Ini kronologi penting untuk bisa menjawab apakah memang faktanya terjebak.
12:06Oke, baik.
12:06Tapi pertanyaannya, Mas Yusuf, kalau saya potong,
12:10apakah tidak ada catatan komunikasi terakhir dari dua korban?
12:14Nanti dijawab, Kompas Petang seru kembali, Saudara.
12:19Mas Yusuf, kita lanjutkan pertanyaan saya tadi.
12:22Apakah tidak ada tanda-tanda ataupun bukti terakhir dua korban kontak komunikasi dengan siapa?
12:29Karena kematian korban diketahui lebih dari sebulan pasca kejadian.
12:33Mas Yusuf.
12:35Ya, hasil penjelasan dari pihak penyelidikan ada menjelaskan jejak digital terakhir posisi di mana.
12:42Tapi kita melihatnya jangan sepotong-sepotong.
12:47Oke.
12:48Kita ingin melihat kronologi, ini memang benar-benar terjebak atau bukan.
12:54Ini harus bisa difaktakan terjebaknya itu bagaimana?
12:59Karena dua peristiwa tadi sangat penting untuk saling dihubungkan.
13:03Ada pemeriksaan pus lapor di TKP memeriksa penyebab kebakaran.
13:08Apakah itu tidak mendapatkan tanda-tanda di lantai dua?
13:13Ada dua kerangkah kalau memang benar dilakukan pemeriksaan di TKP terhadap kebakaran.
13:19Kan dia ngambil bahan yang terbakar itu, diambil sampelnya.
13:22Apakah tidak naik ke lantai dua?
13:24Ini yang perlu kami dalangi.
13:26Sehingga ini harus clear gitu bahwa ini terjebak.
13:30Oleh karena itu, dihubungkan dengan jejak digital lainnya,
13:35kronologinya harus bisa menjelaskan.
13:37Terjebak dengan rangkaian kronologi terakhir jejak digitalnya di mana,
13:44sehingga kemudian dalam selang berapa waktu,
13:46kapan dia terakhir berada di tempat lain dengan jejak digital handphone yang dia miliki,
13:53yang itu informasi dari penyelidik itu digadaikan.
13:58Dan bagaimana itu dia yang disebut peristiwa terjebak di situ,
14:02kapan? Kan itu harus dirantai.
14:04Oke.
14:04Itu.
14:05Oke, oke.
14:06Baik, saya ke Mas Usman.
14:07Mas Usman, apakah yang Anda katakan tadi mencari objektivitas,
14:13karena mencurigai, maksudnya ya,
14:16ini kan korban ditemukan lebih dari sebulan pasca kejadian.
14:21Apakah itu yang membuat Anda tidak yakin atau bahkan mengatakan tadi,
14:24bahwa polisi menyimpulkan terlalu dini penyebab kematian korban?
14:29Bukan satu bulan, bahkan dua bulan.
14:32Dua bulan.
14:32Kejadian.
14:34Misalnya begini,
14:36kepolisian kan sangat menyadari bahwa ada keraguan publik
14:41atas objektivitas kepolisian di dalam melakukan penyelidikan
14:45atas perkara kerusuhan bulan Agustus lalu.
14:50Karena itu, sebenarnya kepolisian bisa melibatkan sedari awal
14:55tim di luar kepolisian.
14:57Salah satunya dari Komnas HAM yang membentuk enam,
15:00yang bersama lima lembaga nasional HAM lainnya,
15:03membentuk tim gabungan.
15:05Jadi ketika mulai mengidentifikasi tempat kejadian perkara,
15:09libatkanlah mereka.
15:11Dan sertakanlah alih-alih forensik.
15:14Jadi tidak cukup misalnya setelah proses tempat kejadian
15:17perkaranya diolah,
15:19lalu dibawa ke kantakanlah, ke kantor kepolisian,
15:21dan menjelang diumumkan,
15:23baru kemudian disaksikan oleh Kompol Nas atau oleh Komnas HAM.
15:27Jadi keraguan publik akan tetap muncul.
15:31Nah yang kedua,
15:33kalau kita lihat kronologi yang dijelaskan pihak kepolisian,
15:36kan sudah sejak 2 September
15:39olah tempat kejadian perkara itu dilakukan.
15:43Artinya hanya 2-3 hari setelah kejadian.
15:47Pertanyaannya adalah,
15:48apakah memang tim ahli forensik
15:51atau ahli investigasi ilmiah di dalam kepolisian,
15:55atau siapapun yang dilibatkan oleh kepolisian,
15:57tidak dapat mengenali
15:59ciri khas dari bau daging manusia yang terbakar.
16:03Nah itu sangat penting untuk memastikan
16:07bahwa memang proses pemeriksaan lokasi
16:10atau tempat kejadian perkara,
16:12dan olah tempat kejadian perkara,
16:14benar-benar telah dilakukan secara maksimal.
16:18Jadi,
16:20hari-hari, tanggal 3, 4 September,
16:225 September,
16:23sampai 30 September,
16:251 Oktober, 2 Oktober,
16:26sampai akhir Oktober,
16:28itu waktu yang sangat panjang.
16:30Yang kedua, tanggung jawab gedung ACC itu sendiri.
16:34Setiap gedung memiliki semacam standar operating procedure,
16:39atau semacam protokol keselamatan dan keamanan gedung.
16:43Setiap terjadi kebakaran,
16:44atau terjadi gangguan kebakaran,
16:47ada protokol yang harus ditempuh.
16:50Apakah prosedur-prosedur itu
16:51telah dilakukan secara maksimal sedari awal?
16:54Jika itu, kenapa?
16:56Ini kita belum bicara hal-hal lain yang menyangkut,
16:59misalnya CCTV gitu ya.
17:02CCTV kalau memang rusak,
17:04apakah ada investigasi
17:06untuk memastikan bahwa kerusakan itu
17:08benar-benar tidak disengaja?
17:10Jadi Anda pun meragukan soal CCTV rusak
17:13yang disampaikan oleh pihak kepolisian?
17:16Setidak-tidaknya belum cukup
17:17bisa meyakinkan 100%
17:20bahwa apa yang diumumkan itu
17:21adalah kebenaran yang seutuhnya.
17:23Jadi kalau prosesnya sedari awal
17:27telah melibatkan ahli forensik
17:29dari luar kepolisian,
17:31kita tahu kan di dalam kerusakan itu
17:33juga ada oknum anggota TNI misalnya.
17:36Dan setidak kepolisian,
17:38kerap kali tidak bisa melakukan penyelidikan
17:40secara maksimal.
17:43Oke baik.
17:43Saya ke, Bang Saur,
17:44kalau Anda sendiri bagaimana?
17:45Apakah memang menemukan
17:46kenjanggalan yang sama
17:48ketika korban ditemukan
17:49itu setelah 2 bulan kejadian?
17:52Bang Saur.
17:53Ya, coba kita ulangi dari nalar awal ya.
17:57Ketika orang hilang,
17:59yang dilakukan Komnasama adalah
18:01meminta polda kepolisian
18:03membentuk tim.
18:05Dan kemudian kepolisian membentuk tim
18:06untuk melakukan pencarian.
18:09Dan beberapa orang ditemukan
18:11dan dua ini tidak ditemukan.
18:12Tetapi sesungguhnya dilakukan pencarian
18:14ke berbagai daerah.
18:14Kami melakukan monitoring terkait
18:16bagaimana polisi melakukan pencarian itu.
18:19Kalau tadi yang disampaikan oleh Bang Usman,
18:21harusnya kan kecil gitu.
18:22Misalnya bau busuk korban gitu.
18:24Itu Anda tidak curiga
18:25tentang hal yang sama, Bang Saur?
18:26Ini percakapan kita.
18:27Dalam percakapan kita,
18:28kepolisian menyampaikan
18:30tidak menduga bahwa
18:32meninggal.
18:34Jadi sehingga pencarian dilakukan
18:35ke berbagai tempat di Indonesia.
18:37Dan kemudian terkait
18:40banyak hal yang masih dipertanyakan,
18:44posisi Komnasan,
18:46sebenarnya kita juga
18:47masih melakukan pendalaman
18:48dan kita sedang menyurati
18:50berbagai pihak termasuk pihak ASCC
18:51untuk dimintai keterangan.
18:54Jadi kami masih tetap
18:55juga melakukan pendalaman.
18:56Namun,
18:57apa yang kita ketahui
18:58saat ini
19:00masih secara indikatif
19:02kami sebut
19:03memang berada di sana,
19:05ditemukan di sana.
19:05Jadi bukan diambil dari tempat lain,
19:07dari visual yang kami dapatkan semuanya.
19:10Kami memang sengaja
19:11meminta kepolisian
19:12tidak mengekspos
19:12temuan-temuan
19:14yang begitu vulgar
19:16supaya menghormati
19:18maklumat jenajah juga.
19:22Jadi kita,
19:23tapi kita menemukan
19:24banyak sekali visual-visual
19:25yang saya kira secara vulgar
19:26tidak perlu diungkapkan
19:28ke publik berlebihan.
19:29Saya kira itu
19:31kami sedang melakukan pendalaman
19:33dengan memanggil para pihak
19:35termasuk pihak ASCC
19:36untuk memastikan banyak hal
19:38termasuk yang ditanyakan
19:39Bang Usman tadi.
19:41Jadi sampai sejauh ini
19:42apakah ada pihak keluarga korban
19:44yang mempertanyakan
19:46hasil temuan pihak evolusian
19:47enggak Bang?
19:50Sejauh ini
19:51yang banyak memberikan pertanyaan
19:54kepada Komnasan
19:54adalah dari pihak pendamping.
19:56Dari pihak keluarga
19:57sepertinya tidak terlalu banyak
19:58menyampaikan keluhan
20:00terkait temuan ini.
20:03Oke saya.
20:04Saya ke Mas Yusuf.
20:05Ini tadi
20:05Bang Usman
20:07punya banyak pertanyaan
20:08terkait dengan
20:09apa yang diumumkan
20:10oleh pihak kepolisian.
20:11Bagaimana proses penemuannya
20:13kemudian juga
20:14kesimpulan yang dianggap
20:15terlalu dini.
20:16Bagaimana menjawab
20:17kritikan dari
20:18Bang Usman tadi?
20:20Iya.
20:21Itu memang perlu
20:22mendapatkan jawaban
20:24dari pihak Polri.
20:27Apa yang disampaikan
20:28oleh Mas Usman itu
20:29sangat masuk akal.
20:31Oleh karenanya
20:32kami sendiri
20:33Komporas
20:34tadi sudah saya
20:35sampaikan
20:35kita menggarisbawahi
20:38betul
20:38apa namanya
20:39yang disebut dengan
20:40terjebak.
20:42Fakta itu
20:43harus benar-benar
20:44clear
20:45terjebak.
20:47Sehingga
20:48meninggal
20:50yang hasil
20:51teridentifikasi
20:53itu sudah disampaikan.
20:55Tapi fakta terjebak
20:56ini harus bisa
20:57benar-benar
20:57kita
20:59mendapatkan
21:00fakta-fakta
21:01tidak ada
21:02peristiwa lain
21:03atau
21:04yang bukan
21:05disebut sebagai
21:06terjebak.
21:07Maka
21:07wajar
21:08jika
21:09Mas Usman
21:10tadi mengajukan
21:11pertanyaan-pertanyaan
21:12seperti itu.
21:13Karena memang
21:14kronologi
21:15peristiwa
21:16yang disampaikan
21:18hingga disebut
21:19terjebak itu
21:20memang perlu
21:21mengundang
21:22pendalaman
21:22lebih lanjut.
21:24Apakah
21:25dengan adanya
21:26olah TKP
21:27di bulan September
21:28itu memang
21:29sama sekali
21:29tidak
21:30mendapatkan
21:32satu tanda-tanda
21:33adanya
21:34dua kerangka
21:35sehingga
21:36apabila
21:37memang
21:38tidak ada
21:39sama sekali
21:40ini kan perlu
21:41diuji juga
21:42mengapa
21:43tip inspeksi
21:44PT QIS
21:46itu
21:47mendapatkannya
21:48pada tanggal
21:4930 Oktober.
21:50Itu kan harus
21:52diurai
21:53dalam fakta
21:54bagaimana
21:54mereka terjebak
21:55di situ
21:56cara
21:56mereka
21:58masuk ke gedung
21:59yang terbakar
22:00itu bagaimana
22:00caranya
22:01itu yang
22:02kami
22:02jalami
22:03lebih lanjut
22:03sehingga
22:04itu nanti
22:04bisa menjawab
22:05apa yang menjadi
22:06pertanyaan-pertanyaan
22:07Mas Kuman
22:08di samping
22:08yang
22:09menjawab
22:10keraguan publik
22:11dan disampaikan
22:12dengan jelas
22:12oleh pihak kepolisian.
22:13Terima kasih
22:14Mas Yusuf
22:14Terima kasih
22:15Mas Usman
22:15Terima kasih
22:16Bang Saurta
22:16bergabung di Kompas
22:17Petang
22:18Selamat sore
22:18Terima kasih
Dianjurkan
1:45
|
Selanjutnya
3:33
2:52
2:26
1:58
11:28
11:08
1:24
4:04