Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
KOMPAS.TV - Politikus Ali Mochtar Ngabalin menyebut kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo sebagai proyek besar dengan anggaran yang tidak sedikit. Ia menilai, lamanya penyelesaian kasus ini menunjukkan adanya skenario besar di baliknya.

Menanggapi hal tersebut, Roy Suryo dengan tegas membantah tudingan tersebut dan meminta Ngabalin membuktikan ucapannya dengan data dan fakta.

Saat ini, Polda Metro Jaya tengah menangani kasus dugaan pencemaran nama baik terkait ijazah Jokowi.

Dalam proses penyelidikan, hasil laboratorium forensik terhadap ijazah Presiden Jokowi akan dijadikan bahan analisis. Di tengah polemik ini, muncul pula tudingan bahwa Roy Suryo dan kelompoknya menerima dana besar terkait kontroversi ijazah tersebut.

Untuk membahas hal ini, telah hadir di studio KompasTV, Roy Suryo sebagai penuding ijazah palsu Jokowi, bersama Ketua Umum Solidaritas Merah Putih, Silfester Matutina. Sementara itu, mantan Kabareskrim Polri, Susno Duadji turut bergabung secara daring.

#susnoduadji #roysuryo #jokowi #dana

Baca Juga Kata Satgas PKH Usai Sita 81 Ribu Hektare Kawasan Hutan di Taman Nasional Tesso Nilo Riau di https://www.kompas.tv/regional/598782/kata-satgas-pkh-usai-sita-81-ribu-hektare-kawasan-hutan-di-taman-nasional-tesso-nilo-riau

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/598786/full-blak-blakan-roy-suryo-susno-duadji-soal-kasus-ijazah-jokowi-dapat-dana-besar-apa-benar
Transkrip
00:00Disorotan saudara politikus Ali Muhtar Ngabalin menyebut kasus ijasa palsu presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo
00:06merupakan proyek dengan anggaran sangat besar sebab kasus tersebut tidak selesai hingga sekarang.
00:14Roy Suryo pun tegas membantah tudingan tersebut dan meminta Ngabalin beberkan bukti pernyataannya.
00:19Keaslian ijasa Jokowi yang masih dipertanyakan sejumlah pihak, terutama Roy Suryo CS,
00:32menimbulkan dugaan jika polemik ijasa merupakan sebuah proyek berdana besar.
00:38Mantan staf ahli utama KSP di era Presiden Jokowi, Ali Muhtar Ngabalin,
00:44menduga proyek ijasa palsu adalah proyek uang besar bertahun-tahun,
00:49sehingga permasalahan ini tidak pernah berakhir.
00:52Putar ulang semua podcastnya, kemudian dengar baik-baik, pakai hati, pakai pikiran dengan teduh,
01:01bahwa proses tuduhan terhadap Jokowi 10 tahun dengan ijasa palsu itu berapa biaya yang digunakan.
01:09Hanya urusan ijasa palsu 10 tahun, berapa biayanya itu? Banyak kan?
01:15Roy Suryo selaku salah satu penuding ijasa palsu Jokowi,
01:20tegas membantah tudingan menerima dana besar dari aksinya mempermasalahkan keaslian ijasa Jokowi.
01:28Ia pun menantang Ngabalin untuk membuktikan ucapannya.
01:31Pak Ngabalin, ini mumpung hari yang baik.
01:34Saya ketuk hati Anda, ya.
01:36Adakah bersedia bersaksi di bawah Al-Quran bahwa tuduhan Anda saya menerima dana besar itu benar atau tidak?
01:43Saya berani bersumpah di bawah Al-Quran bahwa itu tidak benar sama sekali.
01:47Itu bohong, Pak Ngabalin.
01:49Polda Metro Jaya yang kini menangani perkara dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan Jokowi,
01:55menegaskan akan memakai hasil uji lapor ijasa Jokowi di Bareskrim sebagai bahan analisis.
02:02Selain hasil lapor, polisi juga akan menguji sejumlah pernyataan dan postingan Roy Suryo CS di sosial media.
02:10Tim Liputan, Kompas TV
02:12Ya, kasus pencemaran nama baik yang kini ditangani oleh Polda Metro Jaya akan memakai hasil lapor ijasa Jokowi sebagai bahan analisis.
02:24Di tengah bergulirnya polemik ijasa Jokowi, kini muncul tudingan jika Roy Suryo CS terima dana besar dibalik kontroversi kasus ijasa Jokowi.
02:34Sudah hadir di studio penuding ijasa palsu Jokowi, Roy Suryo, selamat petang.
02:40Ya, selamat petang.
02:41Dan juga bergabung bersama kami melalui sambungan Zoom, ada Ketua Umum Solidarisitas Merah Putih, Silvester Matutina.
02:48Bung Silvester, selamat sore.
02:51Selamat sore, Sitya.
02:53Dan juga ada mantan kabar Eskrim, Pori, Susno Duwaji.
02:56Pak Susno, selamat sore, Pak.
02:58Selamat sore, Mbak Nid. Selamat sore, Pak Silvester, Pak Roy.
03:01Iya, sore, Pak Susno.
03:02Saya ingin memulai ke Mas Roy terlebih dahulu.
03:06Kalau tadi kan yang dikutip adalah perdebatan terakhir ya.
03:08Ini saya mau mengambil sedikit saja, kembali sedikit saja.
03:11Kak, Mas Roy kan posisinya sudah tidak berubah ya.
03:15Artinya Anda menolak hasil lapor dari bar eskrim.
03:18Tapi kalau sekarang Polda...
03:18Ya, sesuai kejujuran saja.
03:19Oke.
03:20Iya, kita nggak bicara kejujuran.
03:21Tapi artinya kalau Polda mau pakai,
03:24hasilnya itu Anda punya kekhawatiran tersendiri nggak?
03:27Itu melanggaran dari Kuhab Kitab Hukum Acara Pidana ya.
03:32Karena harusnya suatu proses yang berada di institusi lain,
03:35sama-sama kepolisiannya,
03:36yang baru dalam tahap dumas di sana,
03:39kemudian penyelidikan,
03:40tidak bisa langsung begitu saja dipakai di Polda Metro Jaya.
03:43Saya kira Pak Susno juga nanti akan sama ya.
03:46Karena Pak Staf Halika Polri, Pak Arianto juga setuju.
03:52Bahwa itu harus diulangi lagi nanti di Polda Metro.
03:53Tapi kan Pak Arianto bilang sebenarnya boleh saja,
03:56kalau prosesnya dilalui dengan sama.
03:57Tapi ada skep, ada surat kepeseran Kapolri,
04:00yang juga mengharuskan itu diulang lagi.
04:01Karena Pak, alat buktinya juga meskipun sama,
04:04tapi kan belum diperiksa di Polda Metro.
04:06Jadi ijazah itu harus didatangkan lagi di Polda Metro,
04:08diperiksa lagi, bahkan.
04:10Ini mungkin kalau Labfor juga sudah sering mendengarkan,
04:12saya kemarin juga menyampaikan,
04:14kalau itu diperiksa identifikasinya,
04:16identiknya dengan mana, terbuka saja.
04:18Kan ya kan masyarakat sudah juga menilai sekarang,
04:20sudah juga melihat.
04:21Bahwa sering banget,
04:21saya sampaikan pembandingnya mana-mana saja.
04:24Saya sampaikan 115 Frono Jiwo,
04:26116 Almarum Harimulyono,
04:27117 Rimul Tindengse,
04:29itu jelas ditampilkan semuanya.
04:31Jadi tidak ada keraguan-keraguan lagi.
04:33Pertanyaan saya, kekhawatirannya Mas Roy,
04:34ada nggak kalau misalnya itu benar-benar terjadi,
04:36kalau tidak sesuai dengan skenario terbaik Anda?
04:38Ada kekhawatiran?
04:39Saya khawatir justru saya sayang nama baik kepolisian.
04:43Akan dianggap oleh masyarakat tidak transparan.
04:45Dan saya sebenarnya ingin menjaga nama besar kepolisian,
04:48supaya polisi itu tetap dicintai masyarakat,
04:50tidak kemudian menjadikan hasil-hasil piling di mana-mana orang tidak percaya.
04:55Jadi supaya polisi dicintai lagi masyarakat.
04:57Berdasarkan sayang sama polisi ya,
04:58saya ke Pak Susno kalau gitu Pak.
05:00Supaya rasa sayang dan cintanya Mas Roy tidak jadi patah hati,
05:04Pak Susno, Anda melihat bagaimana kalau kekhawatirannya Mas Roy tadi kan justru malah akan merusak nama baik
05:09kalau dua perkaranya berbeda gitu.
05:12Anda melihatnya aturannya sendiri seperti apa?
05:16Dari pernyataan Polda yang bilang kalau kasus pencemaran nama baik ini bisa memakai hasil lapor baris rim yang sebenarnya beda kasusnya.
05:25Duga nih jasa palsu.
05:26Jadi begini, apa yang dilakukan di baris rim Polri itu kan masih dalam tahap penyelidikan.
05:36Karena tahap penyelidikan maka semua produk-produk tertulisnya bukanlah pro justisia.
05:44Ya, bukan untuk peradilan.
05:48Nah, karena bukan untuk peradilan,
05:51kalau Polda Metro sudah memasuki tahap penyelidikan berarti sudah tahap pro justisia.
06:01Sehingga dia harus melakukan pemeriksaan saksi dipanggil secara patut dengan surat panggilan.
06:09Demikian juga uji laboratorium harus dilakukan pengujian dengan berita acara pro justisia.
06:19Walaupun produknya sama, objeknya sama, tetapi secara hukum satunya sudah tahap penyelidikan,
06:29tahap penyelidikan yang di baris rim, yang di Polda Metro tahap penyelidikan.
06:34Dan kalau seandainya dipakai tanpa merubah, langsung diambil, ceplek, dimasukkan dalam berkas,
06:43maka itu gampang sekali diserang dengan akan gugur.
06:45Itu bukanlah alat bukti, hanya kertas tempelan.
06:49Dan saya yakin bahwa Polda Metro tahu itu, karena mereka kan sudah sering melakukan hal ini.
06:56Jadi saya sependapat dengan apa yang dikatakan bahwa harus disaksi-saksi demikian juga.
07:01Misalnya saksi pelapor atau saksi yang lain, termasuk keterangan ahli.
07:09Tidak bisa keterangan ahli misalnya langsung diambil.
07:14Tidak bisa juga keterangan daripada UGM.
07:18Oh ini saksi UGM, tapi dalam tahap memberikan kesaksian di Polda Adi Mabes Polri,
07:27itu tahap penyelidikan.
07:29SPDP belum ada.
07:31SPDP itu adalah surat pemberitahuan dimulai penyidikan
07:34yang dikirim oleh penyidik kepada penuntur umum.
07:39Itu belum ada.
07:41Belum ada pemberitahuan penyidikan dimulai.
07:43Maka penghentian yang dilakukan oleh Mabes Polri, Baris Krim,
07:51itu sebenarnya menghentikan penyelidikan.
07:56Nah semestinya UHAB kita tidak mengatur penghentian penyelidikan.
08:01Mengapa?
08:02Karena penyelidikan itu masih tahap tertutup.
08:05Tidak ada yang tahu.
08:07Tahap diam-diam.
08:09Jadi tidak ada.
08:11Tapi namun demikian ada putusan MK yang tidak melarang.
08:16Dan ada juga surat edaran Kapolri 2018,
08:20kalau nggak saya tahu-satahunya,
08:21bahwa boleh penghentian penyelidikan.
08:23Ini kalimat dari Pak Susno sudah membuat Mas Roy berseri-seri.
08:27Tapi satu hal sebelum saya ke Bu Silvester ya.
08:29Mas Roy, ini kan kita ngomongin juga soal hasil uji sertifik mandiri yang ada lakukan.
08:34Anda betul mengatakan bahwa temuan ijazah Jokowi menurut versi Anda ini tidak identik
08:38dengan tiga ijazah alumni sangkatan oleh Jokowi, betul.
08:42Kalau memang punya bukti itu nggak ada rencana untuk lapor saja?
08:45Nggak, gini.
08:46Sebenarnya saya pun menunggu untuk nanti diundang
08:50ketika misalnya dipanggil selaku ahli yang kemudian nanti meringankan.
08:54Jadi belum ya? Belum ada undangan ya?
08:55Tahap situ aja belum.
08:56Di Baris Krim, saya sudah didaftar oleh TPUA,
08:59itu pun belum dipanggil.
09:00Tapi artinya saya mendukung penuh ya statement Jenderal Susno Juwaji ini.
09:05Terima kasih Pak Susno dan saya kira ini polisi yang benar.
09:07Ya gitu, jadi tahapannya sebegitu.
09:09Saya kira saya jalan juga dengan Pak Ariantoso tadi.
09:11Waktu itu juga mengatakan harus diulang lagi.
09:13Terima kasih.
09:14Jadi saya kira supaya kita jaga sama-sama,
09:16nanti bukti-bukti itu bisa kita sampaikan bersama ke Polda Metro.
09:19Supaya Polda Metro silahkan gunakan itu
09:21dan ada glare perkara khusus.
09:23Kalau nanti misalnya diminta di Baris Krim juga,
09:25itu mau dilanjutkan.
09:26Kita terbuka kok.
09:27Semua kita lakukan,
09:28semua kita sampaikan demi nama baik kepolisian,
09:31juga demi nama baik Pak Indonesia sering keseluruhan.
09:34Jadi jangan ada tuduhan-tuduhan,
09:36oh ini ada intervensi asing dan lain sebagainya.
09:37Bung Silvester, Anda boleh menanggapi ini
09:41Mas Roy, Nafaknya sudah tadi mengonfirmasi bahwa
09:44saya nggak akan lapor gitu.
09:46Tanggapan Anda, Bung Silvester?
09:51Maksudnya Mas Roy nggak lapor gimana?
09:53Maaf, maaf.
09:55Mas Roy sendiri bilang bahwa
09:57tidak bisa digunakan hasil lapor Baris Krim ini
10:00digunakan oleh Polda karena memang
10:02perkaranya berbeda begitu.
10:04Harus diulang prosesnya sesuai dengan tadi
10:06yang paling dijelaskan oleh Pak Susno sendiri.
10:08Tanggapan Anda bagaimana?
10:09Ini kan nanti akan mempengaruhi tentu.
10:11Sambil menunggu undangan pemeriksaan polisi
10:13katanya tidak akan melaporkan
10:14menggunakan hasil uji identik sendiri.
10:19Oke, terima kasih.
10:21Jadi hasil penyelidikan di Mabes Polri
10:23tentunya memang belum pro-justisia.
10:27Saya sepakat dengan Pak Susno.
10:28Jadi, tapi hasil penyelidikan itu
10:32bisa menjadi bahan analisa
10:35daripada Polda Metro Jaya
10:37bisa dipakai seluruh
10:41bisa jadi bahan untuk mengembangkan
10:45daripada pelaporan Pak Jokowi
10:49terhadap Mas Roy CS ya.
10:52Jadi intinya bahwa ini juga
10:54kalau nggak salah juga masih
10:56belum tahap penyelidikan ya.
10:58Baru tahap penyelidikan juga di Polda Metro ini.
11:00teman-teman itu terus teman-teman yang
11:03penyelidikan aja belum?
11:04dengan pasal 60
11:05itu juga baru hari Selasa ya dipanggil ya.
11:09Itu dengan berbeda daripada pelaporan Pak Jokowi
11:14yang melapor di Polres Jakarta Pusat,
11:17Jakarta Selatan.
11:18Jadi, intinya saya sepakat
11:22bahwa apa yang data-data yang
11:26jadi bahan penyelidikan
11:30di Mabes Polri kemarin
11:32bisa juga untuk
11:35pengembangan lah
11:38daripada pelaporan Pak Jokowi.
11:41Jadi, intinya kalau saya
11:42kepada Mas Roy
11:44siap-siap ya intinya
11:46Siap-siap apa nih?
11:48Siap-siap apa?
11:49Siap-siap bersaksi di bawah Alkitab nggak?
11:52Bang Silvester?
11:53Siapa saya?
11:54Untuk apa Mas Roy?
11:55Saya bukan orang tertuduh seperti Anda loh.
11:57Bukan.
11:58Anda menuduh kami itu
12:00menerima uang besar.
12:02Ngabalin nggak berani bersaksi di bawah Quran.
12:04Sekarang Anda berani nggak bersaksi di bawah Alkitab?
12:07Jadi begini ya.
12:08Ya berarti nggak berani.
12:10Berbohong dong Anda.
12:13Anda sudah keluar-keluar
12:15dimana saja
12:16teriak saya terima dana besar.
12:19Saya terima ada...
12:20Buktikan itu buah Alkitab
12:22kalau itu memang ada.
12:23Silahkan dibahas Bang.
12:24Ini kita ngomong apa
12:26dia lari kemana ya?
12:27Gak apa-apa.
12:28Gak apa-apa.
12:29Tadi kan beritanya itu juga.
12:30Ya, sudah satu hal.
12:31Berani gitu aja cuman.
12:32Tapi karena ini melanjutkan
12:33soal tudingan mengenai
12:34ada dana besar
12:35yang kemudian melibatkan
12:37Bung Roy Suryo CS.
12:39Tanggapan Anda?
12:41Saya bilang ada bohir.
12:43Mas Roy.
12:44Bukan ada dana besar ke Anda.
12:45Jangan salah.
12:46Makanya pakai.
12:47Pakai otak dan telinga Anda.
12:49Ada bohir.
12:50Ada bohir.
12:51Berani nggak?
12:51Berani nggak Anda
12:52di bawah Alkitab?
12:54Karena nggak mungkin
12:55di bawah Quran Anda.
12:57Tunjukkan bohirnya.
12:58Kalau nggak berarti bohong.
13:00Kita dengarkan dulu
13:00Bung Suryo Fasar Mas Roy.
13:01Ya, kegiatan politik itu
13:03ada operasional politiknya.
13:06Ya, contohnya
13:07kita mau demo aja.
13:09Dengar dulu
13:10saya ngomong dulu.
13:11Ya, itu pengalamannya
13:12Sylvester tukang demo.
13:13Saya nggak suka demo kok.
13:15Silahkan, silahkan.
13:15Dengar dulu orang mau demo aja
13:17itu paling tidak ada beli aku.
13:20Ini ketahuan nih.
13:22Ketahuan tukang demo bayaran nih.
13:25Ya ampun.
13:26Mas Roy, dengar dulu ya.
13:28Kawan-kawan itu
13:30ini kan kegiatan politik Mas Roy.
13:32Masih ada dana operasionalnya.
13:34Nggak ada.
13:35Ini bukan politik.
13:35Jadi Anda maksud bahwa
13:37ini sebenarnya
13:38bukan mengarah kepada Mas Roy
13:40tapi hanya menyebut bahwa ada bohir gitu.
13:42Saya mengatakan
13:46ada bohir di belakang
13:48teman-teman yang
13:49mengoperasikan secara politis
13:52kejadian-kejadian ini.
13:54Tunjukkan siapa.
13:55Tunjukkan siapa dan janjilah di bawah Alkitab.
13:58Ya, tunjukkan aja.
14:00Ya, tunjukkan aja.
14:01Itu nggak ada masalah.
14:02Nanti kita...
14:03Ya udah, tunjukkan aja.
14:04Ya, kapan kita bikin forumnya lah.
14:07Ngabalin nggak berani, Anda juga nggak berani berarti.
14:09Kalau gitu,
14:09Bung Fipasar, mumpung ada Mas Roy-nya di sini.
14:11Tapi aja kenapa Anda ini...
14:13Eh, Anda jangan nanteng-nanteng orang kayak kita gini.
14:15Kita nyalinya lebih dari setan.
14:17Udah lah.
14:17Iya bener, memang nyalinya lebih dari setan.
14:20Tapi untuk klarifikasi ya.
14:22Yang ngomong di metode saja,
14:24bongg-bongg aja.
14:25Makanya kalian ini kan konyol.
14:27Menuduh orang,
14:28tapi tidak punya bukti.
14:30Udah lah.
14:31Nggak berani.
14:32Nggak berani bahwa kita pegangan kita.
14:34Hablumin Allah dan Hablumin Anas.
14:35Bung Fipasar, saya sebelum ke Pak Susno ya.
14:37Saya konfirmasi.
14:38Berarti maksud Anda jelas
14:39bahwa tidak ada hubungannya dengan Mas Roy Suryo CS,
14:43tapi hanya bohir ya.
14:44Saya butuh itu singkat saja.
14:46Konfirmasi itu ya.
14:48Ya, jadi ini kan operasi daripada,
14:52ya kan, seperti Pak Jimli bilang,
14:53adalah operasi...
14:54Nah, jauh-jauh saja yang ketiga orang lain lah.
14:56...untuk mengantikan lawan politik.
14:59Pasti operasi ini ada dananya.
15:02Oke.
15:02Saya bilang tadi.
15:03Oke, oke.
15:04Saya potong disitu dulu.
15:05Karena saya harus ke Pak Susno.
15:06Pak Susno,
15:07kalau memang di luar perdebatan menyebut-yebut siapa ya,
15:10tapi artinya kan kalau betul memang ada tudingan-tudingan
15:13terkait dengan aliran dana.
15:14Menurut Anda, tanggapan Anda, Pak Susno,
15:17apakah ini bisa dimanfaatkan oleh kepolisian
15:19untuk menjadikan semacam pembuktian motif begitu?
15:21Kalau ini masih dalam penyelidikan ya,
15:26sebenarnya kalau memang ada aliran dana,
15:29saya tidak nyinggung politik ya,
15:30karena saya bukan ahlinya,
15:32itu sebenarnya kita punya suatu lembaga
15:35yang namanya PPATK.
15:37Ya, setuju.
15:37Polri secara tertutup bisa minta bantuan PPATK
15:41untuk menterising dana itu kemana saja ngalirnya.
15:45Tapi kalau tidak ada, berarti kan tidak ada.
15:49Jadi supaya tidak ada tuduhan-tuduhan,
15:52semua jadi terang.
15:53Yang satunya kan baru bohir,
15:55belum mengatakan duit itu ngalir.
15:58Nah, satunya mengatakan duit sudah ngalir.
16:01Jadi ini hanya persepsi saja.
16:03Sebenarnya baguslah.
16:05Dengan ini, dengan berdebatnya Pak Roy,
16:08dengan Pak Silvester,
16:10publik jadi tahu bahwa itu,
16:12oh begitu ceritanya, salah persepsi.
16:15Nah, kalau Polri yang mendengar,
16:17sebaiknya Polri,
16:18dan saya yakin Polri sudah minta bantuan PPATK,
16:22ada tidak sih dalam perkara ini,
16:24karena melibatkan orang besar,
16:26karena berbau sesuatu yang sangat-sangat,
16:29apa namanya, sensitif,
16:32ada tidak ada duitnya.
16:34Nah, ini PPATK lah yang pakarnya di bidang itu.
16:37Setuju.
16:38Oke, berarti tadi,
16:41kalau terkait dengan dugaan pencemaran nama baik,
16:44proses ini masih bisa,
16:45seharusnya memang polisi masih bisa memanfaatkan PPATK ya,
16:48katakan saja.
16:49Termasuk juga, Pak Susno terakhir,
16:51apakah hasil ujinya Mas Roy tadi,
16:55bisa juga dijadikan bukti ucapan,
16:58bahwa ini bukan pencemaran nama baik,
17:00kalau kita kembali ke kasus sedikit saja?
17:04Yang mana? Ucapan yang mana?
17:05Pak Susno?
17:10Ya, Pak Den, ucapan yang mana?
17:12Ya, kalau Mas Roy bilang,
17:14kan ini sudah punya versi hasil uji sendiri,
17:17bahwa tidak identik ijazahnya Pak Jokowi.
17:20Menurut Anda, apakah versinya Mas Roy ini,
17:23bisa kemudian dijadikan bukti ucapannya Mas Roy,
17:27bahwa ini adalah pencemaran nama baik, berarti?
17:30Oh tidak, karena itu kan,
17:32mereka kan pihak pelapor ya,
17:34entah dia tertulis sebagai pelapor,
17:36entah dia ahlinya dari pelapor,
17:38ya bebas dia berpendapat.
17:40Siap.
17:41Sepanjang tidak menyinggung masalah-masalah,
17:44misalnya,
17:45pripat yang sudah masalah pribadi,
17:48menuduh sesuatu yang tidak benar,
17:50gitu, fitnah.
17:51Tapi kalau kan,
17:52kami melaporkan bahwa itu,
17:54tidak identik.
17:56Tetapi,
17:56Polri,
17:57hasil labnya mengatakan,
17:59tidak identik.
18:00Ya, silakan,
18:01berbeda pendapat,
18:02tidak apa-apa.
18:03Setuju.
18:04Berbeda pendapat,
18:05tidak apa-apa.
18:06Terakhir,
18:07Bung Silvester,
18:08singkat saja,
18:08karena memang masih dalam proses penyelidikan,
18:11soal kasus pencemaran nama baik ini,
18:13apa yang menurut Anda,
18:15harus tidak boleh luput lah,
18:17ibaratnya?
18:18Bung Silvester.
18:19Mohon maaf,
18:20kenapa?
18:21Terkait dengan kasus pencemaran nama baik ini,
18:24menurut Anda,
18:25apa yang memang,
18:27ya Mas Roy punya versi sendiri ya,
18:28pastinya ya,
18:29tapi menurut Anda,
18:30bagaimana tanggapan Anda,
18:30soal berjalannya kasus ini?
18:34Ya,
18:35saya mengatakan,
18:36makanya kita sebagai warga negara yang baik,
18:40jangan konyol dan ngawur.
18:42Karena apa?
18:43kita tidak mempunyai bukti,
18:46bahwa memegang ijasa ini palsu,
18:49atau asli,
18:50dipalsukan tahun berapa,
18:53terus oleh siapa,
18:54caranya bagaimana,
18:56terus kita menuduh orang seenaknya,
18:59gitu loh,
18:59makanya,
19:00sekarang ini,
19:01ada pilar resiko yang akan terjadi di,
19:05Polda Metro Jaya,
19:06itu aja,
19:07gitu loh,
19:07jadi jangan seenaknya,
19:09siapapun di Republik ini,
19:11menuduh tanpa bukti,
19:13gitu loh,
19:13jadi ini kan,
19:14kelihatan sekali,
19:16kita ini,
19:17sangat konyol,
19:17dan sangat ngawur,
19:19gitu loh,
19:20bagaimana,
19:21bangsa ini mau dibangun,
19:22daripada hanya,
19:23narasi,
19:24narasi yang menurut saya,
19:25adalah narasi kebohongan,
19:27dan narasi adu domba,
19:29gitu loh.
19:30Terima kasih,
19:31Bung Silvesta,
19:31terakhir,
19:32singkat saja,
19:33Mas Roy,
19:33posisi Anda,
19:34Anda di dua kaki,
19:35dua perkara yang berbeda,
19:37undangan belum diberikan,
19:39singkat saja,
19:40tapi apa yang mau Anda lakukan,
19:41rencana?
19:41Enggak apa-apa,
19:42kami akan siap memberikan semua yang kami ketahui,
19:45memberikan semua tambahan bukti-bukti,
19:46buat penguatan itu,
19:48dan saya ingin sampaikan,
19:50Kompas TV,
19:50terima kasih,
19:51sudah dua kali membuat pengakuan,
19:53di meja ini pula,
19:54saya tantang ngabalin,
19:55dan dia tidak berani bahwa Quran,
19:56bukan kami ya,
19:57tapi narasumber ya,
19:58narasumber,
19:58dan di bawah,
19:59di meja ini pula,
20:00Silvesta tidak berani bersaksi di Alkitab,
20:02sudah jelas,
20:03biar masyarakat yang menilai.
20:04Oke,
20:04terima kasih,
20:05terima kasih,
20:10dilanjutkan di lain waktu,
20:12tentu tadi sudah dijawab oleh Mas Roy,
20:15terima kasih,
20:16saya yang membuatnya mereka,
20:17tidak pernah memfitnah orang,
20:19Anda yang memfitnah orang,
20:20Anda yang membongi,
20:22Oke,
20:22Bu Silvesta,
20:23saya harus menghentikan kesempatan Anda,
20:25untuk bicara,
20:25terima kasih,
20:26tadi sudah memberikan pendanggapan Anda,
20:28terhadap dua perkara yang berbeda,
20:29terima kasih,
20:29Pak Susno,
20:30terima kasih,
20:31Mas Susno,
20:31Selamat pagi,
20:32Selamat pagi,
20:32Selamat pagi,
20:32Selamat pagi,

Dianjurkan