Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
  • 5 tahun yang lalu
Ustadz Tio melanjutkan bahasannya soal cinta yang terbagi tiga yakni Pandangan Islam, Bentuk Cinta dan Menjaga Cinta.

Dalam mencintai sesama, manusia ini memiliki kecenderungan yang telah diceritakan dalam Al Quran, yaitu

Zuyyina lin-nasi ubbusy-syahawati minan-nisai wal-banina wal-qanairil-muqanarati minaz-zahabi wal-fiati wal-khailil-musawwamati wal-an'ami wal-ars, zalika mata'ul-ayatid-dun-ya, wallahu 'indah usnul-maab

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Ali Imran Ayat 14)

Namun ada pula cinta yang dilarang dalam Islam yaitu mencintai sesama jenis atau yg dikenal saat ini dengan istilah LGBT.

Dan sebaliknya mencintai manusia yang berbeda jenis ini sangat dianjurkan dengan tujuan untuk memperbanyak keturunan manusia agar dapat memakmurkan bumi inisebagaimana khalifatullah fil ardhi.

Apakah cinta itu adalah persoalan yang melulu bicara soal hati? Ustadz Tio menjawabnya, Tentu tidak karena cinta adalah persoalan yang berkaitan dengan ajaran Allah dan RasulNya, sehingga hati ini harus mengikuti keduaNya bila tak ingin kecewa.

Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu anhu, pembantu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebab bila seseorang mencintai seseorang karena kecantikannya, sesungguhnya kecantikan akan hilang

Bila seseorang mencintai seseorang karena kekayaannya, sesungguhnya suatu saat ia bisa jatuh dalam kemiskinan

Bila seseorang mencintai seseorang karena kedudukannya, sesungguhnya tidak ada kedudukan yang langgeng dimuka bumi ini

Namun Bila seseorang mencintai atau dicintai seseorang karena Allah Subhanahu wa ta'ala sebab keimanan yang ada dalam dirinya, inilah yang dinamakan cinta yang sesuai ajaran Islam

Kemudian sebagai kata kuncinya perwujudan cinta ini harus dilandasi oleh ikatan nikah

Wallahu alam bis shawab



Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan