Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kelompok tani dipilih Bank Indonesia sebagai salah satu narasumber dalam BIRAMA 2025, untuk menunjukkan daya tahan petani dalam berbagai kondisi.

Menurut Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, kelompok tani dapat bertahan dan saling membina apabila mendapat pendampingan, serta dilengkapi metode dan sistem kerja yang baik.

Sementara itu, Founder Bernard Tani, Pipit Chandra, menyoroti pentingnya subsidi yang tidak hanya berfokus pada pupuk, tetapi juga cold storage, hingga sistem informasi manajemen produksi dan pemasaran yang berjalan real-time dan interaktif.

Pipit juga menekankan pentingnya ketahanan pangan keluarga petani, di mana remaja hingga ibu rumah tangga dapat mulai bercocok tanam di pekarangan rumah.

Menanggapi aspirasi pelaku usaha sektor pertanian, Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Firman Mochtar, menjelaskan sejumlah aspek yang memperkuat sinergi kebijakan untuk mendorong transformasi ekonomi.

Di antaranya stabilitas sistem keuangan, dukungan pembiayaan, serta digitalisasi termasuk pengembangan sistem informasi seperti yang sebelumnya diusulkan kelompok tani.

Rangkaian acara BIRAMA 2025 juga menghadirkan sesi live podcast bertema "Generasi Muda Berkarya, Sinergi Ekonomi Melaju Berdaya".

Sesi kedua ini dikemas dengan konsep ringan dan dibawakan oleh podcaster BKR Brothers, agar lebih mudah diterima generasi Z.

Harapannya, generasi muda dapat lebih bijak mengelola keuangan untuk memperkuat daya tahan ekonomi.

Baca Juga Perkuat Kedaulatan Digital di Timur Indonesia, PT Telkom Resmikan Data Center Neucentrix Jayapura di https://www.kompas.tv/regional/636067/perkuat-kedaulatan-digital-di-timur-indonesia-pt-telkom-resmikan-data-center-neucentrix-jayapura

#bankindonesia #pertanian #ketahananpangan #genz

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/636074/bi-hadirkan-narsumber-kelompok-tani-di-birama-2025-soroti-ketahanan-pangan-dan-transformasi-ekonomi
Transkrip
00:00Saudara Bank Indonesia bersama masyarakat atau Birama kembali digelar untuk memberikan pemahaman pada publik tentang kebijakan Bank Indonesia.
00:07Acara kali ini berangkat dari isu di sektor pertanian yang memperkuat aspek stabilitas, pembiayaan hingga digitalisasi.
00:18Kelompok tani dipilih Bank Indonesia menjadi salah satu narasumber dalam Birama 2025 untuk menunjukkan daya tahan petani di segala kondisi.
00:28Menurut Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Deni Prakoso, kelompok tani dapat bertahan dan saling membina jika diberi pendampingan dan dilengkapi metode serta sistem kerja yang baik.
00:41Para kelompok tani pun kalau dikelola dengan baik, kalau punya organisasi yang baik, kalau punya semangat yang baik, mereka bisa survive dalam segala macam kondisi.
00:52Dan tadi menjadi contoh bahwa dengan pendampingan dari Bank Indonesia, dengan didampingkan oleh Bank Indonesia, mereka bisa survive dalam segala kondisi dan bisa juga membina kelompok tani-kelompok tani yang lain.
01:08Dan ini saya pikir bisa menjadi contoh bagaimana semua ini bisa dilakukan dengan lebih baik kalau punya semangat, punya metode, dan juga punya sistem yang memang membuat mereka itu bisa survive.
01:24Sementara founder Bernard Tani Pipi Chandra bilang, soal subsidi yang tak sekedar pupuk, cold storage, hingga sistem informasi manajemen produksi dan pemasaran yang real-time dan interaktif.
01:38Selain itu Pipi juga fokus dengan ketahanan pangan keluarga tani, di mana remaja hingga ibu rumah tangga bisa bertani di pekarangan rumah.
01:46Maka kami punya program satapak, sayuran taman pekarangan. Jadi misi yang kami fokuskan saat ini untuk bisa menjamin ketahanan pangan ini adalah memang ketahanan keluarga tani, Pak.
02:01Jadi bukan hanya bapak taninya sendiri yang berjibaku untuk bisa berjuang melakukan bisnis pertanian, tetapi ibu-ibu rumah tangga yang memiliki sedikit waktu,
02:12kemudian anak-anak remaja, SD, SMP, sudah mulai diperkenalkan, kita melakukan proses budidanya di depan rumah.
02:21Kalau di kampung-kampung kan halaman rumahnya lumayan luas.
02:25Merespons aspirasi dari pelaku usaha di sektor pertanian, Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Firman Mokhtar, menjelaskan
02:34sejumlah aspek yang memperkuat sinergi kebijakan untuk transformasi ekonomi.
02:39Di antaranya stabilitas sistem keuangan, pembiayaan, dan digitalisasi, termasuk sistem informasi yang sebelumnya disarankan oleh kelompok tani.
02:49Adalah bagaimana kita memperkuat sinergi terkait dengan stabilitas.
02:54Stabilitas menjadi penting Bapak-Ibu sekalian, karena ini akan menjadi fondasi kita untuk tubuh lebih tinggi.
03:00Itu yang pertama.
03:01Karena stabilitas di inflasi nilai tukar, tapi juga stabilitas di sistem keuangan.
03:07Yang kedua, di tengah bagaimana kita mengatur pola-pola siklikal, jangka pendek, kita tentu ingin tumbuh lebih tinggi.
03:15Tumbuh lebih tinggi adalah dilakukan dengan berbagai strategi, nanti kami sampaikan, dan di sini juga nanti apa yang dimaksud dengan lebih tinggi dan berdaya tahan.
03:24Dan salah satunya oleh Kang Pipit tadi.
03:26Yang ketiga, sinergi bagaimana kita memperkuat pembiayaan.
03:31Karena kita untuk tumbuh tinggi perlu pembiayaan.
03:35Pembiayaan yang prudent dan berkelanjutan.
03:39Rangkaian acara Birama 2025 turut menghadirkan sesi live podcast dengan tema generasi muda berkarya, sinergi ekonomi melaju berdaya.
03:47Sesi kedua ini dibungkus dengan konsep yang ringan dan dibawakan oleh podcaster BKR Brothers agar mudah diterima Gen Z.
03:56Harapannya generasi muda lebih bijak dalam mengolah laku uangan untuk memperkuat daya tahan.
04:02Renata Panggalo, Bimo Wijaksana, Kompas TV Jakarta.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan