Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Sejumlah kasus penculikan anak terjadi di berbagai daerah, salah satunya balita di Makassar yang hilang dan kemudian ditemukan di Jambi setelah dijual oleh sindikat perdagangan anak.

Polisi menetapkan empat tersangka dan mengungkap modus perekrutan hingga penjualan melalui media sosial. Sementara itu, kasus berbeda dialami Alvaro di Jakarta Selatan yang telah delapan bulan hilang tanpa jejak, serta dua anak di Jakarta Utara yang ditelantarkan setelah dibawa kabur orang tak dikenal.

Baca Juga Hoax Benda Langit Disebut Pesawat Alien di https://www.kompas.tv/regional/629767/hoax-benda-langit-disebut-pesawat-alien

Para ahli dan KPAI menyoroti maraknya grup adopsi ilegal di media sosial yang memicu perdagangan anak secara sistematis. Data Bareskrim menunjukkan 50 korban penculikan di bawah usia 20 tahun sepanjang 2025, menandakan ancaman predator yang semakin serius dan terorganisir.

#penculikananak #perdagangananak #sindikat

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/633089/waspada-sindikat-penculikan-anak
Transkrip
00:00Intro
00:00Jerat penculikan anak kembali menghantui sejumlah daerah.
00:22Di Makassar, Sulawesi Selatan, seorang balita berinisial B hilang saat menemani ayahnya berolahraga
00:27di Taman Pakwisayang pada 2 November lalu.
00:30Rekaman CCTV menunjukkan korban dibawa secara tergesa-gesa oleh orang tak dikenal.
00:36Setelah hampir dua pekan, balita B akhirnya ditemukan selamat di Kabupaten Merangin, Jambi
00:41dan telah diserahkan kembali kepada orang tuanya.
00:44Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Juhandani Rahar Jopuro, mengungkap
00:48kasus ini adalah jaringan sindikat perdagangan anak.
00:51Kemudian AS dan MA mengaku membeli korban dari NH sebesar Rp30 juta
00:59dan menjual kembali kepada kelompok salah satu suku di Jambi seharian dari Rp80 juta.
01:11Berduanya mengaku telah memperjualkan 9 bayi dan 1 anak melalui Kip-Tok dan BA.
01:18Polisi menyebut para korban memakai modus mendekati korban melalui anak-anak mereka
01:26sebelum akhirnya membawa kabur dan menjual korban melalui media sosial.
01:31Nah jadi pelaku ini mengarahkan anaknya juga, anak kandungnya untuk bermain-main dengan korban.
01:39Sehingga ketika sudah dekat antara PO ini, antara korban dengan anaknya,
01:46kemudian diajaklah anak ini untuk ikut kediaman dari pelaku tersebut.
01:54Sehingga kalau kita ketahui, ya dari video itu sama sekali tidak ada ketakutan
01:59ataupun perlawanan dari korban karena sudah terlebih dahulu ada dekatnya.
02:05Nasib berbeda di alami Alvaro Kiano Nugroho, pocah enam tahun di pesanggerahan Jakarta Selatan.
02:13Delapan bulan sudah Alvaro hilang sejak terakhir terlihat di sebuah masjid dekat rumahnya pada 6 Maret lalu.
02:20Keluarga pun masih terus berharap ke pulangannya.
02:23Begitu itu ya saya nggak ada kecurigaan apa-apa ya, karena udah kebiasaan.
02:29Begitu maharap kok biasa pulang nggak pulang.
02:32Cuman kita juga nggak ada kecurigaan juga apa main di depan, biasa main di koptik.
02:38Ya harapan saya mudah-mudahan cukup saya cepat pulang dibantu.
02:43Kapolsek pesanggerahan AKP Siala Syah Alam menyatakan tim khusus gabungan telah dibentuk
02:52dan pencarian diperluas hingga ke luar Jawa.
02:55Terus kami juga melakukan pencarian, dugaan-dugaan yang memang diindikasi keberanian dari adik Alvaro.
03:01Kami selalu ke lokasi-lokasi tersebut,
03:04coba berkoordinasi dengan ayah dari adik Alvaro yang ada di Lapas, Cipinang,
03:11seberluarga di Nancin.
03:13Di Lapas, Cipinang, kami juga sudah membangun kemerkasi.
03:15Siapa tahu dari pihak keluarga, ayah Alvaro yang ada di Batam juga mengetahui.
03:23Di Jakarta Utara, kisah miris lain terekam.
03:26Dua anak ditemukan petugas PJR di tepi jalan Tol Wiyoto Wiyono.
03:30Kakak beradik ini mengaku di bawah kabur orang tak dikenal menggunakan motor
03:34sebelum akhirnya ditelantarkan begitu saja.
03:37Beruntung, keduanya kini telah aman bersama keluarga.
03:41Maraknya kasus ini menjadi sorotan.
03:44Wakil Ketua KPAI Jasra Putra menyoroti maraknya grup adopsi anak ilegal di media sosial
03:49yang berpotensi menjadi modus perdagangan anak.
03:53Ini sebetulnya fenomena gunung es terkait data penculikan atau penjualan bayi ini
03:58dan per setengah jam yang lalu Mas Isan saya coba searching di Facebook ya
04:06dengan memasukkan kata adopsi bayi.
04:11Itu setidaknya saya sangat mudah menemukan misalnya adopsi bayi Jawa Tengah
04:15dengan pengikut ada 3.000 gitu ya.
04:18Kemudian ada ikhtiar bumil dan adopter dengan pengikut 7.000.
04:24Kemudian ada adopsi bayi wilayah Tanrang dengan pengikut 2.000.
04:29Jadi memang modus dan model penculikan atau penjualan bayi ini memang terus bertumbang.
04:37Faktor ekonomi dan adanya kesempatan diduga mendorong kasus penculikan anak
04:44kini dilakukan secara sistematis oleh sendikat.
04:48Kenapa kasus penculikan ini maharat?
04:51Sebetulnya kembali lagi bahwa kebutuhan masyarakat saat ini adalah kebutuhan uang.
04:57Tapi faktor keuangan ini atau finansial ini bukan menjadi faktor yang utama.
05:03Ada beberapa faktor yang lain.
05:05Antara lain kesempatan.
05:08Jadi ketika pelaku melihat ada kesempatan untuk mengambil anak ini
05:12dengan melihat beberapa orang atau orang tua itu mengabaikan anak-anak yang berada di ruang publik
05:19ini menjadi faktor opportunity yang digunakan untuk pelaku untuk melakukan penculikan.
05:24Yang kedua, adanya pasar gelap yang dianggap sangat menguntungkan.
05:29Jadi mereka tidak perlu melakukan perdagangan secara offline
05:33tapi mereka hanya melakukan penawaran secara online.
05:38Dan ini sudah ada semuanya.
05:40Baik dari perekrutan, penampungan, sampai ke transaksi penjualan.
05:44Tidak pernah selesai karena yang tertangkap itu selalu di ujung tombak.
05:50Atau perekrut, bukan otaknya.
05:55Ketika ini bukan otaknya berarti pola kejahatan dan pola sindikat ini
06:02tetap saja akan terjadi.
06:07Data Pusiknas Baris Krim Polri menunjukkan,
06:10sejak Januari hingga November 2005,
06:13sebanyak 50 korban penculikan di bawah 20 tahun.
06:17Terdapat 5 wilayah dengan penanganan kasus penculikan tertinggi oleh Polda.
06:21Polda Metro Jaya berada di peringkat pertama dengan 38 kasus.
06:24Dikuti Polda Aceh di peringkat kedua dengan 23 kasus.
06:29Sangis keluarga korban menjadi peringatan keras
06:31bahwa predator ada di sekitar kita menunggu kelengahan.
06:35Penjaman itu nyata, mengintai di keramaian kota.
06:38Hingga di dunia maya yang kini menjadi pasar gelap.
06:42Di mana uang menjadi alasan untuk merenggut keceriaan
06:45dan menciptakan luka bagi kemanusiaan.
06:54Terima kasih telah menonton!
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan