KOMPAS.TV - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto memiliki sejumlah UMKM binaan yang bergerak di berbagai bidang, seperti kerajinan, kuliner, fashion, batik, serta pertanian.
Di Kabupaten Banyumas, salah satu wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, UMKM batik yang didampingi bank sentral adalah Batik Hadipriyanto.
Usaha Batik Hadipriyanto dengan rumah produksi di Kompleks Kota Lama Banyumas ini sempat alami naik turun dalam usahanya, apalagi saat masa pandemi.
Sang pemilik, Slamet Hadi Priyanto, bilang batik yang diproduksi di tempatnya adalah batik tulis, batik cap, dan juga batik print.
Ia berusaha mengangkat nama Batik Banyumasan melalui usahanya yang sudah turun temurun.
BI menggandeng usaha ini dengan mensuport peralatan dan juga mengajak Batik Hadipriyanto ke pameran-pameran produk UMKM yang menjadi etalase produk serta menjadi ajang perkenalan antara pelaku UMKM dengan pasar.
Selain itu, di Kabupaten Banyumas, tepatnya di Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, BI juga turut membantu dan mendukung berjalannya ekosistem pertanian organik. Pertanian organik yang digeluti Kelompok Tani Marsudi Among Tani ini menghasilkan produk beras organik.
Keberadaan usaha pertanian organik ini secara langsung dirasakan dampaknya oleh masyarakat sekitar, sebab selain melibatkan kelompok tani, dalam produksi produk turunan juga melibatkan kaum ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani atau KWT.
Produk kelompok tani sendiri telah dipasarkan di KDMP Desa Dawuhan.
Tak hanya di Kabupaten Banyumas, UMKM binaan BI juga merambah ke Kabupaten Banjarnegara.
Sebuah usaha tepung berbahan dasar singkong atau modified cassava flour atau mocaf juga mendapat suport dari Bank Indonesia.
Tepung mocaf ini digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan makanan olahan tepung di tiga dapur MBG setempat.
Selain itu, tepung mocaf ini bahkan telah dipasarkan hingga ke luar negeri seperti Dubai dan Amerika Serikat dengan bantuan atau campur tangan Bank Indonesia.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/633565/bank-indonesia-bina-dan-dorong-perkembangan-umkm-bidang-kerajinan-hingga-kuliner-di-jateng
00:00Saudara, usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM menjadi salah satu pilar penting perekonomian di Indonesia.
00:07Beragam usaha digeluti para pelaku UMKM, namun dalam perjalanannya tak jarang kendala ditemui para pelaku usaha.
00:15Bank Indonesia melakukan pembinaan dan mendorong perkembangan UMKM agar lebih dikenal, berdaya saing, dan memiliki pasar yang luas baik lokal maupun internasional.
00:30Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto memiliki sejumlah UMKM pinaan yang bergerak di berbagai bidang,
00:37seperti kerajinan, kuliner, fashion, batik, serta pertanian.
00:44Di Kabupaten Banyumas, salah satu wilayah kerja kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, UMKM batik yang diantingi Bank Sentral adalah Batik Hadi Prianto.
00:54Usaha batik Hadi Prianto dengan rumah produksi di kompleks Kota Lama Banyumas ini sempat alami naik turun dalam usahanya,
01:03apalagi saat masa pandemi.
01:06Sang pemilik Selamat Hadi Prianto bilang, batik yang diproduksi di tempatnya adalah batik tulis, batik cap, dan juga batik print.
01:15Ia berusaha mengangkat nama batik bajumasan melalui usahanya yang sudah turun-temurun.
01:20Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto menggandeng usaha ini dengan mensupport peralatan
01:27dan juga mengajak batik Hadi Prianto ke pameran-pameran produk UMKM
01:31yang menjadi etalase produk, serta menjadi ajang perkenalan antara pelaku UMKM dengan pasar.
01:37Kita kenal melalui BI, mungkin karena BI sempat membina batik di Papringan,
01:48terus makanya kita ke Serebelan juga lah ya, dikenal sama BI, makanya kita mulai diajak,
01:58mulai akhirnya ini diajak ke pameran-pameran juga,
02:01dan bahkan kita sempat dapat bantuan dari istilahnya printing lilin itu yang karena kita cerita kesulitan pembatiknya
02:12dan solusinya adalah ke batik printing pakai lilin yang untuk mengantisipasi bahwa pembatik sulit,
02:21makanya kita lebih, dengan printing lilin kita bisa lebih cepat.
02:24Tak hanya di bidang fashion dan batik, di Kabupaten Banyumas, tepatnya di Desa Dauhan,
02:32Kecamatan Banyumas, Bank Indonesia juga turut membantu dan mendukung berjalannya ekosistem pertanian organik.
02:39Pertanian organik yang digluti kelompok tani marsudi among tani ini menghasilkan produk beras organik.
02:47Bank Indonesia telah memberikan pendampingan dan pelatihan kepada kelompok tani tersebut
02:52untuk membuat produk turunan dari hasil pertanian organik tersebut.
02:56Keberadaan usaha pertanian organik ini secara langsung dirasakan dampaknya oleh masyarakat sekitar.
03:02Sebab, selain melibatkan kelompok tani dalam produksi produk turunan,
03:07juga melibatkan kaum ibu yang tergabung dalam kelompok wanita tani atau KWT
03:12dalam memproduksi sejumlah produk seperti serbuk bekantul, kripik beras, dan juga tepung beras organik.
03:18Produk kelompok tani sendiri telah dipasarkan di KDMP Desa Dauhan.
03:23Untuk pemberian bantuan dari BI tahun 2022 berupa rice meal khusus produk res organik.
03:41Selanjutnya untuk vakum juga dari Banten BI.
03:47Vakum untuk memvakum apa Pak?
03:49Untuk memakum beras, beras hasil produksi kelompok tani ini?
03:53Betul, iya.
03:54Selanjutnya timbangan digital.
03:58Ini juga dua jenis yang ukuran kapasitas besar dan yang kiloan.
04:05Ada alatnya.
04:06Selain beratnya?
04:07Tak hanya di Kabupaten Banyumas, UMKM Binaan Bank Indonesia juga merambah ke kabupaten lain,
04:14yakni di Kabupaten Banjar Negara.
04:17Sebuah usaha tepung berbahan dasar singkong atau modified, kasapa flower, atau mocap
04:21juga mendapat support dari Bank Indonesia.
04:25Tepung mocap ini digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan makanan olahan tepung
04:30di tiga dapur MBG setempat.
04:32Selain itu, tepung mocap ini bahkan telah dipasarkan hingga ke luar negeri
04:38seperti Dubai dan Amerika Serikat dengan bantuan atau campur tangan Bank Indonesia.
04:43Itu, waktu itu, waktu kami lagi benar-benar sudah, wah ini bisa lanjut atau enggak gitu ya.
04:53Nah, waktu itu Bank Indonesia datang untuk ada pasar murah gitu ya.
04:56Pasar murah di alun-alun Banyanegara.
05:01Kan biasa kalau Romantan itu akhir-akhir ada bagi-bagi pasar murah ya gitu.
05:05Nah, Bank Indonesia bagi-bagi sembako.
05:07Sembakonya yang tadinya dari tepung teribu diganti dengan tepung mocap yang lokal.
05:11Seperti itu, waktu itu ada pesanan saya ingat sekali sekitar seribu bungkus gitu ya.
05:17Seperti itu ya, diminta oleh Bank Indonesia.
05:19Setelah muncul semangat lagi gitu ya, seperti itu ya.
05:22Kami dari Bank Indonesia Purwoporto memiliki wilayah kerja di empat kelopaten.
05:26Kelopaten Banyumas, Cilacap, Perbalingga, dan Banjarnegara.
05:30Dan untuk UMKM Binaan, kita itu diselaraskan tentu dengan tugas dan tanggung jawab Bank Indonesia dalam hal pengendalian inflasi.
05:40Berarti kita punya ketahanan klaster ketahanan pangan, UMKM ketahanan pangan.
05:45Kemudian juga berkaitan dengan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
05:48Berkelanjutan kita mempunyai UMKM di bidang wasra, kemudian di kerajinan, kemudian UMKM produk makanan, minuman, olahan.
05:58Kemudian juga UMKM darangka mendukung pariwisata.
06:01Dan yang terlalu penting adalah tentu UMKM darangka mendukung ekspor.
06:04Peminaan dan penampingan UMKM ini tak hanya berdampak pada pelaku dan usaha UMKM itu sendiri,
06:14tetapi dengan kelangsungan hidup dan konsistensi UMKM juga akan berdampak kepada masyarakat sekitar.
06:20Masyarakat yang dilibatkan menjadi tenaga kerja pada UMKM membuat peluang kerja serta mengurangi angka pengangguran.
06:28Bayunur Sasongko, Kompas TV, Banyumas, Jawa Tengah.
Jadilah yang pertama berkomentar