Prabowo Instruksikan Audit Kasus Kematian Ibu Hamil di Papua, Aktivis Menilai Ada Unsur Femisida
Link terkait: https://www.suara.com/news/2025/11/24/213817/prabowo-perintahkan-audit-kematian-ibu-hamil-di-papua-aktivis-sebut-kasus-femisida
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan audit menyeluruh atas kasus kematian Irene Sokoy, ibu hamil yang meninggal bersama bayinya setelah diduga ditolak empat rumah sakit di Papua.
Instruksi ini disampaikan melalui Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, usai rapat di Istana Merdeka. Tito menjelaskan bahwa Presiden meminta audit dan perbaikan segera agar kejadian serupa tidak terulang.
Audit tersebut mencakup rumah sakit negeri maupun swasta, pejabat dinas kesehatan provinsi dan kabupaten, hingga aturan kepala daerah. Menkes Budi Gunadi Sadikin juga disebut telah mengirim tim investigasi khusus untuk audit teknis di Jayapura.
00:00Prabowo instruksikan audit kasus kematian ibu hamil di Papua, aktivis penilai ada unsur feminisida.
00:06Presiden Prabowo Subianto memerintahkan audit menyeluruh atas kasus kematian Iren Sokoy,
00:12ibu hamil yang meninggal bersama bayinya setelah diduga ditolak empat rumah sakit di Papua.
00:18Instruksi ini disampaikan melalui Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, usai rapat di Istana Merdeka.
00:23Tito menjelaskan bahwa Presiden meminta audit dan perbaikan segera agar kejadian serupa tidak terulang.
00:30Audit tersebut mencangkup rumah sakit negeri maupun swasta, pejabat dinas kesehatan provinsi dan kabupaten, hingga aturan kepala daerah.
00:39Menkes Budi Gunandi Sadikin juga disebut telah mengirimkan investigasi kasus untuk audit teknis di Jayapura.
00:46Di sisi lain, Direktur Program Jakarta Feminis, Anindya Restuviani, menilai kematian Iren sebagai kasus feminisida.
00:54Ia menyebut peristiwa ini merupakan bentuk pembunuhan terhadap perempuan akibat kegagalan sistemik yang mendiskriminasi akses layanan kesehatan bagi ibu hamil.
01:04Anindya menekankan bahwa penolakan berulang terhadap Iren menunjukkan kerusakan struktural dalam pelayanan publik.
01:11Diketahui, Iren sebelumnya mengalami kontraksi dan dirujuk ke beberapa rumah sakit.
01:16Namun, diduga ditolak dengan alasan ruangan BPJS penuh hingga masalah administrasi.
Jadilah yang pertama berkomentar