00:00Kompas Bisnis
00:30Kita sudah bersama dengan Pak Faris Pranawa, Direktur Pembiayaan Publik dan Pengembangan Proyek PT Sarana Mutri Infrastruktur atau PTSMI.
00:37Selamat pagi Pak Faris.
00:39Selamat pagi Mbak Oktar.
00:40Khabar sehat ya Pak ya?
00:41Alhamdulillah senang bisa ngobrol dengan Mbak.
00:44Oke, Pak Faris luar biasa kalau kita ingat sekarang PTSMI kan baru-baru ini kerjasama nih Pak dengan Pemkap Badung.
00:51Bisa dijelaskan Pak latar belakang maupun juga goal setujuan utamanya dari pembiayaan proyek pembangunan ini apa sih Pak?
00:57Baik, Badung ini menarik Mbak case-nya.
01:01Jadi kita tahu kita ini salah satu negara yang cukup mengandalkan sektor pariwisata ya.
01:08Nah Bali itu kurang lebih porsi pendapatannya itu 40% dari nasional dan dari Bali itu datangnya pendapatan 30% dari Badung.
01:21Jadi memang strategis. Kita tahu di Badung banyak sekali spot-spot turism yang menarik ya.
01:28Kita pasti senang kalau kesana ada kuta, seminyak, canggu, nusa dua.
01:34Nah itu memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi.
01:39Hampir sebagian besar turis yang ke Bali itu akan berkumpul di spot-spot ini di Badung.
01:47Nah karena konsentrasinya sangat tinggi, pertumbuhan infrastruktur tidak bisa memenuhi konsentrasi dari turism tersebut sehingga timbulah kemacetan.
02:01Sering kita lihat di sosial media turis-turis itu pada bilang aduh macet ini jadi nggak menikmati Bali berjam-jam di motor gitu ya menunggu kemacetan terurai.
02:13Ini menyebabkan potensi penurunan jumlah turism karena turis tentunya nyari kesenangan ya, nggak mau macet-macetan.
02:22Belum lagi juga kendala yang dihadapi oleh penduduk Badung sendiri.
02:26Pemerintah daerah Kabupaten Badung berupaya mengatasi masalah ini dengan membangun infrastruktur jalan
02:33yang artinya akan melakukan kegiatan pembebasan lahan dan konstruksi.
02:39Pertanyaannya kemudian dari sisi anggaran bagaimana proyek ini bisa dilaksanakan.
02:47Pemkap Badung ini merupakan pemkap dengan kemandirian nomor satu di Indonesia.
02:52Tapi untuk bisa mengatasi kebutuhan proyek ini untuk 11 ruas dengan nilai 2,38 triliun,
03:01Pemkap Badung tetap memiliki keterbatasan.
03:04Karena untuk bisa mengakses tersebut mereka harus menganggarkan kegiatan ini dalam aktivitas tahun jama.
03:12Nah disinilah kita hadir untuk membantu Pemkap Badung memberikan pembiayaan senilai komitmennya 2,83 triliun
03:21mengatasi permasalahan kemacetan ini dalam bentuk pembebasan dan konstruksi lahan.
03:27Kami juga dalam membiayai ini juga tentunya memperhatikan berbagai aspek yang terkait dengan kungan, sosial, dan tata kelola.
03:36Jadi kita dalam hal ini tidak hanya berkedudukan sebagai landers,
03:42tapi juga berkedudukan sebagai mitra pembangunan mulai dari perencanaan hingga nanti pemantauan atas manfaat proyek.
03:51Oke meskipun tadi Pemkap Badung dikatakan mandiri,
03:54tapi tentu dalam pembangunan lebih baiknya itu akan ada pendampingan juga ya Pak ya dari PTSM misalnya satunya.
03:58Nah itu tadi menarik Pak soal mempercepat pembangunan 9 ruas jalan strategis di Kuta Utara dan Kuta Selatan.
04:06Nah kita bicara soal dampak langsungnya nih Pak terhadap mobilitas dan juga kegiatan ekonomi di kawasan wisata tersebut seperti apa sih Pak Faris?
04:12Dampaknya sangat bisa terlihat mbak dengan pembangunan 2 ruas di Kuta Utara,
04:19itu sekitar 30% beban jalan itu bisa dikurangi,
04:24sementara untuk 7 ruas lain di Kuta Selatan itu bisa mengurangi beban hampir 50% dari penggunaan jalan tersebut.
04:33Jadi dari studi kelayakan yang dibuat ini jelas impaknya untuk mengatasi masalah kemacetan.
04:41Untuk dampak tidak langsung sendiri, jelas dengan adanya ruas baru,
04:47penduduk Badung akan memperoleh alternatif jalur transportasi, jalur jalan yang mereka bisa tempuh.
04:53Sehingga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, pendidikan, pekerjaan, kemudian pelayanan kesehatan,
05:03itu mereka bisa lebih nyaman dan biaya operasional kendaraan pasti akan lebih rendah.
05:10Selanjutnya, dengan adanya ruas baru ini, turis juga tentu akan mempermudah perpindahan antar wilayah,
05:19sehingga mereka akan menikmati, lebih memberikan kenyamanan bagi mereka dalam berlibur di daerah ini.
05:25Dengan adanya jalur baru itu tentunya juga membuka kesempatan bagi bisnis baru,
05:30bagi aktivitas masyarakat baru yang akan menggerakkan lebih tinggi lagi sektor ekonomi dan finansial di Bali.
05:41Dan terakhir tentunya, pemerintah daerah dengan adanya titik-titik ekonomi baru bisa mendapatkan manfaat
05:48mulai dari pajak, kenaikan harga tanah, yang akhirnya memberikan peningkatan kepada pendapatan asli daerah.
05:57Jadi, SAMI sangat mengapresiasi untuk Kabupaten Badung ini,
06:02inisiatifnya jelas dan memberikan dampak yang optimal bagi Pemkap Badung.
06:09Dan pembiayaan ini juga sangat ditukung oleh DPRD Badung.
06:12Jadi, ini merupakan satu bentuk kolaborasi yang baik.
06:15Oke, meskipun bicara soal pariwisata, tapi tentu tidak hanya keuntungannya buat turis,
06:20tapi juga buat masyarakat lokal ya Pak, luar biasa.
06:22Termasuk juga PTSM ini kan juga mendapatkan endorsement yang baik tentunya dari Pak Menkyu dan juga Pak Mendagri.
06:27Nah, Pak Faris, menarik kalau tadi kita melihat bagaimana PTSM ini kan juga jadi solusi,
06:33tapi di satu sisi nih Pak, yang terjadi sekarang ada pemangkasan dana transfer ke daerah.
06:37Nah, ini seberapa besar sebetulnya penurunan TKD yang dialami oleh sejumlah daerah,
06:42dampaknya terhadap APBD dan juga pembangunan,
06:45dan bagaimana PTSM ini hadir sebagai solusi dari masalah tersebut?
06:48Kalau kita lihat TKD turun 25 persen, itu sangat signifikan.
06:55Dalam konteks kebutuhan infrastruktur,
06:59pemerintah pusat sudah menyusun program-program sebagai kompensasi melalui
07:05impres jalan daerah dengan fokus tentunya tetap memberikan layanan kepada masyarakat di daerah.
07:12Namun demikian memang ada dampak yang juga harus dimitigasi oleh pemerintah daerah.
07:18Kebutuhan-kebutuhan infrastruktur yang belum ditangani pemerintah pusat, itu nomor satu.
07:24Kemudian juga aktivitas-aktivitas investasi yang harus mereka lakukan,
07:28termasuk juga pemeliharaannya.
07:30Jadi memang kebutuhan investasi di daerah itu akan tetap menjadi prioritas
07:36karena ini yang dituntut oleh masyarakat.
07:39Tuntutan masyarakat itu harus tetap dijawab oleh pemerintah daerah.
07:42Nah, disinilah kita mendapat mandat dari pemerintah untuk membantu pemerintah daerah
07:47untuk mengatasi keterbatasan fiskal tersebut dengan dukungan pendanaan,
07:53dukungan keahlian teknis, dan juga dukungan skillset untuk membuat PMD bisa merencanakan
08:00dan memilih proyek infrastruktur mana yang paling optimal,
08:04membantu pertumbuhan ekonomi di daerah.
08:06Oke, disamping juga menjaga mitigasi resiko ya Pak?
08:09Betul. Kita tentunya berterima kasih kepada Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri
08:14yang sudah membuka kemungkinan pemerintah daerah mengaksis pinjaman di luar APBD.
08:22Menteri Keuangan, Mendagri, pemerintah telah menyusun aturan yang memberikan fleksibilitas,
08:30mempermudah proses bagi pemerintah daerah untuk mengakses hal tersebut.
08:35Aturan ini juga tapi memberikan pagar-pagar atau koridor
08:39untuk memitigasi yang risiko yang muncul dari aktivitas pinjaman ini.
08:44Risiko kredit, gagal bayar, risiko politik, pergantian kepala daerah,
08:50dan sudah ada aturan-aturan yang dibuat untuk memastikan kemampuan pemerintah daerah
08:57untuk mengembalikan pinjaman, batasan untuk penarikan pinjaman itu sendiri,
09:02sehingga memang diharapkan dalam mengakses pinjaman atau penganggaran non-APBD,
09:09pemerintah daerah tetap bisa menjaga sustainability dari inisiatif tersebut.
09:14Oke, ada hitung-hitungan dan juga skema yang jelas dari PTSMI.
09:17Nah, kalau tadi kita bicara soal skema, sekarang kita bicara soal institusi, Pak.
09:21Dari PTSMI sendiri, perkembangan portofolio pembiayaan daerah dan bagaimana melihat tren ke depannya?
09:26Kami melihat berbagai contoh di dunia, Mbak Okta.
09:32Kita lihat Cina dan Brazil itu memiliki tingkat akses pendanaan non-APBD,
09:42non-anggaran pemerintah kepada perbankan atau lembaga keuangan atau pasar modal yang tinggi.
09:49Jadi Brazil, Cina, Jepang itu menjadi negara-negara yang kita lihat.
09:53Yang menariknya adalah ada korelasi positif antara kemampuan daerah mengakses pembiayaan dengan indeks pembangunan manusia.
10:03Secara tidak langsung kita lihat bahwa pemerintah daerah yang punya akses lebih tinggi kepada pembiayaan non-anggaran,
10:10pemerintah pusat maupun daerah, itu memiliki kemampuan untuk memberikan layanan infrastruktur kepada masyarakat di daerah tersebut.
10:19Nah ini yang kita lihat sebagai opportunity untuk kita buka, tentunya harapannya tidak kami saja,
10:28tapi juga lembaga keuangan, bank daerah itu bisa masuk membantu pemerintah daerah untuk membiayai kebutuhannya.
10:36Trendnya ke depan kami lihat sangat positif ya, karena kita tahu masyarakat saat ini punya tuntutan
10:43untuk memperoleh layanan infrastruktur baik dasar, infrastruktur dasar maupun infrastruktur sosial
10:50bagi kehidupan sehari-harinya.
10:53Mereka butuh pendidikan, kesehatan, akses yang baik, konektivitas.
10:59Nah ini yang menjadi tantangan yang perlu dijawab bersama-sama pemerintah daerah, PT SMI, lembaga keuangan lainnya
11:06untuk bisa membantu penyediaan infrastruktur ini.
11:10Trendnya kami lihat sangat bagus, termasuk juga mandat dari pemegang saham kami, Menteri Keuangan,
11:17untuk melipat gandakan portfolio pembiayaan publik kami ini, sehingga kita bisa memberikan peran yang signifikan.
11:24Oke, menjadi opsi utama ya Pak, untuk bisa pembiayaan dalam pembangunan.
11:28Nah terakhir Pak Faris, ada pesan tidak untuk pemerintah daerah lain terkait pentingnya memanfaatkan
11:33skema pinjaman daerah sebagai bentuk kreatif financing yang transparan dan juga berkelanjutan?
11:38Pemkap Badung ini merupakan salah satu pemkap yang drive atau keinginan memberikan layanan
11:46kepada masyarakat yang sangat tinggi, kami sangat mengapresiasi.
11:50Dan ini bisa menjadi contoh bagi pemerintah daerah lain untuk mengatasi keterbatasan anggaran.
11:58Anggaran pemerintah bukan jadi satu-satunya sumber bagi pemerintah daerah untuk menyediakan layanan.
12:08Terdapat instrumen kreatif lainnya yang bisa diakses oleh pemerintah daerah,
12:13apakah bentuknya kerjasama pemerintah dengan badan usaha,
12:16atau pinjaman daerah, obligasi daerah, yang bisa diakses oleh pemerintah daerah
12:24untuk tetap dapat menyediakan layanan bagi masyarakat.
12:28PT SMI hadir di sini untuk bisa membantu pemerintah daerah mengatasi isu keterbatasan fiskal.
12:37Dan kita memiliki komitmen yang tinggi untuk membuat pemerintah daerah memiliki kapasitas dan kemampuan
12:45dan akhirnya bisa mendeliver proyek.
12:47Jadi kami mengajak pemerintah daerah, mari kita bersama-sama untuk menyediakan infrastruktur daerah
12:53dan juga tentunya para pelaku pembiayaan lainnya
12:56untuk bisa membantu pemerintah daerah untuk menyediakan infrastruktur
13:02demi tersediaannya layanan bagi masyarakat.
13:05Oke, itu tadi ya Pak ya harapannya.
13:07Semoga PT SMI bisa membantu pemasaran fiskal untuk pemerintah daerah
13:10supaya lebih banyak membangun infrastruktur yang tentunya tidak hanya berdampak tapi juga berkelanjutan.
13:14Terima kasih Pak Faris Pranawa, Direktur Pembiayaan Publik dan Pengembangan Proyek PT SMI.
13:19Sehat selalu Pak Faris.
13:20Terima kasih banyak Mbak Wokta.
13:22Ya saudara, tetaplah bersama kami sampai Indonesia pagi yang akan kami lanjutkan.
13:26Usai Jeddah.