Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV Pinjaman daerah menjadi alternatif pendaaan pembangunan yang menumbuhkan optimisme bagi pemerintah daerah.

Skema ini memperkuat kapasitas fiscal sekaligus mendorong percepatan pembangunan di sektor strategis, seperti ketahanan pangan, energy, kesehatan, hingga infrastruktur dasar dengan tetap menjunjung transparansi dan akuntabilitas.

Untuk lebih lanjut, kita akan bahas bersama Direktur Pembiayaan Publik dan Pengembangan Proyek PT SMI, Faaris Pranawa.

Baca Juga COP30 Brasil, Komitmen Mahkamah Agung Perkuat Penegakan Hukum Lingkungan | MA NEWS di https://www.kompas.tv/internasional/631811/cop30-brasil-komitmen-mahkamah-agung-perkuat-penegakan-hukum-lingkungan-ma-news

#ptsmi #pembangunan #pemda

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/631812/peran-strategis-pt-smi-dalam-mempercepat-pembangunan-daerah-sapa-pagi
Transkrip
00:00Kompas Bisnis
00:30Kita sudah bersama dengan Pak Faris Pranawa, Direktur Pembiayaan Publik dan Pengembangan Proyek PT Sarana Mutri Infrastruktur atau PTSMI.
00:37Selamat pagi Pak Faris.
00:39Selamat pagi Mbak Oktar.
00:40Khabar sehat ya Pak ya?
00:41Alhamdulillah senang bisa ngobrol dengan Mbak.
00:44Oke, Pak Faris luar biasa kalau kita ingat sekarang PTSMI kan baru-baru ini kerjasama nih Pak dengan Pemkap Badung.
00:51Bisa dijelaskan Pak latar belakang maupun juga goal setujuan utamanya dari pembiayaan proyek pembangunan ini apa sih Pak?
00:57Baik, Badung ini menarik Mbak case-nya.
01:01Jadi kita tahu kita ini salah satu negara yang cukup mengandalkan sektor pariwisata ya.
01:08Nah Bali itu kurang lebih porsi pendapatannya itu 40% dari nasional dan dari Bali itu datangnya pendapatan 30% dari Badung.
01:21Jadi memang strategis. Kita tahu di Badung banyak sekali spot-spot turism yang menarik ya.
01:28Kita pasti senang kalau kesana ada kuta, seminyak, canggu, nusa dua.
01:34Nah itu memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi.
01:39Hampir sebagian besar turis yang ke Bali itu akan berkumpul di spot-spot ini di Badung.
01:47Nah karena konsentrasinya sangat tinggi, pertumbuhan infrastruktur tidak bisa memenuhi konsentrasi dari turism tersebut sehingga timbulah kemacetan.
02:01Sering kita lihat di sosial media turis-turis itu pada bilang aduh macet ini jadi nggak menikmati Bali berjam-jam di motor gitu ya menunggu kemacetan terurai.
02:13Ini menyebabkan potensi penurunan jumlah turism karena turis tentunya nyari kesenangan ya, nggak mau macet-macetan.
02:22Belum lagi juga kendala yang dihadapi oleh penduduk Badung sendiri.
02:26Pemerintah daerah Kabupaten Badung berupaya mengatasi masalah ini dengan membangun infrastruktur jalan
02:33yang artinya akan melakukan kegiatan pembebasan lahan dan konstruksi.
02:39Pertanyaannya kemudian dari sisi anggaran bagaimana proyek ini bisa dilaksanakan.
02:47Pemkap Badung ini merupakan pemkap dengan kemandirian nomor satu di Indonesia.
02:52Tapi untuk bisa mengatasi kebutuhan proyek ini untuk 11 ruas dengan nilai 2,38 triliun,
03:01Pemkap Badung tetap memiliki keterbatasan.
03:04Karena untuk bisa mengakses tersebut mereka harus menganggarkan kegiatan ini dalam aktivitas tahun jama.
03:12Nah disinilah kita hadir untuk membantu Pemkap Badung memberikan pembiayaan senilai komitmennya 2,83 triliun
03:21mengatasi permasalahan kemacetan ini dalam bentuk pembebasan dan konstruksi lahan.
03:27Kami juga dalam membiayai ini juga tentunya memperhatikan berbagai aspek yang terkait dengan kungan, sosial, dan tata kelola.
03:36Jadi kita dalam hal ini tidak hanya berkedudukan sebagai landers,
03:42tapi juga berkedudukan sebagai mitra pembangunan mulai dari perencanaan hingga nanti pemantauan atas manfaat proyek.
03:51Oke meskipun tadi Pemkap Badung dikatakan mandiri,
03:54tapi tentu dalam pembangunan lebih baiknya itu akan ada pendampingan juga ya Pak ya dari PTSM misalnya satunya.
03:58Nah itu tadi menarik Pak soal mempercepat pembangunan 9 ruas jalan strategis di Kuta Utara dan Kuta Selatan.
04:06Nah kita bicara soal dampak langsungnya nih Pak terhadap mobilitas dan juga kegiatan ekonomi di kawasan wisata tersebut seperti apa sih Pak Faris?
04:12Dampaknya sangat bisa terlihat mbak dengan pembangunan 2 ruas di Kuta Utara,
04:19itu sekitar 30% beban jalan itu bisa dikurangi,
04:24sementara untuk 7 ruas lain di Kuta Selatan itu bisa mengurangi beban hampir 50% dari penggunaan jalan tersebut.
04:33Jadi dari studi kelayakan yang dibuat ini jelas impaknya untuk mengatasi masalah kemacetan.
04:41Untuk dampak tidak langsung sendiri, jelas dengan adanya ruas baru,
04:47penduduk Badung akan memperoleh alternatif jalur transportasi, jalur jalan yang mereka bisa tempuh.
04:53Sehingga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, pendidikan, pekerjaan, kemudian pelayanan kesehatan,
05:03itu mereka bisa lebih nyaman dan biaya operasional kendaraan pasti akan lebih rendah.
05:10Selanjutnya, dengan adanya ruas baru ini, turis juga tentu akan mempermudah perpindahan antar wilayah,
05:19sehingga mereka akan menikmati, lebih memberikan kenyamanan bagi mereka dalam berlibur di daerah ini.
05:25Dengan adanya jalur baru itu tentunya juga membuka kesempatan bagi bisnis baru,
05:30bagi aktivitas masyarakat baru yang akan menggerakkan lebih tinggi lagi sektor ekonomi dan finansial di Bali.
05:41Dan terakhir tentunya, pemerintah daerah dengan adanya titik-titik ekonomi baru bisa mendapatkan manfaat
05:48mulai dari pajak, kenaikan harga tanah, yang akhirnya memberikan peningkatan kepada pendapatan asli daerah.
05:57Jadi, SAMI sangat mengapresiasi untuk Kabupaten Badung ini,
06:02inisiatifnya jelas dan memberikan dampak yang optimal bagi Pemkap Badung.
06:09Dan pembiayaan ini juga sangat ditukung oleh DPRD Badung.
06:12Jadi, ini merupakan satu bentuk kolaborasi yang baik.
06:15Oke, meskipun bicara soal pariwisata, tapi tentu tidak hanya keuntungannya buat turis,
06:20tapi juga buat masyarakat lokal ya Pak, luar biasa.
06:22Termasuk juga PTSM ini kan juga mendapatkan endorsement yang baik tentunya dari Pak Menkyu dan juga Pak Mendagri.
06:27Nah, Pak Faris, menarik kalau tadi kita melihat bagaimana PTSM ini kan juga jadi solusi,
06:33tapi di satu sisi nih Pak, yang terjadi sekarang ada pemangkasan dana transfer ke daerah.
06:37Nah, ini seberapa besar sebetulnya penurunan TKD yang dialami oleh sejumlah daerah,
06:42dampaknya terhadap APBD dan juga pembangunan,
06:45dan bagaimana PTSM ini hadir sebagai solusi dari masalah tersebut?
06:48Kalau kita lihat TKD turun 25 persen, itu sangat signifikan.
06:55Dalam konteks kebutuhan infrastruktur,
06:59pemerintah pusat sudah menyusun program-program sebagai kompensasi melalui
07:05impres jalan daerah dengan fokus tentunya tetap memberikan layanan kepada masyarakat di daerah.
07:12Namun demikian memang ada dampak yang juga harus dimitigasi oleh pemerintah daerah.
07:18Kebutuhan-kebutuhan infrastruktur yang belum ditangani pemerintah pusat, itu nomor satu.
07:24Kemudian juga aktivitas-aktivitas investasi yang harus mereka lakukan,
07:28termasuk juga pemeliharaannya.
07:30Jadi memang kebutuhan investasi di daerah itu akan tetap menjadi prioritas
07:36karena ini yang dituntut oleh masyarakat.
07:39Tuntutan masyarakat itu harus tetap dijawab oleh pemerintah daerah.
07:42Nah, disinilah kita mendapat mandat dari pemerintah untuk membantu pemerintah daerah
07:47untuk mengatasi keterbatasan fiskal tersebut dengan dukungan pendanaan,
07:53dukungan keahlian teknis, dan juga dukungan skillset untuk membuat PMD bisa merencanakan
08:00dan memilih proyek infrastruktur mana yang paling optimal,
08:04membantu pertumbuhan ekonomi di daerah.
08:06Oke, disamping juga menjaga mitigasi resiko ya Pak?
08:09Betul. Kita tentunya berterima kasih kepada Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri
08:14yang sudah membuka kemungkinan pemerintah daerah mengaksis pinjaman di luar APBD.
08:22Menteri Keuangan, Mendagri, pemerintah telah menyusun aturan yang memberikan fleksibilitas,
08:30mempermudah proses bagi pemerintah daerah untuk mengakses hal tersebut.
08:35Aturan ini juga tapi memberikan pagar-pagar atau koridor
08:39untuk memitigasi yang risiko yang muncul dari aktivitas pinjaman ini.
08:44Risiko kredit, gagal bayar, risiko politik, pergantian kepala daerah,
08:50dan sudah ada aturan-aturan yang dibuat untuk memastikan kemampuan pemerintah daerah
08:57untuk mengembalikan pinjaman, batasan untuk penarikan pinjaman itu sendiri,
09:02sehingga memang diharapkan dalam mengakses pinjaman atau penganggaran non-APBD,
09:09pemerintah daerah tetap bisa menjaga sustainability dari inisiatif tersebut.
09:14Oke, ada hitung-hitungan dan juga skema yang jelas dari PTSMI.
09:17Nah, kalau tadi kita bicara soal skema, sekarang kita bicara soal institusi, Pak.
09:21Dari PTSMI sendiri, perkembangan portofolio pembiayaan daerah dan bagaimana melihat tren ke depannya?
09:26Kami melihat berbagai contoh di dunia, Mbak Okta.
09:32Kita lihat Cina dan Brazil itu memiliki tingkat akses pendanaan non-APBD,
09:42non-anggaran pemerintah kepada perbankan atau lembaga keuangan atau pasar modal yang tinggi.
09:49Jadi Brazil, Cina, Jepang itu menjadi negara-negara yang kita lihat.
09:53Yang menariknya adalah ada korelasi positif antara kemampuan daerah mengakses pembiayaan dengan indeks pembangunan manusia.
10:03Secara tidak langsung kita lihat bahwa pemerintah daerah yang punya akses lebih tinggi kepada pembiayaan non-anggaran,
10:10pemerintah pusat maupun daerah, itu memiliki kemampuan untuk memberikan layanan infrastruktur kepada masyarakat di daerah tersebut.
10:19Nah ini yang kita lihat sebagai opportunity untuk kita buka, tentunya harapannya tidak kami saja,
10:28tapi juga lembaga keuangan, bank daerah itu bisa masuk membantu pemerintah daerah untuk membiayai kebutuhannya.
10:36Trendnya ke depan kami lihat sangat positif ya, karena kita tahu masyarakat saat ini punya tuntutan
10:43untuk memperoleh layanan infrastruktur baik dasar, infrastruktur dasar maupun infrastruktur sosial
10:50bagi kehidupan sehari-harinya.
10:53Mereka butuh pendidikan, kesehatan, akses yang baik, konektivitas.
10:59Nah ini yang menjadi tantangan yang perlu dijawab bersama-sama pemerintah daerah, PT SMI, lembaga keuangan lainnya
11:06untuk bisa membantu penyediaan infrastruktur ini.
11:10Trendnya kami lihat sangat bagus, termasuk juga mandat dari pemegang saham kami, Menteri Keuangan,
11:17untuk melipat gandakan portfolio pembiayaan publik kami ini, sehingga kita bisa memberikan peran yang signifikan.
11:24Oke, menjadi opsi utama ya Pak, untuk bisa pembiayaan dalam pembangunan.
11:28Nah terakhir Pak Faris, ada pesan tidak untuk pemerintah daerah lain terkait pentingnya memanfaatkan
11:33skema pinjaman daerah sebagai bentuk kreatif financing yang transparan dan juga berkelanjutan?
11:38Pemkap Badung ini merupakan salah satu pemkap yang drive atau keinginan memberikan layanan
11:46kepada masyarakat yang sangat tinggi, kami sangat mengapresiasi.
11:50Dan ini bisa menjadi contoh bagi pemerintah daerah lain untuk mengatasi keterbatasan anggaran.
11:58Anggaran pemerintah bukan jadi satu-satunya sumber bagi pemerintah daerah untuk menyediakan layanan.
12:08Terdapat instrumen kreatif lainnya yang bisa diakses oleh pemerintah daerah,
12:13apakah bentuknya kerjasama pemerintah dengan badan usaha,
12:16atau pinjaman daerah, obligasi daerah, yang bisa diakses oleh pemerintah daerah
12:24untuk tetap dapat menyediakan layanan bagi masyarakat.
12:28PT SMI hadir di sini untuk bisa membantu pemerintah daerah mengatasi isu keterbatasan fiskal.
12:37Dan kita memiliki komitmen yang tinggi untuk membuat pemerintah daerah memiliki kapasitas dan kemampuan
12:45dan akhirnya bisa mendeliver proyek.
12:47Jadi kami mengajak pemerintah daerah, mari kita bersama-sama untuk menyediakan infrastruktur daerah
12:53dan juga tentunya para pelaku pembiayaan lainnya
12:56untuk bisa membantu pemerintah daerah untuk menyediakan infrastruktur
13:02demi tersediaannya layanan bagi masyarakat.
13:05Oke, itu tadi ya Pak ya harapannya.
13:07Semoga PT SMI bisa membantu pemasaran fiskal untuk pemerintah daerah
13:10supaya lebih banyak membangun infrastruktur yang tentunya tidak hanya berdampak tapi juga berkelanjutan.
13:14Terima kasih Pak Faris Pranawa, Direktur Pembiayaan Publik dan Pengembangan Proyek PT SMI.
13:19Sehat selalu Pak Faris.
13:20Terima kasih banyak Mbak Wokta.
13:22Ya saudara, tetaplah bersama kami sampai Indonesia pagi yang akan kami lanjutkan.
13:26Usai Jeddah.

Dianjurkan