Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Dipo menuju Cikarang, tempat penampungan barang bukti dari Pelabuhan Tanjung Priok. Penyidik Bea Cukai Tanjung Priok, Febrian Luxfi dan Baiquni Aryodamar mengawal Jurnalis KompasTV Dipo Nurbahagia melihat langsung isi dari ballpres ilegal yang ada di sana. Beberapa pakaian anak dan dewasa impor ilegal ditemukan.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya mengatakan tidak akan memberi ampun bagi pelaku praktik barang impor alias bal pakaian bekas dalam karung (balpres). Menanggapi hal itu, Penyidik Bea Cukai Tanjung Priok, Febrian Luxfi Harada menyebut instansinya terus mendalami dan melakukan penelitian siapa saja yang terlibat dalam impor baju bekas ilegal ini.

Menurutnya, ada beberapa kendala dalam penanganan impor baju bekas ilegal. Geografis wilayah Indonesia yang luas dan berbatasan dengan negara tetangga, membuat banyaknya titik rawan yang harus diawasi.

"Contohnya seperti di jalur laut di pesisir timur. Banyak menggunakan kapal kayu. Ada juga di mana modusnya itu ship-to-ship. Di mana kapal kayu, kapal dari sana, kapal besar, disusul dengan kapal kayu yang ada di Indonesia. Di tengah laut mereka oper. Bal per bal. Terus mereka angkut lagi menuju ke pulau-pulau kecil dulu di perbatasan Indonesia untuk mulai diangkut lagi lebih lanjut. Kondisi geografis ini juga yang kemudian menjadi tantangan," katanya.



Bagaimana menurut Anda?

Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/X2E26PccAQg?si=sZbCrJ1nMU1YdOb0



#impor #bajubekas #thrifting

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/627957/menkeu-purbaya-akan-tindak-mafia-impor-baju-bekas-ini-respons-bea-cukai-dipo-investigasi

Dianjurkan