00:00Intro
00:00Saudara anggota TNI berinisial perada HMN diduga tewas di Aniaya Senior di Barakion Arhanut 4 AAY di Kabupaten Goa, Sulawesi Selatan.
00:14Tiga prajurit diperiksa POMD 14 Hasanuddin.
00:18Dugaan penyiksaan terhadap perada HMN membuat POMD 14 Hasanuddin memeriksa tiga orang anggota TNI.
00:24Hal ini diungkap oleh KPN 14 Hasanuddin, Kolonel Cavalry Budi Wirman.
00:30Ia bilang terkait kasus itu POMDAM terus melakukan pengembangan penyidikan, apakah ada unsur pidana dari perbuatan ketiga pelaku.
00:41Jadi tentang kasus perada HMN ini, ini sekarang masih terus dikembangkan proses penyidikannya oleh POMDAM.
00:48Sampai sekarang masih diperiksa secara mendalam tiga orang.
00:54Tiga orang ini diduga melakukan perbuatan yang ada unsur pidana-nya.
01:02Namun kita masih menunggu bagaimana hasil akhir dari POMDAM.
01:06Sementara baru tiga orang sudah diperiksa secara mendalam.
01:11Keluarga prajurit TNI Perada Hairul Muhammad Nail minta polisi militer terbuka terhadap hasil otopsi korban.
01:18Perada Hairul diduga tewas akibat dianya seniornya di Barak Patalion.
01:24Otopsi jenazah Perada Hairul dilakukan di Rumah Sakit Bayangkara, Polda, Sulawesi Selatan.
01:30Korban sebelumnya sempat dibawa ke Rumah Sakit Syekh Yusuf Goa.
01:34Namun keluarga menemukan kejanggalan atas kematian korban dan meminta otopsi di Rumah Sakit Bayangkara.
01:40Keluarga meminta keterbukaan dari TNI Angkatan Darat soal penyebab pasti kematian korban.
01:44Karena korban tewas diduga dianya seniornya.
01:47Sangat berharap sekali agar kiranya pihak polisi militer, penyidik khususnya yang menangani kasus ini
01:56agar bisa memberikan secara komprensifers tentang atau terhadap hasil otopsi adik kami.
02:02Kami belum mendapatkan kejelasan Pak karena kami tadi sempat menanyakan tapi belum sempat bisa dipaparkan Pak.
02:10Dan kami sangat berharap keras lagi, sekali lagi saya bilang agar kiranya bisa dikonferensiferskan hasil otopsi adik kami.
02:19Lalu bagaimana hasil penyelidikan POMDAM terkait dugaan penganiayaan yang membuat satu prajurit tewas kita
02:25tertanyakan pada jurnalis Kompas TV Gufran Lamata dan jurukamera Rama Pratama di Kodam 14 Hasanuddin.
02:31Selamat siang Gufran, tiga orang diperiksa untuk menyelidiki kematian korban.
02:35Lalu apa hasil sementara dari penyelidikan ini dan siapa saja ketiga orang tersebut?
02:41Selamat siang Bela dan juga Saudara.
02:43Betul sekali memang hingga saat ini tiga prajurit telah diperiksa namun juga telah ditahan namun bukan sebagai baru ditahan baru sebagai saksi seperti itu.
02:56Untuk tersangka memang belum ditetapkan dari Kodam 14 Hasanuddin seperti itu.
03:03Seperti yang kita ketahui bahwa dari keluarga korban sendiri ini memang mengetahui awal kematian dari korban
03:11atas nama perada HMN ini justru memang mendapat kabar dari dalam Kodam 14 Hasanuddin seperti itu yang memang sempat dibawa ke rumah sakit Seyusuf Kabupaten Goa
03:25namun memang terdapat kejanggalan di tubuh korban sehingga keluarga korban kemudian membawa lagi untuk melakukan otopsi di rumah sakit Bayangkara Kota Makassar.
03:35Namun disitulah baru nanti kemudian keluarga mendapatkan beberapa luka lebam di tubuh korban yang tidak sesuai dengan pernyataan bahwa korban meninggal akibat jatuh di kamar mandi.
03:47Seperti yang kita ketahui ketiga orang yang telah diperiksa ini merupakan perada AAG kemudian perada WE dan juga perada FL.
03:56Untuk ketiga orang ini bela dan juga saudara mereka masih diperiksa tersangka belum ditetapkan dan juga ini masih kemungkinan apakah nanti akan memeriksa saksi-saksi baru.
04:10Karena memang status ketiga orang ini masih sebagai saksi dan juga ketiga orang ini merupakan senior gitu ya di Kodam 14 Hasanuddin senior dari korban itu sendiri.
04:23Oke dan lebih lanjut nanti kalau kita bertanya soal apa motif dan juga apa yang kemudian mulai terbelakangi para pelaku ini
04:35ataupun juga melakukan tindakannya terhadap korban ini masih terus didalami karena hingga saat ini pernyataan resmi terkait dengan
04:43apa yang melatar belakangi kejadian ini kemudian berlaku di Kodam 14 Hasanuddin ini juga masih terus didalami.
04:51Termasuk kepada keluarga korban sendiri ini juga berharap transparansi dan juga keterbukaan terkait dengan hasil penyelidikan dari pihak Kodam sendiri ini
05:02untuk bisa seterbuka dan juga seprofesionalnya untuk bisa kemudian mengungkap kasus yang terjadi di dalam lingkup TNI Angkatan Darat
05:12di Kodam 14 Hasanuddin Kabupaten Kodam 14 Hasanuddin dan juga saudara bela dan juga saudara seperti yang kita ketahui
05:21anggota TNI yang berpangkat perada HMN ini tewas diduga di Aniaya seniornya di Barakion Arhanud 4 pada 11 Oktober 2025 lalu
05:34terus kemudian juga hingga kabar ini menguak di publik keluarga terus berharap agar bisa dilakukan tindakan profesionalisme
05:46dan juga bisa dilakukan tindakan setegas-tegasnya begitu ya kepada pelaku yang nantinya jika terbukti melakukan penganyaihan terhadap korban.
05:57Kita ketahui juga sendiri bahwa otopsi yang dilakukan keluarga di rumah sakit Bayangkara ini kemudian memunculkan kecurigaan
06:04tersendiri bagi keluarga dan juga membantah begitu ya dan juga mencurigai kematian korban ini karena seolah-olah hanya jatuh di kamar mandi
06:13karena seperti hasil otopsi keluarga di rumah sakit Bayangkara bela dan juga saudara ini terdapat beberapa luka lebam
06:21ini ada berada di telinga kiri dan kanan terus kemudian juga terdapat luka lebam di leher belakang
06:29punggung, pangkal paha dan juga kaki korban.
06:33Tentu saja untuk hasil dari pemeriksaan ini apakah nanti masih akan bertambah namun untuk pemeriksaan saksi-saksi
06:44terhadap tiga yang sudah ditahan sebagai saksi ini mereka masih melakukan penyildikan lebih dalam gitu ya bela
06:51karena seperti yang kita ketahui dan juga disampaikan bahwa ketiga saksi ini bukan merupakan angkatan korban
06:59namun bisa jadi merupakan senior dari korban apakah nanti masih akan bertambah
07:04ataupun juga nanti motifnya terus kemudian akan diketahui ini masih akan dilakukan penyildikan lebih lanjut untuk kasus ini
07:11yang pasti bela dan juga saudara seperti yang diketahui ketiga orang ini
07:16telah ditahan di instalasi tahanan militer dan juga korban ini tentu saja diharapkan bisa dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam
07:26dan semoga kasus-kasus serupa ini juga menurut keluarga tidak kemudian terjadi lagi
07:32apalagi di lingkup militer ataupun juga di lingkup tentara TNI
07:38angkatan darat khususnya yang ada di Kabupaten Goa Sulawesi Selatan
07:42kembali ke Anda Bila
07:43baik terima kasih atas laporan Anda jurnalis Kompas TV Gufran Lamata dan juga Rama Pratama dari Makassar
07:49sangat bertugas kembali
07:50terima kasih atas laporan Anda