Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) Whoosh yang dulu dielu-elukan sebagai simbol kemajuan transportasi nasional kini menghadapi sorotan tajam.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi menaikkan status kasus dugaan korupsi Whoosh ke tahap penyelidikan, membuka kembali berbagai kejanggalan yang selama ini ramai diperbincangkan.
Isu adanya praktik korupsi dalam proyek strategis nasional ini sejatinya bukan hal baru.
00:00Berikut rangkuman fakta-fakta penting dugaan korupsi WUS yang tengah diusut.
00:051. KPK resmi naikkan ke tahap penyelidikan.
00:08KPK memastikan kasus dugaan korupsi WUS telah resmi masuk tahap penyelidikan.
00:13Ini berarti lembaga antirasuah menemukan cukup bukti permulaan untuk mendalami adanya indikasi tindak pidana korupsi dalam proses pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
00:25Mahfud MD menilai biaya per kilometer proyek ini melonjak hingga 3 kali lipat dari estimasi awal angka yang dianggap tidak wajar dan membuka ruang penyimpangan besar.
00:343. Perpindahan kontrak dari Jepang ke Cina disorot.
00:38Menurut Mahfud MD, perpindahan tersebut membuat bunga pinjaman melonjak tajam dari 0,1% dalam kurung, tawaran Jepang menjadi 3,4% dalam kurung, kontrak dengan Cina sehingga beban pembiayaan meningkat drastis.
00:504. Nama Luhut Bin Sar Panjaitan disebut tapi diragukan terlibat.
00:54Menko Maritim dan Investasi, Luhut Bin Sar Panjaitan sempat dikaitkan dengan proyek ini.
01:00Namun Mahfud MD menegaskan bahwa Luhut baru turun tangan pada tahun 2020 setelah proyek dinilai bermasalah.
01:07Saya kira Pak Luhut tidak ikut dari awal.
01:10Dia baru tahun 2020 disuruh nyelesaikan dan kata beliau barang itu sudah busuk, ujar Mahfud.
01:165. Beban utang memengkak hingga Rp118 triliun.
01:20Masalah lain yang memperkuat dugaan korupsi WUS adalah beban utang proyek yang kini mencapai Rp118 triliun.
01:286. DPR Dukung Langkah KPK Usut Tuntas
01:30Langkah KPK mendapat dukungan penuh dari Parlemen.
01:34Anggota Komisi I3 DPR RI dari fraksi PKB Abdullah serta Komisi VIDPR RI menyuarakan agar lembaga anti korupsi bekerja profesional dan tanpa intervensi dalam mengusut tuntas dugaan skandal ini.
01:457. Jokowi tegaskan WUS bukan untuk cari untung.
01:49Presiden Jokowi Dodo menegaskan pembangunan proyek WUS tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan finansial,
01:54melainkan untuk mengurangi kerugian ekonomi akibat kemacetan yang mencapai Rp100 triliun per tahun di kawasan Jakarta-Bandung.
Jadilah yang pertama berkomentar