00:00Pak Soal Kang Dedy Mulyadi, Pak, kan Bapak ditantangin buat buka data yang dana mengendap itu, Pak.
00:06Kang Dedy katanya udah ngecek deposito jabar, nggak ada, Pak, dana mengendap ke sana.
00:12Tanya aja ke Bank Sentral, itu kan data dari sana.
00:15Harusnya dia cari, mungkin bisa anak banyak juga ngibulin dia, loh.
00:19Kalau itu kan dari laporan perbankan, kan, data Pemda, Sekia, Nesekian, Nesekian.
00:24Sepertinya data saya sama dengan data Pak Tito, waktu saya ke Pak Tito kemarin, tuh.
00:30Kan Pagi Pak Tito jelaskan, kan, data di perbankan ada berapa, angkanya mirip kok.
00:36Jadi, Pak Dedy tau semua Bank, kan dia hanya tau jabar aja, kan.
00:40Saya nggak pernah describe data jabar, kan.
00:44Kalau dia bisa turunkan sendiri, saya nggak tau dari mana datanya.
00:47Dia debat sama dia sendiri.
00:50Saya nggak tau.
00:50Jadi, saya nggak pernah bilang jabar segit berapa, kan.
00:54Saya bilang data di perbankan sekian punya Pemda.
00:57Dan data itu dari laporan, bukan laporan, apa sih.
01:02Sistem keuangan Bank Sentral, dia ada.
01:04Saya lupa namanya.
01:06BI, apa sih.
01:07Di situ ada tuh, ada flagnya.
01:09Punya Pemda, Sekian.
01:10Punya Pemda Pusat, Sekian.
01:12Even punya Pemda Pusat juga, orang saya masih nggak percaya segitu.
01:15Saya kan masih suruh periksa lagi.
01:17Itu uang apa sebetulnya.
01:18Pak, tapi kan dari Pak Dedy bilang, itu nggak ada disimpan depositor.
01:22Tapi dia nggak menjelaskan secara langsung disimpan di mana.
01:24Apakah nanti akan ada koordinasi, misalnya, apa khusus nih.
01:27Jadi, dia udah bilang kayak gitu.
01:29Apakah dari kemengkir akan khusus melihat data uang Pemdanya si Jabar atau ditaruh ke mana gitu?
01:35Saya bukan pegawai Pemda Jabar.
01:37Kalau mau dia periksa, periksa aja sendiri.
01:39Jadi, itu data dari sistem monitoring BI yang dilaporkan oleh perbankan setiap hari kali ya.
01:48Setiap berapa minggu sekali, itu seperti itu datanya.
01:51Dan di situ ada flag, ada contrengan nih.
01:53Data punya siapa, punya siapa, punya pemda, depositornya, jenisnya apa, deposito, giro, dan lain-lain.
02:00Jadi jangan Pak Dedy nyuruh saya kerja.
02:02Pak Dedy nyuruh saya kerja.
02:32Disimpulkan oleh BI atau datanya disediakan.
02:36Atau kalau kita bisa dapat akses data bank sentral, setiap saat bisa lihat kok.
02:42Dan itu kenapa bisa beda 19?
02:45Karena Pak Tito kan lihat dari laporan keuangannya.
02:50Dari masing-masing mungkin bagian kas pemda ya.
02:54Kan gak semua nyebut tuh.
02:55Ada yang mungkin lupa, mungkin ini, mungkin itu.
02:57Saya gak tau, double check aja.
02:58Karena di banknya seperti itu, dan tercatat seperti itu diperbankan.
03:02Ada yang terbaru gak sih ke pemda, Pak?
03:04Kalau misalnya anggarannya, tapi kan sebelumnya Bapak bilang bakal ditarikkan ya Pak.
03:08Atau dikurangin, digunakan untuk pusat.
03:10Nah, ada himbauan terbaru gak sih, Pak?
03:14Alasan pemda apa sih, Pak?
03:16Kenapa mereka masih menyimpan uangnya?
03:18Udah gak sih tau, Pak?
03:20Saya gak tau.
03:21Mereka bilang, katanya, kalau kata Pak Tito...
03:24Efisiensi gak apa, Pak?
03:25Bukan efisiensi.
03:26Mereka untuk menyediakan uang di awal tahun, di bulan 1, 2.
03:32Supaya ada tabungan.
03:33Kalau saya bilang, tahun ini gak bisa diapakan kan itu.
03:38Kalau saya kembangkan sistem di mana transfer uang dari pemerintah ke pemerintah cepat,
03:43di mana awal tahun saya bisa mulai kirim tanggal 2 misalnya.
03:47Perlu gak buffer?
03:48Kan gak perlu.
03:49Uangnya bisa dihabisin.
03:50Ada seratus puluhin tambah, seratus puluhin uang bisa dibelanjakan itu di daerah.
03:53Ini kita sudah selesai.
04:14Mendapat penjelasan dari Bank Indonesia.
04:18Bank Indonesia ini adalah bank sentral.
04:20Jadi jangan sampai ada pertanyaan atau ada pernyataan,
04:24Kang Deddy datangnya ke Bank Sentral, bukan ke Bank Indonesia.
04:27Nah, jadi ada gak duit yang 4,1 triliun yang deposito?
04:33Tidak ada, Pak.
04:34Tidak ada?
04:35Tidak ada.
04:36Yang ada adalah pelaporan keuangan di tanggal 30 September,
04:43ada dana yang tersimpan di kas daerah dalam bentuk giro sebesar 3,8 triliun.
04:53Sisanya dalam bentuk deposito BLUD di luar kas daerah yang menjadi kewenangannya BLUD masing-masing.
05:03Jadi, uang yang diendapkan itu tidak ada.
05:08Karena uang yang 3,8 triliun ini, hari ini sudah dipakai untuk bayar proyek, gaji pegawai, belanja perjalanan dinas, belanja bayar listrik, belanja bayar air, belanja para pegawai outsourcing.
05:23Jadi, saya merasa gak enak nih, soalnya tadinya mau ada lowongan sekda, sekarang ya tidak ada.
05:33Jadi, ada gak duit 4,1 triliun tersimpan?
05:37Saat ini tidak ada, Pak.
05:38Tidak ada.
05:38Jadi, apa yang dinyatakan bahwa uang yang ada di kas daerah hari ini adalah 2,5 triliun, kemarin 2,3, kemarinnya lagi 2,4, itu yang benar.
05:53Jadi, dan tidak ada pengendapan atau penyimpanan uang pemerintah provinsi disimpan di dana deposito untuk diambil bunganya.
06:03Tidak ada.
06:04Tidak ada ya?
06:05Awas ya, sudah lihat.
06:07Begitu ya.
06:08Terima kasih.
06:08Saya Rizka Klarissa, saksikan program-program Kompas TV melalui siaran digital, pay TV, dan media streaming lainnya.
06:25Kompas TV, independen, terpercaya.
06:28Terima kasih.