00:00Bandung yang sejak lama dijuluki sebagai Paris van Java akibat keindahan kotanya,
00:26dikhawatirkan kehilangan pesonanya akibat masalah sampah yang benggunung.
00:32Predikat Bandung Lautan Sampah pun menyeruak, berbarengan dengan bau dan kotoran yang tak sedap dipandang.
00:40Namun di tengah situasi ini, warga di kawasan Dago Barat, Kecamatan Coblong, memiliki cara cerdas untuk mengurangi sampah di lingkungan.
00:49Melalui Bank Sampah Dago Barat Resik Hejo, Dabersih, warga tak hanya belajar memilah sampah,
00:56tapi juga menabung emas dari hasilnya.
00:59Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat Bank Sampah Dago Barat Resik, Agus Sukaryat,
01:04mengatakan program ini berawal dari keprihatinannya melihat sampah yang menumpuk di sekitar sungai.
01:10Sejak 2020, Agus menggerakkan warga untuk mulai memilah sampah dari rumah.
01:16Setiap minggu, warga membawa sampah terpilah ke pos penimbangan.
01:20Rata-rata, Bank Sampah Dago Barat Resik mengumpulkan hingga 300 kg sampah setiap pekan.
01:27Sampah anorganik dijual ke Bank Sampah Induk,
01:30sedangkan warga itu masih buang-buang sampah sumarang.
01:35Jadi kita mengedukasi.
01:37Melalui pergambang sampah ini, kita terus mengedukasi rumah dua rumah.
01:42Karena di sini saya membangun gerakan-gerakan kecil dulu, satu RT,
01:45dulu mengedukasi masyarakat bagaimana.
01:48Intinya masyarakat ada perubahan pirlakulah dari kumpul angkut buang,
01:51bisa jadi pilah, olah, dan mempaatkan.
01:53Sampah anorganik dijual ke Bank Sampah Induk,
01:57sedangkan sampah organik diolah menjadi kompos, eco-enzim, dan pakan magot.
02:03Melalui kerjasama dengan Pegadaian Kanwil 10 Bandung,
02:06warga yang menjadi nasabah dapat mengonversi hasil penjualan sampah menjadi tabungan emas digital.
02:13Setiap item sampah dihargai berbeda-beda tergantung jenis material,
02:18seperti sampah botol plastik Rp2.800 per kilogram,
02:22dan kardus Rp3.000 per kilogram, dan aluminium Rp5.000 per kilogram.
02:29Agus menyebut, dari 120 nasabah yang aktif,
02:33sekitar 40 diantaranya sudah menjadi penabung emas.
02:36Alhamdulillah, sejak kita terhubung sebagai Bank Sampah Bina Pegadaian,
02:46ada program Memilah Sampah Menemung Emas,
02:49di mana tabungan sampah warga itu terintegrasi ke tabungan emasnya pegadaian,
02:52ini warga lebih antusias lagi, lebih termotivasi lagi,
02:55untuk lebih giat lagi memilah sampah dari rumah,
02:57karena kita juga bagaimana warga bisa menyisikan saldo tabungan sampah itu ke saldo tabungan emasnya pegadaian.
03:05Jadi, minimal Rp10.000 harga bisa menyisikan untuk investasi di tabungan emasnya pegadaian.
03:11Oke, untuk dengan tabungan emas sendiri itu sangat membantu ya,
03:13membantu khususnya nasabah-nasabah Bank Sampah,
03:18karena dengan adanya tabungan Bank Sampah ini,
03:21yang kemudian dikonversikan menjadi emas,
03:24itu sangat menguntungkan,
03:25karena bukan hanya berupa rupiah, tapi berbentuk emas,
03:29dan kita tahu sendiri bahwa harga emas itu makin lama akan makin tinggi.
03:35Kepala bagian TJSL Pegadaian Kanwil 10 Bandung Hikmat Derajat menjelaskan,
03:42program ini tak hanya berdampak pada ekologi,
03:45tapi juga memiliki bobot edukasi berupa literasi keuangan masyarakat.
03:50Program Bank Sampah itu merupakan bagian dari TJSL Kanwil Bandung sendiri.
03:54Kenapa kami pilih Bank Sampah?
03:56Karena seperti kita ketahui,
03:58masalah sampah di Jawa Barat mungkin sesuanya lumayan cukup pelik ya,
04:02artinya tumpukan sampah makin harian makin banyak.
04:07Nah, di situ kita berpikir bagaimana caranya untuk minimal mengurangi sampah itu tersebut.
04:12Akhirnya kita bikin Bank Sampah,
04:14di mana Bank Sampah itu sendiri,
04:15nantinya setiap sampah yang disimpan di Bank Sampah itu akan dijadikan emas.
04:24Hingga kini, Pegadaian telah membina lebih dari 50 Bank Sampah di Provinsi Jawa Barat.
04:31Bank Sampah Daba Resih di Dago Barat pun menjadi contoh nyata
04:34bahwa solusi sampah kota bisa bermula dari kesadaran warga.
04:39Dari sampah menjadi emas,
04:41dari lingkungan kotor menjadi sumber harapan baru untuk ekonomi maju.
04:46Dari Bandung, Jawa Barat,
04:48Dian Hardiana, Kantor Berita Antara, mewartakan.