00:00Saudara tim DVI Polda Jawa Timur kembali mengidentifikasi satu jenazah korban ambruk ya Pondok Pesantren Al-Huzin di Sidoarjo.
00:07Ini merupakan jenazah ke-51 yang teridentifikasi.
00:11Satu jenazah korban Pondok Pesantren Ambruk di Sidoarjo teridentifikasi pada Sabtu 11 Oktober.
00:17Dengan demikian, total 51 dari 67 jenazah telah berhasil diidentifikasi.
00:23Proses identifikasi dilanjutkan secara bertahap dengan mencocokkan data antemortem dan postmortem.
00:35Sebagai Muhammad Ridwan Sahari, laki-laki 14 tahun dengan alamat Bendul Merisi Jaya Timur.
00:43Sampai dengan hari ini, tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 51 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima.
00:53Untuk mengetahui perkembangan terkini dari identifikasi jenazah korban ambruk ya Pondok Pesantren Al-Huzini,
01:01Sudah ada jurnalis Kompas TV Alvian Rahman dan jurukamera Miss Bahul Munir.
01:05Selamat pagi Alvian, total sudah berapa korban yang teridentifikasi dan apa yang menjadi kendala dalam proses identifikasi ini?
01:11Ya selamat pagi Edwina juga Saudara, hingga pagi ini konfirmasi terakhir yang kami dapatkan dari tim di VE Polda Jawa Timur
01:25di rumah sakit Bayangkar atau tepatnya di posko postmortem yang ada di rumah sakit ini memang masih datanya sama seperti semalam
01:33yaitu 51 korban jiwa berhasil diidentifikasi dari 54 kantong jenazah
01:41yang mana kita ketua bersama rumah sakit Bayangkar sendiri, Edwina juga Saudara menerima sebanyak 67 kantong jenazah
01:49jika kita kalkulasi dan kita hitung kembali maka masih ada sisa 13 kantong jenazah
01:55begitu yang masih dalam proses identifikasi lanjut dari tim di VE Polda Jawa Timur hingga hari ini
02:01ada pun beberapa kendala begitu yang dihadapi oleh tim di VE karena memang sisa dari kantong jenazah
02:09atau korban yang meninggal ini jasadnya sudah hampir dua pekan dari pasca terjadinya runtuhan di Ponpes Buduran Sidoarjo
02:17maka kondisi yang dihadapi saat ini memang jasad sudah tidak dalam keandaan baik begitu sehingga
02:26membuat kendala dalam proses identifikasi dengan kasat mata seperti pencocokan data antemortem dengan juga postmortem
02:34selain itu juga data medis dan juga susunan gigi
02:38praktis salah satu cara yang masih menjadi rujukan dari tim di VE Polda Jawa Timur adalah
02:45menunggu hasil ekstraksi dari sampel DNA yang dikirim baik dari sampel DNA milik korban meninggal
02:53maupun sampel DNA milik dari keluarga korban yang juga masih senantiasa menunggu di rumah sakit Bayangkara
03:01sampel DNA sendiri memang dikirim ke pusdokas Mabas Polari di Jakarta dan memang hingga saat ini
03:07dari 13 kantong jenazah yang ada di rumah sakit Bayangkara sampel DNAnya belum keluar
03:12dan kena tidak demikian pihak tim di VE Polda Jawa Timur juga masih berusaha untuk mengumpulkan dokumen-dokumen pelengkap
03:20untuk memudahkan dan melengkapi data di posko antemortem sehingga nanti dapat juga dicocokkan sebagai data
03:27pembanding selain data dari sampel DNA begitu Edwin
03:31di segi identifikasi kantong jenazah maupun korban jiwa yang memang sudah dikumpulkan oleh Polri
03:39tentunya yang berarti masih menjadi tantangan adalah pencocokan
03:42yakni tadi dari hasil yang ada di Polda Jawa Timur juga yang dikirimkan ke pusdokas ekstraksi sampel DNA
03:49nah itu yang masih akan kita nantikan
03:50bagaimana tapi dengan proses hukum dari penyelidikan yang telah berjalan di Pondok Pesantren
03:57Alvian apakah sudah ada penetapan tersangka dalam kasus ini?
04:05ya hingga saat ini informasi yang kami dapatkan kami juga berkonfirmasi dengan KB Tumas Polda Jawa Timur
04:11KOMBESPOL Jules Abbas Abraham begitu yang menyatakan memang hingga saat ini belum ada penetapan
04:17dari tersangka atas serubuhnya Pond Pes di Buturan Sidoarjo
04:21namun yang dapat dipastikan proses hukum tetap berjalan begitu hingga saat ini
04:26status sudah ditingkatkan dari penyelidikan menuju penyidikan
04:32dimana penyidik dari Polda Jawa Timur juga sudah melakukan gelar perkara
04:37yang disimpulkan ada dugaan tindak pidana atas robohnya Pond Pes tersebut
04:44atau bangunan musola di Pond Pes tersebut
04:46sehingga pihak penyidik juga telah memanggil sebanyak 17 saksi di awal
04:51dan kemudian pada mulai hari Senin esok
04:55begitu hadirannya juga saudara pihak penyidik juga akan mengembangkan penyidikan
04:58dengan memanggil beberapa saksi tambahan lainnya
05:01termasuk juga dari ke-17 orang saksi di awal ini
05:05juga kembali akan dipanggil beberapa di antaranya
05:07untuk menambah kuat keterangan terhadap proses penyidikan yang berlanjut
05:11hingga saat ini memang masih proses penyidikan dan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka
05:16namun pihak penyidik Polda Jawa Timur memastikan proses hukum tetap berjalan
05:21Alvian dapat dirinci sedikit mungkin terkait dengan 17 saksi ada siapa saja
05:26dan kira-kira untuk nanti saksi baru yang akan dihadirkan pada Senin esok
05:31apakah sudah ada kisi-kisi atau mungkin petunjuk dari Polri siapa saja yang akan dipanggil dan diperiksa?
05:36ya Edwin secara praktis memang tidak disebutkan dari ke-17 saksi yang telah diperiksa ini
05:47berasal dari mana saja namun yang dapat kami simpulkan memang ada sekitarnya berasal juga dari pihak keluarga
05:52dan sementara untuk saksi tambahan yang nantinya juga akan dipanggil
05:56memang belum ada draft atau daftar pasti nama siapa saja yang akan dipanggil
06:00namun informasi yang kami dapatkan dari pihak penyidik memang sudah melayangkan surat manggilan untuk saksi-saksi
06:07termasuk juga diantaranya nanti akan dipanggil saksi ahli begitu
06:11baik dari saksi ahli struktur bangunan dan lain sebagainya
06:14untuk memperkuat proses pengungkapan kasus ini agar lebih terang-beneran Edwin
06:19tentunya duka Indonesia juga mengarah kepada Sidoarjo
06:23terkait dengan insiden dan tragedi yang ada di Ponpes alhozini di Sidoarjo
06:29terima kasih atas laporan Anda
06:30proses hukum tetap berjalan itu yang menjadi sorotan kita pada hari ini
06:34terima kasih
06:34Jurnalas Kompas TV Alvian Rahman dan Jurur Kameramis Bahul Munir
06:37atas laporan Anda selamat bertugas kembali