Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdikti Saintek) hari ini resmi memperkenalkan Program Sekolah Garuda untuk mencetak sumber daya manusia unggul dan kompetitif. Lewat program ini, anak-anak berprestasi dengan kecerdasan di atas rata-rata dapat meraih mimpi mereka, termasuk yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Salah satunya adalah Cornelis Christian, siswa kelas 12 SMAN Unggulan MH Thamrin, Jakarta. Putra dari seorang tukang tambal ban ini, kini tengah menapaki tahun terakhirnya di salah satu SMA terbaik di ibu kota itu. Christian sempat mengubur cita-cita kuliah di luar negeri karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan. Namun, dengan adanya program Sekolah Garuda, harapan itu kembali tumbuh.

“Ayah saya dari Alor, NTT, dan ibu saya dari Sumatera Utara,” ujar Christian seusai acara perkenalan 16 Sekolah Garuda di SMAN Unggulan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (8/10).

Christian bermimpi bisa kuliah di Cambirdge University karena sekolahnya memfasilitasi beasiswa meski tidak sepenuhnya gratis. “Tapi melihat situasi ekonomi orang tua, saya sempat mengubur mimpi itu dan berencana kuliah di PTN saja. Dengan adanya program Sekolah Garuda dari Bapak Presiden, saya yakin cita-cita saya dan teman-teman bisa terwujud,” jelas Christian.

Christian termasuk anak berprestasi. Ia diterima di SMAN Unggulan MH Thamrin melalui jalur siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu. Nilai akademik Christian saat SMP tergolong tinggi, dengan rata-rata 90. Untuk bisa masuk SMAN Unggulan MH Thamrin, siswa baru wajib memiliki nilai minimal rata-rata 88.

Pro TV - Televisi Digital Berjaringan

Pro TV (@protv_id) bagian dari ekosistem Promedia Teknologi Indonesia (@promediateknologi)
-
SUBSCRIBE OFFICIAL CHANNEL YOUTUBE :
@protv_official | PROMEDIA TV
www.protv.id

#prabowo #prabowosubianto #presidenri #sekolahgaruda #smanunggulanmhthamrin #cambridge #viral #protv

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Intro
00:00Kalau ibu saya sih gak kerja cuma jadi ibu rumah tangga di uang
00:13Tapi kalau bapak saya sebagai uang tangga bank
00:15Saya lihat dari SD dan SMP bapak saya selalu ngasih duit untuk uang jajan
00:23Dan itu uang jajannya lumayan beda daripada anak muda saya
00:27Walaupun usaha bapak saya tidak seperti usaha teman-teman saya yang mungkin agak lebih baik
00:32Tapi bapak saya tetap belum bertahankan apa yang menjadi keinginan saya dan memberikan hak itu
00:39Dan bapak saya selalu mengajarkan apa yang seharusnya saya lakukan sebagai murid dan sebagai seanak
00:44Emang setelah tes itu saya emang karena sakit itu jadi saya masuk proses pemulihan
00:50Dan saya emang jadinya agak izin dari sekolah untuk tidak bekerja pelajaran
00:54Dan pada itu saya izin hingga harus aku ibu saya mengingat ibu saya nangis di ruang tamu
01:00Mengatakan makasih anak, makasih anak, terima kasih kamu udah berusaha
01:05Dan itu saya membuat saya sangat sedih dan kebangkang
01:08Dan mungkin memang saat saya SMP mungkin tidak melakukan hal yang terbaik
01:15Dan tidak menjadi yang peringkat lebih tinggi daripada yang lain
01:18Cuma saya telah mengingatkan ibu saya untuk masuk di MHT ini
01:23Terima kasih telah menonton!
01:29Terima kasih telah menonton!
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan