Tiga sekolah internasional di Tangerang Selatan dan Jakarta Utara terima ancaman bom pada Selasa, 7 Oktober 2025, dengan tebusan Rp497 juta.
Akses ke sekolah di Bintaro dan Pagedangan segera ditutup, siswa dan guru dievakuasi, polisi menyisir lokasi tanpa menemukan bahan peledak. Pesan ancaman dikirim dari nomor +234, kode negara Nigeria, melalui WhatsApp dan email, meminta pembayaran tebusan lewat Bitcoin.
Kapolres Tangsel, AKBP Victor Inkiriwang, sebut fokus penyelidikan pada pelacakan digital dan potensi keterlibatan jaringan lintas negara.
Selain dua sekolah di Tangsel, North Jakarta Intercultural School (NJIS) di Kelapa Gading juga menjadi sasaran teror dengan modus serupa.
Tim Jibom dari Polda Metro Jaya gabungkan upaya penyisiran dan pengamanan ketat di ketiga lokasi, memastikan tidak ada benda mencurigakan.
Polsek Kelapa Gading dan Direktorat Siber Polda aktif melacak jejak digital pelaku lewat nomor asing tersebut dan akun penyebar pesan.
Kapolres Tangsel minta masyarakat dan sekolah agar tetap tenang dan percaya proses penanganan diserahkan kepada aparat keamanan.
Polisi terus investigasi intensif, mengumpulkan bukti dan berkoordinasi lintas daerah demi mengungkap pelaku di balik ancaman bom ini.
Pro TV - Televisi Digital Berjaringan
Pro TV (@protv_id) bagian dari ekosistem Promedia Teknologi Indonesia (@promediateknologi) - SUBSCRIBE OFFICIAL CHANNEL YOUTUBE : @protv_official | PROMEDIA TV www.protv.id
00:00Betul, saya sampaikan bahwa kami mendapatkan informasi di hari tadi bahwa adanya ancaman bom yang terjadi di salah satu sekolah internasional yang ada di wilayah kami, Kelapa Gading.
00:14Kemudian, setelah mendapatkan informasi dari Polres Jakarta Utara, langsung berkomunikasi dengan BRIMOG dari Kolda Metro Jaya dan Valini Kudana untuk meminta tim G-BOM pelaksanaan sterilisasi.
00:29Tadi pagi sudah dilaksanakan sterilisasi dan hasilnya nihil, ditemukan adanya BOM.
00:35Di tempat kami ada enam sekolah internasional yang tentunya akan kami laksanakan pengamanan, baik terbuka maupun tertutup.
00:44Siapakah pelakunya? Ini kami sedang membentuk tim antara Polres Metro Jakarta Utara, kemudian Polres Tanggrang, dan Direkturat Cyber Polda Metro Jaya.
00:55Ya, harapan kami agar bisa segera terungkap.
00:58Itu diketahui melalui adanya WA yang masuk ke admin dari petugas sekolah.
01:06Kemudian, mereka menyampaikan keimpinan sekolahnya dan melaporkan ke pihak kepolisian.
01:11Di WA tersebut ada penyampaian bahwa apabila tidak dipenuhi dengan sejumlah uang, kemudian akan dikodakan.
Jadilah yang pertama berkomentar