Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
  • 19 jam yang lalu


JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap rencana Pemprov DKI membangun gedung baru di kawasan SCBD saat bertemu Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.

Purbaya mengatakan dirinya senang karena gedung baru tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Dia mengaku makin senang karena Kementerian Keuangan tak perlu keluar uang.

"Saya senang banget dengan itu. Kenapa? Karena itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jakarta dan nasional secara keseluruhan, dan yang paling penting apa? Saya nggak keluar uang. Uangnya dari Bank DKI," kata Purbaya di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Baca Juga [FULL] Tanggapan Menkeu Purbaya Digeruduk Gubernur se-Indonesia hingga Anggaran TKD 2026 di https://www.kompas.tv/nasional/621688/full-tanggapan-menkeu-purbaya-digeruduk-gubernur-se-indonesia-hingga-anggaran-tkd-2026



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/621702/kelakar-purbaya-ke-pramono-soal-dki-mau-bangun-gedung-tinggi-saya-senang-enggak-keluar-uang
Transkrip
00:00Tapi gini, itu akan kita lakukan karena ada keterbatasan di sisi fiskal.
00:06Tapi ke depan ketika ekonomi sudah berbalik, ketika pendapatan saya dari pajak dan kegiatan yang meningkat,
00:13menjelang pertengahan akhir tribulan pertama tahun depan, pertengahan tribulan kedua tahun 2026,
00:20saya akan evaluasi pendapatan saya seperti apa.
00:23Nanti kalau perkiraannya lebih, saya akan balikkan lagi ke daerah.
00:26Yang kedua tadi tentang pembangunan gedung Bank Jakarta di Lot 1 SCBD.
00:35Saya senang banget dengan itu. Kenapa?
00:38Karena itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jakarta dan nasional secara keseluruhan.
00:44Dan yang paling penting apa? Saya nggak keluar uang.
00:48Uangnya dari Bank DKI.
00:50Jadi Bank DKI cukup banyak uang daripada nggak dipakai lebih baik dipakai untuk tadi
00:54meningkatkan aktivitas perekonomian pembangunan, utamanya nanti ada demand semen naik, penciptaan tenaga kerja dan lain-lain lain.
01:02Dan saya minta ke Pak Gubernur, kalau bisa dimulai tahun ini juga dalam beberapa bulan ke depan.
01:10Pak Gubernur setuju.
01:12Jadi kita mau lihat impact dari strategi ini mulai, tahun ini mulai terlihat.
01:17Ini kan membangun gedung berapa? 14 bulan tadi?
01:2015 bulan.
01:2015 bulan.
01:21Jadi akan berdampak terus ke depan.
01:23Dengan itu saya pikir yang lain juga akan ikut membangun.
01:27Yang ketiga tadi tentang dana yang 200 triliun dari Bank Himbara.
01:34Bisa dipakai nggak?
01:35Itu pada dasarnya itu adalah bisnis to bisnis.
01:39Kalau mengentukan mereka bisa langsung datang ke Himbaranya.
01:41Tapi ada satu yang saya pikirkan, satu hal yang saya pikirkan tambahan ya.
01:46Kan Jakarta punya Bank Jakarta.
01:50Saya taruh di Himbara yang 200 triliun.
01:54Gimana kalau saya tambah beberapa puluh triliun ke Bank Jakarta.
01:59Saya tanya tadi ke Pak Gubernur, apakah Bank Jakarta bisa nyerep?
02:04Jangan sampai saya kasih duit panik terusnya.
02:06Waduh, nggak bisa nyelurkan.
02:08Kata Pak Gubernur, bisa.
02:09Jadi nanti kita akan implementasikan strategi yang sama untuk Bank Jakarta.
02:17Dan mungkin satu bank lagi di kawasan Jawa Timur sana.
02:22Dalam waktu dekat nanti jumlahnya akan saya hitung.
02:25Tapi kalau 10 triliun, 20 triliun aja bisa kali ya untuk nyerep ya.
02:28Nanti itu akan nyebar ke UMKM dan industri lain di Jakarta maupun tempat lain.
02:36Mungkin itu dari saya.
02:39Jadi saya terima kasih ke Pak Gubernur atas supportnya untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi.
02:46Terima kasih.
02:47Baik, terima kasih Pak Menteri. Cukup ya.
02:49Pak Menteri mau ada pertanyaan?
02:51Ada pertanyaan, silahkan.
02:53Silahkan pertanyaan ke Pak Menteri ya.
02:58Ke Pak Gubernur lah.
02:59Oke, ini Pak Menteri dan Pak Gubernur langsung dari Kupang.
03:06Pak, mungkin terkait tadi DBH dan TKD,
03:09mungkin di depan Pak Menteri juga itu, Pak,
03:12jadinya kan tadi ada pembangunan Bank Jakarta,
03:14apa, gedung-gedung, Bank Jakarta maupun tidak.
03:16Nah, itu jadinya ada nggak sih pabuk gedung-gedung atau pembangunan lain?
03:21Kan Jakarta sedang membangun kejalanan akhirnya jadinya harus kepenting atau ke TUNE gitu?
03:24Kalau saya nggak tahu, itu Pak Gubernur kan?
03:31Tapi saya akan coba dengar masukan dari Pak Gubernur nanti ke depan.
03:38Kalau udah nggak terganggu, kita akan coba lihat bisa dilonggalkan atau nggak.
03:41Oh, tadi saya lupa jawab tentang Jakarta Fund ya.
03:44Ya, Jakarta Collaboration Fund.
03:45Jakarta Collaboration Fund, ambisi Pak Gubernur cukup tinggi rupanya.
03:50Dia ingin menciptakan fund Jakarta yang bisa tidak dipakai di Jakarta aja,
03:55tapi dipakai di tempat lain juga.
03:57Saya pikir kita akan mendukung satu gitu.
04:00Jadi yang untuk gedung sama sekali nggak terganggu,
04:03karena memang dengan adanya pengaturan fiskal yang baru,
04:09yang kita akan efisiensikan adalah hal-hal yang bisa efisiensikan langsung
04:15adalah untuk pembangunan gedung pemerintah.
04:17Tapi untuk pembangunan gedung di luar pemerintah Jakarta,
04:20kami tetap akan adakan termasuk Bank Jakarta tadi.
04:24Jadi gini, temannya itu adalah
04:26Bank Jakarta pinjam tanah ke saya selama 50 tahun.
04:32Saya kasih 50 tahun perjanjiannya.
04:35Nanti di bagi tiga ya,
04:39pemerintah pusat dapat jatah 30 persen dari gedung itu.
04:43Syaratnya adalah saya bilang ke Pak Gubernur,
04:45gedungnya bagus, jangan malu-maluin,
04:47biar saya masuk sana juga tenang.
04:48Saya jawab Pak Menkyu,
04:51saya punya selera lebih bagus dari Pak Menkyu,
04:53jadi pasti gedungnya lebih bagus.
04:54Pak Gubernur, saya berubah dari Pak Gubernur,
04:58Pak Gubernur,
04:59ini kan pajak Jakarta itu paling lebih pemerintah pajaknya,
05:03tapi kenapa Jakarta juga dipotongnya paling besar
05:05dibanding di daerah lain, 15.000.000, Pak.
05:08Itu kenapa alasannya seperti itu?
05:11Terus juga Pak Tuan,
05:13apakah nanti si anggaran yang dipotong ini
05:15mempengaruhi gaji para ASN dan juga gaji non-ASN
05:19atau peti gajah di lingkungan oleh kota?
05:21Terima kasih.
05:22Kalau lihat dari proporsional kan
05:26semakin besar pasti semakin besar kepotongnya,
05:28kira-kira begitu,
05:29sederhana itu.
05:30Itu kan semacam pukul rata berapa persen sini,
05:32dan dilihat juga kebutuhan daerahnya.
05:34Kita lihat Jakarta masih bisa tahan
05:36dengan pemotongan sebesar itu,
05:38dan cara persentase
05:41juga lebih besar dibanding yang lain.
05:44Tapi gini,
05:44saya sudah jangka Pak Gubernur dengan pemerintah lain juga,
05:48kalau ekonomi kita membaik,
05:49arahnya berbalik,
05:50tahun depan sudah kelihatan lebih cepat,
05:51saya akan bisa perkirakan pendapatan saya
05:53seperti apa di akhir tahun,
05:55pertengahan tribulan tahun ke-2 saya akan,
05:58atau tribulan ke-2 tahun depan,
06:00saya akan hitung ulang
06:00berapa pajak saya sampai akhir tahun,
06:04kalau lebih saya akan redistribusi lagi ke daerah.
06:07Tapi dengan syarat tadi,
06:10belanjanya,
06:12jangan banyak yang melenceng-melenceng.
06:15Cukup ya?
06:18Jadi yang pertama,
06:20tidak ada hal yang berkaitan dengan ASN.
06:24Yang mungkin akan mengalami perubahan adalah,
06:27selama ini kan PJLP kita,
06:29kayak kemarin Damkar,
06:30kita buka seribu,
06:31masukan orang 1.100,
06:33masukan putih 500,
06:36karena ada pengurangan ini,
06:38mungkin untuk tahun depan,
06:40peluang itu juga akan berkurang.
06:43Tetapi yang untuk tahun ini,
06:44semuanya tidak,
06:45tahun 2025 tidak mengalami perubahan.
06:49Baik.
06:49Terima kasih.

Dianjurkan